Pesona AUREL Gadis Periang

Disaat Aurel yang baru bangun dari tidurnya yang baru saja minum obat itu.

"Ah, aku ketiduran. Sudah jam berapa ini?. Pasti acaranya seru!. " Ucap Aurel yang tidak ikut dengan Pungky.

Saat akan ke kamar mandi ada sebuah pesan singkat dari seseorang yang dia tidak kenal.Aurel terkejut saat melihat video Sisil dan kekasihnya berjoged dengan mesranya, seperti seorang kekasih. Padahal dengan Aurel sendiri Alvaro masih ada batasnya.

Aurel meneteskan air matanya.

"Alvaro, kenapa?. Kamu..... " Ucap Aurel lirih.

"Pantas saja kamu tidak membalas pesan singkat aku. Ternyata ada Sisil di samping kamu sekarang dan kamu juga bersenang-senang disaat aku tidak ada di samping kamu." Pikir Aurel. Dia kembali meneteskan air mata nya dan menangis sambil merebahkan badannya kembali di tempat tidurnya sampai dia terlelap kedua kalinya.

Kakaknya Roy yang melihat adiknya masih tertidur dari depan pintu tidak berniat membangunkan dia.

Suasana di Cafe pada pesta Kemenangan itu berakhir pada sore hari semuanya kembali ke rumah nya masing-masing.

"Alvaro!, ayo kita pulang!. " Ucap Pungky.

"Aku ke kamar mandi sebentar, ya. "Pamit Alvaro yang lari ke ke kamar mandi itu.

" Aduh, aku sekarang harus pulang nih. Papa aku pasti marah. Alvaro malah ada acara ke toilet segala. "Gerutu Johan.

"Sudah kalian pulang saja.Biar Alvaro aku yang menunggu. " Ucap Pungky pada Nathan dan Johan.

"Nathan, kita pergi saja dulu.Aku kan nebeng sama kamu. Hari ini papa aku bilang tidak boleh pulang sebelum jam enam sore. " Ucap Johan dengan khawatir.

Nathan melihat jam ditangannya dan dia menghela nafasnya.

"Baiklah, aku pergi dulu. Kita tahu gimana papanya Johan yang super ketat itu. " Ucap Nathan sambil bersiap-siap naik kendaraannya.

Setelah Alvaro dari toilet di cafe itu. Saat keluar dia tidak sengaja mendengar percakapan empat orang siswa dari SMA Purna Harapan Dua.

"Hai, kamu masih ingat tentang video kak Rangga yang menggendong murid sebelah itu. "

"Iya, itu sedang di booming di sekolah kita. "

"Kak Rangga dan dia bertemu lagi di restoran. Mereka kelihatan mesra.Kak Rangga menggandeng cewek itu."

"Saat itu aku dan papa sedang sarapan disana. "

"Kamu serius!. "

"Tentu saja. "

"Ternyata, aku sudah tidak ada kesempatan mendekati kak Rangga..... " Ucap salah satu siswi dengan wajah cemburu nya mengingat pujaannya itu.

Mendengar berita itu membuat Alvaro merasa bertambah marah pada Aurel.Dia pergi meninggalkan cafe itu.

Saat diparkiran dia hanya melihat Pungky menunggu dirinya.

"Pungky, dimana Nathan dan Johan!. "

"Mereka sudah pulang, kamu tahu kan Johan itu mempunyai papa yang super ketat nya."

"Kalau Nathan beberapa minggu ini kan jadi sopir nya Johan. "

"Kita jadi ketempat Aurel, kamu bilang tadi akan menemui dia. "

"Tidak jadi, aku ada urusan." Ucap Alvaro.

Mereka pergi dari cafe itu dan menuju ke rumahnya masing-masing.

Saat di kamarnya, Alvaro masih teringat ucapan yang dia dengar. Hatinya bertambah sakit.

"Aurel.... kenapa?.... " Ucapnya lirih.

Keesokan harinya di sekolah teman-teman Alvaro mencarinya.

"Pungky, kamu sudah lama disini. " Ucap Nathan yang baru datang bersama Johan.

"Sudah jam begini, Alvaro belum datang. "

"Mungkin menunggu Aurel kali." Ucap Johan.

"Aku tadi lihat Aurel sudah datang kok, sama kakaknya Roy. Sekarang dia di kelas."

Teng teng teng

Bunyi bel masuk berbunyi.Hari ini kebetulan upacara di sekolah mereka.

