NovelToon NovelToon
Badai Pasti Berlalu

Badai Pasti Berlalu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Teen School/College / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Ana Caroline pekerja paruh waktu di selah selah sekolahnya.
Dia yatim piatu dan memiliki 2 adik yang masih bersekolah.
Dia murid pindahan, dan memiliki lika liku yang penuh intrik dan pembullyan di sekolah.
ketika dia suskses, dia mengetahui rahasia atas kematian ibunya.
Dan itu bersangkut pautan dengan calon mertuanya.
Bagaimana pacarnya mengahdapi permusuhan calon istrinya dengan ibunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 15

Di tempat lain dan di hari yang berbeda,

Boy ada di ruang kepala sekolah, kakenya adalah pemilik sekolah ini jadi dia bebas keluar masuk walaupun sudah tidak memakai seragam sekolah lagi.

"Bagaimana pak, apakah dia menerima tawaran itu dan fakultas mana yang sebenarnya dia inginkan?"

"Hmmm, Pak Irwan sudah menemuinya tadi malam, tapi dia tidak menerima tawaran dari kita. Pihak donatur juga sudah menawarkan kerja sama, tapi dia menolak, sayang sekali dia tidak mau kuliah"

"Ya, sudah kalau dia tidak mau, tapi apa rencana dia kedepannya?"

"Dia tidak menjelaskannya secara detail ke pada pak Irwan, hanya saja dia bilang, dia ingin bekerja.

ck, tamatan Sekolah Menengah Atas hanya akan di terima di bagian bawah saja, sayang sekali potensinya akan terkubur" jelas pak Bambang dengan sedikit wajah menyesalkan di wajahnya.

"Ya, sudah saya pergi dulu" sambung Boy dan berlalu.

'Tidak apa - apa kalau kamu tidak mau kuliah lagi Na, nantinya di rumah saja juga tidak apa- apa, menjaga dan menemani anak kita' batin Boy menghayal.

Ya, sebenarnya sudah lama Boy menyukai Ana, hanya saja dia tidak berani untuk mengutarakannya.

'Aduh, saya mengahadapi banyak musuh tidak setakut itu, hanya untuk mengatakan perasaan saja sampai keringat dingin' batin Boy yang sudah menjalankan motornya.

Dia berpikir belum saatnya untuk menjerat Ana, Ana pasti masih ingin bebas memilih jalan hidupnya.

Dia juga takut nantinya Ana berfikir bahwa dia memandangnya karena kasihan.

Tiba - tiba dia teringat sesuatu, ya pihak donatur yang selama ini membiayai sekolahnya adalah yayasan yang di pegang ibunya, dia baru tahu kemaren saat rapat bersama kepala sekolah.

Sejak kapan Ibu mengenal Ana, apakah ibu mengenal orang tua Ana? karena menurut informasi yang dia dapat dari orang - orangnya, sang ibu membantunya karena Ayahnya Ana.

Apa hubungan ibu dan ayahnya Ana?

Sejak kapan ibu mengenal ayahnya Ana?

Ayahnya Ana hanya staf biasa di perusaahan kakek dari pihak ibu.

Hanya karyawan biasa, kenapa ibu seperhatian itu?

Benarkah hanya karena kemanusiaan? Atau ada hal lain?

Masih banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepala Boy,

Tanpa sadar dia sudah sampai di apartemennya. Tempat yang selama ini dia tempati.

Sudah lama dia berselisih dengan orang tuanya, hanya gara - gara Boy menolak, untuk ikut mengurus perusahaan ayahnya.

Ayahnya ingin dia belajar dari muda, agar nanti saat ayahnya pensiun dia ingin Boy yang langsung memegang perusahaan.

Tapi boy punya keinginan lain. Dia ingin menjalankan perusahaan atas usahanya sendiri, sementara perusaan ayahnya yang sekarang adalah hasil warisan dari sang kakek.

Sementara paman ke dua dan ke tiga juga mengingini perusahaan tersebut.

Kakek sudah menempatkan mereka di cabang dan mengolahnya tapi mereka berebut mau yang di pusat.

Sementara kakeknya tau siapa yang lebih kompeten di antara mereka, dan membagi bagian - bagian mereka masing masing.

Tapi masih saja kurang puas, awalnya mereka menerima. Mungkin ini juga hasil hasutan Anak istri mereka.

Karena di setiap pertemuan, kakek selalu membanggakan anak pertamanya yang sangat kompeten dan dia juga ingin Boy melanjutkannya.

Tapi kakek tidak tahu bahwa anak kedua dan ketiganya memendam kebencian gara - gara itu,

kenapa cuma kaka pertama yang di sayang Ayahnya, begitu pemikiran mereka.

Di tambah istrinya membuat bara api semakin menyala, semakin sifat Iri di hati mereka semakin menggunung.

Dan Boy melihat semua itu, sehingga dia bertekat untuk membuat perusahaan sendiri.

Ini masih dari pihak ayahnya, belum lagi dari pihak ibunya.

1
Kenneth
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Dewi Harefa: makasih suportnya
total 1 replies
Đông đã về
Pengen baca lagi dan lagi!
Dewi Harefa: makasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!