Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
“Ku buat mudah saja !”
Anin melemparkan map dan sebuah cek pada Arya.
“Segitu cukup kan ?” tanya Anin to the point.
Arya membaca isi dalam map tersebut, berupa sertifikat tanah seluar 500 hektar dan cek senilai lima belas milyar rupiah.
“Ambil itu dan pergi dari hadapan ku ! Jangan pernah menampakkan wajah lagi di hadapan ku, Mas ! Aku muak sekali melihat mu !” ucap Anin mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Arya seketika tersenyum setelah mendapatkan harta dan uang dari Anin. Ia kemudian berdiri dari duduknya dan berterima kasih pada Anin.
“Terimakasih Anin ! Aku janji tidak akan menemui mu lagi !” kata Arya dengan santainya.
Anin tersenyum mengejek, pada akhirnya itulah yang Arya butuhkan dari Anin, harta yang Anin punya.
“Kau memang tidak pernah tulus mencintai Ku, Mas Arya ! Menyesal Aku sudah menikah dengan mu !”
Anin melemparkan vas bunga ke arah Arya dimana Arya kini berlari pergi menghindari Anin.
“Kabari Aku jika Kau hamil ! Aku akan datang dan bertanggung jawab, Anin Sayang !” pekik Arya dan tertawa puas.
“Aaaaa…dasar pria gila ! Sinting ! tidak waras ! Pergi Kau !”
Anin melemparkan apa saja yang ada di depan matanya ke arah Arya yang kini sudah kian menjauh dari pandangan matanya.
Anin menangis, Arya sama sekali tidak pernah peduli dengan perasaannya setelah menyakiti hatinya. Anin sampai bertanya-tanya mengapa Tuhan sampai menciptakan manusia seperti itu di dunia ini.
Anin masuk ke dalam rumah, dan membanting foto pernikahannya yang terpajang di ruang keluarga hingga kacanya pecah berserakan.
PYAR
Belum lagi foto-foto pernikahan mereka dan bulan madu kita di dalam figura kecil yang terpajang di atas nakas. Ia membanting semua foto-foto tersebut.
Tak luput juga hadiah-hadiah pemberian dari Arya, Anin bawa keluar dan membakarnya. Ia tak ingin ada bekas peninggalan dan pemberian Arya di rumahnya sedikit pun.
“Pria bajingan ! Pria sakit jiwa ! MAS ARYA GILAA !!!”
Anin membakar semua foto-foto mereka berdua dan hadiah-hadiah yang Anin terima dari Arya.
Puas Anin melampiaskan kemarahannya, ia kemudian menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur, kamarnya tentu saja saat ini tengah dalam keadaan tidak baik-baik saja, barang-barangnya berantakan di sana. Dan Anin sudah tidak punya tenaga untuk membereskannya.
Pagi harinya, Anin terbangun dari tidurnya ia mendapati Leon sudah berada disampingnya dan memeluk tubuhnya. Anin juga melihat kamarnya kini dalam keadaan rapi padahal semalam kamarnya seperti kapal pecah.
Sejak kapan pria itu ada di kamarnya dan sudah tidur di ranjangnya.
Leon membuka kedua matanya, dan tersenyum melihat Anin yang sudah bangun dari tidurnya. Leon lalu mencium bibir Anin sekilas.
Cup
“Morning Sweety !”
“Sejak kapan Kau disini ?”
“Semalam.” jawab Leon dengan suara beratnya.
“Kapan Kau masuk ?” tanya Anin lagi.
“Kapan saja Aku mau !” jawab Leon dengan santainya.
Anin mengerutkan keningnya,
“Aku lapar sweety !” ucap Leon dengan manjanya memeluk tubuh kecil Anin.
“Lapar makan sana ! Kenapa mengadu padaku !” ucap Anin cemberut.
“Aku mau makan masakan mu !” kata Leon.
“Aku malas masak !” jawab Anin ketus
“Oh ayolah Sayang…atau Aku makan Kau saja, bagaimana ?” seloroh Leon yang membuat Anin membulatkan kedua matanya.
“Hei jangan gila Kau !” jawab Anin cepat,
Ia kemudian bangkit dari tidurnya dan turun dari tempat tidur menuju kamar mandi membersihkan wajah dan menyikat giginya. Setelah selesai, Anin keluar dari kamar mandi dan melihat Leon kembali tertidur.
Anin tersenyum manis, ia kemudian keluar dari kamarnya dan menuju dapur membuatkan sarapan pagi untuk Leon.
