NovelToon NovelToon
CINTAMU MENJADIKAN AKU YANG KEDUA

CINTAMU MENJADIKAN AKU YANG KEDUA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Poligami
Popularitas:46.3k
Nilai: 5
Nama Author: ZettA

Arasya Winston,, istri dari pengusaha kaya Jade Winston dan ibu dari seorang anak laki-laki yang tampan Kayden Winston.
Pasca kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya,, ia berubah menjadi seorang yang dingin dan membentengi hatinya dari laki-laki manapun yang berusaha mendekatinya.
Disisi lain, Satria Anjar seorang tentara yang berusaha mati matian untuk mendapatkan cinta pertamanya kembali dengan berbekal ijin dari istrinya yang seorang dokter tapi penuh tipu daya.
Akankah begitu mudah untuk Anjar menaklukan hati seorang Arasya yang begitu dingin dan menjunjung tinggi cintanya terhadap mendiang suaminya...??
lika liku antara cinta di masalalu dan cinta dimasa kini,, egoisme dan kesabaran begitu kental menyertai perjalanan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZettA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JANDA SEMAKIN DI DEPAN

"Bu, lihat nggak ekspresi nya pak Anjar tadi d lokasi, terlihat canggung yah dekat dekat sama ibu. "

Malam itu Alwin masih berada di tempat Ara..

"Mulai deh, mau ngegosip lo yah. "..Ara mendelik kearah Alwin.

" Iihh bukan menggosip atuh, itu nyata, terpampang nyata gitu, ibu juga melihat sendiri kan gimana sikapnya tadi siang. "

"Lagi sakit kalii, kamu jangan berasumsi...

udahlah, cepetan buka. " Ara menunjuk botol wine yang sedang dipegang Alwin.

"Ini yang terakhir yah bu jangan minta lagi, pusing nanti saya harus nyari ginian, disini nggak ada yang seperti ini pastinya."

Sedikit cemberut Alwin membuka botol dan menuangkan isinya kedalam gelas wine.

"Salah kamu kenapa juga cuma bawa tiga botol, udah tau kita disini sebulan...! "

Ara kembali mendelik.

"Masih untung saya ingat, ini juga dititip di kopernya si Andro, koper saya mah gak muat."

"Memangnya kamu nggak list apa apa saja keperluan saya selama keluar kota..? "

"Saya kan asisten dadakan ibuu, mana tau saya kalau wine juga adalah salah satu barang yang wajib harus dibawa. " Alwin berusaha mengelak, tidak mau disalahkan.

"Yasudah mulai sekarang harus diingat yah, kalau ini adalah barang yang wajib ada setiap saya bepergian..! "

"Oke oke, baiklah... Sudah saya catat disini."

Alwin menunjuk kepalanya dengan telunjuk yang di ketuk ketuk.

"Lagian ini kan pertamakalinya ibu pergi ke pelosok kayak gini, biasanya keluar negeri, atau ke kota kota besar, jadi gak pernah bekel bekel ginian, kalau mau juga tinggal pesen aja atau pergi ke bar, beres deh gak usah repot repot. "

Alwin masih saja ngoceh ngoceh kesal.

Alya yang sedang nonton drakor di laptopnya hanya senyam senyum melihat interaksi antara bos dan asistennya tersebut... menurutnya hubungan Ara dan Alwin sangat istimewa, begitu pas dan serasi.

Alwin yang begitu profesional saat bekerja mendampingi Ara begitu terlihat piawai dan keren...

Tapi kalau sedang diluar jam kerja, saat saat seperti sekarang ini, hubungan mereka terlihat sangat dekat seperti layaknya kakak adik.

"Telepon Tama, bilang kalau nanti mau kesini sekalian bawain gitu, dia udah tau jenis yang saya sukai." Ara melanjutkan ceramahnya pada Alwin.

"Iya iya nanti saya minta bawain,, eeh ibu aja yang minta atuh kalo soal ginian mah. "

Alwin segera meralat kesediannya untuk menelpon Tama.

