NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Abah

Jodoh Pilihan Abah

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Siska Dewi Annisa

Nizma Aida Mahfud, gadis cantik putri sulung dari Ustad Yusuf Mahfud, pemimpin pondok pesantren Al Mumtaz. Berparas cantik dan lulusan Al-Azhar Kairo membuat dirinya begitu didamba oleh semua orang.
Namun dia harus menerima kenyataan ketika sang Abah menjodohkannya dengan seorang pria bernama Bagas Abimana. Pria menyeramkan penuh tatto di sekujur tubuhnya dan merupakan ketua geng preman penuh masalah dan jauh dari Tuhan.
Sebagai seorang putri yang berbakti akhirnya Nizma menerima perjodohan itu meski banyak pihak yang menentang.
Akankah Nizma mampu menaklukkan hati seorang Bagas yang sekeras batu? mungkinkah Bagas akan berubah menjadi sosok imam yang baik bagi Nizma? ikuti terus kisah rumah tangga dengan bumbu cinta didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Dewi Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 tawaran menikah

Bagas baru saja merebahkan tubuhnya dia atas ranjang setelah membersihkan diri. Seharian ini dia mengawal klien dengan begitu banyak kegiatan.

Sudah empat hari dirinya berada di Singapura dan meninggalkan Nizma. Meski setiap malam mereka selalu melakukan panggilan video namun tetap saja rasa rindunya tak bisa terobati tanpa memeluk secara langsung sang istri tercinta.

"Assalamualaikum, sayang." Bagas menatap wajah cantik istrinya dari layar pipihnya.

"waalaikumsallam, abang." suara lembut itu seketika membuat senyum Bagas mengembang. Rasa lelahnya hari ini seakan hilang seketika.

"Cantik banget adek dari mana?" Bagas terkesima melihat Nizma yang begitu cantik mengenakan hijab berwarna hijau.

"tadi ikut umi kondangan di tetangga abang. Anaknya Pak Santoso tukang bakso itu loh. Abang sudah makan?" jawab Nizma sembari membetulkan hijabnya.

"Belum sayang, habis ini saja soalnya badan abang lengket dari tadi jadwal padet banget jadi mandi dulu." Bagas masih menggunakan bathrobe dengan rambut basahnya dia kusak dengan handuk.

Penampilan Bagas yang begini tentu saja membuat Nizma begitu terpesona karena kadar ketampanan prianya tampak berkali-kali lipat. Apalagi saat ini Bagas sedang minum air putih di botol. Tampak lelehan air mengalir di lehernya.

"Abang ganteng.." ucap Nizma tanpa sadar.

"Apa sayang?" Bagas sebenarnya mendengar namun seketika Nizma menutup mulutnya.

"Eh, astaghfirulloh.." Nizma jadi semakin salah tingkah ketika Bagas tiba-tiba melepas bathrobe nya dan memakai kaos. Untung saja Bagas sudah mengenakan celana pendek selutut.

Empat hari berjauhan dengan Bagas nyatanya membuat Nizma senewen sendiri. Semenjak menikah dan melakukan dengan Bagas pikiran Nizma jadi sering terkontaminasi dengan hal-hal Vulgar tentang suaminya.

Bahkan Nizma kadang berpikir apakah dosa memikirkan hal demikian, tapi dia memikirkan suaminya sendiri. Ah, sungguh Nizma benci terus berjauhan begini.

"Sayang kenapa wajahmu merah begitu? Adek demam?" Bagas kembali menatap layar ponselnya dan memperhatikan sang istri.

"Ah, nggak abang. Cuma gerah aja. Tiba-tiba cuacanya agak panas." Ucap Nizma salah tingkah.

Saat sedang sibuk mengobrol tiba-tiba Bagas mendengar sebuah ketukan di pintu. Dia pikir itu adalah petugas hotel namun saat Bagas memeriksanya rupanya dia asisten Tuan Prabu, klien yang sedang dia kawal.

"Sayang, sebentar ya ada yang mencariku." ucap Bagas tanpa mematikan sambungan teleponnya dengan Nizma.

"Selamat malam Pak Bagas, saya asisten tuan Prabu ingin memberitahukan bahwa beliau meminta anda menemuinya di restoran bawah untuk makan malam." ujar pria seumuran dengan Bagas dengan penampilan sangat rapi.

