Dalam labyrinths pikiran yang penuh misteri, Sophia terjebak di antara kenyataan yang menyiksa dan dunia khayalannya yang menawan. Di rumah sakit jiwa tempatnya terperangkap, Sophia menemukan cinta yang begitu dalam dan memikat dengan seorang pria yang hanya ada dalam imajinasinya. Namun, ketika garis-garis antara realitas dan fantasi mulai samar, Sophia harus mempertaruhkan segalanya: kesehatan mentalnya, keberadaannya, dan cinta yang mungkin lebih nyata daripada yang dia bayangkan. Dalam 'Permainan Bayangan', benang-benang antara kewarasan dan kegilaan terjalin dalam teka-teki yang memikat, memancing pembaca untuk menelusuri jalan keluar dari labirin cinta dan kegelapan pikiran yang tak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimin01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengawal Sebenarnya
Sophia menatap Tikus Penasehat dengan tatapan heran dan ingin tahu setelah melihatnya melakukan aksi yang luar biasa. "Tikus, bagaimana kamu bisa melakukan itu? Bagaimana kamu bisa memukul Adam dengan ukuranmu yang kecil?"
Tikus Penasehat tersenyum dengan bangga, ekornya yang gemuk bergerak-gerak di belakangnya saat dia menjawab, "Ah, Sophia, tidak perlu heran. Meskipun saya mungkin kecil, saya memiliki kekuatan yang besar dalam menjaga dan melindungi Anda. Saya adalah Penasehat, ditugaskan untuk melindungi Anda dan membantu Anda dalam setiap langkah Anda."
Sophia merasa terkesan dengan kekuatan dan keberanian Tikus Penasehat, dan dia merasa bersyukur memiliki sekutu sekuat dan setangguh dia. "Tapi bagaimana kamu bisa melakukan itu? Apakah kamu memiliki sihir atau kekuatan khusus?"
Tikus Penasehat mengangguk seraya menjelaskan, "Ya, Sophia, saya memiliki sihir khusus yang memungkinkan saya untuk melindungi Anda. Sejak awal, saya telah diberikan tugas oleh ayahmu untuk menjaga dan membimbing Anda dalam setiap langkah Anda. Dan meskipun saya mungkin tampak kecil dan tidak berarti bagi banyak orang, kekuatan saya dalam melindungi Anda tidak boleh diremehkan."
Sophia merasa terharu oleh dedikasi dan kesetiaan Tikus Penasehat padanya. Dia menyadari betapa beruntungnya dia memiliki sekutu sekuat dan setangguh dia dalam perjalanan hidupnya. "Terima kasih, Tikus. Aku sangat bersyukur memiliki kamu di sisiku. Kau adalah sahabat sejati yang selalu ada untukku."
Tikus Penasehat tersenyum dan mengangguk, matanya bersinar dengan kebahagiaan. "Tidak perlu berterima kasih, Sophia. Itu adalah tugas saya untuk melindungi Anda, dan saya akan melakukan segalanya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan Anda."
Dengan hati yang penuh dengan kehangatan dan kebersamaan, Sophia dan Tikus Penasehat memeluk satu sama lain dalam pertanda persahabatan yang kuat dan tak tergoyahkan. Mereka tahu bahwa mereka memiliki satu sama lain untuk diandalkan dalam setiap situasi, dan bahwa bersama-sama, mereka bisa menghadapi segala rintangan yang mungkin mereka temui di masa depan.
Adam menatap Tikus Penasehat dengan tatapan heran dan bertanya, "Tapi mengapa itu menjadi masalah? Sophia dan aku memiliki hubungan yang khusus, bukan?"
Tikus Penasehat menggelengkan kepalanya dengan lembut, ekornya bergerak-gerak di belakangnya. "Adam, saya mengerti bahwa kamu memiliki perasaan yang dalam untuk Sophia, tetapi kalian berdua hidup dalam dunia yang berbeda. Bagi kita yang bisa melihat, kamu adalah bagian yang penting dari kehidupan Sophia, tetapi bagi dunia luar, kamu hanya ada di dalam imajinasinya."
Adam merasa sedikit terpukul oleh kata-kata Tikus Penasehat. "Tapi aku ingin lebih dari itu. Aku ingin menjadi bagian dari kehidupannya di dunia nyata, bukan hanya di dunia imajinasinya."
Tikus Penasehat mengangguk memahami. "Aku tahu, Adam. Tetapi kita harus menerima kenyataan bahwa dunia nyata dan dunia imajinasi Sophia adalah dua hal yang berbeda. Kita harus menghormati batas antara keduanya dan tidak memaksakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi."
Adam merasa frustrasi dan bingung. Dia mencintai Sophia lebih dari apapun, tetapi dia merasa terjebak dalam situasi yang rumit dan sulit dipahami. "Apa yang harus aku lakukan, Tikus? Aku tidak ingin kehilangan Sophia, tetapi aku juga tidak tahu bagaimana cara melanjutkan hubungan ini."
Tikus Penasehat memandang Adam dengan penuh empati. "Yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah tetap menjadi sahabat yang baik bagi Sophia. Dia membutuhkan dukungan dan persahabatan kita lebih dari sebelumnya. Kita harus bersama-sama menjaga dan melindunginya, tanpa peduli apa pun yang terjadi."
Adam merasa lega mendengar saran dari Tikus Penasehat. Meskipun situasinya rumit, dia tahu bahwa dia memiliki sahabat yang setia dan dapat diandalkan di sampingnya.
"Demi Sophia, aku akan melakukan apa pun yang perlu dilakukan," ucap Adam dengan tekad. "Aku akan tetap menjadi teman yang baik baginya, tidak peduli apa pun yang terjadi."
Tikus Penasehat tersenyum puas, merasa bangga atas sikap Adam yang dewasa dan bertanggung jawab. Bersama-sama, mereka bertiga berjanji untuk tetap mendukung dan melindungi Sophia, tidak peduli apa pun yang terjadi. Dengan hati yang penuh dengan tekad dan keberanian, mereka bersiap untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin datang, bersama-sama sebagai satu tim yang tak terpisahkan.