"You are my PA Alwin, you know that okey...!"

"Oke okeee... I know,, of course.. "

Alwin segera menjawab takut kena semprot lebih parah.

"Alya, lo mau minum juga nggak". Alwin mengalihkan pembicaraan dengan menawarkan wine juga pada Alya.

" Ng nggak nggak pak, makasih, saya gak minum... " Alya menjawab grogi sambil melambaikan tangannya dengan cepat.

"Ini gak akan bikin mabok Alyaa,, cuma ngangetin badan doang... "

"nggak ah pak makasih,, saya masih ada kok ini.... lagian kalo saya ikut minum nanti kurang lagi buat ibu, ya bu yah.. hehe. "

Alya mengacungkan botol minumannya yang penambah ion seraya menjawab.

"Apaan sih, jangan gitu deh Win, kasian anak orang gak boleh diajak gak bener. " Ara melotot pada Alwin

"Idih gak bener gimana, saya kan cuma nawarin minum. " Alwin mencibir.

"Iyaa nawarin minum, minuman yang lo tawarin beralkohol tapii. "

"Tapi alkoholnya juga kan cuman dikit, gak bakal bikin mabok juga. " tetap tak mau kalah.

"Kamu yang gak mabok, Alya belum tentu, secara dia belum pernah nyicip, nyium baunya aja mungkin baru kali ini,, yaa kan Al.. " Ara melirik ke arah Alya, yang dilirik tersenyum malu malu.

"Eh iya bu, lihat botolnya saja baru sekarang, saya kira botol wine itu kecil seperti ukuran botol kecap.... hehe.. "

*** ***

Dirumah lain, di dalam sebuah kamar yang tidak begitu luas, Anjar sedang menatap langit langit kamarnya, sudah jam 01:00 pagi, tapi ia masih belum bisa memejamkan matanya.

Sejak pulang dari acara makan kambing guling di lokasi proyek,, hatinya begitu resah perasaannya sangat sulit untuk dijabarkan..

"Yaa Allah perasaan apa ini, mengapa begitu sangat menggangguku. "

Ia mengusap kasar wajahnya berkali kali.

Dipelupuk matanya, wajah Ara seakan menari nari tak mau pergi.

Satu minggu terakhir ia sudah terganggu sejak dari pertemuan pertamanya dengan Ara, lalu mengetahui tentang asal usul Ara yang berasal dari Cianjur, dan terakhir siang tadi,, kenyataan bahwa suami Ara sudah meninggal itu adalah satu hal yang paling mengganggu pikirannya.

Entahlah ia sangat tidak mengerti, selama ini perasaannya baik baik saja, sekalipun ia tidak pernah terganggu dengan hal hal yang berhubungan dengan yang namanya perempuan.

Bukan sekali duakali ia bertemu dengan wanita wanita cantik diluar sana, ia yang telah melanglang buana di hampir seluruh Indonesia Raya ini, tapi hatinya tak pernah terganggu.

Bukan karena kecintaannya terhadap sang istri, tapi memang hatinya sekan telah mati rasa jauh sebelum ia mengenal Widia.

Ara Ara Ara,, nama dan wajah itu yang seminggu belakangan ini selalu membayangi hari harinya. Makan terasa tak enak tidurpun selalu tak pernah lelap.

"Janda toh mas, jandaa... pantesan auranya bedaa. "

kembali ia teringat omongannya Eris ketika perjalanan pulang tadi.

"Beda, beda apanya mas..? " Anjar penasaran dengan maksud dari Eris.

"Ya bedaa toh mas, janda itu memang rata rata selalu begituu auranya seakan akan mempunyai daya tarik tersendiri... sampean tau kan slogan janda semakin di depan..? hehehe"

Sambil menandakan tanda kutip dengan kedua jarinya, Eris menoleh pada Anjar.

