Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.
Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.
Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Alasan Anggara
Aku mandi dulu ya sayang, sudah lengket sekali rasanya badanku. Kasian kamu nanti, siapa tahu ingin menciumku he… he.."
Kak Anggara terlihat salah tingkah, sepertinya dia berusaha mengalihkan perhatianku agar aku tak mencurigainya. Aku langsung menarik tangan kak Anggara agar dia duduk diranjang disebelahku.
"Ada apa sih sayang, sepertinya kamu sudah tidak sabar ingin bercumbu dengan suamimu yang ganteng ini, tunggu ya aku mandi dulu," ujar kak Anggara lagi.
"Tidak usah mengalihkan perhatianku kak, aku sudah mendengar semuanya
Aku tahu kamu adalah dalang dibalik penculikan Andrea. Kenapa kamu melakukan perbuatan kriminal kak"
Kak Anggara nampak panik, wajahnya merah padam, dia langsung duduk didekatku, beberapa kali lelaki itu menarik nafas panjang untuk menenangkan perasaannya yang gugup.
"Apa kakak tidak memikirkan, bagaimana andai polisi tahu dan kakak terlibat masalah hukum dan akhirnya masuk buih. Kakak tidak berfikir, bagaimana perasaanku, bagaimana sedihnya aku. Aku sangat mencintaimu kak, aku tidak ingin terjadi hal buruk padamu, aku tidak mau kakak dipenjara"
Tangisku langsung pecah dalam pelukan suamiku. Suamiku terus membelai punggungku untuk menenangkanku yang menangis sesenggukan.
"Maafkan aku sayang, aku tidak berfikir sejauh itu, yang ada dalam fikiranku saat itu hanya bagaimana agar pernikahan kita berjalan lancar, tanpa ada Andrea yang mengganggunya," ucap kak Anggara.
Kemudian kak Anggara menceritakan apa yang terjadi secara detail tanpa ada yang dia tutupi.
Setelah Andrea mengetahui kak Anggara dan aku akan menikah dari kartu undangan yang suamiku kirimkan kepada Roky, dengan maksud ingin menunjukan kepadanya bahwa dalam kondisi terpurukpun dia tidak putus asa dan tetap semangat. Buktinya dia akan menikah dengan gadis yang dipujanya selama ini.
Namun hal itu justru menimbulkan dampak yang kurang baik. Roky memberi tahu Andrea tentang aku yang akan menikah dengan mantan kekasihnya yang dia hianati.
Mendengar kabar itu ternyata Andrea meradang dan tak terima dia terus memantau perkembangan aku dan kak Anggara melalui anak buahnya.
Selanjutnya Andrea terus menyusun rencana untuk menggagalkan acara pernikahanku dengan cara membuat kerusuhan di sekitar KUA sehingga semua pegawai dikantor KUA akan kocar-kacir menyelamatkan diri, dan itu akan membuat pernikahan tidak terjadi dihari itu, mungkin sampai beberapa hari kedepan.
Kak Anggara mengetahui itu tentu saja dari mantan anak buahnya semasa masih berjaya dan masih sangat care kepadanya yaitu Rois. Sedangkan Rois adalah sahabat karib orang kepercayaan Andrea yang bernama Surono yang dulunya adalah anak buah kak Anggara juga. Surono ikut serta dalam menyusun rencana dan strategi Andrea untuk menggagalkan pernikahan kak Anggara dan aku.
Kak Anggara meminta bantuan Jhon dan Rois untuk mengamankan Andrea dengan cara menculiknya saat dia olahraga lari disekitar rumahnya dipagi buta. Dengan menggunakan obat bius, Jhon dan Rois berhasil menculik Andrea dan diamankan disebuah kontrakan miliknya.
"Aku hanya mengamankan dia, tidak bermaksud menculiknya, agar tidak mengganggu jalannya prosesi pernikahan kita, aku harap kamu mengerti, karena aku tidak mau pernikahan kita gagal, " ujar kak Anggara tertunduk.
Aku memeluk kak Anggara sembari terisak. Rasanya menyesal sekali telah berprasangka buruk kepadanya. Perbuatannya memang tergolong kriminal, tapi alasannya membuatku terharu. Sedemikian kuat keinginannya untuk menikah denganku, hingga melakukan segala cara agar pernikahan ini terlaksana dengan lancar.
"Aku yang minta maaf kak, aku sempat berprasangka buruk terhadapmu, terimakasih karena kakak telah memperjuangkan pernikahan ini agar menjadi kenyataan," sahutku.
suamiku bilang kalau dia sangat bangga memiliki aku, wanita yang tidak hanya cantik parasnya namun juga cantik hatinya. Yang membuat kadar cintanya meningkat karena aku lebih mengerti bagaimana isi hatinya. Selalu menggunakan logika dalam menyikapi apa yang telah terjadi.
