Terlahir dari keluarga mata biru, namun nasib Aksara berbeda dari anggota keluarga lainya. Pada saat Aksara di lahirkan, ia tidak mewarisi mata biru dari kedua orang tuanya, melainkan ia terlahir dengan mewarisi mata ungu dari kakek buyutnya yang sudah lama tiada.
Aksara hanya mewarisi satu mata ungu di sebelah kirinya, begitu juga dengan kakek buyutnya yang hanya memiliki satu mata ungu di sebelah kanannya, dan mata di sebelah kirinya berwarna biru.
Dan kemudian di sebelah kanannya, Aksara memiliki mata sama persis seperti mata elang dengan warna yang lebih terang dan menyala-nyala.
Keluarga mata biru merupakan golongan keluarga bangsawan yang paling di segani di seluruh wilayah Republik. Keluarga mata biru merupakan keluarga terkuat saat ini, di tambah lagi dengan keahlian khusus mereka, hal itu yang membuat nama keluarga mata biru sangat ditakuti oleh keluarga besar yang lainya.
Setelah tumbuh menjadi pria kuat, Aksara meninggalkan anggota keluargnya dan memilih hidup sederhana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Sad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 : Unjuk kebolehan
Plakkk ....
Tamparan keras tuan Erick mendarat diwajah tuan Julian dan juga wajah Samuel.
Tuan Julian memelas sembari duduk perlahan di kursi giok tersebut seraya mengusap-usap pipinya yang masih saja berdenyut-denyut itu.
Sementara Samuel berdiri di belakang tuan Julian sebagai pengawalnya, namun untuk saat ini Samuel hanya terdiam melamun saja seraya menundukan rendah kepalanya.
Tuan Raga hanya bisa tertawa tipis melihat semua hal yang sudah terjadi kepada Julian. Beliau tidak bisa berbuat apa-apa selain mengalah dengan keadaan.
Di sisi lain tuan Erick masih terlihat kesal saja, dia memasang wajah cemberutnya seraya melipatkan kedua tangannya didadanya, sementara matanya ia pejamkan.
Hal tersebut membuat nyonya Shopia tertawa geli, dan dia berpikir sikap tuan Erick yang sekarang sudah jauh berbeda. Padahal dulu sikapnya sangatlah menyeramkan, semua orang akan takut melihat wajahnya itu.
"Apakah ini adalah sikap asli seorang keluarga terkuat kedua di wilayah Republik? sungguh sangat lucu sekali," ucap nyonya Shopia menutupi tawanya dengan jari-jemari indahnya itu.
"Tidak usah dipikirkan, cepat mulai saja tuan," ucap tuan Erick masih saja sewot.
"Baiklah, berhubung semuanya sudah berkumpul di sini, maka dari itu rapat ini saya nyatakan di buka."
Whusss ....
Suara angin berhembus kencang.
Hening dan begitu tenang sekali, tidak ada suara lain selain suara angin yang berhembus kencang itu.
"Sepertinya sudah sangat lama sekali kita tidak berkumpul bersama seperti ini, dan hari ini merupakan hari di mana kita akan mengukir sejarah baru."
"Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah ada diantara kalian yang masih menolak adanya perdamaian dunia? bila ada, silahkan berbicara terlebih dahulu, dan berikan alasannya," ucap tuan Raga seraya melirik wajah para tamu undangan.
Semuanya terdiam membisu, tidak ada yang berani berbicara di saat-saat serius seperti ini. Padahal sebelumnya mereka terlihat begitu lantang dan berisi keras menolak adanya perdamaian dunia. Entah apa alasannya, yang terpenting bagi mereka adalah harta kekayaan dan reputasinya tetap terjaga.
Setelah menunggu terlalu lama, hingga pada akhirnya tuan Raga memutuskan untuk melanjutkan kembali pembahasannya.
"Apakah tidak ada? ya, kalau begitu izinkan saya untuk melanjutkannya kembali. Dalam rapat kali ini saya ingin meminta pendapat dari kalian semua, sekaligus saya juga ingin mengajak kalian bergabung bersama kami dalam rangka bersatu demi mempertahankan kedamaian dunia."
"Kita akan membuat suatu perjanjian, yang di mana kita semua harus bersatu mengurangi beberapa konflik global yang sudah terjadi belakangan ini di negara kita sendiri."
"Hhhe, apakah keluarga bangsawan di negara Republik terlalu lemah! sehingga kalian meminta bantuan kepada kita? bukan kah anda cukup kuat tuan," ucap salah satu pemimpin keluarga bangsawan dari negara luar.
Panggil saja Razor, pemimpin muda dari keluarga bangsawan yang menolak adanya ikatan perdamaian dunia. Dia berasal dari negara A. Negara A bukan termasuk ke dalam negara besar, akan tetapi mereka memilik sumber daya alam yang cukup baik.
Tuan Raga tersenyum tipis, akhirnya ada anggota keluarga bangsawan yang berani berbicara juga. Dari awal tuan Raga sudah menebaknya, bahwa negara A takan mau diajak untuk berdamai.
