***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 .
.
.
Roy melangkah dengan sangat buru buru masuk kedalam gedung pencakar langit milik sang bos, dia harus segera menemui bos nya itu, bahkan sapaan dari para karyawan ia abaikan
" asisten Roy kenapa ya kok buru buru begitu " tanya salah satu karyawan perempuan kepada temannya
temannya itu mengangkat bahu nya tidak tau " padahal aku sudah dandan secantik ini tetapi asisten Roy tidak melirik ku dan bahkan tidak memberikan senyuman manisnya kepadaku " kecewa wanita itu
temannya yang mendegar ucapan dari nya itu melihat nya dari atas hingga ke bawa dan kembali lagi dari bawa ke atas " kamu harus sadar diri yakali asisten Roy melirikmu " ucap nya menatap sinis temannya
temannya itu menatap malas kearah nya " kamu gak asik " ucap nya lalu melangkah pergi temannya hanya bisa menggelengkan kepala nya saja melihat kelakuan dari nya yang terlalu percaya diri.
sesampainya di lantai paling atas dimana ruangan bos nya berada, Roy berlari masuk dan langsung menerobos masuk kedalam ruangan sang bos
brakk
Shaka yang sedang sibuk degan tumpukan kertas di hadapannya itu mengalihkan pandangannya melihat kearah Roy, tidak sopan sekali asisten nya itu, berani masuk kedalam ruangannya sambil membanting pintu.
plak
Shaka melempar pulpen yang ada di tangannya kearah Roy dan tepat mengenai kepala pria itu. Roy langsung mengelus kepalanya sedangkan Shaka menatap tajam kearah nya
" apa kamu sudah bosan bekerja ROY " ucap Shaka degan matanya menatap tajam kearah Roy yang sedang berdiri tegap di hadapan nya
" tidak tuan... " jawab Roy cepat
Shaka mengangkat alis nya lalu melepas kacamata bacanya dan kembali menatap Roy
" ada apa kenapa kamu terlihat tegang begitu, dan awas saja jika kamu datang kesini tidak membawa informasi yang bagus aku akan memberimu hukuman dan juga memotong gajimu 30% selama dua bulan " ancam Shaka
" jangan begitu dong bos.... " protes Roy
" katakan " ucap Shaka lalu kembali memakai kacamata nya dan kembali menatap fokus ke arah berkas yang ada di hadapan nya
" anak bua yang Anda bayar melihat keberadaan Nyonya Moana di kota ini tuan " ucap Roy
Shaka yang sedang fokus dengan berkasnya itu langsung menghentikan kegiatannya dan kembali membuka kacamatanya, tatapan nya menatap serius kearah Roy
" mereka melihatnya di rekaman cctv yang ada di halte Bis di jalan xxxx " lanjut nya lagi
" kapan mereka melihat nya " tanya Shaka
" baru saja tuan " jawab Roy seraya mengambil ponsel nya di dalam saku celananya lalu memperlihatkan video yang di kirimkan oleh anak bua suruhan nya yang sudah di bayak oleh bos nya itu.
Roy langsung memberikan ponselnya itu kepada sang Bos dan dengan cepat Shaka meraih nya dan melihat video itu dimana disana Moana baru saja turun dari Bis dan tunggu kenapa istrinya itu menggandeng tangan dua orang anak perempuan. tetapi wajah kedua anak perempuan itu tidak jelas karena di kerumuni banyak orang yang lalu lalang.
" siapa anak perempuan itu Roy " tanya Shaka saat vidio nya sudah selesai karena hanya rekaman singkat itu saja yang di dapat oleh anak bua nya
" saya tidak tau tuan .... dan sepertinya beberapa hari yang lalu saat kita baru saja menemui klein di restoran xxxx wanita yang saya lihat di seberang jalan itu adalah Nyonya Moana, tetapi saya tidak yakin kalo itu Nyonya soalnya wanita itu hanya memakai pakaian sederhana saja , " jelas Roy
mata Shaka membulat mendegar ucapan dari asistennya itu bisa bisa nya Roy baru memberi tahukan nya sekarang. Shaka langsung berdiri dan memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya , mata nya menatap kearah jendela besar yang mengarah kea arah jalan raya.
