Nayna yang berencana pulang kampung untuk mengisi hari liburnya justru harus mengalami hal yang sangat tidak ia inginkan. Menikah !! yaa di usianya yang sudah 26 tahun dia memang belum memiliki rencana untuk menikah, namun hari ini ia harus menikah.
"Dengan siapa?" Batin Nayna bertanya-tanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Sulistianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
setelah mandi sore Nayna menemuin Nyonya Terendra yang sedang sibuk di dapur.
"Nenek buat apa?"Tanya Nayna
"Ini jamu turun temurun nenek buatkan buat kamu"Jawab Nyonya Tarendra sembari menuangkan Jamu dari panci kedalam gelas
"ini kan Jamu yang dibuatkan Mamah"Batin Nayna
"Maaf Nek, Nayna tadi udah minum susu, kalau jamunya diminum besok aja gimana Nek?"Tanya Nayna berusaha menolak dengan halus
"Enggak bisa"Jawab Nyonya Tarendra dengan wajah serius
"Tapi Nek..." Belum selesai Nayna melanjutkan ucapannya telah dipotong Nyonya Tarendra
"Minum sekarang, Kalau Nayna gak mau minum berarti Nayna gak sayang sama Nenek"Jelas Nyonya Tarendra yang membuat Nayna tak ada pilihan lain selain meminum Jamu
"Habiskan"Perintah Nyonya Tarendra
"Nek Pahit"Keluh Nayna
"Sedikit lagi, Habiskan gak baik buang-buang minuman"Ucap Nyonya Tarendra
"Huhhhh"Ucap Nayna yang telah menghabiskan 1 gelas Jamu
"anak pinter"Ucap Nyonya Terendra mengusap ujung kepala Nayna
***
TJ Group
Raka masih melanjutkan menyelesaikan berkas-berkas yang masih tertumpuk di atas meja. Sesekali Raka memijat Pundak dan juga dahinya.
Jam dinding terus berdetak,Jarum jam telah menunjukan pukul 10 Malam, Raka pun baru menyelesaikan pekerjaannya. Sepanjang Jalan menuju lift ia mengingat awal pertemuannya dengan Nayna, Mengingat ucapan Nayna saat didalam Lift. Tak terasa bulu kuduknya mulai naik, Keringat dingin mulai membasahi dahinya.
"Aah Shit, tolong jangan ganggu aku mbak Om pak bu mbah Buyut, Aku masih perjaka belum punya anak, Masih banyak pekerjaan kantor yang belum selesai, Tolong Jangan Ganggu aku, ganggu Nayna aja jangan Gua"Gumam Raka yang telihat ketakutan
Saat pintu Lift terbuka pun Raka segera berlari menuju mobilnya. Sepanjang jalan pulang Raka terus memutar surah-surah al-qur'an, sembari bibirnya berkomat kamit entah apa yang ia baca.
Raka kembali tenang saat telah memasuki komplek rumahnya. Ia berusaha setenang mungkin seperti tak mengalami apa-apa, Bersikap cool tepatnya.
Suasana rumah telah sepi.
"Apa sudah pada tidur semua"Gumam Raka berjalan memasuki Kamarnya yang terletak di lantai dua
Saat membuka pintu kamar ia melihat Nayna yang sedang duduk ditepi kasur, Mengenakan piyama yang cukup tipis, Nayna terlihat seperti orang mabuk , Hawa kamar pun sangat dingin membuat Raka tersentak karna terlalu dingin tidak seperti biasa, Ia pun mengecilkan suhu AC.
"Paaanass"Gumam Nayna
"Panas gimana, dingin gini"Jawab Raka meletakkan remote AC diatas meja
"Panasss"Gumam Nayna wajahnya kini memerah seperti kepiting rebus
"Hei Kamu kenapa?"Tanya Raka
"Ger..aah"Gumam Nayna
Tanpa Raka sadari Nayna telah membuka kancing baju satu persatu.
"hei hei kamu ngapain,Tutup baju mu"Teriak Raka yang langsung meraih tangan Nayna agar tak membuka semua kancing bajunya.
"Astagfirullah"Ucap Raka saat melihat payudara Nayna yang masih tertutup Bra berwarna hitam.
