NovelToon NovelToon
Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:624k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Tiffany, tiba-tiba dijemput oleh kedua orang tua kandungnya. Berharap ini awal kebahagiaan darinya, dimana gadis miskin yang ternyata anak dari keluarga kaya.

Namun tidak, inilah awal dari neraka baginya. Meira yang selama ini tinggal bersama keluarganya, melakukan segala cara untuk menghancurkan Tiffany.

Membuatnya dibenci oleh keluarga kandungnya, dikhianati kekasihnya. Hingga pada akhirnya, mengalami kematian, penuh kekecewaan.

"Jika dapat mengulangi waktu, aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi."

***
Waktu benar-benar terulang kembali pada masa dimana dirinya baru dijemput keluarga kandungnya.

Kali ini, dirinya tidak akan mengharapkan cinta lagi.

"Kalau kamu menolakku, aku akan bunuh diri." Ucap seorang pemuda, hal yang tidak terjadi sebelum waktu terulang. Ada seseorang yang mencintainya dan mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prestasi

"Tiffany! Apa maksudnya!?" Beno berusaha mengejar. Menahan rasa sakit di betisnya.

Namun Tiffany tetap acuh, menggunakan earphone lebih memilih mendengarkan musik, daripada berurusan dengan pemuja Meira.

"Tiffany!" Bentak Beno menatap ke arah Tiffany yang duduk dengan tenang di halte menunggu bis.

"Apa!?" Tiffany membentak balik lebih galak, melepaskan earphonenya.

"Kita tidak bisa putus begitu saja." Tegas Beno duduk di sampingnya, berusaha memegang tangannya.

Tapi dengan cepat juga Tiffany menepis. Lebih memilih duduk bergeser, benar-benar tidak tertarik lagi dengan mantan. Sebelum waktu terulang dirinya benar-benar mengingat, orang yang menghancurkan hidupnya adalah Beno dan Meira.

Mereka menjalin hubungan ambigu di belakangnya. Berciuman bahkan melakukan adegan ranjang. Mengingat wajah Beno yang rupawan Meira lumayan menyukainya.

Tetap menjadi kekasih Tiffany, namun menjadi pemuas Meira. Benar-benar pria serakah.

"Kenapa tidak bisa?" Tanyanya pada Beno.

"Kamu hanya bercanda bukan? Dari saat masih tinggal di panti asuhan, hingga pada akhirnya bertemu orang tua kandungmu, hanya aku yang dekat denganmu. Siapa yang akan mau dengan wanita kampungan sepertimu. Tiffany, dengar! Hanya aku yang ada untukmu." Ucap Beno penuh keseriusan.

"Intinya, kita putus karena kamu berciuman dengan Meira, berpelukan dengannya." Lagi-lagi Tiffany berusaha menjelaskan pada makhluk lengket bak slime ini.

"Itu karena kamu yang membuatnya menangis. Untukmu mau tidak mau aku menenangkannya." Bela Beno atas tindakannya.

Sedangkan Tiffany mengangkat salah satu alisnya. Menghela napas kasar."Itu bukan bertanggung jawab. Tapi karena napsu binatangmu pada Meira."

"Tiffany!" Beno hendak menamparnya, tapi dengan cepat Tiffany mencengkeram pergelangan tangannya.

"Baik! Alasan sebenarnya kita putus karena aku sudah berselingkuh. Aku sudah tidak murni lagi, aku berciuman, berpelukan bahkan memberikan keperawananku pada pria yang lebih tampan dan kaya! Puas!?" Teriak Tiffany.

Tidak menyadari ada mobil yang berhenti tepat di depan halte. Mobil Martin, yang memang hendak menjemputnya. Tapi malah menyaksikan adegan menarik di halte dekat rumah Tiffany.

"Tuan?" Sang supir bertanya, seakan-akan ingin tahu, apa Martin ingin turun?

Martin membuka pintu mobil, masih duduk di kursi penumpang bagian belakang."Tiffany!" panggilnya.

Tiffany menoleh ke arah asal suara. Menatap Martin yang berada di dalam mobil."Sampai kapan tunanganku yang sudah tidak perawan ini, mau bicara dengan rakyat miskin?"

"Martin!" Teriak Tiffany, mendorong Beno yang menghalangi jalan. Yang ada di otaknya saat ini hanya dikeluarkan dari kartu keluarga dengan jalan menikahi Martin.

"Tiffany!" Bentak Beno mencengkeram pergelangan tangannya.

"Apa!? Pergi sana dengan Meira yang lebih cantik dan baik seperti malaikat. Aku mau jalan-jalan dengan pacar baruku dulu." Tiffany mengedipkan sebelah matanya.

