Bitcoin World Domination

Kekacauan besar terjadi kediaman Pak Marda, para sesepuh kembali hadir bersama kepala keluarga lainnya. Tentu saja hal ini membahas tentang masalah perselingkuhan calon istri baru pak Marda dan saudaranya.

"Maaf, saya benar benar bingung. Saya melihat pak Marta seperti pak Marda. Saya seperti di sihir oleh ilmu hitam." Kata Mita sambil menangis tersedu sedu.

"Betul Marda, aku juga agak bingung. Semuanya terjadi tiba tiba seperti ada yg menyihir. Ini pasti ulah Valerio, dia pasti mencari dukun sakti untuk menghancurkan keluarga kita." Kata Marta yg menjadikan Val sebagai kambing hitam.

"Sepertinya memang seperti itu, buktinya dia belum juga kembali setelah kita melakukan banyak persembahan kepada leluhur."

Marda hanya bisa mengangguk setuju karena tidak berani melawan sesepuh. Apapun keputusan sesepuh harus di hormati, begitulah adat di desa ini.

"Marda, kamu harus cari anak mu Val. Dia sudah berani mengirim ilmu hitam pada ku, aku minta ganti rugi sebesar 1 miliar."

"Benar Marda, Mita adalah menantu yg baik dan tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Kakek bisa menjaminnya, semua ini pasti karena sihir hitam."

"Benar Marda, kita harus membawa Val kembali sebelum dia menghabiskan semua uangnya. Anak seumuran itu belum bisa mengatur keuangan dengan benar.

Mendengar pendapat semua orang, Vicky yg dari tadi diam tiba tiba berkata. "Val sudah pergi keluar negeri pagi ini, aku sudah berusaha menemuinya di apartemennya dan itulah yg dikatakan oleh petugas keamanan di sana."

Semua orang langsung terdiam mendengar kata kata Vicky. Mereka tidak menyangka jika Val bisa mengambil keputusan seperti itu. Hal ini membuat mereka tidak memiliki cara untuk membawa Val kembali.

Suasana rumah langsung menjadi tidak nyaman. Semua orang menunjukan ekspresi yg cemberut sedangkan Marda terlihat sangat marah.

"Kenapa kamu membiarkannya pergi?" bentak Marda sambil memberi tamparan di kepala Vicky.

"Siapa yg tahu dia akan pergi." Bantah Vicky yg juga kesal di tampar oleh ayahnya.

"Kamu berani melawan, dasar anak kurang ajar." Marda kembali menampar Vicky yg langsung membuatnya menangis.

"Vicky, kamu harus belajar menghormati orang yg lebih tua dan jangan sampai seperti kakak mu." Sesepuh juga ikut menyudutkan Vicky yg membuatnya semakin sedih dan masuk ke kamarnya.

"Vicky...." Teriak Marda tapi Mita segera bangkit dan menyusul Vicky sambil berkata. "Biar aku yg membujuknya."

Melihat Mita menyusul Vicky, kemarahan Marda semakin reda dan mulai menghela nafas. "Apa yg harus kita lakukan sekarang?"

"Kita laporkan saja pada polisi, katakan bahwa Val kabur ke luar negeri setelah mencuri harta keluarga."

Marda mengangguk setuju dengan keputusan. "Aku akan melaporkannya besok pagi."

Seakan tidak masalah sudah selesai, mereka kembali bercakap cakap seperti biasa. Marda bahkan melupakan masalah perselingkuhan Mita dan Marta karena dia juga sudah beberapa kali menggunakan istri Marta jadi dia menganggap semuanya impas.

Mereka segera membeli sebuah kartu permainan dan minuman keras lalu mulai berjudi dan sambil menikmati minuman keras.

Sedangkan Vicky dan Mita sedang asik bermain kuda kudaan bersama di dalam kamar tanpa ada yg peduli dengan semua itu. Kebodohan mereka bahkan membuat mereka tidak peka dengan lingkungan sekitar dan mudah di tipu oleh hal hal yg mengatasnamakan leluhur.

Karena itu, Val yg sudah melihat kebenaran dunia tidak mau masuk dalam komunitas seperti ini dan lebih memilih menjadi manusia egois dari pada di manfaatkan oleh orang orang bodoh ini.

Di sisi lain, Ayu yg menerima surat perpisahan dari Val menunjukan raut wajah yg penuh suka cita.

'Aku tidak pernah membenci mu karena perbuatan mu. Aku tahu semua itu karena masalah keluarga mu, hal yg sama juga menimpa ku.

Sekarang aku pergi dari negara ini untuk menempuh jalan yg baru dan aku harap kamu juga bisa memulai jalan yg baru seperti yg aku lakukan.

Aku mengirimkan sejumlah uang ke rekening mu yg bisa kamu gunakan untuk menentukan jalan hidup mu dan terbebas dari jeratan keluarga mu.

Mengambil langkah awal untuk memulai jalan yg baru memang berat tapi itu sepadan dengan hasil yg akan kamu dapatkan di masa depan.

Jadilah wanita yg kuat, hadapi kenyataan dan jangan selalu bergantung pada orang lain. Ini pesan yg aku sampaikan dengan tulus pada mu.

Kuharap suatu hari saat kita bertemu lagi, kamu akan menjadi sosok yg lebih baik dengan aura seorang ratu yg sesuai dengan paras mu yg cantik.

