Tidak terbayang kehidupan Elina yang tadinya biasa-biasa saja berubah dalam sekejap mata. Hari dimana ia mendapatkan kabar dari sang kekasih berselingkuh dan berhubungan intim dengan kekasih gelapnya.
Detik itu juga Elina bersumpah perasaan dan juga cintanya ia akan kubur sedalam dalamnya. Baik itu mantan pacarnya atau pria lain semuanya sama brengsek dimata gadis itu.
Namun naasnya malam itu saat ia bertemu dengan pria bernama Damian Aditama Sanjaya janji itu ia ingkari sendiri. Karena insiden itu seorang anak lahir ke dunia.
Bagaimanakah kelanjutan hidup Elina selanjutnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimMy75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14 Mendapat kiriman foto
Ting!
Notifikasi pesan dari seseorang yang tidak di kenali mengirim beberapa foto. Sontak Lily terkejut mendapati kenyataan bahwa sang suami berselingkuh.
Lily Kusuma putri tunggal Hendrawan Kusuma sebelum ia menikah dengan Damian dan memiliki anak. Lily masih menekuni dunia permodelan menjadi seseorang yang selalu mendapat pujian dari pengemar dipenjuru negeri. Wanita berambut sebahu itu memang menikmati hidup bergelimang harta, tapi apa yang dia harapkan mempunyai keluarga harmonis. Jangan bermimpi!
Setelah melihat foto suaminya dengan wanita lain impiannya seakan tandas ditengah jalan. Jadi ini balasan setelah bertahun tahun lamanya dia membohongi Damian. Inikah yang dinamakan karma.
Tapi apa boleh buat nasi sudah jadi bubur walau diulang kembali namun tetap saja teksturnya takkan sama lagi.
"Tidak Lily jalang ini tidaklah pantas buat Damian jangan berpikir dia akan merebut suamiku karna akulah yang lebih pantas bersanding dengannya."
Lily mencoba menyakinkan dirinya tidak mungkin 5 tahun lamanya dengan susah payah membangun kepercayaan diantara dia dan Damian begitu saja sirna cuma karna wanita tak jelas mengusik rumah tangganya. Walau Damina tidak pernah menerimanya, tetapi ia tak rela cintanya terhadap Damian sangat besar takkan seperti cinta wanita itu. Jalang murahan itu pasti hanya menginginkan harta milik Damian. Ya itu pasti tujuan utamanya.
Lily akan mencari tahu informasi dari orang yang mengirim pesan tersebut. Mungkin dia bisa dapat petunjuk tentang siapa wanita yang bersama Damian di taman.
Dengan cepat jari jemarinya mengetik di handphonenya membalas chat itu.
Dari mana kamu tahu soal ini? Siapa kamu sebenarnya?
Lily
Kamu tak perlu tahu tentang ku tapi kalau nona penasaran cari saja aku di alamat ini.
6287 XXXX XXXX
Orang itu sherlock lokasi jalan semagi 05. Sontak saja Lily beranjak dari kursi lalu menyambar tas jinjing miliknya.
"Lily kamu mau kemana? Waktu pemotretannya sebenarnya lagi akan dilakukan!" panggil Vera manajernya yang sedang berbincang dengan seorang fotografer.
"Ver pinjamkan aku mobilmu aku ada urusan penting, kamu tak perlu ikut saat urusan ku sudah selesai aku segera kembali," pungkasnya tidak menoleh kearah Vera yang tampak kebingungan sendiri.
"Hey! Ingatlah untuk berhati-hati di jalan!"
Lily hilang dalam tembok sebelum itu ia mengangkat tangan membentuk 'oke'.
***
Dijalan kota Jakarta seperti biasa dalam keadaan macet. Lily mendengus kesal. Ia terpaksa harus menunggu sedikit lama dalam mobil.
"Semoga saja orang itu tidak pergi," gumamnya memohon.
Beberapa menit lampu jalan berganti hijau. Spontan mobil Lily melesat membelah jalan dengan kecepatan penuh. Pikirannya sekarang tak karuan yang dia inginkan hanya menjambak rambut si pelakor itu. Hatinya begitu memanas setelah melihat kedekatan Damian yang tampak mesra apalagi suaminya tersenyum foto itu. Dia cemburu pasalnya Damian tak pernah sekalipun perhatian terlebih lagi senyuman itu, baru pertama ia melihat pria itu begitu lembut dan manis ke orang lain.