" kenapa kamu baru memberi tahuku sekarang, jika kamu melihat wanita yang mirip dengan istriku beberapa hari yang lalu " tanya Shaka tanpa melihat ke arah Roy
" maaf tuan " jawab Roy menunduk tetapi matanya masih melirik kearah sang Bos
Shaka menghembuskan nafasnya dengan kasar fikirannya saat ini sangat kacau. apa lagi pada saat ia melihat dua anak kecil yang di gandeng oleh Moana pada saat turun dari Bis.
Shaka memijat pangkal hidung nya lalu melangkah ke arah sofa yang ada diruangannya, dan mendudukkan diri nya disana
" perintahkan kepada anak bua mu itu segera cari keberadaan istriku, seperti nya dia berada tidak jauh dari sini, dan satu lagi cari tau juga siapa anak kecil yang di bawa oleh istriku itu " perintah Shaka tanpa melihat kearah Roy
" baik tuan " ucap Roy lalu melangkah pergi dari sana meninggalkan Shaka yang masih duduk di sofa dengan menyandarkan tubuh nya
" Maafkan aku Moana, andaikan dari dulu aku tau semua kebenarannya aku tidak akan melakukan itu semua kepadamu, .... " gumam Shaka seraya kembali memijat pangkal hidung nya
.
.
.
Amora naik ke atas brankar Maura, lalu duduk di samping saudara kembar nya itu yang belum kunjung membuka mata nya.
" Maula kenapa kamu cuka cekali tidul, aku dicini kecepian " ucap Amora seraya menatap wajah pucat sang kembaran
" kamu cudah janji cama aku kalo kamu mau cembu, jadi kamu haluc cembu cupaya kita bica jadi olang cukcec cama cama, aku yang jadi doktel hebat dan kamu jadi pengucaha cukcec " lanjut nya lagi berharap Maura mendegar semua ucapannya
" dan kamu ingin beltemu Daddy kan,...? ayo bangun dan setelah kamu cembu kita cali Daddy cama cama, aku juga lindu cama Daddy tapi aku gak mau melihat Mommy menangis cetiap kali kita tanyakan dimana keberadaan Daddy nya kita " jelas Amora dengan wajah sedih nya, selama ini Amora tidak pernah bertanya dimana keberadaan sang Daddy karena ia tidak ingin melihat Mommy nya bersedih apa lagi menangis
berbeda dengan Maura yang selalu menanyakan keberadaan Daddy nya, tetapi Moana hanya mengatakan jika Daddy mereka sedang bekerja di luar negeri.
mata Amora berkaca kaca bersiap menangis " coba kita punya Daddy pacti mommy gak akan kelja teluc dan kita bica beli mainan yang banyak " lanjut nya lagi air matanya keluar membasahi pipi gembul nya.
seketika mata Maura perlahan terbuka dan melihat kearah Amora yang sedang menangis di samping nya
" Ail " ucap Maura dengan suara pelan tetapi masih jelas di dengan oleh Amora
Amora segera menyeka air matanya lalu memencat tombol yang ada di samping brankar Maura. setelah nya gadis kecil itu mengambil segelas air putih di atas nakas lalu memberikannya kepada Maura
" ayo minum yang pelan pelan ya " ucap Amora seraya memperbaiki sedotan yang menempel di bibir Maura
Muara meminum nya dengan pelan setelah nya pintu ruangan rawat nya terbuka dan masuk lah dokter Siska dan dua orang suster
dokter Siska tersenyum kearah mereka, dan salah satu suster itu menggendong Amora dan membawanya duduk di sofa dan dokter Siska langsung memeriksa keadaan Maura.
.
.
.