NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 21

Kayla berjalan dengan langkah cepat menuju ruang rawat dengan tulisan VVIP 10 di pintunya, dengan Key yang mengikuti di sampingnya. Key tampak keheranan, tidak tahu siapa yang akan ditemui oleh adiknya. Sepanjang koridor, suara langkah kaki mereka yang kecil-kecil bergema, menciptakan suasana tegang yang penuh dengan antisipasi.

Mereka tiba di depan pintu ruang rawat, dan Kayla melihat bahwa pintu itu sedikit terbuka. Tanpa ragu, ia mendorong pintu dan masuk ke dalam ruangan. Key, meskipun bingung, tetap mengikuti adiknya.

Saat mereka masuk, Kayla terkejut melihat sosok wanita yang duduk di ranjang rumah sakit. Wanita itu tampak lemah namun matanya memancarkan kehangatan dan kebingungan saat menatap kedua anak yang tiba-tiba masuk ke ruangannya.

Kayla yang tadinya membawa buket bunga di tangannya, kini melepaskan bunga tersebut dan berlari mendekati wanita itu. "mommy!" serunya dengan suara penuh emosi. Mata wanita itu melebar, tampak terkejut.

"Jangan mendekat!" ujar wanita itu dengan suara lemah namun tegas. Kayla yang semangat berlari tiba-tiba berhenti di tengah langkahnya dan menatap wanita itu dengan sendu. Matanya yang sebelumnya penuh kegembiraan kini berubah menjadi cemas.

Kayla mencoba melangkah lagi, namun Key dengan cepat menarik tangannya. Ia melihat pecahan gelas berserakan di depan Kayla, menyadari bahwa kaki adiknya bisa terluka jika terus mendekat. "Jangan, Kayla. Ada pecahan kaca di sana," bisik Key, mencoba menenangkan adiknya.

Segera, Dokter Jack, perawat, dan Marco masuk ke dalam ruang rawat dengan cepat. Melihat kedua anak itu berada di sana, Dokter Jack dengan segera meminta Marco untuk membawa mereka keluar. "Marco, bawa mereka keluar. Saya perlu memeriksa kondisinya" perintahnya dengan nada tegas namun lembut.

Marco, dengan sigap, meraih tangan Kayla dan Key. "Mari kita keluar dulu, Tuan Muda dan Nona Muda. Biarkan Dokter Jack bekerja," ujarnya sambil menggiring mereka keluar dari ruangan. Kayla menolak dengan keras, teriakannya menggema di koridor. "Tidak! Aku ingin bersama Mommy! Tolong, biarkan aku di sini!"

Namun, Key menarik tangan Kayla lebih kuat. "Ayo, Kayla. Kita harus keluar dulu. biarkan dokter memeriksanya," kata Key dengan suara yang lebih tenang namun penuh desakan.

Dengan berat hati, Kayla akhirnya mengikuti langkah Key keluar dari ruangan, meskipun air mata mengalir di pipinya. Marco menutup pintu dengan hati-hati, memastikan bahwa anak-anak itu tidak bisa masuk kembali dan mengganggu pemeriksaan.

Di dalam ruangan, Dokter Jack dan perawat segera memulai pemeriksaan. Wanita itu, yang baru saja bangun dari koma, tampak lelah namun berusaha keras untuk tetap sadar. "Bagaimana perasaan Anda sekarang?" tanya Dokter Jack sambil memeriksa tekanan darahnya.

Wanita itu mengangguk pelan, berusaha mengumpulkan kekuatan untuk berbicara. "Aku merasa... sedikit pusing, tapi lebih baik," jawabnya dengan suara serak. Matanya masih memancarkan kebingungan dengan kondisi asing saat ini.

Dokter Jack tersenyum menenangkan. "Itu hal yang baik. Boleh saya tahu siapa nama Anda?" tanyanya dengan lembut, berharap mendapatkan sedikit informasi lebih lanjut.

Wanita itu terdiam sejenak, matanya menatap dokter Jack dengan kebingungan. Ia mengernyit, mencoba mencari jawaban di pikirannya yang terasa kosong. "Nama? Siapa nama saya?" tanyanya pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.

Dokter Jack menoleh ke arah perawat, yang tampak prihatin. "Istirahatlah, Nyonya. Kami akan berusaha yang terbaik untuk membantu Anda mengembalikan ingatan," ujar Dokter Jack dengan suara menenangkan.