Sebelumnya negara A sempat menolak undangan pertemuan dari tuan Raga, namun tuan Raga memaksa Razor untuk hadir di acara pertemuan besar ini dengan alasan, pembuktian bahwa negara mereka benar-benar kuat.
Razor merupakan sosok pemimpin yang angkuh, dia tidak suka diremehkan oleh seseorang, maka dari itu Razor terpaksa hadir di acara pertemuan besar ini, dan sekaligus dia juga ingin membuktikan seberapa kuat negaranya itu.
....
"Lancang sekali anda berbicara seperti itu! sudah sekuat apa negara anda? bahkan saya mampu mengalahkan orang-orang yang ada di negara A seorang diri," tegas tuan Erick seraya bangkit dari tempat duduknya.
"Hahaha, anda membuat saya geli tuan, jangankan orang-orang yang berada di negara saya, bahkan saya sendiri pun mampu jika hanya melawan anda saja, atau anda mau melawan anak buah saya terlebih dahulu" ucap Razor tak mau kalah seraya memperlihatkan energi jahat yang keluar dari dalam tubuhnya.
Tawanya terdengar begitu lepas sekali, Razor benar-benar membuat suasana dalam ruangan menjadi kacau kembai. Tuan Erick juga mulai membangkitkan energi jahatnya. Ruangan kala itu berguncang hebat karena adanya energi jahat yang lepas dari tubuh tuan Erick.
Wushhh ....
Suara tersebut terdengar seperti sebuah hembusan angin yang masuk ke sela-sela inti telinga, saking cepatnya sosok Edson, suara langkah kakinya tak terdengar sama sekali, yang terdengar hanyalah suara angin yang berhembus itu.
"Tahan tuan, serahkan masalah ini kepada saya," ucap tuan Edson sudah siap dengan taring tajamnya itu.
Kehadiran tuan Edson di belakang tubuhnya, membuat Razor terkejut setengah mati. Energi jahat Razor perlahan-lahan mulai memudar.
"Perkenalkan, saya Edson. Merupakan salah satu keturunan dari bangsa vampir yang masih hidup sampai saat ini tuan."
"Huh, tapi sangat di sayangkan sekali, bahwa sekarang saya tidak menjadikan darah manusia sebagai sumber makanan bagi saya, namun akan tetapi sekarang saya lebih suka menghisap energi orang-orang sombong seperti anda sebagai sarapan pagi saya," ucap tuan Edson berbicara begitu dekat sekali dengan telinga Razor.
"Tuan Edson, tuan Erick, harap tenang sedikit! kita selesaikan urusan kita terlebih dahulu," ucap tuan Raga lembut.
Ketika mendengar ucapan tuan Raga, tuan Edson pun berjalan perlahan untuk menghormati tuan Raga yang ada di sana. Emosinya kini mulai stabil, dia pun duduk kembali di kursinya.
Sebagaimana tuan Erick, dia tak bisa memaafkan ucapan Razor begitu saja, ucapan tersebut sudah membuat dirinya benar-benar marah, dia sudah menganggap remeh keluarga bangsawan di wilayah Republik.
Untung saja tuan Erick sangat menghormati tuan Raga, andai saja waktu itu tuan Raga tidak ada, mungkin nyawa Razor akan terancam.
Satu hal yang terkenal lainnya dari keluarga mata kuning, selain mereka bisa merubah dirinya menjadi seekor harimau, mereka juga cukup terkenal akan kekuatan cakar harimaunya itu.
Bagi siapa saja yang tidak sengaja tergores oleh kekuatannya cakar harimau itu, walaupun hanya setipis satu helaian rambut, maka luka goresan tersebut akan menyebar ke segala arah hingga membakar habis bagian-bagian tubuh mereka.
"Anda sungguh berani sekali menentang keluarga bangsawan di negara Republik tuan Razor. Umur mu masih sangat muda, jadi tenanglah sedikit. Masih banyak waktu bagi anda untuk mengembangkan diri anda agar bisa menjadi pemimpin yang jauh lebih kuat daripada sekarang ini," ucap tuan Rou Xin, pemimpin dinasty Qian Er benar-benar mempermalukan Razor.
"Sial! si Rou Xin ini sungguh sangat ingin diberi pelajaran! awas saja, setelah ini saya akan membunuh anda tuan sok tahu!", seru Razor dalam hati.
"Sial, si Rou Xin ini sungguh sangat ingin diberi pelajaran. Awas saja, setelah ini saya akan membunuh anda tuan sok tahu. Ucapan tuan Razor kepada tuan Rou Xin yang terhormat," tuan Xiao baru saja menerjemahkan kata hati tuan Razor.
"Apa-apaan ini? me ... , mengapa dia bisa membaca isi hati saya," ucap Razor terlihat panik.
"Ya, bisa dibilang seperti itu, saya cukup handal dalam menerjemahkan kata hati seseorang tuan. Dan sekarang bagaimana? apakah anda mampu menghadapi kita seorang diri?", tanya tuan Xiao membuat Razor malu.