Pernikahan Paling Luar Biasa

Episode 15 : Pernikahan Paling Luar Biasa.

***

Rembulan yang sudah ditinggalkan oleh Kenzo di hotel sendirian melihat dirinya sendiri, mengenakan jas yang masih melekat di tubuhnya.

Suruhan Reynold sudah masuk dengan sipan dan menunduk, “Nona, semua sudah diurus oleh Tuan Reynold, saya akan mengatakan anda ke tujuan yang hendak Nona tuju, karena beliau mengatakan jika anda hanya memiliki satu hari kesempatan untuk melakukan kegiatan pribadi anda,”

“Pernikahan Nona akan diadakan dua hari dari sekarang, dan setelah itu anda harus segera kembali ke mansion Tuan Reynold dan menunggu persiapan pernikahan keesokan harinya,"

Suruhan dari Reynold segera menjelaskan keadaan yang akan diterima Rembulan kedepannya.

“Deg!”

Jantung Rembulan serasa diremas, matanya menatap dengan nanar lalu wajahnya menjadi memerah karena tidak bisa menunjukkan ekspresi yang benar yang harus ia tunjukkan.

Yang ia tahu dan yang ada di hatinya sekarang adalah jikalau lembaran baru dan kehidupan baru yang mengejutkan akan menyapanya di depan hari.

“Menikah dua hari lagi?” ucapnya pelan sembari menggenggam kuat cek kosong yang diberikan oleh Kenzo tadi.

“Benar Nona,” balas suruhan Kenzo itu kembali dengan kaku namun menundukkan badannya dengan sopan.

Rembulan tersenyum, walau hatinya sakit dan belum siap menerima pernikahan mendadak, dia sudah setuju jadi tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang.

Dia akan menghadapinya, dan tidak akan mengeluh, hidupnya benar-benar akan berubah.

Akan tetapi satu yang ia tahu, dia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti ibunya.

Dan lelaki bernama Kenzo itu, Rembulan yakin lelaki itu pasti sudah mencintai gadis lain yang bernama Laura.

Seperti yang ia dengar tadi malam.

Jadi pastinya pernikahan ini tidak akan bertahan lama.

“Tuan, tolong antar saya ke rumah sakit saja …”

Rembulan meminta suruhan dari kakek Reynold ini mengantarkan ke rumah sakit saja.

Rembulan akan merawat ibunya dan menjelaskan jika dia akan segera menikah.

Tentu Ibunya nanti pasti akan syok, akan tetapi Rembulan akan menjelaskan jika niat lelaki yang merupakan tuan muda itu baik.

Rembulan tidak akan menceritakan jika dia menikah secara terpaksa dan demi melunasi hutang ayah tirinya.

Akan tetapi akan beralasan dan berbohong jika dia menikah karena memang Tuan Kenzo memiliki perasaan tulus kepadanya walah kenyataan nya tentu saja tidak begitu.

***

Time skip,

Sudah dua hari berlalu sejak hari itu.

Bagaimana pun Kenzo meyakinkan Kakeknya, sepertinya Kakeknya sudah sangat bersikukuh dengan keputusannya.

Reynold bahkan mengancam akan mengakhiri hidupnya jika saja Kenzo tidak Menikahi gadis muda yang di klaim Reynold telah dirusak olehnya malam itu.

Walau Kenzo tahu jika semuanya itu ternyata hanyalah jebakan kakeknya, sebab di hasut oleh Rembulan.

Mau tidak mau, Kenzo terpaksa akan menikahi Rembulan tetapi kebenciannya semakin besar dan rasa jijik nya kepada gadis muda itu semakin besar pula.

"Gadis tidak tahu diuntung! sudah kuberikan cek, malah ingin menempati posisi Nyonya! sangat tamak dan menjijikkan! lihat saja apa yang akan terjadi kepadamu!"

"Hanya sampai memiliki anak, saat itu kau akan aku ceraikan!"

