Sudah empat tahun ini kebun pisang milik Raharjo menjadi tempat yang paling menakutkan bagi warga sekitar, jangan kan malam hari, siang saja tidak ada yang berani mau lewat sana.
Bahkan keluarga Raharjo juga menghilang begitu saja, membuat warga menduga keluarga tersebut punya pesugihan.
kemana kah Raharjo menghilang bersama keluarga nya?
siapa yang sudah menjadi hantu di kebun pisang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Kematian Ana
Ana mendelik karena di atas tubuh nya ada seorang wanita dengan tubuh kurus kering seolah tidak punya daging sama sekali, bahkan tangan nya saja menampakan tulang yang sangat ringkih namun begitu panjang. wajah nya juga sangat mengerikan karena sorot mata yang seolah menyimpan dendam sangat kuat, Ana sama sekali tidak tau siapa wanita ini karena tiba tiba saja dia datang.
Hasan yang ada di luar mana tau soal kejadian ini karena dia pun tidak bisa melihat akan ada nya iblis yang sedang mengganggu Nyonya nya di dalam kamar pasien, takut pasti tidak bisa mau kari karena seluruh tubuh Ana kaku tidak bisa mau bergerak sangking takut nya.
Padahal saat ini dia ingin kabur secepat nya agar tidak di celakai hantu, dada yang di pijak sudah semakin sesak karena walau terlihat kurus kering begitu tapi berat nya seolah ratusan kilo. sungguh di luar nalar apa bila ada manusia sekurus ini namun sangat berat sekali, maka Ana pun berusaha untuk menimbulkan suara agar Hasan bisa dengar.
"Eeeehh, eeeghhh." Ana berusaha menggerang walau tertahan.
Hantu wanita ini malah tersenyum menyeringai menampakan barisan gigi nya yang ada tanggal dua di bagian samping, ini kalau sampai ketahuan oleh Maharani dan Nilam maka sudah pasti akan di bully nya habis habisan karena ada setan ompong pula. Ana sungguh mulai putus asa, leher yang sudah luka itu di injak dari mulut hingga sampai leher karena telapak kaki tersebut sangat panjang.
KREEEEEK.
Leher Ana berderak dan seketika itu juga nyawa nya melayang akibat di patahkan oleh wanita yang ada di atas nya, setelah melihat Ana meninggal dalam keadaan mendelik dan mulut terbuka lebar maka wanita ini sangat puas dan segera pergi. tujuan nya adalah sebuah rumah walau rumah itu tidak bisa dia masuki, hanya menunggu di luar dan entah sampai kapan dia menunggu kesempatan yang pas untuk balas dendam.
"Nyonya!" Hasan kaget karena suara mesin sudah menandakan Ana meninggal.
Dokter datang untuk mengecek kondisi nya Ana, namun mereka tidak bisa berbuat apa apa lagi karena Ana memang sudah tidak bernyawa di atas ranjang. Hasan terdiam dengan air mata jatuh tiba tiba, bohong sebenarnya kalau dia hanya kerja tulus untuk Ana, jauh di dalam lubuk hati nya dia pun menyukai wanita itu.
Mana saat ini Radja pun tidak bisa mau di hubungi membuat Hasan sangat bingung untuk mengambil langkah, mau membawa mayat pulang harus tanda tangan pula, dia di sini bukan apa apa sehingga tidak mungkin mau tanda tangan pula.
"Kemana dia pergi, astaga padahal bilang nya suruh menghubungi saja!" Hasan kesal juga lama lama.
"Biar Ibu saja, Ana anak nya Ibu jadi tidak perlu menunggu Radja." Bu Eli datang tergopoh gopoh dari luar kota.
"Nyonya sudah datang?!" Hasan kaget melihat orang tua Ana.
"Sudah Ibu bilang agar cari suami baik baik kamu, Nak! sekarang kamu harus mengalami nasib begini." Bu Eli menangis memeluk jasad anak nya.
"Jadi Radja memang tidak bisa di hubungi?" Pak Ismail menggeram kesal.