"Oh, baiklah sebentar aku akan bersiap." Bagas pun kembali ke dalam kamarnya dan melihat Nizma yang masih setia menunggunya.

"Sayang, maaf banget ya sepertinya abang harus matikan teleponnya dulu. Tuan Prabu, klien abang minta untuk bertemu." ucap Bagas.

"Yaudah, abang temui dulu. Nizma matikan panggilannya ya. Assalamualaikum." ucap Nizma.

"Waalaikumsallam, adek sayang. Jangan tidur malem-malem ya."

Setelah selesai bersiap kini Bagas kembali menemui Tuan Prabu. Kebetulan restoran yang dimaksud berada di lantai paling bawah hotel tersebut.

"Selamat malam, tuan." Bagas memberi hormat kepada kliennya dengan membungkukkan badannya.

Penampilan Bagas lebih kasual tak memakai setelan formal. Kaos hitam polos dia lapisi dengan blazer hitam serta celana hitam senada.

Wajahnya masih tampak segar dengan rambut sedikit basah memberikan kesan tersendiri untuk pria itu.

"Malam Bagas, maaf mengganggu istirahatmu. Saya hanya ingin mengajakmu makan malam. Tidak keberatan kan?" tanya Tuan Prabu.

"Tidak tuan, kebetulan saya juga belum makan malam." jawab Bagas.

Bagas pun mengambil tempat duduk yang sudah disiapkan. Sikapnya sedikit lebih santai sebab diluar jam kerja begini Bagas lebih senang mengakrabkan diri.

"Saya senang kamu mengawal langsung acara kunjungan saya begini. Kamu tahu kan saya tidak gampang percaya dengan sembarang orang. Sudah bertahun-tahun saya memakai jasa kamu dan tak pernah sedikitpun ada kekurangan. Saya sangat puas dengan kinerja tim kamu." ucap Tuan Prabu.

"Terimakasih tuan sudah mempercayakan jasa kami." ucap Bagas singkat.

"Untuk itu saya ingin memberikan sebuah apresiasi untukmu Bagas. Anggap saja ini sebuah bonus. Tolong kamu terima pemberian saya." Tuan prabu mengeluarkan sebuah paperbag kecil kepada Bagas.

"Maaf, apa ini tuan?" tanya Bagas.

"Hadiah kecil. Sebagai kenang-kenangan saja." ucap Tuan Prabu.

Bagas membuka paperbag tersebut dan mengeluarkan sebuah kotak. Dibukanya kotak itu dan Bagas sedikit tercengang dengan hadiah pemberian kliennya tersebut.

Sebuah jam tangan mewah edisi terbatas. Sudah dipastikan harganya tak main-main. Bagas tahu jam tangan tersebut hampir bernilai dua miliar.

"Maaf tuan, tapi ini terlalu besar dan saya tidak bisa menerimanya." Meski kliennya selalu royal namun Bagas tak sembarangan menerima hadiah. Rasanya hadiah tersebut terlalu besar untuknya.

"Tidak, itu sebanding dengan kerja kerasmu Bagas. Tolong jangan tolak pemberianku atau aku akan marah." mau tak mau Bagas pun terpaksa menerimanya.

"Bagas, sebenarnya satu lagi yang ingin aku tanyakan padamu." ucap Tuan Prabu.

"Iya tuan silahkan." Bagas sembari menikmati makan malamnya.

"Aku ingin kau menikah dengan putriku. Apa kau bersedia?" ucapan Tuan Prabu sontak saja langsung membuat Bagas hampir tersedak.

"Maaf, maaf tuan tapi, apa saya tidak salah dengar?" Bagas cukup terkejut hingga membuatnya tak fokus.

"Tidak, aku benar-benar ingin kau jadi menantuku Bagas. Kau adalah pria yang pantas untuk putriku. Karena saya percaya kamu bisa melindunginya." ucap Tuan Prabu.

Pria konglomerat itu memang memiliki seorang putri semata wayangnya. Bahkan Bagas juga mengenalnya.

"Maksud Tuan, anda ingin saya menikahi Dira?"

"Benar, saya kira kamu akan cocok dengannya." Tuan Prabu tampak tersenyum senang.

Sementara Bagas hanya bisa mengepalkan tangannya di bawah meja.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa." tolak Bagas seketika.

"Kenapa? Kamu sudah memiliki kekasih? Jadi yang dikatakan Dira waktu itu benar? Kamu sedang jalan dengan seorang wanita. Itu kekasihmu?" Tuan Prabu tampak memprotes.

