Kultivasi Terlalu Sulit, Jadi Aku Memutuskan Mereformasi Dunia Saja

Penyelidikan Elder Pengawal Hukum, Zhao, bagai kabut tebal yang tiba-tiba menyelimuti Sekte Awan Bergejolak. Suasana yang sebelumnya dipenuhi bisikan tentang Pertapa Fan dan konflik antar faksi, mendadak menjadi sunyi dan waspada. Semua orang berjalan dengan hati-hati, takut menarik perhatian sang Elder yang dikenal tanpa kompromi.

Bagi Li Fan, ini adalah ujian terbesarnya. Satu kesalahan kecil, satu jejak yang terabaikan, dan semuanya akan berakhir.

Langkah pertamanya adalah "pembersihan". Dia memerintahkan semua anggota inti jaringannya—Hong, Da Zhi, saudara Er-Lang dan San-Lang—untuk menghancurkan semua bukti komunikasi dan menghentikan semua aktivitas tidak resmi. Mereka kembali menjadi murid biasa yang tidak mencolok. Jaringan rekomendasi perdagangan yang dia bangun dengan susah payah dibiarkan mati suri.

Kedua, dia secara aktif "membantu" penyelidikan. Sebagai Pertapa Fan yang dihormati, dia dengan sukarela menawarkan wawasannya kepada Elder Zhao.

"Energi di sekte ini belakangan memang terasa... tidak selaras, Elder," ujarnya dengan suara khidmat saat mereka bertemu di ruang penerimaan. Aura Elder Zhao begitu kuat hingga membuat udara terasa berat. Ini adalah kekuatan Berlian Puncak, hanya selangkah menuju Estability. "Seperti ada pusaran halus yang mengacaukan aliran normal. Mungkin itu yang menyebabkan beberapa 'kehilangan' kecil dalam distribusi sumber daya."

Dia tidak menyangkal. Dia mengalihkan. Dia mengubah penyelidikan kriminal menjadi masalah "ketidakselarasan energi", sebuah bidang di mana dia adalah "ahli". Dengan melakukan ini, dia menempatkan diri sebagai sekutu, bukan tersangka.

Elder Zhao, pria dengan wajah seperti pahatan batu dan mata tajam seperti elang, mengamatinya dengan dingin. "Pusaran halus, katamu?"

"Ya," Fan mengangguk. "Terkadang, ketika niat egois terlalu banyak berkumpul, mereka dapat menciptakan pusaran karma yang mengganggu keseimbangan. Bukan kesalahan satu orang, tapi akumulasi dari banyak keinginan kecil."

Ini adalah omong kosong mistis. Tapi itu adalah omong kosong yang sulit dibantah, terutama dari mulut "Pertapa Fan".

Elder Zhao terdiam sejenak, lalu mengalihkan pertanyaan. Penyidikan formalnya berlanjut, tapi tekanan langsung pada Li Fan berkurang.

Kemenangan kecil ini tidak membuatnya lengah. Dia tahu Elder Zhao tidak mudah tertipu. Ini hanya gencatan senjata.

Sambil terus berpura-pura sebagai penasihat spiritual yang tidak berbahaya, Li Fan secara diam-diam mulai menyelidiki sang Elder sendiri. Melalui kenangan yang dibagikan oleh murid-murid tua dan catatan perpustakaan, dia mengetahui bahwa Elder Zhao adalah seorang kultivator yang kaku dan sangat taat pada peraturan. Kelemahannya? Dia sangat membanggakan stabilitas dan reputasi sekte. Apa pun yang mengancam dua hal itu akan menarik kemarahannya.

Karena itu, Li Fan memutuskan untuk tidak melawan Elder Zhao secara langsung. Sebaliknya, dia akan memberikan kepada Elder Zhao persis apa yang diinginkannya: ketenangan.

Tapi ketenangan yang dia ciptakan adalah ketenangan palsu, seperti permukaan danau yang tenang di bawahnya dipenuhi dengan ikan yang saling memakan.

