NovelToon NovelToon
Pesona Mama Mertua Muda 2 : Isvara & Javas

Pesona Mama Mertua Muda 2 : Isvara & Javas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Donacute

Sekuel off 'Pesona Mama Mertua Muda'

Wajib baca season satu duluan ya ≧∇

"Duniaku ikut mati tanpamu."

Kehidupan Javas hancur saat wanita yang paling dicintainya meninggal. Ia mencoba melarikan diri, menyingkir dari tempat yang menenggelamkan banyak jejak kenangan tentang wanita itu.

Namun, ia tak bertahan lama, Isvara selalu tinggal di kepalanya, sehingga pria itu memutuskan kembali.

Hanya saja, apa jadinya jika Isvara yang mereka pikir telah meninggal—justru masih hidup? Bisakah Javas menggapai dan melanjutkan hidupnya bersama wanita itu lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15 | Papa Pulang

"Salim dulu sama Ante Indah, sayang," titah Isvara kepada putrinya. Sheva langsung mengikuti apa yang diperintahkan oleh Bundanya.

"Mbak Kinan boleh saya peluk, saya kangen banget sama Sheva," pintanya dengan wajah memelas.

"Coba Mbak tanya ke anaknya aja, aku sih tergantung Sheva-nya. Kalau Sheva ngizinin ya silakan, tapi kalau nggak kasih izin tolong jangan dipaksa ya, Mbak," jawab Isvara dengan lembut. Isvara memang memberikan kebebasan untuk putrinya membuat keputusan, tidak perlu keputusan besar. Seperti keputusan untuk membiarkan ada orang yang memegang atau memeluknya, karena Sheva–lah yang mengalaminya. Jadi jika ia merasa tidak nyaman, tentu saja sangat boleh menolak jika ada yang memeluk atau memegangnya.

Apalagi Indah juga baru bertemu dengan Sheva setelah sekian lama, jadi bagi gadis kecil itu Indah adalah orang asing. Friska dan Amara yang tiga bulan sekali bertemu dengan Sheva aja anak itu tetap menganggapnya orang asing, seperti tadi Sheva terlihat bingung karena tidak mengenal Friska dan Amara. Berbeda dengan Chilla, yang memang sudah dekat dengan Sheva jadi bisa langsung memeluk. Tapi tetap, jika Sheva merasa tidak nyaman. Isvara memperbolehkan Sheva segera melepaskan pelukannya.

"Sheva sayang, Ante Indah boleh peluk Sheva?" tanya Indah dengan lembut.

"Boyeh, Ante," jawab Sheva dengan lucu, pipinya yang sangat gembul membuat semua orang merasa gemas dan ingin mencubitnya. Karena sudah mendapatkan persetujuan dari Sheva, Indah langsung memeluk Sheva.

"Kamu tau sayang, dulu kamu waktu bayi sangat lucu sekarang kamu juga tambah lucu. Ante seneng banget bisa ketemu sama kamu lagi," ujar Indah menangis haru.

"Atu juga seneng, Ante." Memang Sheva baru dua tahun, tetapi gadis kecil itu sudah tidak terlalu cadel saat berbicara.

***

Sheva sekarang sedang bermain bersama Friska, Amara dan Dion, sedangkan Isvara memilih memasak untuk semua orang ditemani oleh Chila. Sedangkan Indah sudah pamit beberapa jam lalu, karena wanita itu harus kembali ke rumah keluarga Heksatama untuk bekerja sebagai pengasuh Vandra.

Karena Indah bekerja di rumah keluarga Heksatama, akhirnya ia tahu bahwa Kinan atau Isvara yang selama ini ia kenal ada putri keluarga Heksatama yang dianggap meninggal dunia padahal kenyataannya masih hidup.

Walau begitu Indah tidak ingin ikut campur dengan keputusan Isvara, jadi ia juga tidak berniat untuk memberitahu siapapun tanpa izin Isvara sendiri. Di kediaman Heksatama Indah hanya bekerja, dan yang ia lakukan tentu saja bekerja tidak mengurusi urusan majikannya.

