NovelToon NovelToon
FOREVER HATE YOU

FOREVER HATE YOU

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:486.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chyntia R

Jika ada yang paling dibenci oleh Brianna di dunia ini, itu adalah sosok lelaki bernama Arthur Matthews.

Arthur bukan hanya pria yang membully-nya di Universitas, tapi dia juga yang sudah menghancurkan hidup Brianna.

Lalu, apa jadinya jika mereka kembali dipertemukan dalam keadaan Brianna yang sudah berbeda? Apakah Arthur masih bisa bersikap semena-mena padanya? Atau justru ini adalah saat yang paling tepat untuk Brianna membalaskan dendamnya pada lelaki itu?

"Aku bukan lagi gadis yang dulu bisa kau injak-injak. Aku sudah menjadi wanita yang independen dan mampu melawanmu. Apapun yang terjadi, aku akan tetap membencimu, Arthur! Selamanya!" -Brianna Walton.

"Meski penampilanmu sudah berubah, tapi kau tetaplah Brianna yang dulu. Aku tidak sabar untuk kembali mengusik hidupmu karena kau adalah permainan yang selalu menyenangkan." -Arthur Matthews.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Pengunduran diri

"Ini surat pengunduran diri saya, Nyonya."

Pagi ini, Jane sangat terkejut mendapati Brianna yang meletakkan surat di mejanya. Namun, wanita yang terbiasa menghadapi segala hal dengan tenang itu langsung bisa menguasai keadaan. Dia menatap Brianna dengan tatapan biasa seolah tidak terjadi sesuatu.

"Bisa kau katakan alasanmu yang mengundurkan diri secara tiba-tiba seperti ini, Bri?"

Brianna menunduk, dia memilinn ujung blazer yang dia kenakan.

"Aku tidak tau apa masalahmu, Brianna. Tapi kau tau kan, jika saat ini kita masih berada di London, kita sedang dalam perjalanan bisnis jadi bisakah kita bicarakan hal ini lagi nanti setelah kita kembali ke New York?"

Brianna tau sikap dan keputusannya ini pasti mengecewakan Jane, tapi dia bisa apa? Perbuatan Arthur kemarin malam padanya tidak bisa dia anggap sebagai main-main. Semakin lama Brianna berada didekat Jane, maka selama itu pula ia akan terus berhubungan dengan pria breng sek itu.

"Maafkan aku, Nyonya. Alasanku cukup kuat untuk pengunduran diri ini," ujarnya pelan.

"Memangnya apa yang terjadi? Ku pikir semuanya baik--baik saja dan kemarin kita---"

"Mr. Mattews mencoba melecehkann aku," sela Brianna dengan suara bergetar. Ia memejamkan mata sesaat, menghalau ingatan yang menghampirinya dalam sekilas.

Mata Jane terbelalak. Sungguh alasan Brianna diluar prediksinya. Dia pikir wanita itu memiliki kendala dalam pekerjaan, misal secara teknis atau secara individual tapi ternyata masalah itu justru berasal dari Arthur, putranya sendiri. Apakah dia harus mempercayainya?

Jane tiba-tiba tertawa. "Ini sama sekali tidak lucu, Brianna Walton," tekannya.

Brianna memberanikan diri untuk mengangkat pandangan dan menengadahkan wajah ke arah sang atasan.

"Tapi ... ini benar-benar kenyatannya," lirihnya.

Jane menatap mata Brianna, mencoba mencari kebohongan disana tapi yang dia temukan hanyalah kejujuran dan rasa ketakutan yang tampak jelas.

Jane menepuk punggung tangan Brianna, secara naluriah sebagai sesama wanita, dia tau jika saat ini Brianna tidak berbohong.

"Sejauh apa yang Arthur lakukan padamu?" tanyanya.

Brianna melipat bibirnya menjadi sebuah garis lurus. Dia kehilangan kata. Haruskah dia jujur mengenai segalanya pada Jane? Haruskah dia mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya Arthur melakukannya? Apakah Brianna juga harus mengatakan bahwa telah hadir seorang anak diantara mereka?

Tidak ...

Brianna tidak mau gegabah hingga menyebabkannya kehilangan Chico.