"Tadi Tuan Radja pamit untuk pulang dulu, tapi sampai saat ini dia belum kembali dan tidak bisa di hubungi." jelas Hasan pelan.
"Laki laki bangsat!" Pak Ismail kesal bukan kepalang saat ini.
"Tidak usah menyalahkan orang itu, Ana juga salah karena dia memasukan diri nya kedalam jurang ini!" Bu Eli malah menyadari bahwa ini semua salah Ana.
Pak Ismail pun terdiam karena ingat kala itu Ana sangat keras untuk menikah dengan Radja walau secara siri, padahal dia tau kalau Radja sudah punya istri. Ana mau karena dia termakan omongan Radja bahwa istri pertama nya sangat tidak baik dan hanya suka menghamburkan uang saja, kebahagian mereka bertambah setelah Ana hamil pula, padahal masih menikah siri dan sekarang malah mengalami nasib buruk sekali.
...****************...
Dua pria tampan berkelebat kesana kemari mengelilingi kebun pisang yang sangat luas ini, mereka terus berpencar untuk mencari siapa wanita yang ada di kebun ini, sudah di cari beberapa kali tapi tidak ketemu juga. Aksara sudah mulai kesal sekali karena hantu ini seolah tidak ada mau di ajak ketemu, tapi kalau orang biasa selalu saja di ganggu nya.
"Tidak ada loh, Ak!" Jalak kesal juga karena ini sudah mau shubuh.
"Sialan, membuat orang pusing saja kesana kemari." Aksara juga sangat kesal.
"Kenapa dia tidak mau menampakan diri pada kita, apa sebenarnya yang dia mau?" Jalak juga bingung sekarang menghadapi wanita di balik pohon pisang.
"Atau dia juga sama dengan kekasih kita?" Aksara menatap Jalak.
Jalak yang tidak paham akan maksud nya Aksara, sama bagai mana dan kenapa malah di samakan juga, kata kata itu yang membuat Jalak tidak paham. Aksara menatap kiri kanan untuk merasakan energi hantu itu, namun memang sama sekali tidak ada.
"Ku rasa dia mau nya terus terusan di bujuk agar mau menampakan diri, dia sama sama wanita seperti kekasih kita." jelas Aksara.
"Maksud mu kita harus bermulut manis untuk membujuk wanita ini?" Jalak sudah menyengir sinis.
"Ya kan siapa tau saja mau, dia ini wanita dan menghadapi wanita itu harus di bujuk lembut." jelas Aksara lagi yang sudah berpikir.
"Gila, aku takut kalau sudah terlalu sensitif." Jalak geleng geleng kepala.
"Kau tidak dengar akan janji nya Purnama?" Aksara menaikan satu alis nya.
Jalak nampak terdiam karena dia juga masih tidak mau mengambil langkah itu, takut kena amuk Arini, kekasih nya kalau sudah mengamuk tidak akan tanggung tanggung jadi ya rasa takut sudah pasti ada. andalan nanti dia tidak akan bertegur sapa, paling juga nanti seminggu kemudian baru mau di ajak bicara lagi.
"Satu jurus baru, dia mengambil kan pula dari kitab seribu jurus!" Aksara memang sangat semangat.
"Kau tidak takut kena amuk Nilam?" tanya Jalak pula.
"Ah sudah lah, aku mau ganti partner saja kalau kau begini terus!" kesal Aksara karena memang baru kali ini dia di pasangkan dengan Jalak.
"Ya terserah kau saja, aku tidak ingin masuk kedalam mulut singa." tolak Jalak karena dia tidak mau mengambil resiko.
"Akan ku katakan pada Purnama kalau aku mau sama Jeno saja." Aksara akan kembali pada besty lama nya saja.
Dengan Jalak kurang nyaman karena tidak satu pemikiran, jadi dia akan minta ganti pasangan, lagi pula Purnama pun ada ada saja tingkah nya pakai memasangkan Jalak dengan Aksara.
Ini jalak ya guys.
****Selamat pagi besty, enggak bisa up banyak hari ini emak nya teman othor yang operasi kemarin meninggal jadi mau melayat dulu ya****.
lanjut thor 🙏
Masih teka teki
lanjut thor seru