Kenapa harus wanita lain yang dapat melihatnya! Kenapa wajah dingin dan kejam yang selalu dia lihat!?
Setengah jam kemudian, Lily segera keluar dari mobil. Lekas kaki jenjangnya melangkah kebangunan yang terlihat akan renovasi. Matanya melihat ke penjuru bangunan tersebut. Tidak ada siapapun disana. Sepi.
Masa dia di bodohi seperti ini. Atau ada orang yang sengaja merusak pernikahannya. Keduanya sedikit memungkinkan. Namun foto tersebut kembali membuatnya naik pitam. Kalau betul ini hanya editan tapi mengapa dia harus begitu takut. Dia belum siap kehilangan sesosok Damian.
Lily takkan tenang sebelum memastikan kebenarannya dulu. Orang asing itu hanya peluang terakhir baginya.
Trtt?
Handphonenya kembali berdering. Gadis itu mengambil benda pipi di saku blazernya. Dan mengangkat panggilan dari seseorang.
[Halo nona Lily! Masih kenal suara ku?] ujar pria asing dalam panggilan tersebut.
Refleks mata Lily terbelalak shock bukan main. Dadanya berdetak kencang. Ponsel dalam genggamannya sontak jatuh. Tubuhnya tersungkur di lantai.
Hingga tanpa disadari seseorang berdiri membelakanginya. Lily terkesiap saat bahunya disentuh. Ketika ingin berbalik pria itu sigap menutup mata Lily dengan pergelangan tangan.
"Lepaskan aku brengsek!!" Lily memberontak tangannya hendak memukul lengan orang itu. Namun tenaganya tidaklah sebanding. Posisi tubuhnya terkurung sepenuhnya.
"Apa yang kamu inginkan hah! Uang, rumah mobil aset tanah atau apapun itu! Kuharap kamu mau menjauh dari hidupku!!" teriak Lily nafasnya memburu.
"Cik! Aku bukan pengemis seperti yang kamu pikirkan Lily!" serunya.
Lelaki itu rupanya adalah Vanno Gahendra sekaligus orang yang pernah di jebak oleh Lily saat malam tahun baru di Paris. Pesta yang diselenggarakan temannya ternyata pada saat itu Lily juga diundang. Gadis itu tidak mengetahui jika yang dia beri obat orang yang salah yang ia kira Damian nyatanya pria lain. Alhasil mereka berdua menghabiskan malam bersama dihotel.
Dan malam yang tak disengaja itu menghadirkan sosok anak yang cantik bagi Lily Liora adalah penyemangat hidupnya dan kebahagiaannya. Vanno belum tahu bahwa dia sudah menjadi seorang ayah. Karena pria itu begitu membenci kejadian di Paris.
"Simpan saja uangmu itu dengan baik aku tidak membutuhkannya," tegasnya.
"Terus apa tujuanmu mengirim foto itu padaku tak mungkin kamu mau melakukan ini dengan cuma-cuma, mustahil," sanggahnya terus terang.
Masih dengan mata tertutup Lily merasakan hembusan nafas mendekati kulit mulusnya. Vanno membisik di daun telinga gadis itu.
"Awasi saja suami mu dan jaga dia baik-baik jangan biarkan dia bersama wanita lain."
Seperti ditelan bumi lelaki tadi hilang sekejap mata sebelum Lily sempat melihat wajahnya. Sementara gadis itu terdiam mematung ditempatnya. Pikirannya berkecamuk dari semua kata-kata Vanno. Dia bisa menebak dan tidak salah bila Vanno mengenali siapa wanita itu. Mungkin hubungan mereka lebih sekedar teman biasa. Pikirannya.
"Aku harus pastikan tentang ini, ya aku butuh bantuan dari pria itu setelah masalah ini selesai aku akan menjauhkan dia dari anakku," gumamnya serius.
Lily bertekad untuk menghancurkan hama yang berani mengganggu keluarganya. Biarpun orang itu termasuk keluarga atau teman dekatnya Lily tidak akan segan-segan mengambil tindakan berbahaya. Jika nyawanya menjadi taruhannya sendiri.
BERSAMBUNG…
Gimana sama ceritanya cukup memuaskan atau tidak.
Ayok beri tanggapan kalian biar aku tahu dan bisa memperbaiki ceritanya.
Salam dari author receh 😊
ninggalin jejak dulu ❤️