NovelToon NovelToon
TERLEMPAR KEZAMAN KERAJAAN KUNO

TERLEMPAR KEZAMAN KERAJAAN KUNO

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyeberangan Dunia Lain / Trauma masa lalu / Chicklit / Tamat
Popularitas:38k
Nilai: 5
Nama Author: zakina

Namaku Inaya, aku baru lulus di sekolah menengah atas. Keseharianku membersihkan rumah, memasak, dan memberi makan ayam. Suatu hari, aku bertemu dengan seorang nenek yang kebingungan mencari kendaraan. Dia meminta bantuanku. Awalnya aku menolak, namun karena kasihan, akupun membantunya. Setelah itu, dia memberiku sebuah gelang. Aku sudah menolak, namun dia kekeh memaksaku menerimanya. Semenjak memakai gelang, kejadian aneh mulai bermunculan.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya Hari ini ialah hari idul fitri. Aku dan keluargaku biasanya ziarah kemakam sang kakek dan nenek. Setelah itu kami pergi berkunjung kerumah nenek atau ibu dari ayahku. Diperjalanan, kecelakaan tak terelakkan terjadi. Aku terbang melayang dan jatuh keaspal. Tubuhku terguling-guling hingga memasuki sebuah empang atau biasa disebut kolam ikan. Aku sempat menatap gelang pemberian nenek tak kukenal, hingga kesadaranku pun hilang. Lalu setelah aku membuka mata kembali, aku berada ditempat asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zakina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15 MISI PERTAMA BERHASIL

Sepulang dari pasar, kami bergegas turun dari kereta setelah kereta memasuki halaman istana.

"Yuk kita kehalaman belakang. Kita makan enak-enak hari ini," Ucap Putri Andini.

"Eh, itu pangeran Nakula kok ikut masuk ke istana?" Ucap Putri Irha.

"Bisa jadi dia juga di undang ke istana," Ucapku.

"Tapi kok dia nggak sama rombongan, dia datang sendiri tanpa pengawal?" Tanya Putri Irha.

"Entahlah, mungkin dia mau mandiri, makanya nggak mau di kawal," Ucapku.

"Tadi saja dia hampir celaka, kalau enggak ada kita udah sekarat tuh orang," Ucap Putri Andini.

"Pangeran Nakula," Panggil Putra Mahkota Yudistira dan pangeran Bima.

"Kau darimana saja, dari tadi kami menunggumu di istana ini," Ucap Pangeran Bima.

"Maaf Kak Yudistira, Kak Bima, tadi aku menolong seekor burung yang terluka," Ucap Pangeran Nakula.

"HAH, KAKAK?" Ucapku, Putri Irha dan Andini bersamaan. Mereka terkejut mendengar teriakan kami. Mereka berlari menghampiri kami.

"Kau kenapa, Putri Irha? Apa kau terluka? Bagian mana yang luka, biar ku obati," Cemas Putra Mahkota Yudistira.

"Kau baik-baik saja, Putri Kina? Apa perlu ku panggilkan tabib?" Tanya Pangeran Nakula dengan cemas.

"Apa kalian bersaudara?" Ucapku spontan.

"Iya, kami satu ayah beda ibu," Ucap Pangeran Nakula.

"Kok hanya Pangeran Nakula yang guanteng banget, yang lain kagak," Ucap Putri Andini.

"Maksud Putri Andini, apa?" Tanya Pangeran Bima dan Putra Mahkota Yudistira.

"Kalian jelek, sedangkan Pangeran Nakula tampan. Apa jangan-jangan ibu kalian selingkuh dan menghasikan kalian berdua," Ucap Putri Andini ceplas-ceplos.

"Gak mungkin, bisa saja ibu mereka yang jelek. Mungkin wajah mereka turunan dari ibunya," Ucap Putri Irha.

Pangeran Bima dan Putra Mahkota Yudistira mengepalkan kedua tangan.

"Eh, maksud Putri Irha dan Putri Andini, kalian itu sangat tampan. Beda sama Nakula yang tampannya di bawah kalian," Ucapku bohong demi menyelamatkan Putri Irha dan Andini.

"Pufftttt," Pangeran Nakula menahan tawa.

"Iya..iya...yang dikatakan Putri Khina benar," Ucap cepat Putri Irha.

"Kenapa kalian malah bohong? Bohong itu dosa tau. Mereka kan emang jelek dari sana-nya," Ucap Putri Andini.

"Khemm! Khemm!" Aku dan Putri Irha berdehem memberi kode.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Putri Andini.

