Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

( POV:Elfi)

...****************...

setelah berbicara dan mengungkapkan semuanya sama mas Dimas,aku melangkah gontai ke kamar ibu...aku menyiapkan beberapa baju ganti untuk ibu, Karena biasanya di rumah sakit tidak memakai baju baju pasien.juga selimut dan juga handuk besar serta kecil untuk washlap.setelah semuanya siap packing,aku menuju kamar untuk mandi dan segera beristirahat.mungkin malam ini aku tidur di rumah,karena mungkin ke depannya aku akan menemani ibu tidur di rumah sakit untuk menjaga ya.

kulihat suamiku berbaring lebih dulu di ranjang, namun kedua matanya belum terpejam. dia sempat menoleh ke arahku saat aku memasuki kamar,, tapi aku langsung mengambil handuk dan baju tidur ganti lalu menuju kamar mandi di belakang dekat dapur.

Selesai mandi, aku langsung menuju kamar kembali dan langsung berbaring diranjang membelakangi suamiku.

tiba-tiba kurasakan tangan suamiku melingkar di pinggang, dan meraih jemari ku.ku biarkan posisi kami tetap seperti ini,ku mencoba pejamkan mata siapa tau aku akan tertidur.

...****************...

Keesokan paginya

Setelah sarapan aku langsung membawa tas yang berisi baju ganti ibu ke motor.

"sini biar aku aja."mas Dimas langsung mengambil alih tas itu.ku biarkan dia yang membawa.

" aku sudah ijin setengah hari,sambil nunggu kamu datang nanti ke rumah sakit. kalau kamu sudah datang, baru aku jalan ke kantor."lanjutnya sambil duduk di atas motor menungguku selesai mengunci pintu.

"kuncinya kamu saja yang pegang mas, karena pasti kamu yang mondar-mandir ke rumah."ucapkan sambil mendengarkan kunci dan dia pun mengambilnya.

"nanti di jalan aku duplikat kuncinya, biar aku pegang satu yang kamu juga bilang satu."ujarnya udah langsung memakaikan helm di kepalaku.

"kamu yakin kamu gak aku antar?"tanya ya?

aku pun langsung menggeleng cepat..

"enggak mas, biar aku bawa motor sendiri aja. lagian juga biar gampang kemana-mana kalau ada motor."aku langsung naik ke atas motor dan menstaternya. dan motorku menyala.

aku langsung berangkat duluan setelah mencium tangannya...

hari ini aku disini untuk mengundurkan diri. sudah hampir 15 tahun aku bekerja di perusahaan retail ini, dari aku hanya seorang kasir yang sekarang baru saja di angkat sebagai seorang supervisor. suatu kebanggaan tersendiri sebenarnya. tapi aku harus mengundurkan diri dari perusahaan ini dan aku nggak akan pernah menyesal, karena aku yakin bahwa keputusan ini adalah yang terbaik. karena kalau bukan aku dan mas Dimas yang merawatnya siapa lagi??? jadi biarlah mas Dimas aja yang bekerja. aku percaya Tuhan akan menggantikan dengan yang lebih baik...

...****************...

"kamu yakin akan mengundurkan dari sini? tanyak Bu Nita HRD di sini.

saat ini aku sudah ada di ruangan HRD dan menghadapnya.

"iya, yakin Bu. ini suara pengunduran dirinya sudah saya siapkan. sebelumnya saya mau mengucapkan banyak terima kasih kepada perusahaan ini, dan teman-teman semuanya. kalian selalu memberikan pengalaman dan pelajaran yang berharga untuk saya. saya mohon dek maaf jika selama saya bekerja, masih banyak kekurangannya."pacarku dan menatap Bu Nita yakin.

"baiklah kalau begitu karena kamu suka sendiri sudah yakin. tapi yang harus kamu tahu kalau sudah lepas dari sini, nanti tak bisa melamar lagi dan karena kamu sendiri mengundurkan diri maka kamu tidak mendapatkan uang pensiunnya, jadi kamu hanya mendapatkan BPJS ketenagakerjaan yang bisa kamu carikan selama kamu bekerja di sini"ucapnya memberi penjelasan.

