NovelToon NovelToon
Disaster

Disaster

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Altair, remaja cerdas dan tangkas memiliki seorang adik bernama Rigel yang gagu. Ini merupakan aib baginya. Suatu hari kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan, sehingga Altair dan Rigel harus tinggal di rumah kakeknya.

Dunia sudah mendekati kiamat, sehingga banyak sekali terjadi bencana dan kecelakaan besar di dunia ini. Suatu hari Altair merapikan kertas-kertas gambar milik Rigel. Ini mengejutkan baginya, karena apa yang digambar oleh Rigel itu adalah gambaran bencana yang terjadi di dunia ini. Sang adik yang dianggap anak tidak berguna memiliki kemampuan melihat masa depan apa yang akan terjadi di dunia ini.

Hanya saja Rigel yang tidak bisa bicara tidak bisa menjelaskan di mana dan kapan benca itu akan terjadi. Hanya ada teka-teki angka yang harus dipecahkan oleh Altair untuk mencegah korban dalam bencana itu.

Suatu hari Rigel menggambar sebuah lukisan akan hancurnya di beberapa bagian bumi. Bagaimanakah Altair dan Rigel bisa bekerja sama untuk menolong penduduk bumi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Keadaan Semakin Genting

Bab 15

Keadaan para penumpang di dalam kabin juga dalam keadaan panik. Mereka tahu keadaan cuaca di luar sangat mengerikan. Hujan badai, disertai dengan tornado yang sangat besar dan berputar di tengah samudra menuju ke arah mereka.

Suara teriakan dan tangisan para penumpang saling bersahutan. Ketakutan terlukis jelas dari wajah mereka saat ini. Kematian sudah membayangi semua orang.

Kapal pesiar berada di tengah lautan luas yang terus terkena hantaman gelombang tinggi dan angin kencang sehingga terombang-ambing. Orang-orang tidak ada yang bisa berdiri tegak. Mereka semua kebanyakan terduduk, berjongkok, atau tengkurap dan harus berpegangan agar tidak terpental kesana-kemari.

"Kapten, cepat lakukan sesuatu!" teriak para awak kapal menunggu perintah atasan.

Kapten kapal sendiri bingung harus melakukan apa sekarang. Karena dari dua arah ada ancaman besar yang sama-sama akan membuat kehancuran untuknya. Kemungkinan untuk selamat dari bencana ini sangat mustahil, hanya nol koma.

"Kapten, Angin torpedo semakin mendekat!" teriak seorang laki-laki setengah baya dibagian pengawas monitor.

"Kita ambil jalur bertiupnya angin itu. Meski kemungkinan selamat kecil, itu masih ada peluang dibandingkan dengan terhisap oleh lubang air," kata Altair yang ikut melihat layar monitor.

"Pak Nahkoda ambil arah di jalur lintang Selatan. Karena angin menjauhi area itu," lanjut Altair.

"Gunakan kecepatan penuh!" teriak Kapten Kapal.

Nahkoda kesulitan mengemudikan kemudi kapal. Beberapa orang ikut menahan alat kemudi agar arah laju kapal itu tetap di jalurnya.

Gelombang ganas mereka terjang, kapal pesiar yang berukuran besar itu terlihat seperti sebongkah kayu yang terombang-ambing di tengah-tengah lautan.

Rigel yang sejak tadi memeluk salah satu besi yang ada di sana, kembali dibuat terkejut dengan kehadiran seorang laki-laki paruh baya. Wajah dia kembali pucat dan tubuhnya menggigil. Kedua tangannya terlepas sehingga dia meluncur terbawa gerakan kapal.

"Rigel!" Altair yang melihat adiknya terguling kesana-kemari akibat gerakan perahu, langsung meraihnya lalu dipeluk erat agar tidak lepas.

Orion yang mendengar suara teriakan Altair mengalihkan perhatian kepadanya. Laki-laki paruh baya itu menatap dengan penuh selidik dan pancaran matanya tiba-tiba saja berubah berbinar saat melihat Altair dan Rigel.

'Aku tidak menyangka kalau kita akan bertemu di sini,' batin Orion senang.

Altair tidak sadar kalau ada orang yang sedang memerhatikan dirinya dengan sang adik. Bagi dia saat ini yang terpenting adalah mereka semua bisa selamat dari bencana ini.

