Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
Yuna memasak untuk sarapan dan makan siangnya. Setelah semua selesai ia mandi kemudian berangkat ke tempat kos Icha. Tak lama kemudian Yuna tiba di tempat Icha. Terlihat Icha sudah siap menunggu Yuna. Mereka pun berangkat ke kampus bersama menaiki motor Icha.
Daniel dan Salma hampir tiba di sekolah. Saat memasuki perkampungan, mereka melihat Johan berada di warteg sedang makan dengan seorang wanita.
"Siapa wanita yang bersama Papa kak ?" tanya Salma kepada Daniel.
"Entahlah !!! Aku juga tidak mengenalnya." kata Daniel sambil memotret Johan dan wanita itu. Salma terlihat syok melihat Papanya bersama wanita lain. Ia tidak menyangka Papanya lebih memilih bersama wanita lain daripada harus mengantarnya ke sekolah.
"Nanti malam coba kamu tanya. Kalau Papa kamu mengakui berarti dia orang yang jujur. Kalau dia berbohong berarti Papa kamu wajib di awasi" saran Daniel kepada Salma. Salma hanya mengangguk. Tak lama kemudian Daniel dan Salma tiba di sekolah. Setelah mengantar Salma, Daniel melanjutkan perjalanannya ke kampus.
-Kampus-
Icha dan Yuna tiba di kampus. Saat di tempat parkir, mereka bertemu dengan Tasya, Cika dan Sela. Icha menyenggol Yuna yang sedang asyik merapikan rambutnya.
"Udahlah, kalau jelek ya jelek aja !!! udah jelek, miskin pula !! Hahahaha.." ejek Tasya. Cika dan Sela pun turut tertawa bersama Tasya.
" Hei !! Lo buta ya ?? Lo sama Yuna aja masih cantikan Yuna kemana-mana !!! Lo kalau jatuh miskin pasti buluk banget !!!" kata Icha dengan senyum sinisnya. Yuna pun tertawa mendengar perkataan sahabatnya yang sangat menusuk telinga dan hati. Mendengar perkataan Icha, Tasya merasa terhina.
"Lo mending diem deh !!" kata Cika sembari berusaha menutup mulut Icha.
"Heiii !!! Jangan berani sentuh sahabat gue ya !!! Tangan Lo bisa menyebabkan jerawat di wajah mulus Icha tau !!" kata Yuna sambil menahan tangan Cika. Emosi Cika tersulut saat Yuna menghinanya. Ia pun menampar Yuna yang telah menghinanya. Yuna yang tidak suka dibully menampar balik Cika hingga ujung bibir Cika berdarah. Sela dan Tasya yang menyaksikan bibir Cika yang berdarah pun terkejut.
"Cik.. Bibir lo berdarah !!" kata Sela yang mengkhawatirkan sahabatnya.
"kapok Lo !!! Itu balasan orang yang suka main tangan !!! Sebentar lagi giliran kalian berdua !!" kata Icha kepada Tasya dan Sela sembari senyum merendahkan. Tasya segera mengajak Cika dan Sela pergi meninggalkan Icha dan Yuna. Icha segera mendekati Yuna.
"Na.. Lo gapapa ?" tanya Icha.
"Panas Cha !!! Pipi gue panas !!!" kata Yuna yang hampir menangis. Icha memeluk Yuna yang air matanya sudah tidak mampu dibendung lagi. Disaat bersamaan Daniel dan Faisal melihat Yuna dan Icha saling berpelukan.
"Hei !! Kalian normal kan ?" sapa Faisal. Icha dan Yuna menoleh ke arah Faisal bersamaan. Faisal dan Daniel terkejut melihat pipi Yuna sangat merah.
"pipi Lo kenapa Na ? Merah banget !!" tanya Faisal penasaran. Bagi Yuna semakin banyak ditanya ia semakin merasa terpuruk dan semakin ingin menangis.
"Ichaaa..hiks...hiks..hiks.." kata Yuna sambil memeluk Icha kembali.
"Yuna ditampar Cika Sal. Lo jangan tanya terus deh !!" kata Icha yang kesal dengan Faisal. Icha mengajak Yuna segera ke kelasnya.
"Sekeras apa sahabat bini Lo nampar Yuna !! sampai merah gitu Niel ??" kata Faisal tidak menyangka.
"Siapa bini gue ??" tanya Daniel dengan nada dinginnya.
"Tasya kan ?" jawab Faisal sembarangan.
"Stop bilang seperti itu !! Gue tidak ada hubungan apapun dengan Tasya !!" kata Daniel dengan serius sembari meninggalkan Faisal.
