Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.
Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 08: Tuan Muda Henry Datang..?!
Wowww,,,!
"Ini,,,"
"Ini,,,"
Ardy dan Nona Arwinda terkejut bukan main, mereka awalnya tidak terlalu menganggap perkataan Dion, tentang membeli restauran benar.
Tapi sekarang?
Mereka benar-benar bingung, dari mana anak seusia Dion (18) Thn, bisa mengeluarkan uang sebanyak itu.
Andai pun, Dion adalah anak konglomerat, Dion seharusnya tidak akan mudah mengeluarkan uang sebanyak itu.
Lagi pula, untuk mengeluarkan uang sebanyak itu, harus ada persetujuan dari keluarga. Tidak bisa langsung di setujui oleh Dion sendiri.
"Hallo, Nona Arwinda, apakah sekarang restauran ini menjadi milikku?" Tanya Dion sambil melambai-lambaikan tangannya, ke depan wajah Arwinda.
"Ahhh,,,, yayayay, sekarang Tuan muda Dion, sudah menjadi pemilik baru restauran ini."
Balas Nona Arwinda, setelah sadar dari keterkejutan nya.
Kali ini, Nona Arwinda berkata dengan sangat sopan pada Dion.
Perubahan nya hampir 360°.!
Siapa Bocah ini?
Tidak mungkin, jika dia hanya Tuan muda Keluarga besar biasa.
Apakah jangan-jangan,,,?
Tidak, Tidak, Aku harus menyelidiki nya. Jika bocah ini benar-benar, Tuan muda dari salah satu keluarga itu. Aku harus berhubungan baik dengannya.
Batin Nona Arwinda sekarang sangat kacau, bagaimana tidak, awalnya dia merasa agak jijik terhadap Dion. Lalu, dia penasaran dengan bisnis yang akan di tawarkan Dion.
Tidak sampai di situ, tadi Dion membuatnya kesal dan marah. Serta sekarang, Dion memberikan keajaiban yang luar biasa.
Nona Arwinda benar-benar Kacau, bingung, kesal, marah, terkejut, kagum, dan bahagia.
Semua Rasa Campur aduk, berkumpul di hati Nona Arwinda!
"Baiklah, karena sekarang restauran ini, sudah menjadi milikku, Aku ingin mengganti managernya. Biarkan, pak Burhan jadi pegawai. Lalu, jadikan Reni sebagai manager baru. Jika, pak Burhan menolak, Pak Burhan bisa berenti kerja saja.!" Dion berkata, sambil tersenyum tipis.
Melihat senyum tipis, yang tidak berbahaya bagi binatang atau pun manusia, di wajah Dion. Entah mengapa, Nona Arwinda sedikit menggigil.
Meskipun senyum itu, terlihat biasa saja dan tak berbahaya. Tapi di dalamnya mengandung semacam ke kejaman yang tersembunyi dan samar.
Sial, tadi bukankah, aku menyinggung nya?
Melihat senyum itu, entah mengapa, aku merasa menggigil.
Selain itu, jika bocah ini benar-benar, Tuan muda dari salah satu keluarga itu. Bukankah Keluargaku akan hancur.!
Semoga saja, bocah ini, tidak terlalu menganggap serius diriku, karena tadi meremehkan nya.
Batin Nona Arwinda ketakutan.
"Oke, Tuan muda Dion, masalah restauran sekarang tidak ada hubungannya denganku. Kamu bisa merubah nya sesukamu....
.... Dan, saya harap Tuan muda Dion, tidak mempermasalahkan saya, karena tadi sedikit tidak sopan pada anda. Sebagai permintaan maaf ku. Di masa depan, jika Tuan muda Dion, membutuhkan bantuan. Tuan muda Dion, bisa mencari Keluarga ku yaitu Keluarga Alexander. Aku pasti membantumu, ini kartu namaku."
Arwinda berkata, dengan nada meminta maaf, sambil menyodorkan kartu Namanya.!
Melihat itu, Ardy Terkejut, ia tidak menyangka seorang Nona Arwinda akan meminta maaf.
Lagi pula, Ardy tidak mengetahui, bahwa ada kekuatan misterius di dunia ini, yang sangat menakutkan.
Dikarenakan, Ardy hanyalah Tuan muda Keluarga kelas dua di Kota Bandung. Level Ardy masih belum cukup untuk mengetahui itu. Berbeda dengan Arwinda.
Arwinda Adalah Nona muda Keluarga kelas satu teratas, berada di atas Keluarga Hermawan. bahkan di Tingkat Provinsi Jawa-Barat, Keluarga Alexander menempati setidaknya urutan 3 besar terkuat.
Dan di Kota Bandung, Keluarga yang bisa mengalahkan dan menekan Keluarga Hermawan hanyalah Keluarga Alexander.
Jadi tentu, Pengetahuan Nona Arwinda lebih luas dari pada Ardy.
Meskipun, pada dasarnya, Apa yang Arwinda tau hanyalah sebatas informasi luar.
"Baiklah, Panggil Pak Burhan dan Reni kesini"
Ucap Dion dengan nada memerintah, karena Nona Arwinda tadi sudah mengatakan bahwa dia akan membantu (mengikuti Dion). Maka Dion juga tidak akan sungkan, memerintah pada Arwinda.
Nona Arwinda pun tidak merasa terhina, meski di perintah seperti itu. Lagi pula menurutnya, Dion adalah pemuda yang hebat.
Di usia yang terbilang masih sangat muda, Ia sudah mampu mengeluarkan uang puluhan juta dollar. Dan membeli properti kelas atas seperti Restauran Natural Resort milik keluarganya.
•••••
Beberapa menit kemudian,
Pak Burhan dan Reni sudah tiba, di kantor Presdir.