Nahkoda kapal terus meningkatkan kecepatan laju kapal, meski sempat terbawa arus gelombang besar dan kuat. Mereka semua bekerja keras dan bekerja sama agar bisa selamat dari kejadian ini

Kekuatan gelombang sudah mulai agak berkurang, karena arah kapal dengan titik ekor tornado semakin menjauh. Meski begitu, mereka belum bisa merasa aman. Karena hujan badai masih berlangsung.

"Cepat, kita cari tempat yang lebih aman. Di titik koordinat 17 derajat lintang Selatan terlihat keadaan aman. Kita arahkan kapal ke sana!" perintah kapten kapal dan nahkoda pun mengikutinya.

Kapal pesiar itu sudah melewati masa mencekam. Kini mereka mencari perairan yang lebih tenang dahulu, baru mencari bantuan atau melanjutkan perjalanan ini.

"Kamu, aku ucapkan terima kasih," kata Kapten kapal kepada Altair dan Rigel.

Orion masih saja memerhatikan kedua kakak beradik itu. Sementara Rigel menggigil ketakutan dalam pelukan Altair.

***

Kapal pesiar itu mengarungi Samudra Aqualia dengan kecepatan penuh menuju ke pulau terdekat. Badai besar masih terjadi dan gelombang laut juga semakin ganas. Lolos dari pusaran air dan badai tornado bukan berarti nyawa mereka sudah selamat.

Banyak penumpang yang mengalami luka-luka, karena tubuh mereka membentur banyak benda atau dinding, ketika kapal terombang-ambing di hantam gelombang kuat dan besar. Di antaranya ada beberapa orang sampai terluka cukup parah karena terkena pecahan kaca dan tersusuk besi-besi hiasan yang ada di dalam kapal.

Tim medis, berikan perawatan untuk penumpang yang terluka!" teriak Kapten Kapal.

Altair juga merasakan sekujur badannya remuk karena beberapa kali ke banting pada beberapa peralatan dan dinding atau lantai. Dia pun memeriksa tubuh Rigel yang ada di dalam pelukannya.

"Rigel, kamu kenapa?" tanya Altair yang baru sadar akan kondisi adiknya yang tidak dalam keadaan baik.

Tubuh Rigel menggigil dan berkeringat dingin. Wajahnya pucat pasi dan berkeringat dingin. Selain itu dia juga memejamkan mata dan berusaha untuk sembunyi dalam pelukan kakaknya.

"Hey, ada apa?" tanya Altair yang sangat mencemaskan keadaan adiknya.

Rigel menggelengkan kepala dengan tangan mencengkeram erat baju yang dipakai oleh Altair. Bocah itu sangat berharap kalau kakaknya memahami keadaannya saat ini.

Altair melihat Rigel seperti seseorang yang sedang ketakutan. Untuk memastikan dia pun bertanya, "Apa kamu takut akan sesuatu?"

Rigel pun mengangguk sebagai jawaban. Namun, Altair tidak tahu apa yang membuat sang adik ketakutan. Altair mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan sang adik menjadi seperti ini. Mata dia mengedar ke segala penjuru apa ada sesuatu yang bisa membuat orang takut.

'Tidak ada yang aneh. Sebenarnya apa yang ditakutkan oleh Rigel?' tanya Altair di dalam hati.

Para penumpang mulai mendapatkan perawatan dari tim medis. Walaupun ini hanya pertolongan pertama, mereka mengalami kesulitan untuk mengobati pasien karena hampir semua penumpang dan kru kapal mengalami luka-luka.

Takut terjadi sesuatu kepada adiknya Altair pun memutuskan untuk pergi dari sana. Pemuda itu membawa sang adik ke bagian buritan kapal. Biasanya di sana tidak banyak orang, jadi akan baik untuk Rigel.

"Sebenarnya apa yang kamu takutkan Rigel?" tanya Altair sambil berjalan dan menjaga keseimbangan.

Rigel masih menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Altair. Kedua tangan bocah itu juga memeluk erat leher sang kakak.

"Apa tadi ada penjahat di sana?" tanya Altair asal tebak.

Tanpa Altair duga, Rigel menganggukkan kepala. Altair merasakan pergerakan kepala Rigel.

