NovelToon NovelToon
Kamu Berhak Terluka

Kamu Berhak Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Enemy to Lovers
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bibilena

Gilsa tak percaya ada orang yang tulus menjalin hubungan dengannya, dan Altheo terlalu sederhana untuk mengerti kerunyaman hidup Gilsa. Meski berjalan di takdir yang sama, Gilsa dan Altheo tak bisa mengerti perasaan satu sama lain.

Sebuah benang merah menarik mereka dalam hubungan yang manis. Disaat semuanya terlanjur indah, tiba-tiba takdir bergerak kearah berlawanan, menghancurkan hubungan mereka, menguak suatu fakta di balik penderitaan keduanya.

Seandainya Gilsa tak pernah mengenal Altheo, akankah semuanya menjadi lebih baik?

Sebuah kisah klise cinta remaja SMA yang dipenuhi alur dramatis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bibilena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seorang Teman

Gilsa melewati tangga ke lantai empat dengan panik, dia melihat sekeliling tangga sambil berjalan tapi tak ada jejak-jejak keributan. Gadis itu segera meraih kebingungannya kembali, dan berlari ke tempat yang kemungkinannya lebih tinggi.

Benar saja. Keramaian jauh lebih padat di lorong ke tangga atap. Gilsa mencoba menerobos masuk, tak peduli harus menarik dan mendorong siapa, tak mengacuhkan umpatan dan kekesalan orang-orang yang dia tarik dan dorong. Sampai kemudian tubuhnya mematung dan lemas begitu sampai di pusat utama keramaian.

Gilsa mendapati Altheo masih baik-baik saja, berdiri di atas tangga dengan beberapa orang yang mengelilingi.

"Dasar! Kenapa kau tetap datang kemari?!"

Keributan yang dia hasilkan membuat orang-orang itu menatapnya. Namun Gilsa masih matah, dengan wajah kesal dia membalas Altheo yang menatap tertegun dirinya.

"Sebentar, kenapa kau menangis?" Altheo mendorong kawanan Kevin yang menghalanginya dan menghampiri Gilsa. Gadis itu menepis tangannya yang hendak mengusap wajahnya.

"Kenapa kau seperti orang bodoh? Kau harusnya berhenti ikut campur, apa kau puas melihatku berlari seperti orang gila?!" Gilsa mendorong bahunya berkali-kali sambil melampiaskan marah dengan mata yang kembali berair.

"Aku minta maaf ... sudah, jangan menangis." Altheo tak melawan pukulan itu, bahkan dia tak merasa itu pukulan. Dia senang Gilsa datang kemari untuknya, sekaligus bingung kenapa gadis ini malah menangis. Apa ada yang terjadi di kelas selama dia pergi?

"Seharusnya aku tahu kau tak akan kenapa-kenapa." Gilsa mendecak dan mengusap matanya dengan punggung tangan. Dia berubah semakin marah, tatapannya jatuh pada pemuda yang duduk di tiga anak tangga terakhir, yang pelipisnya berdarah dan tubuhnya lecet.

Dia baru menyadari ternyata Morgan yang terjatuh di tangga, bukan Altheo. Hal ini sedikit menenangkan dirinya apalagi pemuda itu masih terhitung baik-baik saja. Gilsa kemudian menatap ke atah atas tangga, ada sosok yang paling dia benci di sana.

"Sudah kubilang berhenti cari masalah." Dengan masih menatap Kevin, Gilsa berucap demikian. Di atas tangga itu ada guru yang mengobrol dengan Clarissa, tapi dia tak memerhatikan mereka di bawah sini.

"Kenapa kau terus cari masalah denganku?"

Kevin tersenyum. Gilsa mengernyit dan mendorong Altheo menjauh darinya, lalu menaiki anak tangga.

"Kenapa kemari? Kau peduli padanya?" tanya Kevin. Gilsa menatap jijik.

"Aku pikir ada yang mati di sini. Dan sebenarnya aku berharap itu kamu, Kevin." Gilsa menatap ke arah tangga lebih atas dimana Clarissa masih berbincang dengan Bu Rani.

"Ibu," panggil Gilsa.

"Bu Rani," panggilnya lagi lebih kencang. Bukan hanya Bu Rani, Clarissa juga menatapnya karena itu.

"Sebaiknya kita obati yang terluka dulu, bagaimana?"

Masalah ini tak harus langsung diselesaikan di tempat.

•••

Kerumunan siswa-siswa dibubarkan begitu banyak guru juga datang membantu mengamankan para tersangka. Mereka sepakat mengobati terlebih dahulu yang terluka, dan Gilsa berjalan berdampingan dengan Altheo ke arah berlawanan dari yang lain. Mereka bersama Bu Rani pada awalnya, tapi Gilsa meminta diberi ruang untuk mengobrol sampai ke ruang tata usaha. Sehingga Bu Rani pergi mendahului.

"Kenapa kita ke sana?" tanya Altheo.

