NovelToon NovelToon
BANGKITNYA GADIS YANG TERTINDAS

BANGKITNYA GADIS YANG TERTINDAS

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Mengubah Takdir
Popularitas:97
Nilai: 5
Nama Author: Sagitarius-74

Gadis, sejak kecil hidup dalam bayang-bayang kesengsaraan di rumah keluarga angkatnya yang kaya. Dia dianggap sebagai anak pembawa sial dan diperlakukan tak lebih dari seorang pembantu. Puncaknya, ia dijebak dan difitnah atas pencurian uang yang tidak pernah ia lakukan oleh Elena dan ibu angkatnya, Nyonya Isabella. Gadis tak hanya kehilangan nama baiknya, tetapi juga dicampakkan ke penjara dalam keadaan hancur, menyaksikan masa depannya direnggut paksa.
Bertahun-tahun berlalu, Gadis menghilang dari Jakarta, ditempa oleh kerasnya kehidupan dan didukung oleh sosok misterius yang melihat potensi di dalam dirinya. Ia kembali dengan identitas baru—Alena.. Sosok yang pintar dan sukses.. Alena kembali untuk membalas perbuatan keluarga angkatnya yang pernah menyakitinya. Tapi siapa sangka misinya itu mulai goyah ketika seseorang yang mencintainya ternyata...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagitarius-74, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MELARIKAN DIRI

Kamar mandi itu semakin terasa sempit dan gelap seiring waktu. Sudah dua hari Gadis terkurung di dalamnya. Tanpa cahaya yang cukup, tanpa tempat tidur yang nyaman, cuma lantai keramik dingin yang jadi tempat tidurnya.

Tubuhnya penuh luka karena pukulan Nyonya Isabella, dan perutnya terasa lapar meskipun kadang ada makanan yang disembunyikan di depan pintu. Tapi bukan dari Renata atau Rafael. mereka bahkan sering lewat depan kamar mandi sambil menertawakan dia.

“Lihat, pembantu yang sombong itu sekarang terkurung kayak anjing,” ujar Renata dengan suara yang penuh ejekan.

“Dia layak dapat hukuman! Sebab, dia yang bikin Kakak Ferdo terluka,” tambah Rafael, dan keduanya tertawa keras.

Gadis menutupi telinganya, menangis diam-diam. Dia tidak menyangka kedua adik Ferdo yang dulu kadang baik padanya sekarang jadi begitu kejam.

Bahkan Tuan Antonio, yang dia kira akan adil, ternyata sama saja. Beberapa hari yang lalu, dia mendengar Tuan Antonio berbicara dengan Nyonya Isabella:

“Jangan biarkan dia keluar sampai Ferdo sembuh,” kata Tuan Antonio dengan suara yang dingin. “Jika dia keluar, dia bisa menyebarkan berita bohong tentang rumah kita. Dan tentang uang itu. Lupakan surat wasiat itu. Uang itu sudah jadi milik kita.”

Gadis hatinya hancur. Semua harapan yang dia miliki bahwa Tuan Antonio akan membela dia hilang begitu saja. Hanya ada dua orang yang dia harapkan bisa menolong: Ferdo dan Mang Diman, supir pribadi rumah itu.

Sore itu, ketika semua orang sedang istirahat, pintu kamar mandi sedikit terbuka. Seorang pria dengan rambut putih dan wajah keriput masuk. Ternyata itu Mang Diman.

“Nak Gadis, kamu baik-baik saja?” tanya Mang Diman dengan suara yang pelan, takut orang lain mendengar. Dia membawa ember berisi air hangat dan handuk.

Gadis bangkit dengan susah payah, kedua pipinya sudah dibanjiri air mata. “Mang Diman… aku kangen banget.”

“Kasihan sekali kamu, Nak,” kata Mang Diman "Aku sudah mengunjungi Nak Ferdo di rumah sakit, Mas Ferdo sudah bangun, tapi dia masih lemah. Dia terus menanyakan kamu, tapi Bapak Antonio dan Ibu Isabella bilang kamu tak peduli sama dirinya. Mereka memfitnah kamu, Nak.”

“Dia menanyakan aku?” Gadis menangis lagi, harapan sedikit muncul di hatinya.

“Ya, Mas Ferdo sangat khawatir. Dia bahkan mau kabur dari rumah sakit untuk mencari kamu, tapi dokter melarang,” jelas Mang Diman. “Aku bawa nasi dan lauk buat kamu. Makan ya, biar kuat.”

Dia memberinya bungkus makanan, dan Gadis makan dengan tergesa-gesa. Setelah selesai, Mang Diman berkata: “Besok pagi, aku akan bawa kamu ke rumah sakit untuk bertemu Mas Ferdo. Tapi harus diam-diam, ya. Kalau ketahuan, aku dan kamu akan disakiti.”

Gadis mengangguk dengan senyum. Akhirnya, ada orang yang benar-benar mau menolong dia.

Setelah mang Diman keluar, dan kamar mandi sudah tertutup kembali, Gadis bisa mandi air hangat..