Kemudian.

Brak!

Bagian pangkal paha Beno ditendang olehnya, walaupun tidak cukup kencang. Tapi cukup untuk membuat burung perkutut menjerit."Aaagghhh...."

"Hadiah perpisahan dariku. Meira kan wanita yang baik. Suruh dia mengobati, kamu pasti akan sembuh." Lanjutnya, menaiki mobil Martin tersayang.

Sedangkan Martin yang ada dalam mobil hanya dapat menghela napas melihat tingkah tunangannya.

Kala mobil melaju maka suasana terasa hening sejenak. Wanita berseragam gadis SMU itu sedikit melirik ke arah Martin."A...aku masih perawan. Kak Martin jadi menikah denganku kan?" Tanyanya menelan ludah. Pasalnya tidak memiliki kekuasaan atau uang untuk bertahan hidup jika nekat kabur.

"Tunjukkan ketulusanmu!" Perintah Martin, pura-pura marah.

Satu ciuman mendarat di pipinya membuat sang pemuda membulatkan matanya. Perlahan senyuman menyungging di wajahnya. Gadis kecil ini benar-benar membuatnya kehilangan kata-kata.

"Jangan boros!" Martin mengeluarkan beberapa lembar jimat bergambar tokoh proklamator (uang ratusan ribu). Uang jaja sehari untuk Tiffany.

Dengan cepat uang itu diambil oleh Tiffany. Dirinya memang membutuhkan uang, benar-benar perlu uang."Akan aku kembalikan setelah bekerja."

Perlahan tangan Martin menggenggam jemari tangan Tiffany. Kemudian berucap lembut."Kamu menunjukan ketulusanmu, padaku. Maka aku juga menunjukkan ketulusanku padamu. Tunanganku."

"Jadi?" Tiffany mengangkat salah satu alisnya.

"Itu uang jajan untuk calon istriku." Jawab Martin.

Dengan cepat Tiffany memeluknya. Memiliki pacar yang sudah bekerja memang yang terbaik. Bahkan uang jajan untuk sebulan diberikan olehnya. Tidak menyadari itu uang jajan untuk sehari.

Sedangkan Martin masih mencerna segalanya. Perasaan penuh kesenangan, mendebarkan yang aneh, terkadang kesal kala melihatnya bicara dengan pria lain. Ini menyenangkan...

"Martin yang terbaik!" Teriak Tiffany, melepaskan pelukannya gugup.

"Mulai hari ini, aku akan mengantarmu setiap pagi. Untuk pulang sekolah---" Kalimat Martin disela.

"Pulang sekolah tidak perlu jemput. Karena aku ada urusan." Tiffany menghela napas, ini saja sudah cukup baik untuknya.

"Tiffany, tidak perlu sungkan padaku. Karena kita adalah keluarga." Kalimat dari Martin membuatnya tertegun. Keluarga? Cinta? Hal yang sudah menyerah untuk didapatkannya.

Dirinya kembali menempel bermanja-manja pada orang yang bahkan baru dikenalnya."Aku hanya menyukai Martin. Karena Martin, tampan, kaya, dan murah hati."

Sang supir hanya dapat menghela napas. Menyaksikan bagaimana majikannya diperdaya oleh remaja SMU. Namun senyuman Martin jarang terlihat. Tidak seperti saat ini.

***

Mobil yang berhenti di depan area sekolah. Martin sama sekali tidak turun dari mobil, mengingat keadaannya saat ini.

"Da...da... Martin sayang..." Tiffany melambaikan tangannya. Menatap kepergian mobil pemuda yang memiliki usia 5 tahun lebih tua dari dirinya.

Berjalan penuh semangat, tidak peduli pada apapun. Walaupun banyak orang berbisik-bisik tentangnya.

"Dia diantar mobil mewah."

"Bukankah itu bukan mobil keluarga Wiratmaja."

"Ah! Sudah aku duga, dari wajahnya saja. Kalau sebenarnya dia itu suka menggoda pria. Buktinya sekarang menjadi simpanan om-om."

"Dasar ani-ani."

Suara orang-orang yang mendengarkannya, samar terdengar. Tiffany menunduk sejenak, menghela napas.

Kemudian berteriak kencang."Iri? Bilang Bos!"

Hal yang membuat mereka kehilangan kata-kata, menatap gadis gila ini. Berhenti berbisik-bisik membicarakan Tiffany. Lagipula persetan dengan mereka, toh juga saat dirinya kelaparan dan diberikan tuduhan palsu mereka hanya diam.

