NovelToon NovelToon
I Just Want To Live An Ordinary Life

I Just Want To Live An Ordinary Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Cinta Murni / Masuk ke dalam novel
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eby Mey2

"Angeline" adalah nama yang bagus dan cantik. Namun, pemilik nama ini tidak hidup seperti namanya. Ia masih baru lulus SMA, hidup dengan keluarga harmonis dan cukup, mempunyai banyak teman (kurasa), tapi dia introvert. Cukup pendiam, suka baca novel dan komik, dan motto hidupnya adalah hidup dengan yang biasa-biasa saja, tidak berlebih dan mencolok.

Namun ada perubahan drastis dalam hidupnya yang santai-santai saja. Secara mendadak dia meninggal, gara-gara menyelamatkan anak kucing. Tapi cerita ini tidak sampai disitu, Angeline tiba-tiba membuka matanya dan melihat atap-atap yang asing menurutnya.

"Ha...?! "

"Dimana ini? "

"inikan bukan rumah sakit, dan baju ini kenapa kuno sekali, apa aku cosplay? "




PENASARAN CERITA SELANJUTNYA SEPERTI APA?
BURUAN BACA SELENGKAPNYA!!!
DAN JANGAN LUPA KLIK LIKE, SUBSCRIBE, BERI HADIAH, DAN JUGA VOTE YAAA...!!!
AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD CHAPTER BARU!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eby Mey2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

"Sima Annchi, apa kau baik-baik saja, Kenapa kau jadi seperti? "

Sima Annchi tidak menjawab Tang Yuxuan, dengan mata yang merah karena tidak tidur ia melirik tajam pada Guru Qiang yang di sebelah temannya tersebut. Guru Qiang tersenyum tanpa rasa bersalah melihat Sima Annchi kembali dan tidak menanggapi tatapan tajam matanya.

Guru Qiang tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menyentuh dahi Sima Annchi berniat untuk memeriksa keadaan muridnya tersebut. Namun, Sima Annchi dengan cepat menepis tangan Guru Qiang seolah tak mau disentuh. Guru Qiang melihat itu tertawa kecil.

Ia berkata, "Apa kau masih marah? Aku hanya ingin memeriksa kondisi tubuhmu, karena terlihat kau sakit demam. "

Tang Yuxuan baru menyadari bahwa Sima Annchi memakai pakaian tipis di cuaca yang dingin ini. Tang Yuxuan memeriksa dahi Sima Annchi dengan tangannya dan benar saja terasa sangat panas di dahinya. Tang Yuxuan segera menarik tangan Sima Annchi dan mengajaknya ke klinik. Namun, Tangan Sima Annchi yang satunya tampa mereka sadari sudah dipegang oleh guru mereka.

Guru Qiang dengan licik menghentikan murid-muridnya, "Kalian mau kemana bocah? Apa kalian melupakan ku? "

Tang Yuxuan yang melihat itu menggerakkan giginya kesal dengan sikap gurunya tersebut. "Guru, tolong jangan hentikan kami! Sima Annchi sedang sakit jadi kami akan segera ke klinik. " Tang Yuxuan mencoba melepaskan tangan gurunya dari Sima Annchi, namun Tang Yuxuan masih tidak berhasil.

"Kenapa harus jauh-jauh kesana, apa kau lupa aku juga bekerja sebagai tabib di Akademi Ini? " Guru Qiang dengan bangganya berkata seperti itu.

Tang Yuxuan masih tetap kukuh pada kemauannya, ia kemudian menarik tangan Sima Annchi dan mengajaknya untuk ke klinik. Tapi, Sima Annchi ditarik kembali kearah yang berlawanan oleh gurunya. Terjadilah kejadian Tang Yuxuan dan Guru Qiang saling tarik menarik untuk merebutkan Sima Annchi. Sima Annchi yang ditarik-tarik terus menerus, akhirnya merasa mual dan pusing. Karena sudah tidak tahan lagi dengan mereka berdua yang seperti anak kecil, Sima Annchi sekuat tenaga melepaskan cengkraman dari mereka.

Tang Yuxuan dan Guru Qiang saling menatap Sima Annchi yang sudah lepas dari pegangan mereka. Sima Annchi menghela napasnya dan meninggalkan mereka berdua dan pergi ke dalam asramanya lagi. Ia juga berkata bahwa ia akan beristirahat saja di dalam dan tak lupa juga ia membanting pintu dengan keras tanda ia sedang kesal dan tak boleh ada yang mengganggunya.

Tang Yuxuan yang sudah melihat Sima Annchi masuk dengan membanting pintunya, ia sedikit berteriak memberitahukan bahwa ia akan membawakannya obat untuk demam. Dengan berdecak lidah Tang Yuxuan akhirnya pergi dari sana dan menatap Guru Qiang dengan sinis. Guru Qiang tak mempedulikannya dan terus menatap pintu Sima Annchi.