"Pasti Nenek yang bikin Nih bocah kaya gini"Gumam Raka
"Panasss"Gumam Nayna
Nayna pun menarik Raka menjadi lebih dekat dengan dirinya, Tangan Nayna mulai meraba-raba dada Raka yang langsung ditepis oleh Raka
"hei sadar"Ucap Raka yang terus membuat Nayna Sadar
Namun Nayna lebih berani dengan melingkarkan kedua tangannya ke leher Raka dan menariknya, saat Nayna hendak mencium Bibir Raka, Raka segera memundurkan wajah Nayna
"Nay Sadar Nay"Ucap Raka memukul pipi Nayna berkali dengan pelan Namun Nayna tak kunjung Sadar, Nayna berdiri dan hendak membuka celananya. Sebelum Nayna Membuka Raka menggendong Nayna dan membawanya kedalam kamar mandi, Nayna diturunkan oleh Raka dibawah Shower yang segera dinyalakan oleh Raka.
Raka terus membuat Nayna Basah kuyup,
"Sadar Nay Sadarrrrr"Ucap Raka dengan meninggikan suaranya
"Dinginnn"Keluh Nayna
"Heii Sudah sadar?"Tanya Raka meletakkan shower ketempat semula
Nayna hanya membalas dengan anggukan kepala
"Pusing"Keluh Nayna
"Ganti pakaian mu, Aku akan keluar kamar" Ucap Raka
Raka pun keluar kamar dan menuju dapur, Ia menuangkan air putih kedalam gelas.
"Duh untung junior ini bisa nahan"Gumam Raka
20 Menit berlalu, Raka pun kembali kedalam kamar , Nayna sedang menyisir rambutnya di depan cermin.
"habis minum apa kamu?"Tanya Raka
"Jamu dari Nenek"Jawab Nayna dengan suara pelan
"Kamu tau kan itu jamu apa?"Tanya Raka yang di balas anggukan kepala oleh Nayna
"Kalau tau kenapa kamu minum?"Tanya Raka yang terus memojokam Nayna
"Aku Dipaksa"Jawab Nayna dengan suara yang lebih tinggi
Raka hanya diam, dan segera menuju kamar mandi.
"aku tadi gak berbuat macam-macamkan?"Gumam Nayna
Nayna yang asik bermain ponsel tiba-tiba saja terkejut saat melihat Raka keluar kamar mandi hanya mengenakan handuk, Dadanya yang sixpack pun begitu indah.
"AAAAAAA"teriak Nayna suaranya yang cempreng memenuhi satu rumah
*Kamar Nyonya dan Tuan
"Suaranya Nayna itu Bu?"Tanya Tuan Tarendra
"Iyaa"Jawab Nyonya Tarendra
Tuan dan Nyonya Tarendra pun tersenyum senang.
"kamu ngapain keluar kamar mandi pake handuk aja lagi?"Tanya Nayna menutup matanya dengan kedua tangan, Namun ia sempat mengintip sedikit "Wow" Ucap Nayna
"Aku lupa bawa baju"Jawab Raka mengambil baju didalam Lemari dan kembali masuk kedalam kamar mandi
wajah semu terlihat di pipi Nayna.
"sexy"Ucap Nayna
"Sadar Nay sadar"Ucap Nya kembali menampar pipinya dengan pelan
Raka kembali dengan mengenakan celana kolor berwarna hitam dan baju kaos berwarna putih, Ia pun berbaring disamping Nayna
"Aku gak mau tidur disofa"ucap Raka
"Aku juga gak mau"Balas Nayna
"Yaudah tidur di satu kasur,pembatas guling"Ucap Raka meletakkan guling ditengah-tengah
Nayna pun mematikan lampu kamar dan menjadi gelap gulita.
"Nyalakan"Ucap Raka dengan suara yang cukup Tinggi
Nayna pun segera menyalakan Lampu
"Bisa gak ngomongnya santai aja gak usah ngegas"Omel Nayna
"lampu tetap nyala"Ucap Raka
"Aku gak bisa tidur kalau lampunya nyalanya"Ucap Nayna
"Aku enggak peduli"Jawab Raka membelakangi Nayna
"SHIT"umpat Nayna
Nayna berkali-kali mencari posisi tidur yang nyaman namun matanya tak kunjung terpejam.
"Kamu bisa tenang gak?"Tanya Raka dengan posisi membelakangi Nayna
"Aku kan udah bilang gak bisa tidur kalau lampunya nyala"Jawab Nayna Ketus
Raka membuat posisinya terlentang dan menatap langit-langit
"Kamu sejak kapan bisa lihat yang tak kasat mata?"Tanya Raka tiba-tiba
"entah"Jawab Nayna
"oh"Ucap Raka yang telah memejamkan matanya
Sementara Nayna masih berusaha untuk memejamkan matanya, Ia pun berinisiatif menutup matanya dengan masker mata agar membantu terlelap.
👍❤️❤️❤️