"Kak Kinan, Papa besok pulang ke Indo," kata Chilla memberitahu Isvara, sedangkan Isvara tidak ingin menanggapinya bahkan gadis berusaha menyibukkan diri.

Isvara juga sudah tahu ternyata Javas memilih kembali tinggal di luar negri, sejak 2 tahun lalu. Namun, Isvara baru tahunya beberapa bulan yang lalu karena Chilla keceplosan. Sudah tahu fakta itu pun, Isvara bersikap seakan tidak perduli pada Javas.

"Papa pulang karena dua hari lagi ulang tahun Given dan Givana yang ketiga, Tante Visha maksa Papa buat pulang karena Tante Visha sama Oma, aku juga deh udah kangen banget sama Papa." Chilla terus berusaha memberitahu Isvara informasi tentang keluarganya tanpa diminta.

"Apa Kakak nggak mau gitu ketemu sama Papa? Atau nggak melihat Papa dari jauh, buat ngobatin kangen Kakak. Masa Kakak nggak kangen sama Papa udah dua tahun loh Kak Kinan nggak ketemu sama Papa."

"Nggak tertarik," jawabnya dengan cepat, padahal jawaban itu jelas adalah sebuah kebohongan yang keluar dari mulut Isvara.

"Yakin, Kak?"

"Yakin," jawab Isvara dengan tegas.

"Kalau ketemu sama Vanka kamu nggak pengen, Kak? Vanka keponakanmu juga loh?" Isvara langsung terdiam, ia tidak membenci Vanka ataupun Vandra terlepas ia adalah anak dari Ineisha. Jika ingin bertemu apa enggak, jelas sangat ingin sekali tetapi Isvara sendiri tidak tahu kapan waktunya.

"Mumpung Kak Kinan sama Sheva lagi di Jakarta juga, jadi sekalian. Pesta Given sama Givana pesta anak kecil, jadi kalau Kak Kinan sama Sheva datang ke pesta itu Tante Visha pasti nggak akan mempermasalahkannya. Atau bilang aja Kakak aku yang undang," ujar Chilla yang sedang berusaha membujuk Isvara agar mau mengikuti kemauannya.

"Udahlah jangan bahas itu," kata Isvara malas. Tidak perlu waktu lama masakannya sudah siap, karena dibantu Chilla juga jadi semakin cepat.

Isvara langsung memanggil putrinya dan tentu saja ia tidak akan melupakan ketiga sahabat terbaiknya, ia pun memasak semua makanan kesukaan mereka bertiga.

"Wah makanannya enak-enak banget ini," puji Dion pada masakan sahabatnya tanpa malu-malu.

"Masakan Kinan 'kan emang selalu enak nggak kayak masakan gue," kata Amara.

"Saking enaknya masakan Kinan, kita bakal abisin semua makanannya tanpa sisa. Rasanya udah lama banget nih nggak ngerasain di masakin Kinan," timpal Friska.

"Udah, dari pada ngobrol mending kita makan," ajak Isvara pada ketiga sahabatnya. Isvara membuatkan makanan khusus buat Sheva yang tidak pedas, gadis kecil itu sudah terlatih makan sendiri jadi tidak perlu disuapi oleh Isvara atau siapapun. Dipaksa disuapi pun Sheva malah tidak mau makan jadinya.

Mereka semua makan makanannya dengan lahap, karena rasa makanannya sangatlah enak. Karena tadi yang masak adalah Isvara dan Chilla, sekarang gantian Friska, Amara dan Dion yang membereskan meja bekas makan serta mencuci piringnya.

Isvara sedang ke kamar mandi sebentar, jadi tinggal Chilla dan Sheva saja di ruang tamu

"Sheva tau nggak di rumah Kakak Chilla dua hari lagi mau ada acara ulang tahun sepupu Kakak, masih kecil juga kayak Sheva tapi lebih tua 1 tahun. Sheva mau datang nggak pestanya sama Bunda?" Entah ide dari mana Chilla memberitahukan persoalan itu pada Sheva, gadis itu spontan mengatakannya saat Sheva hanya berdua saja dengannya.

"Emang boyeh, Kakak Chilla?"

"Boleh dong, tapi Sheva bilang sama Bunda. Ajak Bunda buat datang ke pesta ulang tahunnya, tau nggak di pesta itu nanti bakalan banyak anak-anak kecil yang nanti bisa kenalan sama Sheva. Ada banyak balon, makanan, es krim dan ada badut juga. Sheva udah pernah belum ketemu sama badut? Badut itu lucu loh sayang," balas Chilla panjang lebar.

"Nanti aku mau bilang Bunda, Kak Chilla." Chilla mencubit pipi Sheva gemas. "Pinter banget sih, kesayangan Kak Chilla ini. Iya, nanti bilang, kalau nggak mau bujuk atau kamu ngambek aja biar Bunda mau ajakin kamu datang ke pesta ulang tahun."

Jika Isvara mendengar Chilla mengajari Sheva yang aneh-aneh, seperti ngambek padanya. Pasti gadis itu tidak akan suka dan bisa marah pada Chilla.

Isvara sudah selesai dari kamar mandi, berbarengan dengan ketiga sahabatnya yang sudah selesai mencuci piring. Gadis cantik itu juga tidak habis pikir dengan ketiganya, mengapa cuci piring saja sampai harus bertiga. Padahal dikerjakan satu orang saja bisa.

"Seru banget sih ngobrolnya? Sheva sama Ante Chilla habis ngobrol apa aja, sayang?" tanya Isvara dengan lembut.

"Kakak manggilnya, bukan Ante. Udah sering loh Kak Kinan aku bilang, aku nggak mau dipanggil Ante sama Sheva maunya dipanggil Kakak aja," protes Chilla karena Isvara memanggilnya dengan sebutan Ante untuk membahasakan Sheva, sedangkan Chilla tidak mau. Ia juga sudah sering mengungkapkan ketidaksukaannya dan alasannya juga.

"Biar sama kayak Sheva manggil Amara dan Friska, mereka aja dipanggil Ante nggak masalah," balasnya santai.

1
Donacute
teman teman mau nanya dong di akun kalian visualnya 4 atau dua, soalnya di akunku cuma dua. padahal aku masukin ya 4
ichcha: kak follback ya🙏🙏
Donacute: oke Kak terima kasih
total 3 replies
secret enjel
semangt up nya kak/Joyful/
ichcha
lanjut kak
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】
semangat🔛🔥
Donacute: terima kasih semangatnya
total 1 replies
ichcha
lanjut kak
Donacute: ditunggu besok lagi ya Kak
total 1 replies
Devv
lanjut
ashieeechan
hai kak mampir yuk keceritaku /Smile/
Devv
lanjut ya thor
Devv
mampir thor
sSabila
udah mampir nih, jangan lupa mampir juga di novel terbaru aku 'Bertahan luka'
ichcha
lanjut kak
Donacute: ditunggu besok lagi ya kal
total 1 replies
Ellana_michelle
semangat kakkk(≡^∇^≡)
fazry_fazriyah
aku mampir
ichcha
lanjut kak
Herlina Susanty
Doble up thor
ichcha
lanjut kak
Donacute: ditunggu ya kak besok lagi
total 1 replies
fazry_fazriyah
aku mampir
okiikk_art
udahh yaa
IamEsthe
Maaf ya. Ijin saran aja. merajuk pada kalimat yang ada 'dibela pengacara' mungkin kurang tepat, secara aku pribadi bisa diganti dengan kata 'dibantu pengacara dalam sidang' dan untuk kata pengadilan, bisa juga merajuk ke kata yang spesifik, 'persidangan'.
IamEsthe: Oke 😘
Donacute: oke kak, nanti segera aku edit ya
total 2 replies
ichcha
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!