"Bukannya sudah kubilang untuk tidak ikut campur?" Gilsa menatap pemuda itu dengan kesal. Meskipun Altheo tampak baik-baik saja luka memar samar di wajahnya tak bisa diabaikan. Di ruang TU ada kamar kecil untuk istirahat, dan di sana juga ada perlengkapan p3k.

"Tapi aku diseret, bukan ikut campur secara suka rela."

Tatapan Gilsa menjadi lelah. Dia menghadap ke arah langkah mereka menuju sambil memikirkan perkataan yang bisa diucapkan saat ini. Gadis itu tak mau marah-marah.

"Harusnya kau jauhi aku dan lakukan saja apa yang mereka minta. Lagipula semua orang membenciku dan pernah melakukan itu. Kenapa kau harus dipukul hanya karena tak ingin menyakitiku?"

"Kenapa kau berpikir aku akan sama dengan semua orang?"

"Kau bodoh kalau berpikir bisa tahan untuk tetap berteman denganku. Sebelum terlambat, jadilah seperti semua orang."

"Jadi kita teman, kan?"

Gilsa kini diam.

"Kau menghindariku lagi."

"Kau sungguh akan menyesali perkataan itu." Gilsa menatap ke arah Altheo. Dia mendongak karena kini mereka dalam posisi berdiri, tak biasanya seperti di kelas. Pemuda itu sangat tinggi ternyata.

"Kenapa? Apa aku akan celaka dengan berteman denganmu? Soal Kevin dan yang lainnya, kenapa kau begitu mengkhawatirkan mereka?" Altheo berhenti berjalan sehingga Gilsa yang demikian dan menghadap ke belakang. Mereka saling berhadapan sekarang.

"Kau tak ingat bagaimana hubunganku dan Prima? Kurasa kau tahu kami dulu berteman."

Kini giliran Altheo yang diam.

"Aku pernah melaporkan Prima menyontek karena nilai ulangan dia lebih tinggi dariku." Gilsa tertawa geli.

"Anak itu sangat bodoh sampai mana mungkin dia bisa menyamaiku, tapi tiba-tiba saja dia menjadi yang pertama. Kemarin aku juga yang merusak buku itu, dan dulu aku juga pernah membuat dia hampir dicelakai Kevin. Sekarang kau paham kan? Semua itu karena perbuatanku."

"Kenapa kau mengakui perbuatan jahatmu padaku?"

"Karena aku muak kau terus-terusan ikut campur."

"Aku tak percaya." Gilsa merasa heran mendengar jawaban Altheo. "Kalau kau memang seburuk itu, kau tak mungkin menyambut hangat pertemanan dariku."

"Aku tak pernah menyambutmu dengan hangat."

"Kau tidak menolak jabatan tanganku hari itu."

Gilsa terdiam.

"Terakhir, kita tak mungkin berdiri disini jika kau memang menyebalkan."

Gilsa tak habis pikir dengan Altheo. Baru kali ini dia bertemu dengan orang seperti pemuda itu.

"Kenapa kau bersikeras mengajakku berteman?"

Altheo mengangkat wajahnya dari hadapan buku untuk melihat Gilsa.

"Bukankah itu terlalu menyedihkan untuk ditanyakan pada seseorang?"

Gilsa diam menunggu perkataan lain yang lebih memuaskan pertanyaannya dari bibir pemuda itu.

"Maksudku siapa yang tidak ingin berteman dengan orang lain?"

"Semua orang membenciku."

"Aku tidak."

Dua kata itu kembali membungkam Gilsa.

"Aku akan membiarkannya kali ini." Gilsa menatap Altheo lebih lembut. Dia tak mau bersikeras lagi jika pemuda itu memang tak peduli pada konsekuensi yang ada.

"Tapi jika kau merasa mulai berbahaya berteman denganku, segeralah pergi. Karena aku tidak akan menyuruhmu pergi lagi."

Mungkin itu adalah hari pertama dimana mereka benar-benar berteman.

1
Rasmi
🥲
Rasmi
😭😭😭😭
Rasmi
gilsa gk naik kelas????? 🧐 kok isoo
Rasmi
kencan??? 😌
Rasmi
Critanya mnarik bngt.. ada kisah pertemanan, masalah kluarga jga prcintaan ...ditnggu smpe end thorr 😌☺
Rasmi
nooooo 😭
Rasmi
altheo??
Rasmi
😲
Rasmi
susss😌
Rasmi
typo y yang trakhir thor mau ikutan kaget jdi gk jadi 😭🤣
Bibilena: Ah iya maaf aku baru tahu 😭😭
total 1 replies
Rasmi
jahat bngt bjingan😭
Rasmi
pengalaman bangettt 😵‍💫
Rasmi
bner banget knpa y orng kaya tuh suka caper 😕
Rasmi
wah, seru juga,kyaknya cweknya badass dehh
Gió mùa hạ
Tak terduga.
Bibilena: 😮 terima kasih (?)
total 1 replies
BX_blue
Jalan cerita seru banget!
Bibilena: Terimakasih atas dukungannya^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!