NovelToon NovelToon
Between Red And Green

Between Red And Green

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yuan La

Eilaria gadis yang hidupnya penuh tekanan kini harus mampu memutuskan hubungan dengan keluarga Drake, hanya saja Davian Drake tak akan bisa melepas Eila begitu saja. Bagaimana pria red flag itu mengejar mati-matian gadis kesayangannya? Akan kah Eila dapat menerima Davian bersama nya?

- WARNING !!! Kalian bisa membaca dari BAB 51 - BAB 58 jika tidak suka alur maju mundur.
Ini untuk mempermudah pembaca yang tidak suka cerita rumit. Terima kasih semua yang sudah support. BIG LOVE

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan La, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

“Aku akan kembali kekantor. Semua barang mu sudah diturunkan. Jika ada sesuatu kau bisa menghubungiku Eil.” Sahut Rey.

Belum sempat Eila mengeluarkan sepatah kata. Reynard sudah bergegas masuk kedalam lift. Pria itu sangat terburu-buru. Jelas ia menghindar dari terkaman Davian.

Eila melihat ponselnya, ia bingung apakah perlu menghubungi kembali Davian atau tidak. Tadi pagi ia tidak mengangkat panggilan Davian, pria itu sangat tidak suka diabaikan.

Eila mencoba menghubungi kembali. Namun tidak juga di angkat oleh Davian. Ini sudah panggilan keduanya diabaikan. Eila cemas jika Davian marah karena mengabaikan panggilannya pagi tadi.

E : Aku dirumah. Apa kau akan pulang? Aku akan masak makan malam.

Davian menerima pesan dari Eila. Ia berada di kantornya terlihat sudah menenggak beberapa botol bir. Kepalanya sangat berat.

D : Aku dikantor.

Menerima balasan dari Davian, Eila segera menghubunginya kembali. Namun pria itu masih tidak menjawabnya.

E : Kau sibuk?

D : Tidak terlalu.

Kembali Eila menghubunginya. Dan masih Davian tidak menjawabnya. Ia khawatir perkataannya disaat mabuk akan melukai hati Eila. Pria itu sedang terbakar cemburu.

E : Kenapa dengan mu? Angkat telepon ku.

“Davian…” Sapa seorang wanita yang masuk kedalam ruangan kerjanya.

Ya, Naya hadir disitu. Seorang diri. Wanita cantik dan berwajah hangat, berdiri di hadapan Davian. Eila saat itu menghubungi kembali Davian, namun panggilan Davian masih dalam mode senyap. Ia tak melihat dan tak mendengar panggilan tersebut.

“Naya… kenapa kau bisa…” Davian tak percaya wanita itu bahkan terbang sampai ke Shenzhen.

“Aku ada pemotretan dan wawancara disini. Reynard juga tidak ada di Briston. Aku menduga kau ada disini bersamanya.”

Naya seorang model dan aktris muda yang sangat diminati banyak pria. Sempat tersandung skandal dengan Davian namun berita tersebut berlarut-larut hilang karena kekuasaan sang Ibu. Helen Drake.

Davian menyeret tangan wanita itu untuk keluar dari ruangannya.

“MEI DIMANA REYNARD.” Marah Davian pada sekretarisnya.

“Tuan Rey dia masih dalam perjalan ke kantor Tuan.” Gugup sekretaris.

“Siapa yang mengizinkan mu masuk ke ruangan ku.” Davian menepis tangan Naya dengan kasar.

“Kau mempermalukan aku dihadapan bawahan mu Dav.”

“Aku bahkan bisa lebih mempermalukan mu.”

Mei, sekretaris Davian kini bergegas keluar dari ruangan tersebut. Ia tidak ingin terlibat pertikaian antara boss nya dengan seorang wanita.

“Pulanglah, aku tidak ada waktu saat ini.”

Suara guntur terdengar dari ruangan kerja Davian. Hujan deras mulai mengguyur kota tersebut.

“Apa kau kira aku ada waktu untuk datang kesini. Aku belum selesai dengan mu Dav.”