Geram Kenzo sudah mengenakan jas yang sangat rapih, dia benci dengan semua ini

Dia benci kenyataan jika dia tiba-tiba saja menikah, apalagi dengan gadis aneh yang tiba-tiba menjebaknya.

***

Disaat yang sama,

Tasya sudah keluar dari rumah sakit dan hanya butuh dirawat rumah saja.

Sekarang, Tasya tengah menemani putrinya yang sudah akan menikah secara tiba-tiba, sebenarnya Tasya tidak terlalu mengerti mengapa Rembulan tiba-tiba ingin menikah apalagi dengan tuan muda yang dikenal oleh Tasya sebagai pewaris tunggal dari keluarga Smith.

Sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ada di pikiran tasya, bagaimana putrinya yang masih sangat muda tiba-tiba menikah, akan tetapi dia terlalu lemah dan disaat yang sama merasa bersalah dan tidak bisa melakukan apapun.

Yang jelas, ia ingin putrinya benar-benar bahagia dengan pernikahan ini.

***

Saat Rembulan melihat ibunya terlihat sedih, dan duduk hanya menatap dirinya, Rembulan segera menghampiri dan memeluk ibunya.

“Ibu … apakah Ibu baik-baik saja? Kenapa Ibu melihatku seperti itu?”

Rembulan dalam balutan gaun putih yang indah, riasan yang anggun, Rembulan terlihat cantik sekali.

Rembulan sebisa mungkin untuk tidak menunjukkan betapa ia tertekan dan takut di hadapan ibunya.

Dari seluruh dunia ini, hanya Ibunya yang paling ia sayangi, jadi dia tidak ingin membuat Ibunya khawatir dan malah membuat keadaan ibunya menjadi buruk.

Tasya tersenyum lembut, wajahnya tidak terlalu pucat karena dipoles dengan riasan sebagai ibu dari pengantin.

Tasya mengusap rambut putrinya dengan lembut, dengan mata yang menyedihkan, tasya berbicara membuat haru dan rasa yang bercampur terasa di ruangan itu.

“Maafkan Ibu ya Nak, tidak bisa berbuat apa-apa, Ibu hanya berharap agar pernikahan mu ini akhirnya akan membawamu kepada kebahagiaan,” suaranya pelan, bergetar, ada linangan air mata di matanya akan tetapi seolah ditahan.

Karena Tasya merasa tidak pantas menangis di saat seperti ini.

Dan Tasya sadar jika dia adalah yang membawa penderitaan bagi putrinya, jadi tidak boleh ada satu tetes air mata pun keluar khusus untuk hari ini.

“Ibu … jangan mengatakan hal seperti itu, jangan meminta maaf, selama Ibu ada di sisiku itu sudah sangat cukup, Ibu fokus untuk menjaga kesehatan Ibu saja,"

"Bulan janji, nanti kita akan bisa bahagia dan tidak akan ada lagi yang akan menganggap remeh kita,”

“Aku pasti bahagia selama Ibu ada di sisiku,”

"Dan jangan khawatir Ibu, karena pernikahan ini pasti akan menjadi pernikahan paling luar biasa, aku pasti akan sangat bahagia," balas Rembulan memeluk Ibunya.

Tasya senang sekali ketika mendengar itu, hatinya sedikit tenang, walau sebenarnya dia tidak terlalu ingin bergantung kepada putrinya, akan tetapi apa boleh buat, dia terlalu lemah dan sakit, tak ada yang bisa ia lakukan.

Percakapan itu akhirnya terhenti ketika suruhan dari Reynold mengetuk ruangan jika sudah saat nya keluar dari ruangan dan menghadiri upacara pernikahan yang mendadak ini.

“Nona, sudah waktunya anda keluar di damping oleh ibu anda,” seru bawahan dari Reynold membuat jantung Rembulan semakin tak karuan dan tanpa sadar tangannya bergetar hebat dan gugup sekali.

***