Dia menggunakan sisa pengaruhnya untuk sementara "mendamaikan" konflik-konflik yang dia picu sebelumnya. Dia meyakinkan murid Elder Hui bahwa teknik yang disembunyikan murid Elder Bao mungkin tidak seefektif yang dikira. Dia menyebarkan desas-desus bahwa persaingan mereka justru merugikan sekte dan bisa membuat Elder Pengawal Hukum marah.

Dia tidak menyelesaikan konflik; dia hanya mendorongnya kembali ke bawah permukaan, di mana konflik itu akan mendidih lebih panas dan lebih berbahaya.

Hasilnya, dalam beberapa minggu, sekte itu tampaknya kembali tenang. Laporan konflik menurun. Elder Zhao, yang melihat "stabilitas" telah pulih, secara bertahap mengurangi penyelidikannya. Dia mungkin masih curiga, tapi tanpa bukti dan dengan sekte yang tampak tenang, dia tidak punya alasan untuk terus berfokus pada Pertapa Fan.

[Berhasil Mengelabui Entitas Level Tinggi dan Menjaga Operasi Bawah Tanah. Dampak: Besar. Poin Pengaruh: +500]

Lima ratus poin! Hadiahnya sangat besar, mencerminkan tingkat risiko yang dia hadapi. Kayu Menengah (1700/10,000).

Dengan berkurangnya pengawasan Elder Zhao, Li Fan tidak langsung kembali ke aktivitas lamanya. Itu akan terlalu naif. Sebaliknya, dia membangun kembali jaringannya dengan lebih hati-hati, lebih terenkripsi. Dia hanya menggunakan kontak tatap muka, menghindari catatan tertulis. Dia juga mulai merekrut anggota baru dari kalangan yang tidak terduga—seorang pelayan tua di menara Elder, seorang kurir yang sering bolak-balik ke kota bawah—orang-orang yang tidak memiliki kekuatan tapi memiliki akses ke informasi.

Sementara itu, kultivasi pribadinya akhirnya mulai menunjukkan kemajuan. Dengan pil dan spirit stone yang dia kumpulkan secara diam-diam, ditambah dengan metode "penyaringan" kacunya yang unik, setetes energi spiritual di dantiannya perlahan-lahan mulai berkembang, dari setetes menjadi segelas kecil.

Suatu malam, saat dia bermeditasi, dia merasakan sebuah "dinding" yang tidak terlihat. Sebuah titik buta dalam persepsinya. Itu adalah batas dari Kayu Menengah. Dengan usaha yang cukup, dia bisa mendorongnya dan memasuki Kayu Atas.

Tapi itu membutuhkan energi yang besar, sebuah lonjakan kekuatan yang tidak bisa dia capai hanya dengan kultivasi bertahap. Dia butuh sebuah "katalis". Sebuah sumber daya yang langka, atau sebuah pencerahan yang mendalam.

Dia memandang ke arah tempat yang disebut "Gua Spirit Kayu Primordial", sebuah tempat kultivasi khusus untuk murid-murid berakar Kayu yang paling berbakat. Tempat itu dikunci rapat dan dijaga ketat. Hanya murid inti dengan akar Emas ke atas yang diizinkan masuk.

Mustahil baginya untuk masuk dengan kekuatannya sekarang.

Tapi Li Fan sudah belajar. Apa yang tidak bisa diraih dengan kekuatan, bisa diraih dengan kecerdikan.

Dia mulai mempelajari sistem keamanan gua, jadwal penjaga, dan catatan siapa saja yang masuk. Dia mencari celah, kelemahan, atau seseorang yang bisa dia manipulasi.

Perburuan untuk naik ke Kayu Atas telah dimulai. Dan kali ini, targetnya bukan lagi sekadar poin pengaruh, tapi kekuatan sejati yang akan membawanya lebih dekat pada tujuannya yang akhir: kebebasan mutlak dari takdir sebagai "sampah".

Dia tersenyum dalam kegelapan. Permainan ini semakin berbahaya, tapi hadiahnya juga semakin manis. Setiap langkah membawanya lebih dekat untuk menjadi master dari takdirnya sendiri.