Cinta tidak mudah menghilang tapi bukan berarti cinta harus selalu bersama. Bisa melihatmu menjadi lebih baik akan menjadi kebahagian terbesar ku sebagai seorang pria yg pernah menjadi kekasih mu.

Salam cinta untuk mu

dari manatan kekasih mu."

"Val..." Ayu memeluk surat di tangannya. "Terima kasih untuk semua yg telah kamu lakukan untuk ku, suatu hari aku pasti akan membalas mu. Aku berjanji Val, mulai hari ini dan seterusnya hanya kamu yg memiliki hak untuk menyentuh ku."

"Hachi..." Val yg ada pesawat tiba tiba bersin dan Ilvy yg ada di sebelahnya langsung menampar wajah Val dengan bantal kecil yg ada di banku penumpang.

"Setidaknya gunakan kain untuk menutup mulut mu." Suara kesal Ilvy mulai berdering di telinga Val.

"Semua terjadi tiba tiba."

"Setidaknya gunakan baju mu."

"Kenapa bajuku, kenapa bukan baju mu." Val langsung menarik baju Ilvy untuk mengelap bibirnya. Tentu saja Ilvy melawan dan mendorong wajah Val yg mulai mendekat.

"Brengsek, baju ku mahal dan baju mu murah."

"Sama sama kain, siapa suruh beli yg mahal."

"Baju mu dari kain lap pel dan baju ku dari kain sutra."

"Sutra dari Hongkong, itu sama sama kain katun."

"Kamu yg kain katun, punya ku kain katun ++."

"Bisakah kalian tidak bertengkar selama sehari saja." Kata Carla yg duduk tepat di depan mereka.

"Dia yg mulai" Kata Val dan Ilvy secara bersamaan yg langsung membuat Carla menepuk dahinya sambil menghela nafas tak berdaya.

"He he he.. kalian berdua pasangan yg serasi." Wanita Cina yg duduk di sebelah Carla tiba tiba membuka mulutnya sebelum tersenyum pada Val dan Ilvy.

"Siapa?" Tanya Ilvy dengan nada yg sedikit tidak senang.

"Maaf karena menertawai kalian, panggil saja Yunzi. Salam kenal."

"Eehh.. apa itu nama samaran dan nama asli mu Yun Yun." Tanya Ilvy dengan sedikit kejutan yg membuat Val menggelengkan kepala.

"Jika begitu aku Xiao Yan." kata Val dengan santai yg kembali menerima tamparan dari Ilvy.

"Jika kamu Xiao Yan jadi aku siapa?" Tanya Ilvy sambil memberi tatapan tajam.

"Kamu Xiao yu dan Carla adalah Xun er." Jawaban Val membuat Ilvy tertegun sejenak sebelum berkata. "Kenapa terdengar masuk akal."

"He he he..." Wanita Cina itu kembali tertawa sebelum berkata. "Ayah ku adalah penggemar novel Battle through the heaven, karena itu dia memberi ku nama Yun Yun dan selalu memperingati ku untuk menggunakan nama Yunzi pada orang orang yg baru ku kenal."

Val dan Ilvy saling menatap untuk sesaat sebelum memberi hormat pada Yun Yun. "Salam master sekte Misty cloud."

Carla benar benar tak berdaya melihat sikap mereka berdua dan langsung menutup wajahnya karena malu.

Tapi Yun Yun malah meladeni sikap Val dan Ilvy yg semakin membuat Carla putus asa. "Jangan sungkan, dunia ini sangat luas dan jarang bisa bertemu sesama kultivator seperti kalian berdua. Jika ada kesempatan datanglah berkunjung ke sekte ku."

Val dan Ilvy kembali saling menatap sebelum menjawab. "Sebuah kehormatan bisa di undang oleh master sekte sendiri. Tujuan kami datang ke negara cina memang untuk berlatih dan meningkatkan kultivasi kami."

Mata Yun Yun tiba tiba berbinar. "Ini mungkin yg di sebut pertemuan takdir. Sekte kami memiliki banyak ilmu seni bela diri, jika kalian mau maka kalian bisa bergabung dengan sekte Misty cloud."

"Xiao Yan dari gunung Hua cow berharap menjadi murid master Yun Yun." Kata Val dengan penuh rasa hormat.

"Xiao Yu dari lembah naga jongkok berharap menjadi murid master Yun Yun." Ilvy juga ikut bergabung.

Sedangkan Carla merasa mereka sudah gila dan melihat sekeliling untuk menemukan orang waras yg bisa membantu. Tapi entah kenapa, semua orang yg ada di kapal menggunakan pakaian seni bela diri dan bahkan pramugari juga menggunakan pakaian pelayan khas China yg akhirnya membuat Carla merasa putus asa dan akhirnya ikut bergabung dengan Val.

"Xun er dari lembah bunga kuncup berharap menjadi murid master Yun Yun." Kata Carla sambil memberi hormat yg sama seperti yg di lakukan Val.

Melihat ini sikap Carla, Val dan yg lainnya tidak tahan dan segera tertawa bersama yg langsung membuat wajah Carla memerah karena malu.

"Jangan menyentuhku selama seminggu." Kata Carla pada Val yg membuatnya langsung membatu kecuali Ilvy yg semakin tertawa melihat Val yg membatu.

"Kamu juga, jangan berharap makan masakan ku selama satu Minggu."

"Mak..." Kini giliran Ilvy yg benar benar membatu mendengar ancaman Carla.