"Pangeran-pangeran dan Putra Mahkota, kami undur pamit. Putri Andini kurang tidur, hingga berbicara melantur. Mohon maaf atas perkataan Putri Andini. Assalamu'alaikum," Ucapku menarik tangan Putri Andini.

"Wa'alaikumusalam," Ucap Pangeran Nakula.

"Apa itu?" Tanya Pangeran Bima.

"Ucapan salam sebelum pergi," Ucap Pangeran Nakula.

"Aku baru pertama kali dengar?" Ucap Pangeran Bima.

"Kau jangan berani-berani masuk islam. Ingat, kita punya dewa," Ucap Putra Mahkota Yudistira.

"Tidak ada dewa di dunia ini, Kak. Bukan dewa yang menciptakan kita semua, melainkan Tuhan Allah," Ucap Pangeran Nakula.

"CUKUP! JANGAN PERNAH MENGATAI DEWA-KU SEPERTI ITU ATAU KU BUNUH KAU!" Ancam Putra Mahkota Yidistira.

"Aku tidak takut. Hidup berada di tangan Tuhan, bukan manusia ataupun dewa-mu yang tidak ada itu," Ucap Pangeran Nakula.

"NAKULA!" Teriak Putra Mahkota Yudistira dan Pangeran Bima. Mereka menaruh pedang di leher Pangeran Nakula.

"Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?" Tanya Putra Mahkota Ilyas.

"Tidak. Kami sedang bermain pedang-pedang," Ucap Putra Mahkota Yudistira.

"Iya, kami sedang bermain," Ucap Pangeran Bima.

'Tidak mungkin aku mengatakan yang sebenarnya, Putra Mahkota Ilyas pasti mengejekku,' Batin Putra Mahkota Yudistira.

"Saya pamit undur diri," Ucap Pangeran Nakula bergegas pergi.

Di tempat lain, tepatnya di kediaman Putri Irha.

"Kalian apa-apaan sih? Main tarik-tarik aja, sakit tau," Kesal Putri Andini.

"Harusnya kau berterimah kasih pada kami. Kalau tidak, Pangeran gendut dan putra mahkota kurus itu bakalan memenggal lehermu saat itu juga. Bukan hanya kau, kami juga bisa kena dampaknya," Ucap Putri Irha.

"Kau itu kalau ngomong suka ceplas ceplos. Gak ada remnya. Untung aku cepat narik kamu, kalau tidak, bisa mati kita semua," Ucapku.

"Hehe, maaf, nih mulut emang gak bisa di kontrol. Makasih ya sudah selamati aku bestie," Ucap Putri Andini memelukku.

"Kok hanya ke aku. Putri Irha, kagak?" Tanyaku.

"Iya, Putri Irha juga bestie-ku," Ucap Putri Andini.

"Ogah bestie-an sama penghianat," Ejek Putri Irha.

"Aku juga ogah," Ucap Putri Andini.

"Yah, mulai lagi deh. Aku balik aja kalau gitu, silahkan di lanjut berdebatnya," Ucapku.

"Aku juga mau balik, malas debat sama cewek perebut kebahagiaan orang," Ucap Putri Andini.

"Hey, kebalik. Kau yang berusaha merebut kevin dariku, bukan aku," Ucap Putri Irha.

Malam harinya, aku menuju ke ruang makan. Disana nampak semua anggota kerajaan dan para tamu sedang duduk di kursi yang tersedia masing-masing. Aku melangkah duduk di dekat Zahra, namun Putri Amalia lebih dulu duduk di kursiku.

"Maaf, ini kursi saya. Bisakah anda duduk di kursi lain," Ucapku.

"Saya tamu disini, harusnya kau menjadikan tamu sebagai dewa, bukan malah mengusir," Ucap Putri Amalia.

"Woii, pindah Lo. Itu kursi Putri Khina. Tau dirilah jadi orang asing," Ucap Putri Andini.

"Dia yang bertamu, malah dia yang sok jadi ratu," Ejek Putri Irha.

"Maaf, saya akan pindah," Ucap Putri Amalia hendak berdiri.

"Kau duduklah, Putri Khina bisa duduk di kursi lain," Ucap Raja Dayat.

"Enggak adil ini, masa Putri Khina yang pindah. Harusnya Putri sok baik itu yang pindah," Protes Putri Andini.

"Jadi Raja harusnya adil. Bukan malah pilih kasih," Ejek Putri Irha.

"Putri Khina, sini duduk di dekatku," Ucap Pangeran Nakula dan Pangeran Arjuna bersamaan.

"Lah, terus aku duduk dimana kalau Putri Khina duduk di sini?" Tanya Putri Andini.

"Aku duduk di sana saja," Ucapku berjalan ke arah Pangeran Nakula.

