NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Bara Menatap jengah wanita yang duduk di kursi tepi ranjang. Ia menunggu Liam yang belum juga siuman. Ia juga menunggu Daniel yang tak kunjung kembali. Rasanya muak jika melihat Diana sok perhatian dengan Liam.

"Liam.." suara Diana membuat Bara bangkit dari duduk nya. Ia segera menghampiri Liam yang mulai membuka matanya. Saat membuka mata Liam Melihat wajah wanita yang tak ingin dirinya lihat.

"Bunda mana?" lirihnya. Liam mengedarkan pandangan nya. Kepalanya berdenyut nyeri, tapi hanya ada wanita itu dan Bara di ruangan Liam.

"Om Bara... Bunda mana?" tanya Liam padanya. Bara berfikir apakah itu panggilan Liam pada Keira.

"Kamu kenapa cariin orang lain sih nak. Mama disini loh, mama yang jagain kamu."

"Gue nggak butuh Lo. Lebih baik Lo pergi."

"Kok liam gitu sama mama, Liam nggak kangen sama mama? Mana istri papa kamu itu nggak jagain kamu sama sekali kok, justru mama yang nungguin kamu dari kamu diruang operasi sampai kamu keluar." Jelas-jelas Liam tahu betapa kerasnya Diana meminta anaknya yang didahulukan dan tak peduli tentang nyawanya. Dirinya juga tahu bahwa Keira lah yang memohon pada dokter agar menyelamatkannya.

"Di lebih baik Lo pergi... Jangan ngerusak mental Liam." ucap Bara tak suka. Diana menatap tajam Bara.

"Apaan sih kamu Bar, jelas jelas aku jagain Liam."

"Om bunda mana???." tanya Liam lagi. Bara sebenarnya tak banyak tahu kemana Keira dirawat.

"Kenapa ini?" suara Daniel membuat Liam menatapnya. Ia melihat Daniel dan tak ada Keira disampingnya, kemana wanita itu? Kenapa tak ada di ruangan nya. Apa wanita itu sudah tak peduli dengannya lagi? Batin Liam bertanya-tanya.

"Papa... Kenapa sendirian?" tanya Liam. Daniel terkejut karena Liam sudah siuman.

"Kamu udah siuman nak, Alhamdulillah... Gimana? Ada yang sakit?"tanya Daniel dan mengabaikan pertanyaan Liam.

"Semua sakit... papa kenapa sendirian?" kini alis Daniel terangkat. Jadi dirinya masuk harus dengan siapa?pikirnya.

"Lalu papa harus dengan siapa?"

"Liam nanyain bundanya." ucap Bara membuat Daniel menatap Liam. Bocah itu masih malu mengakui hal itu di depan Daniel, namun hati Daniel merasa senang akhirnya Liam mau mengakui nya.

"Kamu cari siapa Bang?" tanya Daniel lagi. Kini Liam tahu bahwa dua pria dewasa ini tengah mengejeknya.

"Pa... Suruh dia pergi, Aku nggak mau lihat dia." ucap Liam mengarah pada Diana disana.

"Mama kangen loh sama Liam, kenapa Liam gini sama mama."

"Gue nggak butuh kangen Lo. Pergi Lo dari sini... Gue muak." ucap Liam tanpa menatap kearah Diana. Dirinya begitu membencinya, wanita yang tadinya ingin sekali ia temui dan mengadu banyak hal kini justru membuat luka yang dalam dihatinya. Sedangkan wanita asing yang baru saja bergabung dengan keluarga nya banyak sekali memperhatikan dirinya. Bukankah ini tak adil, kerap kali dirinya bersikap tak sopan dengan Keira. Namun Keira tak marah, semua hal itu Keira maklumi. Saat dirinya dalam masalah, keira selalu membelanya didepan Daniel.

"Paaa..."

"Kamu dengar sendiri kan di... Liam lagi nggak mau diganggu." Diana menatap Daniel kesal. Kemudian dia mengambil tasnya dan pergi dari ruangan itu.

"Gimana perasaan kamu sekarang?" tanya Daniel.

"Pa jawab dulu pertanyaan Liam." ucapnya kesal.

"Bunda kondisinya lemah setelah donor darah buat kamu tadi. Jadi dirawat di ruangan intensive yang harus dicek terus sama perawat. Tadi Papa habis dari ruangan Bunda, Dia titip salam buat kamu " Jelas Daniel.