Anjar diam, sejenak ia seperti berfikir.

"Ah nggak juga, sebelumnya kan kita nggak tau kalau dia itu janda, kita hanya tau dia bersuamikan orang bule, tapi auranya saat itu dengan tadi setelah kita tau bahwa kenyataan dia seorang janda,, tetap saja kan tidak berubah... ?? "

"Eehh sampean sampai sedetail itu toh analisanya,, berarti sampean juga diam diam memperhatikan toh, iyaa kan..??”

Eris seakan meledek Anjar.

" Bukan begitu Mas, tapi memang tidak berubah kok saya rasa.... gak tau sih kalau mas. " Anjar sedikit mencibir.

"Dengar dengar ini mah yah,, saya juga dengar dari pak Ardi,, dulu kan dia itu satu kantor sama bu Ara di Jakarta. "

"Oh ya, begitu..? "

"Iya betul, satu kantor.... Bu Ara itu baru tiga tahun bergabung di perusahaan ini katanya..

Saat pertama kali masuk, dia langsung menduduki posisi penting di perusahaan, dia sangat dekat dengan pemilik perusahaan, katanya anak dari Komisaris perusahaan adalah temannya bu Ara waktu dulu sekolah di Inggris"... Eris menjeda ucapannya, Anjar hanya diam menyimak.

" Setelah bu Ara gabung, dia selalu berhasil mendapatkan project project incaran, jaringan perusahaan jadi tambah besar malah sampai ke project project luar negeri segala....

termasuk project pemerintah yang seperti jembatan ini nih, beliau juga yang dapatkan...

pokoknya kata pak Ardi beliau ini punya julukan yang hebat di kantornya. "

"Julukan Apa..? " Anjar penasaran

"Queen of lobi lobi katanya.. hahaha..

soalnya kalau urusan lobi lobi, dia itu jagonya." Eris tertawa tawa dengan omongannya sendiri.

"Kalau ditarik benang merahnya nih mas, pak Ardi bilang itu kan tiga tahun yang lalu, terus beliau bilang tadi kan suaminya meninggal sekitar tiga tahun yang lalu juga... tepat setelah dia menjadi janda dia langsung masuk ke perusahaannya ini,, apaa mungkin gitu beliau ada hubungan dengan bos yang anak Komisaris itu toh, kan katanya mereka teman waktu sekolah, kaya kan iya kan..?

Waahh memang benar benar yang saya bilang,, Janda semakin di depan...wkwkwk."

***

1
Yenisia Afila
kok ngeri ya ara jatuhnya kaya janda gatal
Lia Amalia
ditunggu thor karya barunya semoga sukses.
Salsabila Arman
lanjut
zahra ou
kataw ini sangat kramat diucapkan oleh suami. dan bkin istri ketar ketir😁😀
zahra ou
bkn snunya yg skt tp mental nya jg skt ini mah. stress emang. dkira bambang bodoh. dia yg dsanjing istri ke 2 dbully
Salsabila Arman
lanjut
Naufal Azka
cembukur tuh
Naufal Azka
sejauh ini seru deh
udah aq like kakak
Salsabila Arman
lanjut
Gunti Gunarti
lanjut thor..
muhammad affar
ceritanya bagus
Salsabila Arman
lanjut
Lia Amalia
Di up berikutnya saya janji berikan kopi thor
Salsabila Arman
lanjut
Lia Amalia
Alurnya bagus selalu menyambung tidak njelimet. Informasi sekilas di bab sebelumnya ternyata akan menjadi cerita sesudah beberapa bab berikutnya. Adegan kipas kipasnya selalu bikin gerah wkwkwk
Lia Amalia
akhirnya sijalak pusing juga ampe muntah wkwkwk
Salsabila Arman
lanjut
Lia Amalia
untung saja ara memilih pergi
Lia Amalia
berasa jadi once wkwk
gak sadar ikutan nyanyi
Irmha febyollah
perempuan gila si Widia itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!