Icha dan Yuna tiba di kelas disusul dengan Faisal dan Daniel. Mata kuliah pertama pun dimulai. Saat dosen menjelaskan materi, semua mahasiswa mendengarkan dengan serius. Akan tetapi tidak dengan Daniel. Ia masih khawatir dengan Yuna. Ia pun mengirimkan pesan kepada Yuna.
"Kita bertemu di toilet sekarang !!" pesan Daniel kepada Yuna.
Ponsel Yuna bergetar tanda pesan Daniel telah terkirim kepada Yuna.Yuna membaca pesan Daniel. Ia melihat Daniel sekilas, kemudian izin ke toilet. Tak lama kemudian Daniel keluar dari kelas. Ia segera menemui Yuna di Toilet.
"Kamu gapapa ?" tanya Daniel. Yuna hanya diam kemudian memeluk Daniel.
"Hiks...Hiks.. Tasya terus mencari gara-gara sama gue hiks..hiks.. Jadi gue melawannya, tapi temannya itu jahat sekali hiks..hiks..Dia menampar gue duluan. Sakit sekali !!! jadi gue membalasnya Niel hiks..hiks.." jelas Yuna sambil menumpahkan tangisnya di pelukan Daniel.
"kamu melakukan hal yang benar !!" kata Daniel sembari mengelus punggung Yuna.
"apakah ini sakit ?" tanya Daniel sembari mengelus pipi Yuna. Yuna mengangguk dengan manja. Daniel mencium pipi Yuna yang masih merah. Yuna terkejut saat Daniel menciumnya. Kini kedua pipi Yuna menjadi merah padam. Pipi dan telinga Daniel pun juga memerah karena malu.
"L..Lo nyium gue ?" kata Yuna tidak percaya.
"Maaf aku kelepasan !!" kata Daniel sembari melepaskan tangannya dari pipi Yuna.
"aku ?" tanya Yuna yang tidak percaya Daniel berbeda dari yang kemarin.
"mulai sekarang kita ubah pola bicara kita. Jangan Lo gue lagi, tapi aku kamu !! Aku ingin kita menjadi lebih dekat lagi" kata Daniel.
"ba..baiklah !!" kata Yuna yang setuju dengan permintaan Daniel.
Yuna dan Daniel kembali ke kelas. Beberapa saat kemudian mata kuliah pertama telah selesai. Yuna dan Icha membuka bekal makan siang mereka. Faisal dan Daniel mencium aroma sedap dari bekal Yuna dan Icha.
"Hei.. Kalian makan apa ?" tanya Faisal kepada Icha dan Yuna.
"Lo mau ?? Nih cobain !!" kata Yuna kepada Faisal sambil menyuapkan sesendok nasi goreng buatannya. Faisal pun menerima suapan Yuna. Melihat itu Daniel menjadi kesal. Rasa kesalnya semakin bertambah saat Yuna hendak memakai sendok bekas mulut Faisal. Tanpa sepengetahuan Faisal dan Icha, Daniel membuang sendok yang hendak Yuna masukkan ke mulutnya setelah itu ia keluar dari kelas.
"Aah.. Brengs*k !!!" kata Yuna saat Daniel sudah keluar. Nafsu makan Yuna menjadi hilang karena sendok yang ia bawa kotor karena jatuh ke lantai.
"Sabaarr !!! Mungkin Daniel nggak sengaja Na!!" kata Icha menenangkan Yuna.
Yuna dan Icha menerima pesan dari Dirgantara Group bahwa mereka harus datang lebih awal untuk mempersiapkan ruang meeting. Yuna dan Icha terpaksa membolos dua mata kuliah karena pekerjaan. Mereka segera merapikan bekal makan siangnya kemudian berangkat ke Dirgantara Group.
-Dirgantara Group-
Yuna dan Icha segera mengganti seragam mereka kemudian bergegas menuju ke ruang meeting. Saat membersihkan ruang meeting Yuna sedang bercosplay menjadi Papanya hingga membuat Icha kagum.
"Lo cocok banget jadi CEO Na !! Gaya Lo, bahasa Lo sungguh kharismatik !!!" puji Icha sambil mengangkat dua jempol tangannya.
"Tentu saja gue cocok jadi CEO Cha !! Kelak kalau gue jadi CEO gue rekrut lo jadi Sekretaris gue !!" ucap Yuna serius.
"Hahahaha... Iya iya Gue percaya Na." kata Icha sambil tertawa.
Saat Yuna dan Icha asyik bercanda, tiba-tiba Johan masuk ke dalam ruang meeting. Yuna dan Icha pun diam seketika. Ia menanyakan perkembangan persiapan ruang meeting.
"Sebentar lagi selesai Pak !!" kata Icha yang semakin merapat ke arah Yuna.
...****************...