"baik bu saya paham, ini saya berikan nametag serta identitas karyawan saya kembalikan."aku langsung menyalurkan di atas meja.

Bu Nita mengambilnya, biar lah aku tidak mendapatkan uang pensiun, mungkin aku akan menggunakan uang dari BPJS yang nanti aku cairkan untuk membuka usaha.

biar nanti ku pikirkan lagi mau buka usaha.

"semoga selepas dari sini kehidupan kamu jauh lebih baik. ucap Bu Nita dan kami pun saling melempar senyum dan saling men jabat tangan.

selepas dari HRD aku juga berpamitan langsung dengan teman-teman semuanya. aku memeluknya satu persatu, perpisahan ini membuatku sedih.. biar bagaimanapun bersama teman-teman kerja, kita punya kesenangan sendiri dan bisa melepaskan penat dan ada seketika bersama mereka.

saat aku beberapa langkah keluar dari wanita. ada yang memanggilku..

" elfi tunggu..!!! panggil seseorang yang aku belum tahu siapa saat aku menoleh ke belakang ternyata Adam yang memanggil.

aku tersenyum datar dan menyapa.

"hai dan,ada apa? kamu panggil aku?"tanya ku kepadanya.

"iya, aku yang panggil kamu.fi, kalau boleh tahu kenapa sekarang Kamu sepertinya menjauh dari aku. semenjak kamu menikah, sikap kamu beda sekali.

sikap Adam yang melayangkan protes kepadaku. tapi apa haknya dia protes.

aku tersenyum datar....

"maaf ya dam, kalau kamu merasa hubungan kita renggang. aku memang sengaja, karena sekarang aku sedang menjadi seorang istri, aku harus bisa menjaga kehormatanku dan kehormatan suamiku, termasuk atau enggak terlalu dekat dengan laki-laki. semoga kamu nggak salah paham."aku memberikan penjelasan agar dia tidak salah paham.

"aku mengerti fi, tapi jujur aku belum bisa melupakan kamu. semenjak kamu menolak ke waktu itu dan memilih Dimas untuk mencari kekasih, rasanya hampa sekali hati ini. tapi aku bersyukur kamu tetap mengijinkan aku dekat denganmu, dan melihatmu, itu sudah membuatku bahagia.

yang aku bangga dari kamu, kamu itu tahu batasan pertemanan laki-laki dan perempuan yang sudah memiliki pasangan. dan kamu kenapa nak menjaga kesetiaan itu sampai kalian menikah.

semoga kalian langgengnya sampai nenek kakek.

tapi sekarang,mulai besok dan seterusnya aku nggak bisa melihat kamu lagi..."lirihnya Sendu

ku usap bahu kirinya dengan rasa yang tidak enakan.

"kata siapa kamu nggak bisa lihat aku lagi, kamu kan bisa main ke rumah mas Dimas. sesekali berkunjung silaturahmi tak mengapa bukan???"lagi pula Dimas juga tahu kalau kamu adalah teman terdekatku."untuk menghiburnya...

"kenapa kamu nggak coba dekati Bu Nita saja, dari yang aku dengar dia suka sama kamu. pernah waktu itu wanita nanya ke aku. Kamu orangnya kayak gimana, kebiasaan kamu itu apa, makanan yang kamu suka dan nggak suka."aku tersenyum jahil dan menggoda...

jangan digoda justru tampak shock.

"nggak usah bercanda fi, bu nita itu cantik banget, mana mungkin mau sama aku yang tampang pas-pasan."Adam menjawab ragu.

"ya sudah kalau nggak percaya, coba nanti kamu perhatikan sikap wanita ke kamu pasti beda.. karena memang dia suka sama kamu dan pengen nyari yang serius. karena kamu juga tahu kan umurnya sekarang sudah berapa... 28 tahun."aku berbisik Dan tersenyum.

"sudah dulu ya dam, aku harus ke rumah sakit sekarang,"ucapku serius

aku pun pergi berjalan melewati lorong gedung, berjalan ke arah pintu keluar lalu menuju parkiran motor. dan kau tancap gas menuju rumah sakit..

"Kamu di mana aku ingin ketemu, ada yang harus kita bicarakan."

samar guru ngarti seseorang yang sedang berbicara di balik tembok..

Bersambung