"Nona, ada apa ya, anda memanggil saya dan Reni?" Tanya pak Burhan Bingung.
Dia sekarang memiliki firasat buruk, bukan hanya dia Reni pun sama, ia takut kalau dia akan di pecat, karena sudah membiarkan Dion membuat masalah.
"Oh, sebenarnya tidak ada apa-apa, hanya saja aku ingin memberi tahu kalian. Bahwa mulai sekarang, Pemilik Restauran ini, bukan lagi Keluargaku, bukan lagi aku. Tapi, mulai sekarang pemiliknya adalah Tuan muda Dion."
Ucap Nona Arwinda, mengagetkan Pak Burhan dan Reni!!
Apa~
Saking kagetnya, Mulut mereka terbuka lebar, Bahkan, Saking lebarnya, sebutir telur bebek bisa di masukin ke dalam mulut mereka.
"Ya, Kalian tidak perlu begitu kaget, dan satu lagi, Tuan muda Dion, ingin Agar Reni menjadi manager sekarang. Dan jika pak Burhan, masih ingin bekerja jadilah seorang pegawai. jika tidak Ingin, Pak Burhan bisa angkat kaki dari restauran ini."
Ucapan Arwinda, kembali mengagetkan mereka.
"Nona, Apakah apa yang ada katakan benar?" Tanya Reni dengan wajah tak percaya.
"Benar, jika tak percaya tanya saja pada Tuan muda Dion"
Reni pun melihat ke arah Dion, lalu ia melihat Dion menganggukan kepalanya, sebagai tanda persetujuan.
Melihat itu, Reni sangat senang dan bahagia.
"Terima kasih, Tuan muda Dion. Reni berjanji akan membantu anda mengelola restauran ini denga baik." Ucapnya sambil sedikit membungkuk kepada Dion.
Sementara pak Burhan, Berbeda dengan Reni, terlihat kaki pak Burhan lemas, tubuhnya lesu. Yang akhirnya lututnya jatuh dengan berbunyi,,,
Plok~
Pokk ame-ame, belalang kupu-kupu, tepuk biar rame, liatin pak Burhan lesu.!
"Nona, tolong bantu aku, aku tidak ingin turun jabatan" ucap pak Burhan sambil menangis, berlutut ke arah Arwinda.
"Sudah ku katakan, sekarang aku bukan bosmu" teriak Nona Arwinda sedikit marah.
Mendengar itu, pak Burhan semakin lemas dan lesu, lalu, ia melihat ke arah Dion.
Merangkak ke arah Dion,
"Tuan muda Dion, aku salah, maafkan aku, tolong jangan copot jabatan ku." Ucapnya memohon.
Melihat itu, Dion terlalu malas mengurusinya.
"Baiklah, palingan kau hanya bisa menjadi wakil manager, lagi pula kau berpengalaman. Jadi, bantu Reni mengelola restauran ini. Karena aku tidak punya banyak waktu, untuk mengurusi nya." Balas Dion dengan nada dingin.
"Terimakasih, Tuan muda Dion, Tuan muda tenang saja. Aku tidak akan mengecewakanmu" ucap pak Burhan dengan senang.
Meskipun tidak menjadi manager, hanya menjadi wakil, tapi itu lebih baik, dari pada jadi pegawai biasa atau di pecat, harus mencari pekerjaan dari awal.
"Dan satu lagi, hilangkan sifat Arogan, main-main, memandang rendah orang, dan merasa berkuasa.!" Dion berkata dengan tegas.
"Yayaya, Tuan muda tenang saja" melihat tatapan tegas Dion, Pak Burhan hanya bisa mengiyakan.
Tut,,,Tut,,,tinut,,,
Tiba-tiba terdengar, suara telpon kantor berbunyi.
Melihat itu, Arwinda mengangkat nya.
[Nona, Nona, gawat.]
Setelah telpon terhubung, suara panik terdengar.
"Ada apa?, Bicara dengan jelas" teriak Arwinda kesal.
[Anu, Nona ada masalah, segerombolan orang datang. Jumlah mereka banyak, mereka seperti berandalan preman dan gengster.]
[Mereka menanyakan, dimana Orang yang bernama Dion, dan foto orang itu persis seperti orang yang Nona bawa, untuk berbicara di kantor Presdir.]
"Apa?,,,"
*****
Di Lantai Bawah, Lobi Natural Resort!
"Tuan-Tuan mohon tenang, kami sudah memanggil bos kami, dan orang yang anda cari" ucap seorang satpam yang waktu itu, ingin menyeret Reni dan Dion keluar.
"Cepat, Waktu kami berharga, jangan buang waktu. Jika dalam 5 menit orang itu tidak keluar. Kami akan masuk secara paksa." Kata seseorang yang sepertinya pemimpin gerombolan itu, ia memiliki Tato Macan Tutul di lengan kanannya. Dan tato serigala di lengan kirinya.
"Heh, apa kau tau siapa dia?dia adalah kakak serigala, dia adalah orang kepercayaan kakak macan tutul. Bos dari tiga penguasa bawah tanah di Kota Bandung. Jadi, sebaiknya kau cepat suruh orang itu keluar." Ucap seseorang di samping kakak serigala, yang tidak lain adalah Tuan muda Henry.
Tentu, Tuan muda Henry, datang untuk membalas dendam, dan menyingkirkan atau setidaknya memberi pelajaran pada Dion.
"Ternyata, Tuan Muda Henry yang berkunjung ke restauran ku."
Terdengar suara dan langkah kaki dari pintu lift.
Lalu, terlihat lima orang keluar dari lift, dengan seorang remaja (18) tahun, memimpin di depan.
kok ga masuk masuk Thor hemmm