Lanjutan Kings and Queens.
Amira Léopold, putri kesayangan Raja Arsyanendra Léopold adalah pemberontak sejati. Opa dan ayahnya sudah pusing dengan kelakuan putri Badung itu hingga suatu hari Amira nekad terbang ke New York dan ingin berkeliling Amerika dengan mobil ... sendirian. Tentu saja Arsya dan Sean ngereog hingga mengirimkan kepala keamanan kedutaan Belgia buat mengawal Amira. Putri Badung itu mengeyel tidak mau ada pengawal tapi Grady Daughetry adalah pengawal terlatih dan tetap mengawal kemana Amira pergi. Hingga keduanya sadar sama-sama saling jatuh cinta
8th generation of klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Batal Jadi Pekesor
"Apa anda baik-baik saja, tuan putri?" tanya Grady saat masuk ke dalam mobilnya lalu memberikan pesanan Amira.
"Aku baik-baik saja. Terima kasih," senyum Amira sambil menerima makanan dan minuman yang dia minta tadi.
Grady meletakkan gelas minumnya di cup holder dan mulai memundurkan mobilnya. Mustang merah itu pun keluar dari pom bensin menuju jalan raya. Sepanjang perjalanan, Grady merasa bahwa tuan putrinya dalam kondisi diam saja.
"Tuan putri?"
Amira menoleh ke Grady. "Ada apa?"
"Apakah ada yang salah dengan pembelian saya?"
Amira menggelengkan kepalanya. "Aku hanya ... Gemas dengan situasinya."
Grady mengerenyitkan dahinya. "Tuan putri, apa ada yang ingin anda beritahukan pada saya ?" Jujur Grady merasa tidak nyaman melihat Amira seperti ini. Bagi Grady, dia lebih suka Amira cerewet, selfie sana sini, menjahili dirinya daripada diam seperti ini. Grady membelokkan mobilnya ke sebuah restoran dinner demi mendapatkan jawaban, kenapa tuan putrinya menjadi pendiam seperti ini.
"Kita bicara di dalam tuan putri." Grady pun turun dan membukakan pintu Amira dan mengulurkan tangannya ke tuan putrinya. Amira pun menerima tangan Grady yang kemudian memakaikan topi bucket untuk menutupi wajahnya dan mereka pun berjalan ke kedalam dinner setelah mengunci pintu mobilnya.
Grady sengaja mengambil tempat yang pojok demi bisa berbicara empat mata dan pribadi ke Amira. Setelah memesan makanan dan minuman, Grady menatap wajah cantik Amira yang tampak galau.
"Tuan putri ?"
Amira tidak menjawab namun memberikan ponselnya dan Grady terkejut dengan apa yang dilihatnya. Tangan pria itu tampak gemetar saat memegang ponsel Amira.
"I ... ini ?" Mata biru Grady menatap mata biru Amira. "Anda dapat dari mana?"
"Tidak perlu tahu aku dapat dari mana. Tadinya aku akan menjadi pekesor, perebut kekasih orang, namun aku berpikir ulang mengingat Daddy aku tidak akan bilang 'pikir-pikir dulu' kalau anaknya ngaco, jadi aku putuskan aku memberitahu kamu," jawab Amira.
Grady meletakkan ponsel Amira dan mengusap wajahnya. Sorot matanya tampak sangat terluka, tidak menyangka bahwa perasaan bersalah karena mencium Amira ke Lisa, ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Lisa lakukan !
"Grady .... "
"Aku ... butuh udara segar." Grady pun berdiri dan berjalan keluar dinner sementara Amira menghela nafas panjang.
Aku tahu bakalan begini akhirnya.
***
Grady berdiri di belakang dinner itu dan rasanya ingin dia berteriak kencang tapi nantinya akan membuat semua orang bingung. Pria itu ingin marah tapi tidak tahu bagaimana cara melampiaskan.
"Are you okay Dude ?"
Grady menoleh dan melihat seorang pria sedang merokok di belakang dapur. Pria yang lebih berumur itu tersenyum ke arah Grady.
"Masalah cewek? Aku kira cewek yang bersama kamu itu orang baik."
Grady tersenyum smirk. "Kamu tahu apa Dude?"
"Oh hanya mata orang tua ini yang melihat kalian ada apa-apanya tapi tidak bisa berbuat apa-apa." Pria itu mematikan rokoknya dan menghampiri Grady. "Sam."
"Grady." Keduanya saling bersalaman.
"Dengar Grady. Aku bisa melihat kamu pria baik dan gadis yang di meja pojok itu juga baik. Sekarang apa masalahnya?"
