kelanjutan dari World Without End.
Keyz melanjutkan petualangan nya di dunia tanpa akhir. Amarah dan dendam, masih menguasai dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
New Era
Mode Gelud
“Kak?” Tassa mengejar Keyz yang sudah mau keluar dari pulau pribadi itu. “Aku mau ikut.”
Keyz berbalik dan menatap ke arah Tassa. Tassa tanpa Keyz sadari telah tumbuh menjadi gadis remaja seumurannya. Walaupun hampir setiap hari dia melatih Tassa, Keyz sama sekali tidak memperhatikan pertumbuhan adiknya itu dengan seksama. Bagi keyz, Tassa masihlah anak kecil. “Tassa. Kamu di sini, di luar sana sangat berbahaya.”
“Tapi, kakak sudah mengajari...”
“Berpetualang dan melakukan pertarungan itu berbeda.” Keyz kembali membelakangi Tassa. “Aku tidak mau kehilangan orang yang aku sayangi lagi.”
“Tapi...”
‘Trang!!’ belum sempat Tassa meyelesaikan kata-katanya, Keyz di serang dari arah luar portal, Keyz berhasil menangkis serangan dia. Namun, penyerang itu melewati Keyz dan dia berha masuk ke pulau milik Keyz itu.
Sosok penyerang itu berbaju serba hitam, dan kini telah berdiri di depan Tassa. Lalu, dalam hitungan Mili detik, dia langsung menggigit leher Tassa.
“Uggghhh!!” Tassa mengerang kesakitan. Keyz yang melihat itu langsung murka, dan menusukkan pedangnya ke sosok berbaju serba hitam itu.
“Sial!!” Keyz langsung menerjang ke arah sosok hitam itu.
Dia menghindar dan terbang ke atas, namun, dia seolah membentur dinding tak kasat mata dan terjatuh lagi. Keyz tanpa membuang waktu langsung menebas dia dengan dua pedangnya. “X Slash!!”
Sosok hitam itu menghindar, namun, jubahnya terkena sabetan pedang Keyz, dan robek.
Sosok itu sekarang terlihat jelas, bentuk, wajah, dan jenisnya. “Wah wah wah... Hebat juga kamu.” Katanya sambil tersenyum manis kepada Keyz. Di bibirnya masih belepotan darah Tassa, lalu dia menjilati sisa darah itu. “Aku sempat heran, kemarin ada aura yang datang ke kerajaan ku. Cuma sebentar, tapi tiba-tiba Lenyap begitu saja. Tidak tahu nya, ada juga sihir Teleportasi seperti ini. Dan lagi, tempat ini di lindungi oleh kubah tak kasat mata. Menarik, aku ingin memiliki nya juga. Bisa kasih tahu aku bagaimana caranya?”
"Siapa kamu jalang!!" Teriak Keyz. "Apa yang sudah kamu lakukan terhadap adikku?"
"Ah, jangan khawatir. Dia baik-baik saja." Jawabnya sambil tersenyum manis. "Malah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Ya kan? Gadis cantik?"
Keyz menoleh ke arah Tassa. Dia berdiri di tempat dimana dia tadi di serang oleh sosok serba hitam itu. Tapi, ada yang aneh dengan keadaan Tassa. Nafasnya memburu dan berat, badannya keluar uap, dan keringatnya membasahi sekujur tubuhnya.
"Tuh kan? Dia baik-baik saja." Sosok hitam itu adalah wanita bersayap kelelawar. Berambut hitam, dan bermata merah. "Tapi, yang tidak baik-baik saja adalah aku.... Lihat." Dia melihat seluruh tubuhnya. "Gara-gara kamu merobek jubahku. Sekarang aku jadi seperti ini."
Keyz tidak memperdulikan wanita itu, dia malah berlari menuju ke arah Tassa. "Kamu baik-baik saja?" Keyz memegang bahu adiknya.
Tassa tidak menjawab pertanyaan kakaknya itu... Tapi, malah memandang ke arah mata Keyz, lalu menggigit leher kakaknya itu.
"Aarrgg!!" Keyz berteriak kesakitan dan mendorong tubuh adiknya hingga terjatuh kebelakang. Keyz memegang lehernya yang bercucuran darah segar. "Tassa!! Apa yang sudah kamu lakukan?"
"Aahahahaa..." Wanita bersayap kelelawar itu tertawa terbahak bahak. Lalu mengatakan. "Dia sudah menjadi salah satu dari kaumku."
"Apa maksudmu!!?" Teriak Keyz sambil berusaha menyerang wanita itu lagi. Tapi, wanita itu sangat gesit dan dia berhasil menghindar serangan Keyz.
"Dia sekarang sudah menjadi vampir." Jawab wanita itu sambil tertawa.
"Sial!!!" Keyz melakukan Devils Steb's ke depan wanita itu lalu menusukkan pedangnya ke arah jantung wanita itu. "Hellfire stab!!"
Wanita itu menghindari serangan Keyz. Namun, kejadian setelahnya membuat Keyz semakin terkejut. Adiknya, Tassa, dia langsung menyerang Keyz dan berusaha untuk menggigit dia lagi.
"Tassa!! Apa yang..." Keyz menatap mata adiknya. Matanya kosong, dan seolah tidak memiliki kehidupan. "Tassa!!! Ini aku, kakakmu!!"
Tassa tidak menjawab, dan terus saja berusaha untuk menggigit leher kakaknya.