'Kenapa Zahra diam, dia bahkan tidak membelaku sebagai Bundanya. Ada apa dengan tuh anak?' Batinku bertanya-tanya.

"Putri Khina, jangan makan daging-daging itu. Semuanya daging kucing dan tikus," Ucap Putri Andini.

"Apa ada yang salah dengan daging kucing dan tikus?" Tanya Pangeran Nakula.

"Di haramkan dalam islam," Ucapku menyendok nasi dan lauk pauk berupa udang.

Pangeran Nakula memilih memisahkan daging yang ada di piringnya. Ia mengambil udang yang sama denganku.

"Kenapa kau memisahkan daging itu?" Tanya Pangeran Bima.

"Kakak mau? Silahkan diambil kalau kakak mau," Ucap Pangeran Nakula memindahkan daging ke piring Bima.

Setelah selesai makan, ku coba menghampiri Zahra, namun Zahra tiba-tiba pergi dan berlari keluar ruang makan.

'Ada apa dengannya?' Batinku bertanya-tanya.

"Biar aku antar," Ucap Pangeran Nakula.

"Aku yang akan mengantar, Putri Khina. Anda lebih baik pulang dan beristirahat ke ruang yang telah kami sediakan," Ucap Pangeran Arjuna.

"Aku bisa beristirahat setelah mengantar Putri Khina," Ucap Pangeran Nakula.

"Aku bisa pergi sendiri," Ucapku meninggalkan mereka berdua.

Tegah Malam pun tiba, Putri Andini dan Putri Irha memasuki kamarku secara diam-diam.

"Jangan berisik, nanti orang-orang pada bangun," Ucap pelan Putri Andini

"Iya-iya, bawel amat," Ucap Putri Irha.

"Putri Khina, bangun oii!" Ucap pelan Putri Andini.

"Wah, parah nih orang. Tidur kok kayak orang mati," Ucap Putri Irha. "BANGUN, ADA ULAR!" Teriak Putri Irha.

"AAAAAA," Teriakku kaget. Namun Putri Andini menutup mulutku dengan tangannya.

"Shttt, jangan berisik," Ucap Putri Andini. "Kau juga pake teriak, kalau orang istana pada bangun, bisa berabe kita," Ucapnya menatap Putri Irha.

"Kalian ngapain malam-malam kesini sih. Kurang kerjaan amat. Kalian kayak maling, tau gak. Lagi nyenyak-nyenyaknya tidur, kalian gangguin," Kesalku.

"Sorry, sorry bestie. Kami kesini untuk melakukan sebuah misi. Dan hanya kau yang bisa bantu kami," Ucap Putri Andini.

"Misi apa?" Tanyaku bingung.

"Misi ngerjain cewek sok baik dan pangeran-pangeran mesum," Ucap Putri Irha.

"Putri Amalia sama pangeran Bima?" Tanyaku.

"Yoi, seratus persen," Ucap Putri Andini.

"Bener banget, tapi ada yang kurang. Yaitu Putra Mahkota Yudistira," Ucap Putri Irha.

"Apa yang akan kalian lakukan pada mereka?" Tanyaku.

"Tara....ini lipstik akan kita gunakan untuk mewarnai wajah putri songong dan pangeran jelek itu," Ucap Putri Andini.

"Terus apa yang harus kubantu?" Tanyaku.

"Kau kan bisa melukis, walaupun gak bagus-bagus amat, setidaknya kau bisa mencoret wajah mereka dengan ini," Ucap Putri Andini memperlihatkan lipstiknya.

"Kok aku? Kenapa bukan kalian saja? Terus tugas kalian apa?" Tanyaku.

"Aku bertugas berjaga-jaga, dan memberi kode apabila ada orang yang datang," Ucap Putri Irha.

"Dan aku bertugas membantumu saat mewarnai muka mereka," Ucap Putri Andini.

"Harus sekarang? Gak bisa lain waktu? Aku ngantuk banget nih, hoaamm," Ucapku.

"Tahun depan, ya sekarang lah. Kesempatan ini hanya datang sekali, kita tidak boleh sia-siakan," Ucap Putri Andini.

"Hmm, okey," Ucapku.

\`\`\`\`\`

Kami bergegas melancarkan aksi kami. Sesampainya di kediaman milik Putra Mahkota Yudistira, kami mulai mengendap-endap. Tampak pengawal berdiri di depan pintu kamar Putra Mahkota Yudistira.

"Biar aku yang kecoh tuh penjaga," Ucap Putri Irha. Dia mulai mengambil batu dan melemparkannya ke arah samping semak-semak.

"Blushh."