"Kekasihku berselingkuh."
Sam mengerucutkan bibirnya. "That's huge problem ( itu masalah besar ). Lalu, gadis yang bersamamu?"
"Aku hanya menemani dia pergi ke Los Angeles."
"Dengar Grady," Sam menepuk bahu Grady. "Ada dua hal yang membuat suatu hubungan tidak bisa dilanjutkan. Satu, selingkuh. Dua, KDRT. Selingkuh itu adalah kebiasaan dan jika pasangan kamu memberikan maaf terus, dia akan mengulanginya lagi. Setidaknya, kamu sudah mengetahui sebelumnya. Kedua, KDRT. Sekali kamu main tangan ke pasangan kamu, maka itu akan keterusan. Seperti halnya selingkuh, jika kamu permisif, maka akan diulang lagi."
"Bagaimana kamu bisa mengatakan ini?" tanya Grady.
"Karena Grady, aku adalah salah satu konselor sebuah yayasan non profit untuk para korban kekerasan dalam hubungan domestik. Ada banyak kasus seperti ini dan semuanya nyaris sama modelnya. Aku bekerja di dinner ini sebagai pelampiasan pikiran agar tetap waras. Aku suka masak dan pemilik dinner juga suka masakan aku jadi kenapa tidak. Asal kamu tahu, pemilik dinner ini adalah salah satu korban KDRT yang sempat aku konseling dan dia bisa survive bahkan lebih sukses sekarang. Kami macam mutualisme simbiosis. Dinner ini juga sebagai salah satu tempat untuk konseling para pengunjung yang butuh tempat curhat," jawab Sam panjang lebar.
"Pemilik ini ... Bagaimana suami atau pacarnya ?" tanya Grady.
"Mati. Dia berusaha menyakiti pemilik dinner dan tanpa sengaja ... Saat terjadi perkelahian, si pemilik menusukkan pisau ke jantung mantan suaminya. Dia dihukum dua tahun penjara karena melakukan pembunuhan tanpa sengaja. Bebas, dia mencari aku dan kita mulai membuka dinner ini."
"Berapa lama dia mengalami kejadian itu ?" tanya Grady.
"Selama sepuluh tahun pernikahan. Dia dihajar, diselingkuhi sana sini bahkan terakhir dia dijual oleh suaminya demi membayar hutang. Dia tidak tahan, lapor polisi, urus surat cerai dan dikabulkan hakim hanya dalam waktu kurang dari sebulan padahal kita tahu sendiri, perceraian membutuhkan waktu setahun paling tidak disini."
Grady menggelengkan kepalanya. "Suaminya tidak terima ?"
"Tentu saja ! Karena semua aset sudah diambil alih ke istri. Dan itu disahkan oleh pengadilan demi ganti rugi kompensasi atas semua perlakuan dan siksaan. Pemilik dinner ini beruntung mendapatkan hakim yang berpihak padanya."
Grady mengangguk. Dia bisa memahami karena sebagai seorang konselor, pasti sudah menghandle banyak kasus dan sudah tahu siklusnya.
"Grady, setidaknya kamu sudah mendapatkan red flag sebelum kamu melangkah jauh. Tinggalkan saja wanita seperti itu karena kamu akan terus sakit hati dan menyesal. Mumpung kamu belum menikah karena bisa saja mereka playing victim dan mengambil semua milik kamu. Trust me, I've seen it all ( percaya padaku, aku sudah melihat semuanya )," ucap Sam.
Grady tercenung. "Kamu benar, Sam. Seharusnya aku bersyukur sudah tahu lebih awal disaat aku belum melangkah lebih lanjut."
"That's right! Aku doakan kamu mendapatkan pasangan yang baik dan dia mencintaimu dengan tulus."
Grady menyalami Sam. "Terima kasih Sam, atas pencerahannya."
"Terkadang Tuhan mengirimkan seseorang untuk memberikan banyak masukan agar orang yang sedang kalut, bisa berpikir lebih jernih hingga tidak salah dalam membuat keputusan atau bahkan mendukung keputusan yang sudah diambil. Apapun yang terjadi nanti, I wish you big luck!" jawab Sam.
"Thank you Sam. Aku senang bisa berbicara denganmu."
***
Sementara itu
Amira celingukan mencari Grady. Kemana sih pengawalku satu itu? Dia tidak bunuh diri di pohon kentang kan?
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
urusan kang mikir2 ngereog itu urutan ke sekian
mas arsya ga pkir2 dlu buat jmput amira????kl dia ga mau plang gmna????