“Aku tidak berharap kedatangan mu. Dan tidak ada yang perlu kita bahas.”

“Lalu siapa yang kau harap? Wanita itu?”

“Naya… keluar dari tempat ku.” Suara dingin Davian menghentakkan jantung wanita itu.

“Kau… kau tidak bisa meninggalkan aku begitu saja.” Naya menatap Davian dengan tangisnya.

“Kau yang membuat aku jatuh cinta, jika kau tidak memulainya saat itu. Aku tidak akan seperti ini.” Lanjut Naya.

“Hentikan Naya. Aku minta kau segera keluar.”

Kesalahan Davian demi mempermainkan Eila, ia sampai hati bermain peran dengan Naya. Menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Salahnya, perbuatan hangat dan lembut Davian terlalu menyentuh wanita itu. Begitu juga sebaliknya, Davian sempat terbuai dalam permainannya sendiri.

Kepala Davian terlalu berat saat itu. Alkohol sungguh mempengaruhinya. Kepalanya sangat pusing.

“Kau berniat menyakiti hatinya, apa kau kira sekarang dirimu pantas bersamanya.” Murka Naya.

SRAAAK!!

“Aku katakan hentikan.” Davian mencengkram leher Naya dengan keras.

“Aku bahkan belum memulai apapun Dav. Aku sudah bersabar. Jika aku tidak bisa mendapatkan mu, maka dia juga tidak. Kau akan lihat bagaimana aku menghancurkan mu dan Eila.” Ketus Naya.

“Kau berani menyakitinya, aku tidak segan menghancurkan mu hingga ke akar.”

BIIP BIIP BIIP

Eila terperanjat saat mendapati Davian tengah berdua dengan Naya. Ia tidak bisa mendengar percakapan mereka hanya saja kedekatan mereka sudah sering dilihat oleh Naya.

“Eila…” Tatap Davian tidak percaya. Bahkan wanita itu hadir dikantornya.

Ingatan masa lalu terulang kembali.

Davian selalu membentak Eila, disaat dirinya sedang berduaan dengan Naya.

“APA YANG KAU LAKUKAN KELUAR!!!”

“Kau masih berdiri disitu, kau ingin melihat kami bermesraan?!”

Perkataan Davian itu akan selalu terulang dalam ingatan mereka berdua. Menyakiti hati Eila.

Eila menatap mereka berdua. Tak percaya bahwa Naya akan ada di kota itu. Melihat Davian melangkah mendekatinya. Eila tersadar dan dengan gugup langsung berlari.

“EILA…” Suara tinggi Davian memanggilnya, namun Eila seperti biasa. Menghindar dan berlari.

Ia sangat takut untuk saat ini bertemu mereka berdua. Hanya akan ada penindasan, dihina dan direndahkan. Itulah alasan Eila memilih pergi dari Inggris, jauh menyebrangi benua Asia.

“Eila…” Panggil Rey saat di lobi kantor, ia melihat Eila berlari dalam tangisnya. Bahkan menerobos hujan deras.

“KEJAR DIA REY.” Pinta Davian.

Rey menyadari telah terjadi sesuatu bergegas mengejar Eila. Namun wanita itu sangat cepat. Menyeberangi jalan raya dan hilang diantara manusia-manusia berpayung.

BIIP BIIP BIIP

Kembali ponsel Eila berdering. Ia berjalan perlahan dibawah derasnya hujan.

Eila menjawab panggilan itu. Tap tidak ada suara yang ia buat. Eila bingung, namun dirinya butuh teman saat itu. Ia tidak ingin kembali ke kondominiumnya, jelas Davian akan membawa Naya pulang ke tempat itu. Ia tidak ingin direndahkan lagi. Tidak untuk dinegara itu.

“Halo… Eila… Kau dimana?” Suara Jillian terdengar cemas.

Eila masih tidak menjawab. Ia bingung sangat bingung. Ia baru bertemu dengan Jillian. Meski pria itu sangat baik, namun tidak mungkin untuknya melibatkan Jillian dalam permasalahannya.