"Aku akan kembali nanti dan kerena kau tidak mau bertemu dengan ku, aku ingin mengobrol dengan Sima Annchi yang satunya. Kemudian istirahat lah dengan baik! " Di dalam sana tampak tidak ada jawaban dari Sima Annchi. Guru Qiang pergi dari asrama muridnya.

Malam hari pun tiba, Sima Annchi saat ini belum mau tidur meskipun rasa lelah dan kantuk membanjirinya. dia sungguh keras kepala, ia teringat tentang perkataan gurunya terakhir kali yang membuat ia jadi seperti ini, ia masih takut gurunya akan menuruti perkataan Sima Annchi yang asli untuk mengakhiri hidupnya. Tapi ia terkadang-kadang terbesit ingatan tentang karakter utama di novel ini yaitu sang villain yang sama marganya dengan gurunya itu. Tapi pikiran tersebut ia tepis jauh-jauh, ia teringat bahwa meskipun sang villain tersebut memiliki julukan sejuta karakter untuk menyamar, villain tersebut tidak pernah untuk menyematkan nama marganya dalam penyamaran karena suatu alasan.

Sima Annchi terus bergelut dengan pikirannya untuk tetap terjaga agar tidak tertidur, sampai ada seseorang yang mengetuk pintu. Sima Annchi masih terdiam enggan untuk membukakan pintu, ia sudah tahu siapa yang ada di balik pintu tersebut. Ia berbaring di ranjangnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut. Tiba-tiba ketukan pintu tersebut terhenti dan membuat suasana menjadi sunyi.

Tak lama kemudian. "Sima Annchi, aku kembali! " Guru Qiang yang tiba-tiba muncul di belakang Sima Annchi yang membuatnya tersentak kaget, tapi ia masih menyelimuti dirinya dengan selimut enggan untuk melihat gurunya.

Guru Qiang tertawa kecil melihatnya seperti itu. Guru Qiang kemudian mengulurkan tangannya menyentuh kepala Sima Annchi yang masih ditutupi oleh selimut. ia berkata, "Sepertinya kau masih demam meskipun kau sudah meminum obat yang diberikan bocah itu (merujuk pada Tang Yuxuan), makannya kau seharusnya mau aku obati tadi dan kemungkinan besar cepat sembuhnya. " Sima Annchi masih membisu tidak mau menjawabnya.

Guru Qiang yang sedikit mengelus kepala Sima Annchi membuat matanya sudah tidak kuat menahan kantuknya, Sima Annchi pun perlahan tertidur. Guru Qiang kemudian menghentikan belaian tangannya dan kemudian ia mengambil kursi untuk duduk di sebelah Sima Annchi yang tertidur.

tidak membutuhkan waktu yang cukup lama dari biasanya, Sima Annchi membuka kedua matanya yang kosong, ia kemudian duduk sambil menatap guru Qiang dengan diam seribu bahasa. Guru Qiang tahu dari sorot mata yang kosong tersebut Sima Annchi yang asli tengah mengendalikan tubuh itu saat ini.

Guru Qiang membuka percakapannya terlebih dulu."Kau lebih pendiam saat ini. "

"Hm" jawab Sima Annchi.

Guru Qiang bertanya-tanya mengapa dia berubah se drastis ini, biasanya dia langsung memohon untuk membunuhnya setelah ia membuka mata, tapi sekarang Sima Annchi yang asli ini hanya menatapnya dengan kosong.

"Apa kau baik-baik saja, Si-ma Ann-chi?! " Guru Qiang kebingungan saat memanggilnya dengan sebutan apa. Tidak mungkinkan kalau dia memanggil Sima Annchi asli dan yang satunya Sima Annchi palsu.

Sima Annchi menjawab dengan muka datar. "Panggil saja aku Xiao Annchi dan yang lain tetap Sima Annchi. " Guru Qiang pun menyetujui perkataan Xiao Annchi tersebut.

Guru Qiang sempat bertanya padanya kenapa memilih di panggil Xiao dari pada Sima. Xiao Annchi memberi alasan bahwa selain untuk membedakan mereka berdua, karena Xiao Annchi lebih muda tujuh tahun dari Sima Annchi (merujuk pada jiwa Angeline). Guru Qiang sedikit terkejut mendengar fakta tersebut.

"Lalu, kenapa kau lebih pendiam dari biasanya? Apa kau kekurangan minat untuk mati? " Guru Qiang masih penasaran tentang Xiao Annchi atau pun Sima Annchi ini.

Xiao Annchi terdiam dan memandang kearah jendela yang terbuka. Sambil ia menghela nafas panjang ia berkata, "Aku telah berbagi rasa atau emosi dengan melalui ingatan masing-masing dari kami. Aku mengetahui semua ingatannya dan dia juga mengetahui semua ingatan ku, tapi dia masih tidak tahu bahwa kami saling berbagi ingatan kami masing-masing. "

...~Bersambung~...

1
Alfatih Cell
lanjut Thor crazy Up....semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!