kisah perjalan hidup Rania obed,putri ke 4 dari pasangan nelayan sukses Rafel obed & Kristina kim sebuah pedalaman kota x.
Menjadi anak dari orang yang cukup sukses nyatanya tidak membuat hidup tenang,dia malah harus bekerja keras dan di paksa sang ayah untuk ikut andil membantu sang ayah dalam pekerjaan.
Hidup penuh dengan perjuangan ,menjadi anak yang selalu di nomor akirkan oleh keluarganya.Disaat anak-anak gadis seusianya sedang gencar-gencarnya merawat diri,Dia malah harus terpaksa memanggang kulitnya di bawa sinar matahari pantai dan bergelut dengan amisnya ikan.
Rania menjalani hidupnya setiap hari dengan menerima perlakuan kasar dari kakak²nya. sampai di saat akan menyelesaikan pendidikan tingkat SMAnya dia bertemu dengan seorang wisatawan luar yg sedang melakukan Touring keliling di kota x,Ray Farhat Gaozhan, pria 50tahun yang menawarkan Rania untuk ikut bersamanya ke Negaranya setelah tidak sengaja Rania menolong pria lanjut usia tersebut yang mengalami kecelakaan di kotany
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kibo
di pantai
Rania yang baru tiba di pantai langsung di panggil oleh om niko salah satu pekeerja ayahnya.
"Raniaaa...sini"
Rania berlari kecil menghampiri.
"Ehhh lu disini juga ta.ngapain...sore-sore begini maisih di pantai saja.mau gantiin nyi roro kidul jaga pantai selatannya? Tanya rania sedikit meledek pada Yefta teman sekolahnya yang ternyata juga berada di pantai tersebut.sontak saja yefta langsung mencebik kesal
"Ck..nyi roro kidul lebih milih kamu buat jadi penggantinya.kan kamu paling rajin ke pantai sini kibo."balas yefta sambil tertawa.yefta dan teman sekolah rania yang lain memang memanggil rania dengan sebutan kibo(kibo/kribo/keriting)karena rania memiliki rambut yang keriting.
"Cihhh..Dasar sontorloyo..... "
"Loh pipi kamu kenapa rania?"om niko memotong pembicaraan rania dengan teman prianya itu saat Dia melihat pipi rania yang memerah.
"Iyaa kibo.pipi kamu kenapa?"yefta ikut nibrung.
"Biasa abis jadi samsak tinjunya bapa"jawab rania santai
"Hadehh bapa kamu mau ngalahin ellyas pical yaa?muka kamu di jadiin samsak tinju segala"yefta sedikit jengah mendengarnya.memang teman sekolah rania sedikit tau seperti apa sifat dari ayahnya rania itu.mreka sangat perihatin terhadap keadaan rania.itulah membuat mereka suka sekali membantu rania saat rania sedang bekerja bukan karena kasihan karena mereka tau rania itu gadis yang kuat,tetapi lebih pada bentuk dukungan semangat saja.sedangkan dengan rania,gadis itu selalu bersikap biasa saja,tetap ceria,seolah hidupnya baik-baik saja.Rania memang tidak suka di kasihani.
"Ehh ta bagaiman?kamu belum jawab pertanyaan saya tadi loh!"tanya rania pada temannya itu
"Apaan?
jadi pengganti nyi roro kidul?
Tidak.terimakasih"jawab yefta sambil terkekeh pelan langsung di balas rania dengan menyorkan jari telunjuknya pada kening yefta ."lagi nungguin bapa pulang selam.cari gurita.ada yang pesan soalnya"lanjut yefta
"Ohhh...tapi selam gurita kan?.bukan apa sihh.takutnya malah selam di pukat kami...hehehehe"candaa rania
"Sontorloyo emang luu.saya aduin ke bapa sebentar yah"
"Sudah...ngobrolnya di lanjutin kapan-kapan aja
AYo rania...keburu gelap nanti"om niko coba menyudahi percakapan kedua remaja di depannya itu
"Hehhee maaf om ...maklum. kalau sudah ketemu sesama makluk astarl yah...ta bantuin dorong sampannya yahh" Ucapa rania sambil melirik temannya itu dan yefta hanya menjawab dengan mengangkat jempolnya.
.
.
.
'1..2...3!!!"komando dari rania untuk mengangkat sampan dari bibir ombak ke pinggir dan tidak lupa sekarang personil angkat sampannya bertambah,yang tadinya bertiga sekarang berempat di tambah bapanya yefta yang ternyata juga baru pulang selam.
"Makasih yah om..Ta.jadi ngerepotin"rania sangat bersukur di bantu sama teman dan juga ayahnya itu karena walau sampan yang mereka gunakan itu kecil tapi cukup berat jika hanya di angkat rania dengan niko
"Ahh sama-sama rania
Kebetulan juga om baru pulang selamnya.
Oh yah dapat berapa ekor??" Ucap bapa yefta
"Sedikit om.air kotor soalnya
Kalu om dapat banyak?"tanya rania pada ayah sang temannya itu yang juga salah satu nelayan di kampungnya tetapi ayah temannya ini lebih fokus menyelam ikan.Ayahnya yefta ini menangkap ikan mengunakan panah ikan tradisional.
.
.
.
.
panah ikan teradisonal yang di gunakan ayahnya yefta
sebenarnya penasaran dg keadaan keluarga Rania di kampung halaman setelah ia tinggalkan. apa yg terjadi