"Siapa itu!" Ucap si pengawal. Dia mulai berjalan ke sumber suara.

Aku dan Putri Andini mengambil kesempatan dan berlari pelan ke dalam kamar Putra Mahkota Yudistira.

"Oh tidak. Dia kok gak pakai baju saat molor gitu. Masa dia pake boxer doang. Dasar buaya darat," Ucap Putri Andini.

"Sudah, gak usah liatin dia terus. Yuk kita warnai wajahnya itu," Ucapku.

Aku mulai mencoret wajah Putra Mahkota menggunakan lipstik. Sedangkan Putri Andini memilih mewarnai badan datar Yudistira. Setelah selesai, kami bergegas keluar dari kamar Yudistira.

"Meong, meong," Aku dan Putri Andini memberi kode dengan bersuara kucing. Putri Irha yang mendengar itu pun langsung mengerti.

"Suara kucing? Perasaan Putra Mahkota Yudistira tidak bawa kucing ke istana?" Gumam Si penjaga.

Putri Irha segera melempar batu ke arah lain lagi.

"Blush, puk."

"SIAPA ITU!" Teriak si penjaga bergegas mengecek sumber suara.

"Tidak ada apa-apa disini. Terus itu bunyi suara apa? Apa itu hantu? Ih, kok jadi serem," Gumam Si pengawal bergidik ngeri. Tanpa sadar air mengalir di celananya.

Di persembunyian Putri Irha, dia tertawa cekikikan.

"Hahaha, dasar penakut. Percuma jadi pengawal kalau ujung-ujungnya takut gitu. Raja Dayat itu milih pengawal kok aneh-aneh. Kalau aku yang jadi Raja, pasti ku tes dulu para orang yang mau daftar jadi pengawal," Gumam Putri Irha.

"Oii, ngapain ngomong sendiri. Kesambet ya?" Ucap asal Putri Andini.

"Tuh liat, penjaga kamar itu kencing di celana," Ucap Putri Irha.

"Iuu, jorok amat tuh penjaga," Ucap Putri Andini.

"Kau nakut-nakutin dia ya?" Tanyaku.

"Kagak, aku hanya lempar batu ke arah semak, eh dia malah takut sendiri. Dia kira itu hantu, dia bener-bener goblok," Ucap Putri Irha.

"Gimana misi kalian?" Tanya Putri Irha.

"Sukses dan semuanya berjalan lancar," Ucapku.

"Berhasil coy," Ucap Putri Andini.

...¤**BERSAMBUNG**¤...

1
sahabat pena
Andini koplak 🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
putri Andini mulutnya ga bisa di rem. 🤣🤣🤣kayak mak2 tukang gosip🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
jgn2 ibu nya inaya transmigrasi jg jd putri Irawati ya?
Zakina Inar: Tidak kak, cuman Inara dan 2 lainx yg transmigrasi, hihi😆
total 1 replies
Muhammad Isnan
👍👍
Muhammad Isnan
gila sih cerita keren banget bisa gak aku kek gini
Alizeee
iya, aku senang sama endingnya
Alizeee
ini real ibuk-ibuk, sih/Shy/
Alizeee
hi inaya!
Vernon
aku tinggalin jejak kakk 😊
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Yap bener banget Inaya mana mungkin di jaman kuno ada istilah loe gue dan polisi dah fix itu asalnya sama kaya dirimu Ina
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
nah ini juga pasti sama kaya si Inaya masuk ke dimensi lain, dia kayaknya yang ikutan nyebur tadi deh
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
kebanyakan baca novel sih dirimu jadi beneran ngerasain deh masuk ke dunianya
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Si Inaya pasti bingung bener tuh ampe dikira lagi syuting pada
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
ealah si Inaya dari jaman kuno ternyata habis kena insiden masuk ke sumur terus muncul si Inaya, lalu putri mahkota yang asli ke mana dong mati kah atau jadi ketuker hehe
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
weleh weleh si Inaya itu bukan Ilham yang kau kenal tuh, eh ini orang-orang di sono jangan-jangan si Inaya kenal lagi cuma beda penampilan dan mereka tak tau si Inaya ja
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Bukan Surga Inaya kau masuk ke dunia lain tuh lewat Empang ternyata tuh Empang bukan sembarang Empang ada pintu masuk ke dunia lain nya
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Kompak semua nya jatuh ke Empang, basah semua deh hihi
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
gak sampai nyemplung kan si Inaya nya ngeri bener kalo lagi kecelakaan begitu takut kagak selamat kitanya berasa hari akhir untuk nya aja. Amit-amit dah moga sih di beri keselamatan ya
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
keasyikan baca novel emang begitu kagak kerasa dah jam segitu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!