NovelToon NovelToon
Cinta Suci Untuk Rheina

Cinta Suci Untuk Rheina

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Slice of Life
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Hayati

Tidak ada pernikahan yang sulit selama suami berada di pihakmu. Namun, Rheina tidak merasakan kemudahan itu. Adnan yang diperjuangkannya mati-matian agar mendapat restu dari kedua orang tuanya justru menghancurkan semua. Setelah pernikahan sikap Adnan berubah total. Ia bahkan tidak mampu membela Rheina di depan mamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Hayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Busuk Desti

Desti meminta bantuan seorang teman lama yang dikenal lihai dalam urusan keluarga dan hukum. Temannya, seorang pengacara bernama Ratna, sudah sering membantu Desti dalam berbagai masalah. Wanita itu sejak dulu sudah tidak suka dengan keluarga Rheina yang selalu merasa sok benar.

Desti menghubungi Ratna dan mengatur pertemuan di sebuah kafe yang sepi.

"Ratna, terima kasih sudah mau bertemu," kata Desti saat mereka duduk di meja sudut kafe.

"Selalu senang membantu, Desti. Jadi, apa yang bisa aku bantu kali ini?" tanya Ratna dengan senyum penuh arti.

Desti menghela napas, berusaha menenangkan diri sebelum menjelaskan situasinya. "Ini tentang Adnan dan istrinya, Rheina. Aku ingin mereka bercerai."

Ratna mengangkat alisnya, tertarik. "Mengapa kamu ingin mereka bercerai? Apa yang terjadi?"

Desti menatap Ratna dengan mata penuh kebencian. "Rheina dan keluarganya selalu merasa sok benar. Mereka tidak pernah menghargai Adnan dan selalu menyalahkannya. Aku tidak bisa lagi melihat putraku menderita karena wanita itu."

Ratna mengangguk, memahami situasinya. "Baiklah, aku mengerti. Jadi, apa rencanamu?"

Desti mengeluarkan secarik kertas dari tasnya dan menyerahkannya kepada Ratna. "Ini adalah daftar beberapa hal yang bisa kita gunakan. Aku butuh bantuanmu untuk membuat kasus ini kuat di pengadilan. Aku juga ingin membuat Rheina terlihat tidak layak sebagai istri."

Ratna membaca daftar tersebut dengan seksama. "Hmm, beberapa poin ini bisa kita gunakan. Tapi kita butuh lebih banyak bukti dan saksi. Apakah ada orang lain yang bisa mendukung kita?"

Desti berpikir sejenak. "Mungkin kita bisa memanfaatkan beberapa tetangga yang tidak suka dengan keluarga Rheina. Mereka pasti mau membantu jika kita jelaskan situasinya."

Ratna tersenyum. "Bagus. Kita bisa mulai dengan mengumpulkan pernyataan dari mereka. Selain itu, aku akan menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengajukan perceraian. Kita juga bisa mencari cara untuk menunjukkan bahwa Rheina tidak pantas menjadi istri Adnan."

Desti mengangguk setuju. "Terima kasih, Ratna. Aku benar-benar ingin ini selesai secepat mungkin."

"Tentu, Desti. Aku akan melakukan yang terbaik untukmu dan Adnan. Tapi ingat, ini mungkin membutuhkan waktu dan usaha. Jadi, kita harus bersabar dan tetap fokus," kata Ratna sambil menulis beberapa catatan.

"Aku mengerti. Aku siap melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan Adnan bebas dari Rheina," kata Desti dengan tegas.

Ratna menatap Desti dengan penuh keyakinan. "Baiklah, kita akan mulai bekerja. Kamu bisa mengandalkan aku."

Setelah pertemuan itu, Desti merasa sedikit lega. Ia tahu bahwa dengan bantuan Ratna, rencananya untuk memisahkan Adnan dan Rheina akan segera terwujud. Meskipun jalan yang harus ditempuh mungkin panjang dan penuh rintangan, Desti yakin bahwa ini adalah langkah terbaik untuk masa depan putranya.

Dalam hati, Desti merasa puas. Ia tidak akan berhenti sampai Adnan terbebas dari pengaruh Rheina dan keluarganya. Dengan dukungan Ratna, ia siap menghadapi apapun yang akan datang.

Adnan sangat kaget ketika mengetahui rencana maminya. Dengan perasaan campur aduk, ia langsung menemui Desti di ruang tamu untuk memohon agar maminya membatalkan rencana tersebut.

"Mami, Adnan baru tahu dari Tante Ratna tentang rencana mami untuk menceraikan Adnan dan Rheina. Tolong, batalkan rencana itu!" rengek Adnan dengan suara penuh kekhawatiran.