Saat mereka berbaris dan upacara dimulai,Nathan dan Johan mencari Alvaro yang belum datang sama sekali.

"Itu aku lihat Alvaro,dia kok malah berjalan kebelakang. Padahal upacara akan segera dimulai."Ucap Johan.

"Apa dia tidak ikut upacara,Ayo Kita hampiri Alvaro."Ucap Nathan.

Keduanya saling memberi tanda untuk meninggalkan upacara itu. Dengan berhati-hati mereka berdua pergi tanpa ketahuan guru mereka.

"Tidak ada yang melihat kita kan Nathan. " Ucap Johan dengan napas tersengal-sengal.

"Aku rasa tidak.Ayo kita ke belakang. Aku lihat Alvaro ke sana. " Ucap Nathan.

Saat dibelakang mereka melihat Alvaro disana. Johan memanggilnya.

"Alvaro!.Kamu tidak ikut upacara?"Ucap Johan.

"Alvaro,kamu mau kemana?"Ucap Nathan.

"Baru gak mood"

Akhirnya mereka berdua tidak mengikuti upacara di sekolahnya.

Disisi lain upacara sudah dimulai Aurel mengikuti upacara.

"Aurel kok kamu pucat?,apa kamu sakit?"Tanya teman disampingnya.

"Aku tidak apa-apa kok."Jawabnya.

Beberapa menit kemudian Aurel berkata dalam hatinya."Kenapa kepala aku pusing.Ada apa dengan aku dan pandangan aku kok kabur."

Buk

"Aurel!. " Panggil Pungky dengan spontan.

Beberapa temannya yang mengetahui Aurel pingsan membuat mereka membawanya ke UKS.

"Siapa yang jatuh?, sepertinya itu dikelas Aurel. " Ucap beberapa murid lain yang ikut upacara.

"Coba nanti kita Tanya Pungky. "

"Eh... tadi aku dengar suara Pungky berteriak Aurel. Jangan... " Ucap Teman Johan.

Saat berada di UKS mereka melihat Pungky menunggu Aurel disana.

"Hmmmm"

"Kelihatannya,Aurel harus dibawa kerumah sakit. Sebaiknya kamu telepon keluarganya."

"Baik,pak."

Pungky menghubungi kakaknya Mohan,namun tidak diangkat kemudian menghubungi kakaknya Roy yang sedang rapat.

Kring kring kring

"Kita tunda rapat sebentar,aku akan angkat telepon dulu. Sepertinya dari sekolah adik aku."

"Hallo,Pungky?"Ucap kak Roy sambil meninggalkan ruang rapat.

"Kak Aurel pingsan saat upacara, harus dibawa kerumah sakit."

"Apa!..."Ucap kak Roy terkejut.

"Baik aku akan segera kesana."

"Rapat kita tunda besok,aku harus ke sekolah adik aku pingsan."Ucap kak Roy pada karyawan yang ikut rapat.

"Baik, pak."

Kak Roy bergegas menuju sekolah Bina Karya.Setelah sampai disekolah dia menemui adiknya di UKS dengan berjalan tergesa-gesa.Disana dia melihat Pungky yang mondar-mandir didepan UKS.

"Pungky,dimana Aurel ?!."

"Kak,kata petugas UKS dia harus segera dibawa kerumah sakit untuk dirawat."

Kak Roy masuk dan membawa Aurel dengan menggendongnya kedalam mobil menuju ke rumah sakit.

Melihat kak Roy yang pergi membawa Aurel,Pungky mencari Alvaro.

"Kalian tahu dimana Alvaro?"Tanya Pungky pada salah satu teman Alvaro.

"Aku tadi lihat di belakang sekolah,dimana biasa mereka berkumpul.Kalau tidak salah Nathan dan Johan bersamanya."

Pungky mencari Alvaro dengan hati yang kesal.Saat melihat Alvaro yang bercanda dengan kedua temannya dia langsung memukuli Alvaro.

Bruk

Nathan dan Johan terkejut melihat Pungky yang datang langsung memukul Alvaro.

"Pungky,kenapa kamu?, datang-datang langsung mau pukul saja." Ucap Alvaro dengan marah.Dia berdiri mendekati Pungky dan memegang kerah nya.

"Kamu itu gimana sih,cewek kamu pingsan malah kamu duduk dan bercanda disini."

Ucapan Pungky membuat ketiganya terkejut.Semuanya terdiam tanpa berkomentar apapun.