Di koridor rumah sakit, suara langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar semakin mendekat. Victor muncul dengan wajah panik, setelah anak buahnya, Marco, memberitahu bahwa kedua anaknya ada di sana. Dengan napas terengah-engah, ia berhenti di depan pintu bertuliskan VVIP 10, berusaha mengatur napasnya yang memburu.

Key menatap wajah panik ayahnya, untuk pertama kalinya ia melihat wajah Victor seperti itu. Sehingga ia bertanya-tanya siapa wanita yang ada didalam ruangan itu. Sampai-sampai ayahnya bertingkah seperti ini, Bahkan Kayla merengek untuk masuk kedalam.

Saat Victor berdiri di sana, Dokter Jack keluar dari ruangan dengan wajah serius. "Tuan Victor, bisa kita berbicara di dalam?" ujar Dokter Jack, memberikan isyarat agar mereka masuk ke ruangan.

Victor mengangguk dan mengikuti arahan Dokter Jack, masuk ke dalam ruangan yang penuh dengan suasana ketegangan. Di dalam, seorang wanita duduk di ranjang rumah sakit dengan wajah pucat dan lelah. Matanya tampak bingung, seolah berusaha mengingat sesuatu yang hilang.

"Bagaimana kondisinya, Dokter?" tanya Victor dengan nada acuh.

Dokter Jack menghela napas, memberikan laporan dengan tenang. "Fisiknya stabil, tapi dia mengalami kebingungan dan kehilangan ingatan sementara. Ini biasa terjadi pada pasien yang baru bangun dari koma. Kita perlu memberinya waktu dan lingkungan yang mendukung untuk pemulihan."

Victor mengangguk, mencoba mencerna informasi itu. "Kapan kemungkinan ingatan itu bisa kembali?"

"Entahlah, Tuan. Kalau dia mendapatkan obat dan perawatan dengan baik, ingatannya pasti akan cepat pulih," jawab Dokter Jack. "Namun, kita harus melakukannya secara bertahap agar tidak terlalu membebaninya."

Victor menatap wanita yang duduk di ranjang, tidak jauh dari tempat dia berdiri. Wanita itu tampak begitu asing dan rapuh. "Kau tahu apa yang kuinginkan, Dokter," ujar Victor dengan nada dingin.

Dokter Jack menoleh, mengangguk pelan. "Tahu, Tuan. Perawat sudah menyuntikkan obat itu di infusnya. Dapat dipastikan keinginan Tuan akan terlaksana," ujarnya, sedikit berbisik.

Victor menghela napas lega. "Baiklah, sekarang tinggalkan kami berdua," perintahnya.

Dokter Jack dan perawat dengan cepat meninggalkan ruangan, menyisakan Victor dan wanita misterius itu sendiri. Victor mendekati ranjang dengan langkah hati-hati, mencoba mencari kata-kata yang tepat.

Wanita itu menatapnya dengan mata penuh kebingungan dan sedikit ketakutan. "Siapa kamu?" tanyanya dengan suara bergetar.

Victor duduk di kursi di samping ranjang, matanya menatap tajam ke arah wanita itu. "Aku Victor. Apa kau tidak mengingatku?" jawabnya dengan nada lembut, berharap ada sedikit ingatan yang kembali padanya.

Wanita itu mengerutkan kening, berusaha keras mengingat sesuatu, namun kepalanya tetap terasa kosong. "Apa kau waliku?" tanyanya, suaranya terdengar ragu-ragu.

Mendengar itu, Victor hanya bisa mengangguk, meski hatinya sedikit tersentak. Dari nada bicaranya, wanita di depannya ini terdengar acuh dan menyebalkan, membuat situasi menjadi semakin rumit. Namun, ia berusaha tetap tenang dan sabar.

"Jadi, kamu Pasti tahu siapa namaku, kan?" tanya wanita itu lagi, matanya penuh harap.

Victor menelan salivanya, merasakan beban berat di dadanya. "Jennie Smith. Itulah namamu," ujar Victor dengan suara tenang. Dalam hati, ia meminta maaf kepada Jennie karena memberikan indentitas nya Kepada wanita asing didepannya ini.

Wanita itu terdiam sejenak, mengulang nama tersebut dalam pikirannya. "Jennie Smith...," gumamnya pelan, mencoba merasakan keterikatan dengan nama itu. Meski terdengar asing, ia merasa harus percaya pada pria yang mengaku sebagai walinya ini.

1
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!