Berjalan menuju kelas, meletakkan tasnya di atas meja. Sebuah meja yang dipenuhi dengan coretan dari orang-orang yang memuja Meira. Ini sudah biasa, di tempat ini dirinya memang dibenci. Sebagai anak kandung yang menindas anak angkat.

Apa lagi yang akan terjadi hari ini? Mungkin itulah yang ada di benak Tiffany.

Dan benar saja, Meira memasuki kelas tertunduk dengan air mata mengalir. Ditenangkan oleh kedua orang temannya.

"Tiffany! Tega-teganya kamu menindas Meira!" Bentak Ratna, teman Meira.

"Benar! Kamu bahkan menendang wajahnya. Apa kesalahan Meira!?" Anita bersungut-sungut membela sahabatnya.

"Teman-teman, aku tidak apa-apa. Walaupun aku bukan anak kandung. Hanya anak angkat yang tidak disayangi. Tapi aku sudah cukup puas tidak diusir." Meira masih menunduk dengan air mata mengalir.

"Tertukar, bukan kesalahanmu. Lagipula kamu lebih pantas menjadi anak kandung." Ratna menenangkan.

"Iya! Apa bagusnya anak kandung tapi tidak memiliki prestasi." Anita ikut-ikutan menyindir.

"Prestasi, mewakili sekolah di olimpiade Geologi saja bangga. Ada ya, sampah seperti itu..." Dirinya tersenyum tenang. Malas untuk menjelaskan bahwa dirinya peringkat kedua olimpiade matematika tingkat nasional tahun lalu. Lebih tepatnya di sekolah lamanya.

Hanya saja di sekolah ini, semua orang terlanjur menganggap dirinya buruk. Termasuk para guru, yang juga terhasut kebohongan Meira.

"Memang apa prestasimu!?" Sindir Anita.

"Berhasil menggoda pria kaya dan tampan, menggunakan tubuhku." Jawaban penuh senyuman tengil dari Tiffany.

1
Miss Typo
hahaha mobil aja ketakutan sampai mati gak mau ngangkut si kuntilanak 🤣
gak sabar waktu Beno melamar Meira, mengatakan Meira hamil anaknya saat siaran langsung itu 😁
Akbar Razaq
Kata katqmu thor bikin aku cekikikan kek kuntilanak,.😅😅
Ummah Intan
Brio menolak kuntilanak tp apa pickup mau menerima?
Dewiendahsetiowati
mama Widuri gak taunya dapat menantu kuntilanak maksudnya Meira cantik yang baik hati seperti setan🤣🤣
Indar
semoga tiffany yg menang biar kuntilanak kecewa, marah dsb
白狐
kasian si Brio saking takutnya ngangkut kuntilanak langsung masuk UGD bengkel, masih kepo dengan kelanjutan bayi bin rame"nya sikunti akan jatuh kepada siapa./CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
Ufi Yani
dan trnyata fanny msuk nominasi pndtg baru ter uwwuuuuwww&trhot/Grin//Grin//Grin//Tongue/
TEGUH Liliana
Kayaknya Author emang sangat mengagungkan Meira ya,kayak Tiffany ga ada bagua-bagusnya gitu/Smile//Smile/
Erchapram
Kuntilanak oh kuntilanak, dirimu begitu diagungkan di novel Author ini.
imel
mobil aja takut sama kuntilanak, heran juga mamanya Beno malah mau jadiin mantu 🤣
mungkin krna sama² kuntilanak ya🤣🥴
Putrii Marfuah
huwaaaaaaaaa ...settingan
Putrii Marfuah
gue suka part ini. lemparin panci
Yusni
pingin bgt bejek2 meira thor ayo dong bikin meira hancur ..kesel bgt ya klu ada beneran ne kyk meira asli nr aku kasi cabe mukanya
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰😘😘😘😘😍😍😍😍
yesi yuniar
lagi menunggu cinderella dijemput pangeran beno 🤭
ari sachio
yaelahhh ....thor...ak dah dag dig dug jeder nunggu sang kunti tertawa sambil nangis terbang ke atas mobil pik up bak bidadari turun dari kahyangan yg sedang direbutkan oleh para penggarap lahan yg slalu digilir oleh sang pemilikny.... lohhh...malah digantung koyo ngene toh....
Mey Abimanyu
Allahuakbar Thor 😭🤣🤣 membagongkan sekali ya .wkwkkq
Rahma Intan
lanjut lagi Thor semakin seru 😘😘😘😘
imau
eh, lagi dong lagi
imau
beneran pakai mobil pick up kah?
gimana ceritanya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!