"Siaaalll!!!" Keyz berteriak sekeras-kerasnya. "Tassa!!!"
Lambat laun, mata Tassa kembali berbinar, memancarkan cahaya kehidupan. Lalu, kekuatannya melemah, dan melepaskan kakaknya. "Apa yang sudah terjadi kepadaku?" Guman Tassa lirih.
"Mustahil!!" Teriak wanita hitam tadi. "Bagaimana mungkin kamu bisa sadar?"
Keyz melihat ada sebuah celah yang di ciptakan oleh wanita itu, Keyz tidak membuang waktu dan langsung menyerang wanita itu. "Phantom Slash!!" Dengan kecepatan kilat, Keyz menebas ratusan kali ke arah wanita itu.
Wanita itu berusaha menangkis serangannya Keyz. Tapi, tidak semua serangan Keyz berhasil dia tangkis. Dia mundur, dan terus mundur hingga akhirnya dia terpaksa menerima semua serangan Keyz tanpa daya.
Keyz mengakhiri serangannya. Lalu diam sejenak, menjentikkan jarinya lalu... "Inferno!!" Dan tubuh wanita yang tidak di ketahui namanya itupun terbakar hebat.
Nex
"Kak?" Tassa memeluk kakaknya sambil menahan sakit di lehernya. "Apa yang sedang terjadi? Kenapa aku menyerang mu? Leherku sakit."
"Tidak apa-apa kok sayang. Kamu tidak apa-apa." Jawab Keyz sambil mengelus rambut adiknya itu.
Tanpa disadari oleh Keyz dan Tassa, tubuh wanita yang terbakar tadi, lambat laun beregenerasi sangat cepat, dan dalam hitungan detik, dia kembali utuh dan bangkit lagi. "Aaahh... Sudah lama tidak ada yang berhasil membunuhku seperti tadi." Kata wanita itu.
"Mustahil!!" Keyz melepaskan pelukannya, dan kembali dalam mode bertempur. "Aku sudah membunuh mu!!"
"Ahahahahah... Kamu tidak tahu ya? Kalau vampir itu bisa hidup abadi?" Jawab wanita itu. "Namamu siapa tampan? Aku tertarik kepadamu."
"Lebih sopan kalau tamu dulu yang memperkenalkan diri!!" Jawab Keyz.
"Ah lupa... Maaf, aku datang dengan cara yang tidak sopan. Yah, mengingat kamu juga bertemu ke kerajaan Ku dan langsung membantai empat penjaga gerbang ku sih."
"Hahahaha... Kerajaan mu? Jangan ngaco!! Itu kota ku!! Siapa kamu?"
"Diablo." Jawab wanita itu sambil tersenyum manis. "Namamu siapa tampan?"
"Keyz!!" Jawab Keyz sambil menyerang Diablo lagi dengan jurus andalannya... "Meteor breaker!!"
Diablo menahan serangan Keyz dengan satu tangan!! "Kamu kuat sekali Keyz, jauh lebih kuat daripada Satan."
Keyz semakin bertambah murka ketika nama Satan di sebutkan. "Apa hubungan mu dengan dia? Hah!!"? Keyz menarik pedangnya yang di tahan oleh Diablo dengan tangan kosong. Lalu, menyabetkan pedangnya ke arah perut Diablo.
Diablo kembali menahan serangan Keyz dengan tangan kosong. "Dia merengek rengek kepadaku." Jawab Diablo. "Dia menginginkan kekuatan. Yah, aku mengujinya dengan beberapa ujian. Dia berhasil melaksanakan ujian yang aku berikan. Jadi aku memberinya sedikit kekuatanku. Tapi, yah... Dia tidak sekuat dirimu." Diablo melepaskan pedang Keyz. "Aku suka kamu, Keyz. Kamu pasti akan menjadi milikku. Adikmu sudah menggigit mu, aku yakin, kamu pun sebentar lagi akan berubah menjadi vampir seperti ku. Dan kamu akan menuruti semua perkataan dan perintahku."
Keyz melompat ke belakang. Lalu, menendang tanah, dan menerjang Diablo lagi. Tapi, kini Diablo menghindari serangannya Keyz dengan mudah. "Sialan.." guman Keyz sambil menatap wajah Diablo. "Aku tidak akan mematuhi siapapun. Aku akan berdiri sendiri!! Cam kan itu baik-baik, wanita jalang!!"
"Ahhh.. kata-katamu sangat menyakiti hatiku, Keyz." Diablo memegang dadanya seolah-olah dia terkena serangan yang mematikan. "Tassa!! Serang kakakmu!!" Diablo memberi perintah kepada Tassa.
Tapi, Tassa malah menyerang Diablo, dan menggigit lehernya. Tassa menghisap darah Diablo sebanyak-banyaknya.
"Brengsek!!!" Diablo mendorong tubuh Tassa dengan sekuat tenaga. Tapi, Tassa tetap di tempatnya, dan terus menerus menghisap darah segar miliknya. "Aarrgg!!! Kekuatanku!!! Kamu menghisap kekuatan ku!!!"
Keyz melihat itu, langsung menyerang Diablo sambil berteriak.. "Tassa!!! Minggir!!" Tassa melepaskan gigitannya, dan mendorong tubuh Diablo hingga terjerembab ke belakang. Dan Keyz langsung menebas leher Diablo.
Kepala Diablo pun menggelinding di tanah.