Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.
Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.
Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melakukan Itu?
Hari ini... Sebuah pernikahan pun berlangsung dengan cepat, hanya di hadiri oleh kedua sahabat sekaligus anak buahnya Reyhan, yaitu Jefri dan Sandi. Kerena disana hanya kedua orang itu yang Reyhan percaya.
Reyhan tidak ingin pernikahan kontrak ini terdengar oleh tuan Dego, karena ini adalah adalah urusan pribadi dengan Leon masalah hati, dia ingin mengobrak abrik hati Leon. Ingin Leon merasakan seperti apa sakitnya saat orang yang dicintai menjadi milik orang lain.
Jenny tampak muram dengan pernikahan dadakan ini, apakah benar dia menjadi seorang istri sekarang? Seorang istri dari pria yang baru dikenalinya beberapa jam yang lalu? Rasanya dia seperti sedang bermimpi buruk, ingin sekali dia bangun dari mimpi buruk itu.
( Jika ada yang bertanya mengapa bisa menikah sementara Jenny tidak memiliki identitas? Jawabnya adalah Sandi seorang hacker disini dan dia juga sangat ahli dalam membuat identitas palsu.
Dan author tidak akan menjelaskan mereka beragama apa yang jelas bisa sah tanpa perlu ada Andreas hehe... )
"Kita mau kemana?" tanya Jenny saat memperhatikan jalan yang mereka tuju itu bukan ke rumah Reyhan.
"Berbulan madu." jawab Reyhan dengan santai.
Jenny kaget mendengarnya, "Bulan madu? sepertinya kita belum buat kesepakatan mengenai pernikahan kontrak ini, kau bilang hanya satu bulan kan? Oke karena pernikahan ini sudah terjadi , aku ingin mengajukan beberapa syarat kepadamu."
Reyhan yang sedang menyetir mobil dia menggelengkan kepala, "Tidak ada syarat apapun, sudah ku katakan kau milikku. Jadi menurut saja apa yang aku katakan dan aku perbuat. Ingat dua miliyar kau berhutang kepadaku! Anggap saja aku menyewamu selama satu bulan. "
Jenny merasa tersinggung mendengarnya, "Kau menyamakan harga diriku dengan sebuah mobil? Kalau tau seperti ini harusnya kau tidak usah menolongku waktu itu."
"Aku tidak berniat menolongmu tapi kamu yang meminta tolong padaku!" Reyhan menekankan kata itu.
Jenny terkejut saat Reyhan menepikan mobilnya di depan hotel milik Leon, "Apa kita menginap disini?"
"Iya, " kawan Reyhan singkat.
Jenny tidak menaruh curiga pada rencana Reyhan karena hotel Leon menang memiliki kualitas yang sangat baik, jadi wajar saja kalau sekeles Reyhan ingin menyewa kamar hotel disana.
"Lebih baik kita cari hotel lain saja? Ah bukan, lebih baik kita ke rumah kamu saja. Aku belum siap untuk melakukan itu dan aku tidak mau melakukannya."
"Melakukan apa?" tanya Reyhan, Pura-pura tidak tau.
"Ya.. melakukan i-itu. " wajah Jenny memerah saat mengatakannya.
Reyhan malah tertawa geli melihat wajah Jenny yang memerah seperti itu, dia jadi ingin menakuti Jenny, "Lalu kau ingin melakukannya dimana kalau bukan di hotel? Mau disini? di mobil?"
Jenny jadi gugup mendengar pertanyaan Reyhan, "Sudah ku bilang aku tidak mau melakukannya, kita baru satu hari kenal. Aku akui kamu memang tampan, tapi tampan itu tidak cukup membuat aku jatuh cinta kepadamu."
"Siapa juga yang menyuruhmu untuk jatuh cinta kepadaku? "
"Karena itu ayo kita pulang saja, jangan menginap di hotel. Aku ingin kita tidur di kamar terpisah."
Reyhan tak mendengarkan protes dari Jenny, "Ayo cepat keluar,"
"Aku tidak mau keluar!"
"Oke, baiklah kita tidak tidur di hotel." Reyhan memilih mengalah saja "Kita hanya makan malam saja disini."
"Masakan di hotel ini tidak enak, mending kita cari restoran saja." Jenny mencoba untuk mencari alasan karena tidak mau bertemu Leon.
Reyhan mengusap kasar wajahnya "Nanti kita tidur terpisah, jadi kau tidak perlu takut aku akan macam-macam padamu karena kau sama sekali tidak menarik bagiku. Karena itu ayo cepat keluar!"
Setelah mendengar kabar baik itu Jenny terpaksa ikut Reyhan keluar dari mobilnya, setidaknya dia akan aman dari Reyhan, sekarang dia tinggal berjaga-jaga saja agar tidak bertemu Leon.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...