Anin yang tengah berkutat di dapur, tiba-tiba Leon mendapatkan panggilan dari Daddy nya di Jerman.
“Hei…Boy ! Kau dimana ?” tanya Adam
“Ada apa, Dad ?” Leon balik bertanya.
“Stok wanita single apa sudah habis ? Kau malah berhubungan dengan istri orang !” kata Adam dalam panggilan mereka.
Leon hanya menghela nafasnya, tidak usah ditanyakan lagi bagaimana Adam mengetahui apa yang sudah Leon lakukan, sebab Adam akan tahu semua mengenai Leon. Karena Adam selalu menjaga Adam dengan kekuasaan yang ia punya.
“Dia sudah bercerai, Dad !” jawab Leon malas sekali meladeni Daddy nya itu.
“Dasar anak berandalan ! Kapan Kau pulang ?” tanya Adam lagi.
“Belum saatnya ! Nanti saja !” kata Leon
“Kapan lagi ? Kau sudah berusia 32 tahun, boy ! Lihat adik-adik mu saja sudah menikah dan punya anak ! Kau sendiri masih lajang !” kata Adam
“Ahh…Daddy mulai cerewet seperti Mommy !” jawab Leon mendengus kesal.
“Tolong pimpin rapat dewan direksi hari ini di perusahaan Daddy ! Daddy akan senang kalau Kau mau mengelolanya mulai sekarang !”
kata Adam menyuruh Leon memimpin rapat di perusahaan cabangnya yang ada di Indonesia.
“Ya..ya Dad !”
jawab Leon malas sekali meladeni Daddy nya sendiri, karena sejak kecil Leon tidak begitu dekat dengan Adam, ia hanya dekat dengan Kakeknya, Kaisar.
Leon Kemudian mematikan panggilan mereka, dan turun dari tempat tidur membersihkan tubuhnya.
Leon bahkan kini sudah menyimpan beberapa pakaiannya ke dalam lemari Anin tanpa sepengatahuan Anin mulai semalam.
“Haha…Anggap saja seperti rumah sendiri, bukan !” kata Leon seorang diri.
Leon mengambil setelan jas yang akan ia kenakan, dan tampil begitu rapi untuk pertama kalinya.
“Pada akhirnya Aku bekerja di kantor juga !” ucap Leon menatap tampilan dirinya di cermin.
Leon kemudian keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, dimana Anin menoleh pada Leon yang begitu terlihat tampan pagi ini, yang membuat Anin seperti terpesona dengan Leon.
“Astaga…sadar Anin..sadar…”
Anin menggelengkan kepalanya, ia kemudian menaruh sarapan yang sudah ia masak ke atas meja makan.
“Selamat makan Tuan Leon !” cibir Anin dan Leon hanya tergelak tawa.
Leon kemudian mendudukkan diri di kursi dan menyuruh Anin duduk di pangkuannya.
“Sini !”
Leon menepuk pahanya agar Anin duduk di sana.
“Mau apa ?!” jawab Anin ketus
“Sinilah !”
Leon menarik tangan Anin dan membuat Anin duduk di pangkuan Leon. Leon kemudian memeluk Anin dengan lembut.
“Terimakasih sarapannya, My Sweety !” ucap Leon dengan suara beratnya.
Anin hanya tersenyum tanpa melihat ke arah Leon.
Leon kemudian menyuapkan satu sendok nasi goreng ke mulut Anin.
“Makanlah !”
“Hei Aku memasak itu untuk mu ! Kenapa Kau malah menyuapi Ku !” ucap Anin
“Kau yang jauh membutuhkan sarapan ketimbang Aku ! Ayo makan, Aku suapi !” ucap Leon dengan lembut.
Anin menurut dan membuka mulutnya, mereka seperti kekasih pada umumnya, padahal keduanya tidak pernah mengutarakan perasaan satu sama lain, mengucapkan kata saling mencintai satu sama lain.
Hubungan semacam apa ini ? Anin pun jadi bingung sendiri, ingin sekali Anin bertanya, namun Anin gengsi sekali untuk bicara lebih dulu. Namun hatinya kian bergemuruh, ia merasa cemburu jika Leon dekat dengan wanita lain. Dan merasa tak ingin Leon di miliki oleh wanita mana pun.
Ada apa ini ? Apakah Anin telah jatuh cinta pada Leon ? Anin hanya bisa bertanya-tanya sendiri dalam hatinya.
...****************...
Mana komennya gaes,,,lima bab loh,,,sampe keriting jari ngetiknya ini…like tembus 1000 aku update 10 bab buat besok 🫶🏻
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi