Cinta Dan Kenangan

Pagi itu, Rani terbangun dan mendapati William tidur di sofa ruang tamu rumah Rani. Dia tersenyum dan kemudian mengendap - ngendap ke dapur hendak membuatkan sarapan. Namun Rani kaget karena di meja makan sudah ada telur ceplok dan juga susu yang sudsh dihidangkan.

"ba!!!!!" William mengagetkan Rani dengan bangun dari sofa.

"aaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!" Rani menjadi kaget

"hahahahahaha... Maaf sayang.. Aku mengagetkanmu..." kata William

"iya,tidak apa... Tapi kamu sudah bangun duluan ya?" tanya Rani

"iya... Tadi aku terbangun jam 5 pagi,biasanya aku olahraga lalu siap - siap bekerja.. Tapi baru aku sadari ini hari minggu... Jadi aku tadi hanya peregangan saja di halaman rumah,lalu masak sebisanya,hehehe.."

"senang mendengar hidupmu sedisiplin itu sayang... Terimakasih ya..." kata Rani

"justru aku yang seharusnya berterimakasih denganmu sayang... Karena semenjak aku mengenalmu,aku menjadi tahu apa itu disiplin,bertanggung jawab dan hidup dengan bekerja keras..terimakasih sayang...aku mencintaimu..."

"aku juga mencintaimu..."

Lalu mereka pun berciuman dengan mesra tanpa mengingat mereka belum gosok gigi baru bangun tidur. William sangat menghargai Rani,maka dia tidak akan menodai Rani sebelum dia merasa benar - benar siap.

~

*di meja makan,Rani dan William menikmati sarapan mereka,yaitu nasi dengan telor ceplok,ditemani air putih dan segelas susu hangat"

"sayang... kamu pandai memasak...." puji Rani

"ah..itu kan hanya telor ceplok...hehehehe.."

"walau hanya telor ceplok,tapi ini kamu sudah pandai namanya sayang.. Biasanya jika belom pandai,taburan garamnya berlebih,tapi ini pas..."

"wah begitu rupanya.. Berarti aku sudah pro ya sayang..." kata William bercanda

"hahahahahaha....iya dong...." sahut Rani

"sayang... Aku boleh bertanya tidak? " tanya Rani

"aku jugs ingin bertanya sesuatu.... Tapi kamu lebih dulu sayang... Silahkan..." kata William

"kenapa kamu tidak memperkenalkanku dengan keluargamu?"

Seketika William tersedak karena kaget dan batuk - batuk.

"ini.. Minum airnya..." kata Rani sambil menyodori segelas air dan mengusap - usap punggung William

"soal itu... Aku sudah berfikir,aku memang berencans mengenalkanmu dengan Mamaku..." jawab William dengan wajah serius

"kenapa kamu jadi kaget begitu ? Sampai tersedak kan jadinya...."

"iya...aku kaget karena baru semalam aku berfikir akan membawamu menemui Mamaku.. Belum sempat bicara denganmu,pagi ini kamu sudah mengatakannya sayang... Seolah membaca fikiranku.. Tapi aku sangat senang kamu bertanya begitu,artinya kamu serius denganku... Ya kan sayang?" tanys William

"tentu saja... Selama bersamamu,aku membiarkan segalanya berjalan apa adanya,mengalir begitu saja... Aku juga sejak dua minggu lalu,sempat bercerita dengan Mery bahwa bulan depan aku akan mengambil cuti seminggu untuk membawamu ke kampungku,berkenalan dengan kedua orangtuaku..."

"hah serius sayang???" wajah William tampak berseri - seri

"tentu saja aku serius sayang... Tapi aku berfikir bagaimana dengan pekerjaanmu,jika libur selama itu... Maka aku tidak utarakan rencanaku itu hingga akhirnya tidak diduga - duga,kita menjadi membahas ini pagi ini.."

"aku juga bisa minta cuti kan sayang... Aku sering lembur... Aku belum pernah bolos bekerja,jadi bos pasti mengizinkanku cuti..."

"iya.. Nanti kita atur..."

"lalu kapan kamu bisa kuajak menemui Mamaku,sayang?" tanya William

"sejujurnya... Aku sudah bertemu dengan beliau tadi malam..."

"ah? Siapa? Mamaku?" tanya William

"iya,Mamamu... aku memanggil beliau Bu Anggun. Benar namanya?"

"iya,benar... Lho kok bisa?" William menjadi terkejut dan sangat penasaran

"Bu Anggun merupakan customer VIP di store tempatku bekerja. Kami sama - sama mengenal sebatas pembeli dan penjual. Hubungan kami baik. Hingga akhirnya beliau tahu bahwa aku adalah kekasihmu. Maka kemarin beliau mengundangku hadir di acara yang beliau gelar.."

"iya... Kemarin Mamaku sempat memintaku datang. Tapi perasaanku sedang tidak baik - baik saja mengingat kita masih belum berbaikan. Jadi aku putuskan tidak datang dan menunggumu pulang."

"kenapa sejak awal tidak bicara jujur denganku soal siapa kamu sayang?"

"aku sedang mencari jati diriku sayang... Dan aku lebih bangga memperkenalkan diri sebagai William versi diriku sendiri yang memang orang biasa dan suka bekerja.. Aku merasa lebih damai saat aku dikenal sebagai aku yang sekarang... Dulu aku selalu dikenal para kolega Papaku dan teman - temanku sebagai William si anak manja. Itu bukan karena aku manja,tapi karena semua dalam hidupku di atur oleh Papaku. Aku bagaikan robot yang harus mengikuti perintahnya. Semua itu membuatku merasa dipenjara. Hingga akhirnya aku putuskan untuk keluar dari rumah untuk mencari jati diriku. Dan akhirnya aku bekerja pertama kali di hotel,kemudian sampai lah di kantorku saat ini. Dan hal terindah yang membuatku tidak menyesali keputusanku meninggalkan rumah adalah kamu sayang.. Kamu membuat hidupku menjadi baik dan bermakna... Terimakasih ya kamu tidak marah karena aku tidak msngatakan ini sedari awal.. Mulai detik ini aku berjanji,tidak akan menyembunyikan apapun darimu.. " kata William sambil menggenggam tangan Rani di atas meja makan.

"kamu sangat berharga sayang.. Belum pernah aku merasakan dicintai sebesar,setulus dan sebaik ini oleh pria baik sepertimu..." kata Rani

Rani pun beranjak dari kursinya kemudian menghanpiri William yang ikut berdiri,dan mencium mesra bibir William.

"aku mencintaimu William!"

"aku juga,sangat sangat sangat mencintaimu Rani.."

Mereka berdua lanjut berciuman hingga terdengar seseorang mengetuk pintu rumah Rani.

Toktoktoktok

"iya sebentar...." sahut Rani

"sayang... Biar aku ya yang buka pintunya,kamu masuklah,kenakan Bra mu dsn ganti bajumu.. Aku tidak rela seseorang melihatmu dengan pakaian tidur mu ini.. Karena tampilan dan wajah bangun tidurmu ini,begitu menggairahkan dan hanya boleh dilihat olehku...muach.." kata William yang kemudian mengecup kening Rani. Rani pun mengangguk dan masuk kamar. William kemudian berjalan ke pintu,mengenakan baju yang sama yang dia kenakan dari tadi malam,baju kaos putih dan celana joger panjang berwarna abu - abu. Karena memang tidak terjadi hubungan intim tadi malam. Jadi pakaian William masih utuh. William membuka pintu dan terkejut melihat siapa di balik pintu.

"Romi?!"

"william? Sedang apa kamu disini pagi - pagi begini?" tanya Romi

"ini adalah rumah kekasihku... Jadi aku pantas di sini!! Sementara kamu? Apa yang kamu lakukan disini?!"

"aku.. Aku ingin menemui Rani!" jawab Romi

"sebaiknya kamu pergi dari sini! Jangan ganggu Rani lagi! Dia milikku!" bentak William

"Lho... Ada apa ini ribut - ribut?" tanya Rani sambil berjalan menuju pintu

"Rani... ini aku membawakanmu bunga dan sarapan..." kata Romi

"wah terimakasih Romi.. Tapi seharusnya kamu tidak usah repot - repot begini... Aku sudah selesai sarapan kok,baru saja..." kata Rani yang menolak dengan sopan

"Rani? Baiklah... Aku tadinya ingin bicara denganmu berdua.. Tapi aku rasa ini bukan waktu yang tepat. Jadi aku akan pergi sekarang. Selamat pagi." Romi meletakkan bunga dan tas berisi sarapan yang dibeli Romi untuk Rani,di atas meja di teras rumah Rani,lalu dia pergi dari rumah itu.

William dan Rani lalu masuk ke dalam rumah.

William menunggu Rani mandi dan bersiap - siap akan ke rumah William untuk bertemu dengan Mamanya.

...****************...