Desti menatap putranya dengan mata dingin. "Adnan, ini demi kebaikanmu. Rheina dan keluarganya hanya membawa masalah. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik."

"Mami, aku masih sangat mencintai Rheina. Apalagi di sini dia tidak bersalah, Mi. Adnan yang salah. Adnan yang terjebak judi online. Adnan yang mengusir dia, Mi. Tolong, jangan buat keputusan ini tanpa memikirkan perasaan Adnan," kata Adnan dengan suara memohon.

Desti menghela napas panjang, mencoba bersabar. "Adnan, cinta saja tidak cukup. Lihatlah bagaimana Rheina memperlakukanmu. Dia tidak mendukungmu, malah menambah bebanmu."

"Tapi, Mami, kita bisa mengatasi masalah ini bersama. Adnan yakin Rheina bisa berubah. Kemarin dia bahkan berjanji untuk membantu Adnan. Namun, karena mami melarang makanya Adnan memarahi dia," kata Adnan dengan penuh harap.

"Adnan, kamu terlalu lembek. Masalah ini tidak akan selesai dengan begitu saja. Percayalah pada mami, ini adalah keputusan yang terbaik untukmu," jawab Desti tegas.

--

Sementara itu, di rumah Pak Haris, Rheina sedang duduk bersama papanya, membicarakan situasi yang semakin rumit.

"Rheina, kamu harus tetap tegar. Kita akan menghadapi ini bersama," kata Pak Haris dengan suara penuh kasih sayang.

"Rheina tahu, Pa. Rheina hanya tidak menyangka mami Adnan akan sejauh ini," kata Rheina dengan mata berkaca-kaca.

Pak Haris mengelus pundak putrinya, memberikan dukungan. "Kita sudah tahu bagaimana karakternya. Yang penting sekarang, kamu harus kuat demi Zahid dan dirimu sendiri."

Tiba-tiba, ponsel Rheina berdering. Melihat nama Adnan di layar, Rheina ragu sejenak sebelum mengangkatnya. "Halo, Adnan."

"Rheina, aku minta maaf atas semua ini. Aku baru saja tahu tentang rencana Mami. Tolong, jangan putus asa. Aku akan mencoba berbicara lagi dengan Mami," kata Adnan dengan suara penuh penyesalan.

"Adnan, aku tahu kamu juga tertekan. Tapi kita harus menghadapi kenyataan. Aku tidak bisa memaksamu melawan keputusan mami. Kita sama-sama tahu bagaimana karakter beliau," jawab Rheina dengan suara tenang tapi tegas.

Pak Haris memberi isyarat kepada Rheina untuk tetap kuat. "Rheina, kamu harus katakan padanya bahwa kita akan melawan ini secara hukum jika perlu."

"Mami tidak akan mendengarkan, Rheina. Tapi aku akan berusaha keras untuk membuatnya mengerti," kata Adnan dengan nada putus asa.

Rheina menghela napas panjang. "Aku berharap kamu bisa, Adnan. Tapi apapun yang terjadi, aku akan tetap kuat. Aku tidak akan membiarkan Zahid menderita karena ini."

Setelah percakapan itu berakhir, Rheina menatap papanya dengan tekad. "Pa, aku tahu ini akan berat. Tapi aku siap menghadapi apapun yang akan terjadi."

Pak Haris tersenyum bangga melihat keteguhan putrinya. "Kita akan menghadapi ini bersama, Rheina. Kamu tidak sendiri."

Di rumah Desti, Adnan masih terus mencoba membujuk maminya. "Mami, tolong, dengarkan aku. Aku butuh Rheina. Dia adalah istri dan ibu dari anakku. Tolong, batalkan rencana ini. Rheina tidak bersalah, Mi."

Desti menggelengkan kepala dengan tegas. "Adnan, keputusan sudah dibuat. Ini demi kebaikanmu. Kamu akan mengerti suatu hari nanti."

Adnan merasa putus asa, tapi ia tahu bahwa ia harus terus berjuang demi keluarganya. "Baik, Mami. Aku akan mencoba berbicara dengan Rheina lagi dan mencari solusi terbaik."

Desti hanya mengangguk, tetap yakin dengan keputusannya. Adnan pergi dengan hati yang berat, tapi dengan tekad untuk melawan rencana maminya demi cinta dan keluarganya.

Rheina, di sisi lain, mempersiapkan diri untuk menghadapi apa pun yang akan datang, dengan dukungan penuh dari papanya. Ia tahu bahwa ia harus kuat, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk Zahid.

Dengan dukungan dari Pak Haris, Rheina merasa lebih tegar. Mereka bersiap untuk melawan segala tantangan yang mungkin datang, dengan keyakinan bahwa cinta dan kebenaran akan menang pada akhirnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!