NovelToon NovelToon
The Wait Is Over

The Wait Is Over

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Trauma masa lalu / Rebirth For Love
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cevineine

Saat aku ingin mengejar mimpi, berdiri dalam kesendirian pada ruang kosong yang gelap,tidak hanya kegelapan, dinginpun kian lama menyelimuti kekosongan itu. Perlahan namun pasti, kegelapan itu menembus ulu hati hingga menyatu dengan jiwa liar yang haus akan kepuasan. Jangan pernah hidup sepertiku, karena rasanya pahit sekali. Hambar namun menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cevineine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Aku mengerjapkan mata perlahan, mendapati langit langit yang berwarna putih. Dimana aku? Apa aku sudah mati karena serangan jantung mendadak? yang ku ingat dari kejadian sebelumnya badanku limbung dan dadaku sakit. Aku mengerjapkan mata kembali, mencoba terus mengingat mengapa aku bisa terbaring disini. Ruangan dengan dinding putih minimalis, ini bukan rumah sakit lalu dimana aku?

Seketika aku tersontak kaget, mengingat seseorang yang kutemui sebelumnya, badanku kaku dan jantungku kembali berdebar sangat kencang.

"Kamu sudah sadar?" aku terlonjak dan menyikap selimut yang membungkus setengah badanku.

"Apa yang kamu lakukan" aku bersidekap dan melihat bajuku ternyata masih terpasang dengan rapi.

"Aku tidak melakukan apapun, sweet cake" jawabnya dengan senyum misterius.

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu" ucapku sinis lalu membuang muka.

"Kenapa? Bukankah harusnya seperti itu?" dia berjalan mendekat, dan aku semakin mundur hingga punggung bagian belakangku menempel pada tembok dibelakangku.

"Apa kamu tidak merindukan aku, sweet cake?" apa, sejak kapan aku dan dia sedekat ini, hanya berjarak 2 cm. Aku memalingkan muka ke arah samping, jantungku semakin berdebar tak karuan. Hembusan nafasnya menyergap daun telingaku memunculkan rasa menggelitik. Tidak, ini tidak baik. Aku harus cepat cepat pergi dari sini.

"Mau kemana?" aku buru buru turun dari ranjang, namun badanku tertahan karena tiba tiba ia menarik paksa lenganku sehingga terbaring kembali diatas ranjang. Aku terbelalak ketika ia tiba tiba menindihku. Tidak, ini tidak boleh terjadi lagi. Aku berusaha mendorong paksa badannya agar dia segera menyingkir dari atas badanku.

"Lepas" CUP. Kemudian aku mendorong kasar badannya ke arah samping. Cukup, dia sudah sangat keterlaluan.

"Aku akan mengajukan surat pengunduran diri" Lalu aku bangun dan melangkah cepat keluar ruangan.

Dadaku semakin sakit, seperti ditusuk ribuan jarum. Setelah sekian lama, mengapa dia baru muncul dihadapanku sekarang?

Aku menyusuri lorong lantai 10 dengan sangat cepat, takut jika dia akan mengejarku. Bagaimana bisa aku melakukan kesalahan yang sama dua kali. Ini tidak boleh terjadi. Segera aku menghubungi Ratna, menanyakan perihal kontrak yang ku tandatangani tempo hari sebelum masuk kerja.

"Lo dimana?" tanyaku begitu dering terakhir diangkat.

"Ada di ruangan, lo dimana sih lama banget dipanggil Pak Anton". TUT

Begitu mematikan telepon dengan sepihak, aku melesat menuju ruangan Ratna.

...****************...

"Gue mau mengundurkan diri aja dari sini" ucapku sembari menutup pintu ruangan kerja Ratna.

"HAH? Yang bener lo?" pekikik Ratna terhadapku. Aku mengangguk mantap, jika apa yang dia dengar sangat benar dan jelas.

"Enggak bisa sekarang, Ness. Peraturan tertulis kan minim 1 bulan kerja baru bisa ngajuin surat pengunduran diri, sedangkan lo aja baru hari ini kerja masa mau cabut gitu aja!!" sahut Ratna berapi api setelah ia mengetahui bahwa aku menelepon tadi hanya ingin membicarakan tentang pengunduran diriku. Aku terdiam, memikirkan bagaimana cara agar aku bisa segera terbebas dari sini.

"Rat, lo beneran belum ketemu sama si Anton?" Ratna melotot mendengarkan pertanyaanku yang menyebut nama bos tanpa embel embel 'Pak'

"Belum si, Pak Anton tuh harusnya masuk besok sekalian rapat RUPS dan pengenalan diri. Denger-denger sih hari ini dia cuman survei pegawai, siapa aja yang bakalan kerja dibawah dia" aku memanggut.

Pantas saja dia mengomeliku untuk tidak resign, belum tahu saja dia bos barunya siapa. Besok setelah RUPS pasti dia akan menginterogasiku, berani bertaruh pasti Ratna akan terkejut sekali besok.

"Yaudah, selamat bertemu bajingan itu besok ya" aku berlalu sembari tersenyum meledek ke arahnya. Aku memutuskan kembali duduk di kubikel ku, dan mulai mengerjakan laporan yang sudah diberi oleh Ratna.

Hening mulai menyelimuti ruangan ini, kami berdua mulai larut dalam pekerjaan masing-masing. Yang terdengar hanya suara ketikan keyboard komputer. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, jam telah menunjukkan pukul 05.00 sore dan pekerjaanku pun telah selesai sepenuhnya. Aku memandangi Ratna yang masih fokus menghadap layar komputernya, menandakan jika dia akan lembur hari ini.

"Lo belum selesai Rat?" tanyaku memecah keheningan ini.