"Dia memaksaku masuk ke kamarnya. Lalu ..." Brianna tidak sanggup melanjutkan kalimatnya sendiri.

"Aku tidak menyangka Arthur bisa melakukan itu," kata Jane menipiskan bibir. "Bri, aku yakin Arthur melakukan itu karena dia sedang mabuk, dalam keadaan sadar dia tidak akan melakukannya," lanjutnya terdengar bijak.

Brianna menghela nafas sepenuh dada. Dia tau Arthur memang mabuk semalam, bahkan 4 tahun yang lalu. Dalam keadaan sadar, pria itu memang takkan tertarik padanya. Brianna cukup tau diri untuk hal itu.

"Ku harap, kau bisa profesional dengan tetap bekerja denganku, Brianna. Lagipula, kau pasti sangat tau bahwa ikatan kerja mu masih akan berakhir di tahun berikutnya."

Brianna mendengkus pelan. Apa ini artinya pengunduran diri yang dia ajukan ditolak?

"Beri aku tenggang waktu, aku akan membayar biaya pinalti nya."

"Jadi, kau serius untuk berhenti bekerja?" Jane menggelengkan kepalanya samar. "Baiklah, aku sebagai ibu dari Arthur, mewakilinya untuk mengucapkan permintaan maaf padamu, tidak bisakah kau anggap ini hanya kekhilafan dan lanjut bekerja seperti biasa?" pintanya dengan wajah memohon.

"Tapi Mr. Mattews mungkin memang menginginkan saya untuk berhenti dari pekerjaan ini, Nyonya."

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu lagi jika kau merasa berat untuk terus bekerja bersamaku." Wajah Jane tampak kecewa. "Tapi, selesaikan pekerjaanmu selama di London agar besok kita bisa kembali ke New York dengan pekerjaan yang sudah rampung," pintanya.

"Ba-baiklah," jawab Brianna gugup. Itu artinya dia sudah tidak akan terikat pekerjaan ketika mereka kembali ke kantor pusat nanti. Tapi, diwaktu yang sama dia juga harus siap membayar biaya pinalti nya.

...***...

Brianna menjelaskan dan menjabarkan project akhir yang harus dirampungkan oleh kedua pihak perusahaan. Baik dari perusahaan Gerard Smith maupun perusahaan Arthur Mattews yang saling bekerja sama. Dia memberitahu bagian pekerjaan masing-masing dengan cukup jelas, agar projects itu segera dijalankan oleh pihak keduanya.

Gerard memandang kagum pada Brianna. Selain cantik, wanita itu juga cerdas, seperti dugaannya. Brianna terlihat menguasai job desk yang tengah diterangkannya. Dia juga tampak memiliki wawasan yang luas dari gestur dan pembicaraannya yang tenang.

Sedangkan Arthur yang juga berada dalam ruangan yang sama, tidak begitu fokus pada apa yang Brianna katakan, dia masih memikirkan apa yang semalam terjadi diantara Brianna dan Gerard sampai hari ini Gerard tampak sangat terkesima pada wanita yang berdiri didepan layar proyektor tersebut.

Meeting itu selesai dengan keadaan Arthur yang menyetujui segala konsep yang dibuat dari perusahaan Gerard. Sebenarnya dia bukan mau membuat semuanya mudah, tapi karena dia sama sekali tak bisa menyangkal apapun hal yang tidak dia ketahui. Terlebih, penjelasan di ruang meeting tadi tidak benar-benar diserap oleh otaknya. Itulah yang menyebabkannya hanya bisa berkata oke, iya dan setuju saja.

Mereka semua keluar dari ruang meeting dengan Arthur yang berada di baris paling belakang.

"Mr. Mattews?"

Arthur menoleh dan mendapati Amanda menyapanya.

"Yah?"

"Apa kau sibuk malam ini?" tanya Amanda dengan senyum menggoda seperti hari-hari sebelumnya.

"Tidak juga." Arthur seperti bisa membaca kemana arah tujuan percakapan ini.

"Apa kau punya waktu untuk pergi bersamaku?" tawar Amanda tanpa malu-malu. Bisa Arthur prediksi sejak awal jika Amanda adalah salah satu tipe wanita yang agresif.

"Boleh saja," jawab Arthur sembari melirik Brianna yang juga sedang bercakap-cakap dengan Gerard dan Jane disana, mungkin masih membahas pekerjaan, entahlah.