Malam itu, Gadis tidak bisa tidur. Dia hanya berpikir tentang Ferdo. Bagaimana keadaannya, apakah dia sudah bisa berjalan, apakah dia masih ingat dirinya. Dia berdoa semoga Ferdo cepat sembuh.

Paginya, tepat sebelum matahari terbit, Mang Diman datang lagi. Dia membuka pintu kamar mandi dan membimbing Gadis keluar dari rumah itu dengan hati-hati. Mereka menuju garasi, di mana mobilnya sudah siap.

“Cepat, masuk!” ujar Mang Diman sambil memutar kunci mobil. Mereka melaju dengan cepat, menghindari jalan raya yang sibuk, menuju rumah sakit di luar kota.

Setelah setengah jam berkendara, mereka sampai di rumah sakit. Mang Diman membimbing Gadis ke ruang perawatan Ferdo. Dia mengigit bibirnya, hati berdebar kencang ketika melihat pintu ruangan itu.

“Masuk saja, aku tunggu di luar,” kata Mang Diman.

Gadis membuka pintu sedikit dan melihat Ferdo yang berdiri di hadapan jendela, memandang keluar. Pria itu mengenakan baju pasien, rambutnya sedikit kusut, tapi wajahnya masih sama seperti dulu, lembut dan penuh kasih.

"Ferdo…” ujar Gadis dengan suara pelan.

Ferdo berbalik seketika. Matanya membelalak, dan kemudian penuh kegembiraan.

"Ya Allah! Gadis? Kamu ada di sini!”

Dia berjalan mendekat dengan langkah sedikit lemah, dan langsung memeluknya erat. Gadis menangis sekeras-kerasnya, tubuhnya gemetar di pelukan Ferdo.

"Ferdo memelukku?!" pekik hati Gadis.. Jantungnya berdegup, rasa kikuk dan kaget juga senang, campur aduk jadi satu.

“Aku khawatir banget padamu, Gadis. Aku pikir aku tidak akan pernah melihatmu lagi,” kata Ferdo dengan suara yang tertekan.

 “Mereka bilang kamu tak peduli aku, tapi aku tidak percaya. Aku tahu mereka menyakitimu.”

“Ferdo, maafkan aku. Semua ini karena aku,” jawab Gadis sambil menangis.

“Jangan pernah bilang itu lagi,” kata Ferdo, melepaskan pelukan dan melihat matanya. Dia menyentuh pipi Gadis yang masih bengkak. “Kamu tidak salah apapun. Aku bersedia melindungimu, kapan saja. Bahkan jika harus melawan semua orang di rumah.”

Pada saat itu, Gadis melihat rasa suka yang tulus di mata Ferdo. Rasa yang dia juga rasakan padanya. Dia tersenyum, dan Ferdo juga tersenyum balik.

“Kita harus pergi dari sini, Gadis,” kata Ferdo. “Aku tidak mau kamu kembali ke rumahku. Kita bisa pergi ke tempat lain, memulai hidup baru bersama.”

“Tapi Ferdo, kamu masih sakit, itu juga tak baik dilakukan. Aku masih 17 tahun, belum lulus SMA," ujar Gadis dengan rasa khawatir.

“Aku sudah baik-baik saja, asalkan kamu ada di sampingku, kamu masih bisa terus sekolah. Walau aku masih 20 tahun, tapi aku bisa cari kerja untuk membiayai kamu,” jawab Ferdo. “Mang Diman sudah bilang dia akan membantu kita. Dia punya adik di kota lain yang bisa menampung kita.”

" Ferdo, tapi kamu masih kuliah di luar negeri.. Kamu sekarang cuti, ntar gimana sekolahmu?" tanya Gadis, ragu.

"Kamu lebih penting," jawab Ferdo singkat.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara teriakan dari luar ruangan

“Ferdo!”

Itu suara Tuan Antonio. Dia sudah ketahuan bahwa Gadis kabur dan mengikuti mereka ke rumah sakit.

“Cepat, Gadis, kita harus pergi!” ujar Ferdo sambil menarik tangannya. Mereka keluar dari ruangan dan bertemu Mang Diman yang sudah menunggu di koridor.

“Di situ! Kita keluar dari pintu belakang!” kata Mang Diman, membimbing mereka ke arah pintu belakang rumah sakit.

Mereka berlari dengan cepat, meninggalkan Tuan Antonio yang masih berteriak di belakang mereka. Mereka naik mobil Mang Diman dan melaju dengan cepat, menjauh dari rumah sakit dan dari rumah besar yang penuh kebencian itu.

Di jalan, Gadis memandang Ferdo yang duduk di sampingnya, dan Mang Diman yang mengemudi di depan.

Dia merasa bahagia,. meskipun mereka harus kabur dan tidak punya apa-apa, dia punya dua orang yang benar-benar baik dan mencintainya. Mereka akan memulai hidup baru bersama, jauh dari kebencian dan penderitaan yang dulu dia alami.

"Makasih Tuhan..."

1
Tie's_74
Haloo.. Minta dukungan untuk ceritaku yang ke 2 ya .. Makasih 😁🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!