NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 6

PEWARIS TERHEBAT 6

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”

Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.

“Tidak!”

Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.

Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.

“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”

Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Apa yang terjadi?”

Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Beberapa batang pohon sontak berjatuhan, menciptakan suara dan getaran yang merambat ke sekeliling. Asap mengepul, disusul debu yang berhamburan.

Gray masih tercenung di tempat, bergegas berdiri. Ia melihat Gabriel dan Gideon terbaring di tanah di mana beberapa alat mereka mengeluarkan asap. "Mereka tiba-tiba saja saling berhadapan dan menyerang."

Gray menatap Baba yang masih berada di tumpukan batang pohon. Hanya bagian kaki dan pria itu saja yang terlihat. "Apa Baba yang menghipnotis Gideon dan Gabriel sehingga mereka saling menyerang?"

Gray menggeleng. "Tidak, Baba masih tidak sadarkan diri. Lalu, siapa yang melakukan hal itu? Gideon dan Gabriel tidak mungkin saling menyerang."

Gray menoleh pada seseorang yang berjalan dari kegelapan asap tebal. Begitu angin menerbangkan asap, ia melihat sesosok pria berdiri sambil memegang dua buah boneka.

"Osvaldo Tolliver." Gray tersenyum, bergegas mendekat seraya mengamati Gideon dan Gabriel. "Dia datang di saat yang tepat. Aku berhutang nyawa padanya."

Dua anjing robot seketika merusak semua alat canggih milik Gideon dan Gabriel. Dua anjing itu kemudian mengurung kedua anggota UltraTech itu.

Seekor robot anjing tiba-tiba muncul di tumpukan batang pohon, menyingkirkan semua benda di dekatnya. Baba tampak terbaring tidak sadarkan diri dengan kepala yang berdarah.

"Baba," ujar Gray dengan wajah terkejut.

Dua robot anjing seketika mendekat, memberikan pertolongan pada Baba. Seekor robot yang bersama Baba tiba-tiba tidak bergerak, mengeluarkan asap.

"Aku mengirimkan robot anjing ketika mengetahui pertarungan di hutan ini. Robot anjingku tiba tepat waktu ketika Baba nyaris menjadi sasaran tembakan musuh. Robotku menggunakan seluruh energinya untuk melindungi Baba sehingga dia rusak berat," terang Osvaldo Tolliver seraya memanggil sebuah robot untuk mengecek dan mengobati luka Gray.

Gray mengamati robot tupai itu sesaat, menatap Asher dan para pengawal Osvaldo Tolliver. "Kau datang sangat terlambat, Osvaldo. Aku dan yang lain sudah mengalami hal buruk sepanjang malam ini."

Gray menoleh ke dahan pohon, terkejut ketika melihat Luc Besson berdiri. "Pria itu mengeluarkan asap yang mampu menghilangkan kemampuanku dan yang lain."

Luc Besson tersenyum. "Seorang anak dukun yang datang terlambat, tetapi dia melakukan tindakan yang sangat tepat. Dia mengirimkan robotnya tepat saat Baba diserang oleh Gideon dan Gabriel. Dia masih suka bermain dengan boneka. Aku bisa menghilangkan kemampuan melihat masa depannya, tetapi aku tidak bisa melenyapkan kemampuan ilmu hitam yang diturunkan ayahnya."

Luc Besson mengamati layar hologram. Beberapa titik bergerak sangat cepat. "Mereka berhasil mengalahkan ketiga anggota UltraTech itu, tetapi aku masih belum puas."

Luc Besson menoleh pada Baba dan Gavin yang masih tidak sadarkan diri, melesat cepat ke udara. Ia terkejut ketika serangan mendarat di pelindungnya.

Luc Besson menatap Osvaldo Tolliver. "Kemampuannya berkembang lebih dahulu dibandingkan yang lain meski fisiknya yang paling lemah.”

Osvaldo, Asher, dan para pengawal melesatkan serangan.

Akan tetapi, hanya serangan Osvaldo yang berhasil mengenai pelindung Luc.

Luc Besson melesatkan sebuah bola, mendorong tubuhnya ke belakang bersamaan dengan Bennet, Bruce, Miguel, Ryder, dan para pengawal yang datang.

"Menjauh dari bola itu," ujar Gray.

Osvaldo Tolliver melesatkan sebuah drone yang kemudian menarik bola itu ke udara hingga nyaris mengenai Luc Besson. Bola itu mengeluarkan asap, tetapi tak lama setelahnya hancur berkeping-keping.

"Dia pergi, padahal dia sudah berjanji akan berbicara dengan kami." Gray mengepalkan tangan erat-erat, menoleh pada Bennet, Baba, Miguel, Ryder, dan para pengawal yang muncul dari arah depan.

"Osvaldo," ujar Bennet dan Baba.

"Kau datang terlambat, brengsek!" ketus Bruce.

"Aku terlambat karena harus melakukan sesuatu yang penting lebih dahulu." Osvaldo Tolliver menoleh ke arah belakang. Para pengawal seketika bergeser ke samping, memperlihatkan seekor robot anjing.