Amanda tampak langsung semringah begitu mendengar jawaban Arthur.

"Baiklah, aku akan datang ke Resort untuk menemuimu nanti," kata Amanda.

Arthur terkekeh sekilas. "Apa tidak lebih baik jika aku yang menjemputmu?"

"Kau tidak keberatan?" Amanda mengembangkan senyuman yang sebelumnya sudah tampak lebar.

"Tak masalah," jawab Arthur mengendikkan bahu cuek.

"Baiklah, aku akan mengirimkan alamat Apartmenku ke nomormu," ujar Amanda girang.

"Kau punya nomor ponselku?" Arthur tak menduga hal ini.

Amanda menggigitt bibirnya sambil melirik Arthur. "Maaf, aku mengambilnya dari data diri anda yang ada di file kantor," akuinya.

Arthur mengangguk, kemudian memilih undur diri dari hadapan Amanda. Dia melewati Jane, Gerard dan Brianna begitu saja.

Arthur mengendarai mobilnya, dia sendiri sebenarnya tidak begitu tertarik dengan ajakan Amanda. Andai tadi disana tidak ada Brianna, mungkin dia akan menolak mentah-mentah tawaran wanita itu. Arthur hanya ingin melihat reaksi Brianna ketika dia mengiyakan ajakan Amanda. Sayangnya, Brianna tampak datar-datar saja, padahal dia sudah memancing agar Brianna menoleh padanya untuk sekedar menunjukkan ketidaksukaan terkait Amanda yang mengajaknya pergi bersama.

Arthur menggenggam kemudi dengan erat. Rasa kesal seperti menggerogotinya. Kenapa Brianna tidak menunjukkan reaksi apapun? Tidak seperti dia yang gila karena wanita itu sempat pergi beberapa waktu bersama Gerard semalam?

Vibrasi ponsel Arthur menyadarkannya pada keadaan. Mobil yang dikemudikannya perlahan melambat untuk menerima panggilan itu.

"Arthur, kau kemana? Mommy ingin bicara padamu."

"Bicara apa, Mom? Bicara saja sekarang."

"Tidak, temui Mom di Resort sekarang." Jane mau menanyai Arthur terkait pelecehann yang dia lakukan terhadap Brianna, dia memang menunda untuk menanyai putranya sampai meeting dengan Gerard Smith benar-benar tuntas dihari ini.

"Tapi aku baru saja meninggalkan Resort, Mom."

"Kalau begitu, kembali!" tegas Jane.

"Sebenarnya ada apa, Mom?" Arthur pikir ini pasti masalah serius.

"Cepat kembali. Mom mau membahas mengenai apa yang sudah kau lakukan pada Brianna kemarin malam!" Suara Jane terdengar keras.

Dan Arthur terdiam untuk beberapa saat, hingga akhirnya mau tak mau dia pun memutar arah untuk kembali ke Resort.

...To be continue......

1
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Henny Aprilaz
bagus ceritanya
Henny Aprilaz
keren thor🥰
Henny Aprilaz
nah lho...gaskeun arthur🤣
Henny Aprilaz
wkwkwkw...cing garong🤣🤣🤣🤣
Henny Aprilaz
Haha ketemu c arthur...jodo yaaaa
Henny Aprilaz
loading otak c Arthur...tak menyadari bahwa dia mencintai c Bri....😇😇😇
Henny Aprilaz
semangat Bri🥰
Henny Aprilaz
kampret lo Arthur 😡😡😡
Henny Aprilaz
apakah Brianna mendapat pelecehan dari Arthur...d masa lalu
Henny Aprilaz
kayaknya waktu masa kuliah juga Arthur sudah menyukai Brianna dengan cara membully Brianna...menurut qu yaaaaa🤭
ncapkin
Luar biasa
Sry Handayani
flo bener" perempuan tulus
Lilis Ernawati
ceritanya bagusss... tp yg like kok ga byk yaaa
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
Sry Handayani
bisa tur bisa
Lilis Ernawati
baguuuss bgt ceritanyaaa...
Sry Handayani
Luar biasa
Naruto Kurama
maksdnya 🫣 tiba2 the end,😁
sakura
....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!