"Donor darah?"

"Iya, Golongan darah kamu kan AB sama seperti Leon. dan sama seperti Mama kamu tapi Bunda kamu selalu pasang badan buat jadi pendonor kamu meskipun dia tau kalau keadaan nya lagi nggak baik. Mama kamu cuma diem waktu bunda bilang kalau golongan darahnya juga AB." Liam merasa marah mendengar nya, Diana memang tak perduli padanya. Miris sekali bukan, Melihat ibu kandungnya lebih mementingkan orang lain. Sedangkan anak nya sendiri diambang kematian.

Lagi-lagi Keira menyelamatkan nya, Saat melihat Keira terlihat putus asa memohon kepada dokter untuk keselamatan Liam hatinya menghangat seolah dipeluk saat hatinya tersayat lebar oleh ibu kandungnya sendiri. Keira kembali memeluk hatinya sehingga Sakit itu tak terlalu perih.

"Terus bunda sama siapa?"

"Bunda sendirian, ditemani perawat."

"Kenapa nggak dibawa keruangan ini juga sih Pa."

"Papa sudah tanya sama om Andrew dan itu nggak diperbolehkan karena kondisi Bunda belum stabil. jadi harus di ruangan itu dan dipantau 1 x 24 jam sama perawat." Liam merasa bersalah pada Keira. Dirinya selalu baik padanya sedangkan ia acuh dan kerap kali membentaknya. Setelah dari ruangan Keira, Daniel diminta untuk keruangan Andrew. Dokter muda itu menjelaskan tentang keadaan Liam, menunjukan hasil scan tulang tangannya dan tulang kepalanya.

Kembali lagi dengan Keira. Keira sampai rela mendonorkan darah untuknya tanpa berfikir bahwa dirinya juga sedang tidak baik-baik saja. Itu membahayakan nyawanya sendiri kan demi orang lain dalam hidupnya. Dirinya dan Keira tak memiliki hubungan darah namun saat ini darah Keira mengalir dalam tubuh Liam.

"Abang butuh sesuatu?" tanya Daniel. Liam hanya diam, ia menggelengkan kepalanya. Dirinya ingin meminta maaf pada Keira, dirinya sudah bersikap kurang ajar padanya.

"kenapa Abang pergi dari rumah?" tanya Daniel. Bara sudah kembali duduk di sofa ruangan itu seraya bermain ponselnya.

"Papa jangan marah ya.." ucap Liam pelan. Liam menatap kearah jendela ruangan itu, Ia tak berani menatap manik mata Daniel. Liam menceritakan bahwa dirinya di chat oleh Diana, mereka janjian akan bertemu di sebuah Cafe yang jaraknya tak jauh dari lampu merah itu. Sangking senangnya ia sampai tak tahu jika lampu sedang berganti merah. Liam terus melajukan motornya yang kemudian beradu dengan sebuah mobil yang mana mobil itu melaju dengan kencang dari arah samping kiri.

Sebenarnya Daniel tak melarang Liam untuk bertemu dengan Diana. Liam sudah dewasa dan sudah bisa mengambil keputusan nya sendiri. Hanya saja keadaan Liam yang baru saja sembuh dari demamnya membuat Daniel tak setuju. Dan kini keadaan Liam semakin memburuk.

"Lalu kenapa bukankah tadi mamamu disini?", tanya Daniel. Ia ingin tahu kenapa tiba-tiba liam menatap Diana dengan tatapan permusuhan.

"Dia nggak peduli dengan Liam Pa... Saat Liam sekarat, liam lihat dia lebih memilih menyelamatkan anaknya yang menjadi korban kecelakaan juga tadi... Dan Dia mengatakan bahwa tak peduli dengan nyawa liam yang akan melayang, dia hanya ingin anaknya selamat.... Apa papa tahu bunda menangis pa... Tangan bunda bergetar menggenggam Liam. Bunda memohon pada dokter untuk menyelamatkan Liam... Bunda... Liam ingin bertemu bunda Pa..." ucap Liam kini lirih. Daniel terkejut dengan apa yang liam katakan. Setega itukah Diana pada Liam. Daniel memeluk Liam pelan, ia tak menyangka Diana akan sejahat itu padanya. Itu pasti membuat luka besar dalam hati Liam.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!