"Apa kamu melihat ada orang jahat di tempat tadi?" tanya Altair untuk memastikan kembali dan Rigel pun mengangguk kembali.

Tubuh Altair tiba-tiba menegang. Ekspresi wajahnya terkejut dan tidak percaya. Dia tidak menyangka kalau Rigel tahu ada penumpang jahat di kapal.

"Siapa dia?" tanya Altair dan Rigel menarik baju lengannya.

Altair tidak mengerti maksud jawab kamu ini, Rigel. Maka dia pun memikirkan hal yang bisa dilakukan oleh Rigel dalam memberikan jawaban.

"Apa kamu bisa menggambarkan muka orang tadi?" tanya Altair.

Rigel menggelengkan kepala karena dia tidak bisa menggambar muka tokoh seseorang. Bocah itu hanya bisa menggambarkan fenomena alam dan kejadian apa yang akan terjadi di antara mereka.

"Kalau kamu tidak bisa menggambarkan atau menuliskan tentang orang itu, coba kamu tunjuk langsung siapa orang yang kamu maksud," kata Altair berbisik kepada Rigel.

***

1
Diah Elmawati
Semoga Altair dan Rigel dapat lolos dari para penjahat tersebut
Diah Elmawati
Semoga Orion, Bazigna dan Bharani dapat ditangkap dan dibuat jera dengan teperangkap pada jebakan dari mamanya Rigel dan Althair.
Diah Elmawati
Salam sehat Thor tetap jaga staminavdan kondisi tubuh
😚Pejuang Tangguh😚: Terima kasih, Kak. Hari pertama datang bilang sering dibuat tepar. Kemarin baru ngetik sedikit mau up malah klik hapus bukan salin. Makin merana saja.
total 1 replies
Diah Elmawati
Mudahan Rigel.paham apa yang harus dilakukan untuk membuat 3 orang jahat tersebut bisa dihindari.
Diah Elmawati
Smg Sltair datang menyelsmatkan adiknya
Diah Elmawati
Jangan-jangan Simuka kodok dan Starla orang-orang ciptaan jelompok Orion dan kawan-kawan
Diah Elmawati
Thanks Thor dah diubah
Hiii tambah penadaran
❤️ Nurul Qolbi ❤️
mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻
Diah Elmawati
Maaf Thor Bab 37 n 36 sama
aku jadi penasaran dengan apa yg akan dilakukan si Kakek Sirius mendengar penuturan kalaw kwn2 orangtuanya sudah muncul dan mengetahui siapa mereka
😚Pejuang Tangguh😚: Semalam salah copy paste 😭. Sudah aku ganti tapi masih review.
total 1 replies
Diah Elmawati
Sama-sama Thor Mohon maaf lahir bathin semoga kita semua sehat wal afiat
Diah Elmawati
Semoga Altair dan Rigel dapat menjadi Dewa Penolong bagi Masyarakat Dunia
Diah Elmawati
Siapakah orang yang terbaring ditempat tidur pasien? Apakah mereka mengenali orang tersebut?
Diah Elmawati
Akankh jawabannya mulai terangkai dengan baik? Kenapa Rigel menggambarkan orang-orang di Laboratorium
😘Mrs. Hen😘
like👍👍
Diah Elmawati
Ide apa yang muncul dikepala Altair?
❤️ Nurul Qolbi ❤️
Seru ceritanya. Sangat menegangkan.
Diah Elmawati
tp 28 n 29 masih spt bab sebelumnya
maaf klw aku slh
mk Rigel dan Altair turun dipulau trus g lanjut
di bab 28 cerita Orion dsn Signus lg yg sdh
29 pernyataan Orion lg
Diah Elmawati
Maaf Thor aku dah bc dr bab 17 ke Bab 25 nyambunh
Diah Elmawati
Thor kok ceritanya g nyambung.sih...
lanjut donk pingin tahu Rigel dan Altair
Diah Elmawati: ulamgan dr bab sebelumnya
Diah Elmawati: iya ttp kenapa edisi 28 perilamgan
total 3 replies
Diah Elmawati
Nah Orion.kamu betul telah berbuat hal yang tidak dibenarkan karena membuka semua pintu kamar orang lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!