"Gavin." Gray segera mendekati robot anjing yang memangku Gavin di atas punggungnya, mengamati Gavin lekat-lekat. "Apa yang terjadi padanya?"

"Aku mendengar suara ledakan di suatu tempat. Ketika aku tiba, aku melihat Gavin terbaring di tanah dengan robot anjingnya yang hancur. Aku membutuhkan waktu untuk menyelamatkannya dari kondisi kritis. Dia baik-baik saja sekarang," terang Osvaldo.

"Baba." Bennet mendekati Baba yang masih tidak sadarkan diri. Dua anjing robot masih melakukan pemeriksaan dan pengobatan padanya. Ia menolah pada Gavin yang juga masih berada dalam pengobatan. "Syukurlah, mereka berdua baik-baik saja. Aku sangat mengkhawatirkan mereka."

Miguel dan Ryder menatap tajam Osvaldo Tolliver dan para pengawalnya.

"Di mana pria tua itu sekarang?" tanya Bruce, "kita berhasil mengalahkan ketiga pria menyebalkan itu, tetapi dia tidak kunjung muncul."

"Luc Besson pergi bersamaan dengan keadaan kalian," jawab Gray.

Osvaldo tersenyum. "Pemandangan ini ada dalam penglihatanku sebelumnya, begitupun dengan pertarungan ini. Aku membawa beberapa alat yang bisa kalian gunakan jika seandainya pertarungan kembali terjadi."

"Tunggu, bagaimana kalian mengalahkan Gideon dan Gabriel?" tanya Bennet.

"Aku hany membuat mereka saling menyerang satu sama lain." Osvaldo Tolliver mengangkat kedua boneka. "Aku juga memiliki boneka milik kalian."

Gray, Bennet, dan Bruce menatap kesal Osvaldo Tolliver.

"Kau lebih menjengkelkan dibandingkan Gray dan Baba." Bruce bersandar di pohon, mengendalikan napas yang terengah-engah, menoleh pada Miguel. "Kau sangat luar biasa, Pak Tua. Kau harus menjadi pelatihku."

Miguel mengabaikan Bruce, beristirahat di dekat pohon. Ia mengawasi keadaan sekeliling, memejamkan mata.

Bruce tertawa, terkejut ketika melihat potongan kepala robot ularnya. "Robot ularku hancur berkeping-keping. Sial!"

"Robot ularmu melindungiku di saat-saat genting, Bruce."

Osvaldo Tolliver terdiam sesaat. "Asher, perintahkan para pengawal untuk mengobati setiap orang yang terluka. Pertarungan akan segera dimulai kembali dalam waktu dekat."

"Baik, Tuan." Asher memberi anggukan pada para pengawal yang kemudian menyebar.

Gray, Bennet, Bruce, Miguel, Ryder, dan para pengawal Xander yang terluka segera mendapat pengobatan. Osvaldo Tolliver mengerahkan beberapa robot tupai dan robot burung untuk mengawasi keadaan sekeliling.

Luc Besson melayang di langit yang cukup tinggi. "Ini masih belum cukup untuk membangkitkan kekuatan mereka. Aku harus melakukan sesuatu."

Luc Besson mengirimkan sepuluh bola ke arah Gray dan yang lain. Ia mengaktifkan mode menghilang, bergerak turun.

Kesepuluh bola itu kemudian berubah menjadi robot humanoid yang turun dengan cepat.

"Aku sudah menyalin kemampuan pria bernama Miguel dan menerapkannya pada kesepuluh robot itu. Robot-robot itu juga dipersenjatai dengan banyak alat canggih. Aku yakin kemampuan kalian akan meningkat dengan drastis."

Baba mulai sadarkan diri, memijat kepala yang berdenyut-denyut kencang. Ia sontak terhenyak saat mengingat peristiwa yang terjadi padanya. "Apa yang terjadi padaku?

Gray dan yang lain seketika menoleh pada Baba, mendekat.

Baba mengawasi keadaan sekeliling, terkejut ketika melihat Osvaldo Tolliver. "Kau!"

Osvaldo Tolliver tersenyum, mendekat. "Tatapan marahmu menandakan kau sudah pulih, Baba. Kau bisa memukulku setelah kondisimu membaik."

Osvaldo Tolliver seketika mendapatkan penglihatan. "Waspada!"

Keempat robot burung milik Osvaldo seketika memasang pelindung saat beberapa misil menyerang dari atas. Sebuah ledakan seketika tercipta.

1
MELBOURNE
sabar sabar
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
Muantuaappp../Good/ Lanjut Thor..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
makin berkembang dan makin seru ceritanya. lanjut thor... /Good/semangat...
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg bayak la tor
MELBOURNE: sabar guyss
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku yang baik hati
Glastor Roy
update ya torrr ku yang
MELBOURNE: udah diupload semua yaa
tunggu sebentar
total 2 replies
Glastor Roy
tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
update ya torrr ku
MELBOURNE: sabar prosess
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!