Ucapan lelaki yang kini telah resmi menjadi suamiku membuatku meleleh, aku jadi salah tingkah mendengar kata manisnya.
Setelah hatiku merasa lega, aku menyuruh kak Anggara segera mandi. Kemudian shalat manggrib lalu kami aekeluarga berkumpul dimeja makan, ada ayah dan ibuku, Devan dan Dila tentunya.
Ibu mengambilkan ayah nasi, sayur dan lauknya, kemudian beliau juga menuangkan air minum untuk suami tercintanya. Melihat apa yang ibuku lakukan, aku juga segera mengikutinya.
Kuambil sebuah piring dan ku isi nasi, lauk dan sayur lalu kuletakkan didepan suamiku, airnya juga sekalian aku tuangkan.
"Terima kasih sayang," ucap kak Anggara. Aku hanya diam dengan wajah merona sebagai jawabannya.
"Cie… cie romantis sekali pengantin baru, jadi kepingin cepat nikah," goda Dila adikku.
"Hus kuliah belum selesai sudah mikir kepingin nikah, selesaikan dulu kuliah, kerja baru deh nikah," sahut Devan menasehati saudara kembarnya.
"Ya enggak apa-apa lah Dev, temenku banyak kok yang masih kuliah tapi udah nikah, bahkan yang cowo juga ada. Katanya sih itu keinginan orangtua mereka. Daripada anaknya pacaran sambil kuliah takutnya terjerumus ke perbuatan zinah. Orang tua mereka tidak keberatan menanggung biaya anak mereka yang sudah menikah tapi masih kuliah. Alasannya yaitu daripada anaknya zinah," sahut Dila lagi.
Aku, kak Anggara, ayah dan ibu hanya mendengarkan kisah adikku sambil memyuap nasi.
Menurut kamu Dila, itu yang dirugikan siapa?"
Tanya Devan Adik lelakiku.
"Orangtuanya, anaknya sudah nikah seharusnya kan hidup mandiri, tapi ini kok masih ditanggungnya juga," sahut Dila.
"Bukan Dila, yang rugi tuh cewenya. Coba kamu fikir, setelah menikah mereka hidup satu atap, suami punya kewajiban menafkahi istrinya, tapi itu tak dijalankan karena dia belum bekerja, yang menafkahi istrinya ya tetap orang tua istrinya. Sedangkan istri punya kewajiban harus taat kepada suaminya.
Kalau si istri harus KB karena repot masih kuliah, itu kan tidak baik bagi perempuan yang belum punya anak, katanya peranakannya bisa kering. Terus kalau dia memutuskan untuk tidak KB dan akhirnya hamil, melahirkan. Bayangkan ada yang kuliahnya tertunda karena harus cuti hamil dan melahirkan.
Coba kamu bayangkan lagi, setelah wanita itu melahirkan, dia harus ngurus anak, ngurus pekerjaan rumah, belum lagi kuliah. Ia kalau suaminya pengertian sih masih bagus saja, lha kalau suaminya tidak mau tau. Istri montang-manting, ngurus anak, nyuci, ngepel, nggosok, masak, anak rewel, terpaksa mengerjakan semuanya sambil menggendong si kecil, belum lagi tugas kuliah belum dikerjai. Kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, jungkir balik. Sementara suaminya leyeh-leyeh main hand phond dan dengan cueknya dia bilang.
"Sayang pijitin dong, buatkan kopi dong, tidak pake lama yah, kalau kamu diposisi itu bagaimana rasanya?"
Sontak kami semua memandang kearah Dila yang wajahnya langsung terlihat muram. Melihat mimik wajah Dila, tawa kami pun pecah. Apalagi Devan sepertinya dia paling nyaring tertawanya.
"Iya juga yah… apalagi kalau istri terlihat gemuk dan tidak terawat karena repot ngurus urusan rumah tangga dan anak. Terus suaminya selingkuh dengan alasan istrinya tak cantik lagi karena tidak pandai merawat diri. Dia yang selingkuh, dia yang berbuat dosa tapi istri yang disalahkan. Ya ampun… bisa aku sunat dua kali itu laki-laki andai aku jadi istrinya," ujar Dila menambahkan.
"Terus bagaimana sekarang? Apa masih ada niat ingin menikah sambil kuliah," tanya ayah menatap Dila.
*******
dan andrea segera mampus
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