Wanita Simpanan Tuan Romano

Hancur sudah hidup Cassandra. Jika kemarin dia masih bisa bertahan menghadapi dunia yang begitu kejam karena ada Jason yang selalu tersenyum dan membuatnya semangat. Kini, tidak ada lagi yang berarti dalam hidupnya.

"Cass, pulang yuk. Ini udah mau hujan. Nanti kamu sakit. Dari pagi kamu belum makan, loh." ajak Evelyn karen memang hari sudah mau hujan dan mungkin sebentar lagi air dari langit akan turun.

"Aku masih mau disini, Eve." jawabnya dengan lirih.

Matanya sembab, wajahnya pucat. Cassandra sudah seperti mayat hidup saat ini.

"Tapi ini Udha mau hujan Cass. Pulang sama gue yuk. Kita ke rumah gue atau kemana gitu, biar Lo gak kepikiran Jason terus." lanjut Evelyn.

Sayangnya Cassandra tetap sama. Dia tidak bergeming sedikitpun. Tatapannya terlihat sangat kosong. Tidak ada apapun lagi dalam dirinya saat ini selain kehancuran.

"Yaudah, gue pulang dulu yak. Kalau butuh apa-apa hubungin gue!" Cassandra tidak menjawab. Dia hanya menganggukan kepalanya dan membiarkan orang-orang meninggalkannya satu persatu. Evelyn adalah orang terakhir yang bersamanya. Sedangkan keluarganya juga sudah pulang lebih dulu.

"Beneran kamu udah gak ngerasa sakit lagi ya, Nak? Kasih tau mama kalau tempat baru kamu enak ya. Mama akan susul kamu. Kita akan bersama-sama lagi...hiks...hiks...hiks..." runtuh sudah benteng pertahanan Cassandra yang sejak tadi berusaha dia pertahankan.

Semuanya hancur, tidak ada lagi yang tersisa dan Tuhan telah mengambil semua dari dirinya. Semuanya, tidak ada yang tersisa selain nafas yang masih berhembus hingga detik ini. Bahkan jika bisa dia meminta, lebih baik ambil juga nyawanya agar dia bisa bersama dengan putranya.

Hujan turun dengan begitu derasnya hingga membasahi tubuh Cassandra yang begitu lemah.

Entah berapa lama di sana, hingga Cassandra memutuskan untuk pergi meninggalkan makan putranya.

Langkahnya terasa berat untuk menjalani kehidupan. Pikirannya benar-benar kosong hingga tidak sadar jika saat ini dia berada di tengah jalan.

Tin....

Sebuah mobil yang tadinya melaju dengan cukup kencang berhenti mendadak dan hampir saja menabrak dirinya.

"Ada apa?" tanya Romano saat supirnya menghentikan mobil mereka secara mendadak.

"Ada perempuan dan sepertinya orang gila, Pak." jawab supirnya membuat Romano yang sejak tadi fokus pada iPad miliknya langsung mengalihkan pandangannya dan dia melihat wanita yang berlalu meninggalkan mobilnya.

"Pak, anda mau kemana?" tanya supirnya saat melihat Romano yang mengambil payung lalu keluar dari dalam mobil.

Romano berjalan ke arah Cassandra, dan berdiri tepat di belakang wanita itu. Merasa tidak ada air yang membasahi tubuhnya lagi membuat Cassandra berbalik arah.

Matanya menangkap sosok yang beberapa kali menolong dirinya. Terlihat sekali jika saat ini wanita ini sedang tidak baik-baik saja.

"Pak, Roma-no,"

Brugh...

Tubuhnya ambruk begitu saja karena terlalu lelah dengan hari ini. Beruntung Romano sigap langsung membawa Cassandra masuk ke dalam mobilnya.

Melihat Romano yang kembali ke arah mobil membuat supirnya langsung sigap membuka pintu belakang dan membiarkan bos beserta seorang wanita yang berada di dalam gendongannya untuk masuk ke dalam mobil.

"Pulang ke apartemen!" titah Romano pada supirnya.

"Kamu tau apa yang harus kamu lakukan!" lanjut Romano pada supir pribadinya.

"Saya akan merahasiakan ini dari keluarga anda, Pak." jawab supirnya yang sudah tau apa yang harus dia lakukan.

Romano tidak bersuara lagi dan membiarkan supirnya membawa mereka ke apartemen. Sedangkan tatapannya masih tertuju pada Cassandra. Entah apa lagi masalah hidup wanita ini hingga membuat mereka kembali bertemu dalam situasi seperti ini.

***

Nb : Gambar pertemuan mereka anggap aja kayak gini ya, we.