“Eila jawab aku… apa kau baik-baik saja.”

“Lian… aku…” Eila mencoba menahan suaranya agar terdengar normal. Hanya saja air matanya tidak bisa berhenti berderai.

“Apa yang terjadi? Kau dimana?”

Eila masih tidak dapat menjawabnya. Suaranya tercekat.

“Tunggu aku… aku akan datang kesana.”

“Jillian…” Suara Eila terdengar parau, “Bisakah segera datang? Dan… jangan tutup telponnya.”

“Baik. Tunggu aku.”

Eila merasa bodoh. Merasa rendah. Namun ia tidak tahu harus bagaimana. Ia tidak memiliki teman di kota itu. Ia sendiri di kota besar itu. Hanya Jillian yang ia kenal. Dan Eila tidak ingin mengakhiri panggilannya, ia khawatir Davian akan menghubunginya.

“EILA…” Suara Jillian memanggil namanya ditengah hujan deras. Wanita itu berdiri menatapnya dengan derai air mata.

Eila mengakhiri panggilannya dan mematikan ponselnya. Ia takut jika Davian menghubunginya. Ia takut bertemu pria itu. Entah kenapa dalam dekapan Jillian dirinya merasa tenang.

Davian kembali keruang kerjanya. Mengambil laptopnya. Ia melacak keberadaan Eila.

“Kau gila Dav…” Naya tak percaya mendapati pria itu basah kuyup demi mengejar Eila.

“REY…” Pekik Davian, “Usir dia dari ruangan ku.”

Reynard bergegas memaksa Naya keluar dari ruangan itu. Davian saat itu terlihat sangat cemas, tidak pernah secemas itu. Ia tidak menemukan lokasi Eila. Titik terakhirnya berada di shelter bus tidak jauh dari kantornya. Kembali ia melacak panggilan dan pesan masuk yang ada di ponsel Eila.

JILLIAN

“Aku akan kembali kerumah. Temukan dimana Jillian sekarang, alamatnya, apartemennya, asramanya. SEMUANYA.”

Perintah Davian pada Rey. Davian sangat menyeramkan saat itu. Jillian telah meminta izinnya, Davian merasa menyesal tidak membunuh pria itu. Andai dia menghantam mobilnya saat itu. Mungkin Eila akan kembali kerumah.

Tidak seperti saat ini.

Davian tiba di kondominium nya. Suasana sangat gelap. Eila tidak kembali. Eila tidak ada dirumahnya. Eila berlari ke sisi Jillian.

1
Anonym
Autoo cuuzz
reecka
ini ga ada bonchap nya Thor.. tiba2 udh tamat aja.. tapi tetep makasii ya Thor, ceritanya bagus
Nia
Enjoy read sih ini novel
Yaresh
Diiih Jillian agak2 ref flag juga ini, istri orang mau diembat 😂
reecka
ato davian,, rebut kembali hati eila dengan cara yg benar... semangat buat authornya
Yaresh
Fix cowo toxic ini davian.
Sang pendongeng
Up
Sang pendongeng
Saaadiiiss nya di bully
Nia
Ngeri iih davi ini beneran red flag. bukan bucin… saiko dia saaaayy
My own books
EILA BUKAN UNTUK DAVIAN. 😡🤬
My own books
Awas aja eila sama davian. Ga ridhooooo
reecka
akan selalu kutunggu Thor . tetep semangat ya dirimu..
reecka
nangis aku Thor😭😭😭
reecka
kasian eila
Yaresh
Aaaa nyesek. Umur segitu udh yatim piatu. Jaman covid byk yg bgini, kehilangan org yg disayang
Yaresh
Alexa 😂 google assistant hrs melihat ini
Yaresh
Toxic ga sih cowo red flag itu sebenarnya
Anonymous
Jangan bkin aku menyesal eila dengan davian, baik2 yaa thor nulisnya 🥲 ngeri sama cowo toxic
My own books
MENYALAAA DAVIAAAN
Nia
NAAAHH INI. Semangat thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!