"Gue lembur, lo kalau mau duluan cabut aja" jawabnya tanpa sedikitpun memalingkan diri padaku. Aku mengangguk, mulai merapihkan tas dan pakaian. Setelah ini aku tidak langsung pulang, melainkan mampir ke toko mainan anak-anak dahulu.

Setibanya di lobby, aku mendapati resepsionis itu sedang berbincang dengan seorang laki-laki paruh baya yang memakai setelan sopir. Aku melaluinya begitu saja tanpa menyapa salah satu dari mereka.

"Bu, tunggu dulu bu!!" aku menoleh kebelakang terlihat seorang laki laki paruh baya tergopoh gopoh menghampiriku. Aku mengernyitkan dahi, seperti mengenal pria ini sebelumnya. Mataku terbelalak, aku mengenalnya. Setelah menyadari, aku buru buru lari menuju parkiran kantor. Aku memasuki mobil dengan perasaan kesal, mengapa begitu banyak kejadian hari ini. Kemudian aku melaju dengan kecepatan sedang.

Setelah melalui begitu panjang kemacetan Kota Surabaya, aku sampai pada kawasan Mall terbesar di Kota ini. Aku memasuki gedung tersebut dengan senang, pasalnya hari ini aku memiliki janji pada seseorang untuk membelikannya mainan. Mataku menyusuri sekitar dan melihat salah satu toko besar dengan berisikan mainan anak-anak. Lalu aku memasuki nya dan mulai memilih milih mainan untuk anak laki-laki.

...****************...

Anessa melenggang cepat menuju parkiran kantor, ia begitu tergopoh gopoh setelah seorang laki laki paruh baya memanggil dan menyusulnya. Cepat-cepat ia memasuki mobil silver itu dan melajukannya dengan kecepatan sedang. Setelah sampai pada kawasan Mall yang ia tuju, Anessa berjalan santai menyusuri toko-toko yang ada sampai pada akhirny ia menemukan toko mainan anak anak yang menjadi tujuannya hari ini. Tanpa Anessa sadari, sedari dia keluar dari gedung kantor ada sepasang mata yang terus memperhatikan gerak geriknya.

Lelaki itu menatap tubuh Anessa dan bertanya tanya, untuk apa dia membeli mainan sebanyak itu.

"Lo mau sampe kapan melototin dia kaya gitu?" ucap Roni, yang tak lain sahabat sekaligus sekretaris Ethan Antonio.

"Gue nggak tau, dia terlihat benci banget akan kehadiran gue disini" sahut lelaki itu dengan pelan.

"Udah waktunya lo bawa dia pulang Than" jawab Roni dengan tatapan iba.

Saat melihat Anessa mulai keluar dari toko tersebut, dua lelaki itu begitu tergopoh untuk bersembunyi. Kemudian mereka terus mengikuti Anessa sampai pada kediaman perempuan itu. Ethan begitu terkejut mendapati sosok anak Laki-Laki berumur 4 Tahun yang menghambur kepelukan Anessa.

"Bunda sudah pulang" Ethan tertegun mendengar kalimat yang keluar dari bocah laki laki itu.

Bunda.. Sejak kapan? apa dia sudah menikah?

Dengan perasaan gusar, Ethan menyuruh Roni untuk segera meninggalkan rumah tersebut.

...****************...

1
OmA~GAOEL
mantap say 😍 1 iklan+2 🌹🌹 biar makin semangat 💪
Jie_Ross
semangat kak.. bagus bnget buat prolog nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎
Maaf kak, maksudnya apa ya boom like di karya aku?
Zanahhan226
halo, aku udah mampir nih..
penulisannya bagus..
/Smile//Smile/
Cevineine: Terimakasih
total 1 replies
Tasya Veronica
Nangis baca prolognya, jangan2 cerita authornya sendiri/Sob/
Cevineine: /Curse//Bye-Bye/
total 1 replies
M, A
semangat kak , bagus prolog nya
M, A: sama sama kak
Cevineine: Terimakasihh
total 2 replies
Irma Rofi'ah
amazing!!! prolog yg bikin merinding bacanya 👍👍👍💯
Cevineine: terimakasih thor 😁👍
total 1 replies
Ruby
Next upp thor/Doge//Doge/... Tinggalin jejak di Karya saya ya thorrrr makasihh/Kiss//Kiss//Kiss/
Cevineine: siap Thor👍😁
total 1 replies
OmA~GAOEL
wah, seneng di telpon cowok idaman
Nazefa
Aku mampir.. semangat terus up-nya ya Kaka..🙏
nona
buruan di update dongg
Lucky One
sedikit saran, di bagi beberapa paragraf, jangan terlalu panjang, semangat ceritanya udah bagus/Determined/
lalalati
bahasanya bagus. suksea terus kaaak 🤩
Cevineine: terimakasih, sukses juga buat kamu. sehat selalu
total 1 replies
OmA~GAOEL
pembukaan yg menyentuh. slm knl thor 🤗
Cevineine: salam kenal thor😁
total 1 replies
Arif Febri
Semoga terus konsisten untuk menulis ya Thor, semangat.
Stella
Ceritanya tidak mononton, tapi masukan untuk author perbanyak lagi kosa kata ya.. semangat 👍
Cevineine: Terimakasih atas kritik dan sarannya
total 1 replies
Grace
Openingnya bikin nangis😭
nona
jangan kelamaan dong uploadnyaa!!
sukronbersyar'i
aku tidak begitu mengerti soal cinta, tapi jika itu suatu hal yang bagus, lanjutkan lah aku akan mengamati.
Cevineine: Terimakasih atas perhatiannya
total 1 replies
esa
Semangattt semoga makin banyak yang baca 🙌🏻
Cevineine: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!