Prabu Dharmawangsa memang terkenal kolot dan selalu semaunya sendiri. Jika memutuskan sesuatu dia pantang menerima penolakan. Tapi kali ini Bagas akan tegas menolaknya.

"Dia istri saya. Saya sudah menikah tuan." ucap Bagas akhirnya.

"Apa? Kau sudah menikah? Sejak kapan? Dan siapa gadis yang kau nikahi itu?" Prabu tampak sinis.

"Dia adalah Ustadzah Nizma Aida Mahfud, putri dari Ustad Yusuf Mahfud pemilik pondok pesantren Al Mumtaz. Dia istri saya." ucap Bagas dengan bangganya.

"Hahahaha... Kau mengada-ngada Bagas. Mana mungkin kau menikahi seorang ustadzah. Kau mau mengelabuhi saya ya?" Prabu tak percaya memandang penampilan Bagas dan rasanya tak mungkin jika dia menikahi seorang ustadzah.

"Anda bisa mencari tahu sendiri Tuan. Tapi seperti itulah kenyataannya. Dan saya sangat menyayangi istri saya." Bagas tampak berbinar ketika membayangkan wajah cantik istrinya yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya.

"Maaf tuan, jika pembahasan kita sudah selesai saya mohon ijin undur diri." Bagas pun beranjak dari tempat duduknya setelah Prabu mempersilahkan dirinya kembali ke kamar.

Sementara Prabu segera mengambil ponselnya meminta asistennya mencari tahu tentang istri Bagas.

"Dira, sepertinya kali ini Papa tak bisa menuruti keinginanmu. Bagas sudah menikah dan lebih baik kau melupakannya." ucap Prabu kepada putrinya melalui sambungan teleponnya.

"Apa? Bagas benar-benar sudah menikah? Tidak pa, aku cinta Bagas dan dia hanya boleh menjadi suamiku." ucap gadis itu sedikit memekik membicarakan Bagas.

"Jangan gila kamu. Masih banyak pria lain yang lebih baik dari Bagas." geram Prabu.

"Jika papa tak menuruti permintaanku ini maka aku akan melakukannya sendiri dengan caraku. Pokoknya aku hanya mau Bagas titik." panggilan itu langsung diputuskan sepihak hingga membuat Prabu mengurut keningnya.

Prabu pusing memikirkan putrinya yang selalu minta dituruti setiap keinginannya.

...****************...

1
Andariati Afrida
ceritanya bagus, lanjutkan thor
Mangatur Sialagan
baru mampir disini,ternyata menarik jg.
Nur Atika
hahahahahh
Nur Atika
keren
Winnie 💛
salah Bagas gak bisa tegas sm uler keket..
Lini
Gnteng ny oiiiiiii
Sama cntik
Lini
Hahahahahaha
Rita Mahyuni
alhamdulillah
Esther Lestari
nikmati hasil dari niat jahatmu Ayu
Esther Lestari
dasar bibit pelakor. jangan dibiarkan pelakor merajalela dirumahmu Nizma
Esther Lestari
pasti itu musuhnya abang Bagas
Nur Lizza
lah kok jd Qila nikah SM yg lain
artsiska: dibaca dulu kak ceritanya..
total 1 replies
Istrinya Minyoongi 💜
lahh kenapa dirubah author padahal seru lohh yang kemaren juga ceritanya 💪💪 fighting lanjutkan author 🤗😍
artsiska: baca ceritanya ya kak
total 1 replies
Winarti Winarti
judul novel terbaru author mengejar cinta sahabat di rak buku saya tdk ada
Kamisah 75: mengejar cinta sahabat
artsiska: maaf kak.. untuk buku itu saya revisi dan ganti judul. dengan versi cerita yang berbeda. Namun tetap dengan tokoh yang sama. Karena novel yang sebelumnya cerita kurang sesuai
total 2 replies
Monah
di tunggu thor
Wahyu Widyasari
Lumayan
Wahyu Widyasari
Biasa
Shxxbi
Pinter bgt thorr milih visual nya, sesuai kriteria ku sebagai pembaca 😆😆
tsuraya kenko
yg sok alim mlh sombong yaaa....
tsuraya kenko
abah sm bagas pny rhs masing2.

ahhh.. pinisirin.
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!