"Ganteng banget, pasti burungnya gede."
Penulis gila yang masuk ke dalam novel orang lain, karena malas berurusan dengan plot alay. Dia mengadopsi man villain dan menikahi second male lead.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengubah alur
(Mulai dari sini, Assa akan di panggil Yola).
Sky terdiam mematung, menatap Yola dengan intens. Tatapannya terkejut, bahkan dia sampai sedikit menganga. Melihat Yola sampai menangis dalam keadaan mabuk, terus mengucapkan kata jika dia menyukai Sky sejak lama.
"Yola." Panggil Sky.
"Ya? lo mau pergi?." Yola sudar teler.
"Ngga, gue cuma mau tanya satu hal." Ucap Sky.
"Apa? tanya aja, gue bakal jawab semuanya." Jawab Yola semangat.
"Sejak kapan lo suka sama gue?." Tanya Sky.
"Udah lama, sejak kita masuk SMA." Jawab Yola, itu ngarang.
Sky menatap Yola dengan rumit, dia memang menyukai Yola dalam diam. Tapi dia tidak pernah menyangka akan mendapatkan ungkapan perasaan lebih dulu, dia pikir Yola membencinya dalam artian lawan jenis.
"Lo udah mabuk berat, mending lo tidur. Gue bakal balik sekarang, kita bahas ini besok setelah lo sadar." Ucap Sky.
"Ett lo mau kemana Sky, lo mau pergi kan? lo cari alasan buat kabur kan?. Oke deh kalo lo mau pergi, peluk gue untuk yang terakhir kalinya, gue bakal pura-pura ga kenal sama lo setelah ini." Ucap Yola, melantur.
"Lo ngomong apa sih, kita bakal bahas ini besok kalo lo udah sadar." Sky tau Yola sudah tidak bisa diajak bicara.
"Lo beneran gamau peluk gue dulu apa? sakit banget hati gue, gue rasanya pengen mati." Yola rebahan dengan dramatis.
"Jangan mikir yang ngga-ngga, gue bakal kesini lagi besok." Ucap Sky.
"Udahlah sana lo pergi aja brengsek, emang ngga ada yang mau sama gue." Yola galau.
"Oke, mau lo apa?." Sky berusaha pergi, tanpa membuat Yola kesal atau marah.
"Peluk gue, setelah ini nomor lo gue blok." Ucap Yola.
"Gue cuma mau pulang, besok gue dateng lagi." Ucap Sky, dia memeluk Yola sebentar.
Sebagai pria gentle dan manly, dia tidak akan mencari kesempatan dalam kesempitan. Dia tidak akan menyentuh Yola dalam keadaan mabuk, dia harus menanyakan lebih lanjut soal perasaan Yola padanya besok. Meskipun dia senang, dia tetap tidak bisa percaya begitu saja.
Sky membawa semua sampah dan botol bir yang mereka minum, ke dalam kantung kresek. Setelah menyelimuti Yola dan menutup jendela, Sky pergi keluar dari rumah membawa sampah makanan mereka.
Setelah Sky keluar, Yola membuka matanya dengan datar. Yola hanya pura-pura mabuk, dia tidak teler sama sekali. Yola terduduk dan bersandar pada kepala ranjang dengan lesu.
"Wahhh ternyata dia gentle banget ya. Liat gue teler bukannya langsung di grepe, malah milih pulang. Kayaknya gue harus pancing lebih dramatis lagi deh." Gumam Yola.
Yola turun dari ranjang dan ganti baju menggunakan daster satu tali. Dia cuci muka, duduk di meja belajar dan membuka ponselnya, hal pertama yang Yola lakukan adalah menghapus semua data milik Yola asli.
"Oke mari kita pikirkan secara jernih, sesuai alur musuh Sky cuma dua yaitu ML dan antagonis pria. Apa ya yang bikin Sky benci sama si antagonis?." Gumam Yola mengingat-ingat alurnya.
"Haduhh semuanya berporos sama karakter utama, oke mending kita tulis dulu nama para karakter, sifat dan kelemahan mereka masing-masing. Sebagai penulis gue pasti bisa ganti alur cerita ini jadi lebih menarik." Gumam Yola Optimis.
Yola mengetik sesuatu di catatan ponselnya, menulis semua yang harus dirinya ingat. Karena membaca dengan malas, dia sedikit lupa-lupa ingat dengan alur dan nama para pemeran.
Isi catatan :
1. Male Lead (Pemeran utama pria)
Bernama Mahesa Birawa, ciri fisik tampan dan cuek. Tinggi 188cm, anak tunggal kaya raya.
2. Female Lead (Pemeran utama wanita).
Bernama Senja Lestari, ciri fisik pendek, pickme, sok imut, kampungan, caper, ngrepotin banyak orang, ga tau diri.
3. Male Villain (Antagonis utama pria).
Bernama Langit Cakra Bumi , ciri fisik tampan badboy pucat. Tinggi 190cm. Bibirnya hitam karena punya penyakit paru-paru, jago gelud, miskin, calon mayat.
4. Second Male Lead (Pemeran pria kedua).
Bernama Sky Alexander Luis, ciri fisik sangat tampan, kalem, tenang, dewasa, tinggi 198cm, sebatang kara tapi punya warisan. Perokok, jago gelud, calon sadboy.
5. Female Villain (Antagonis wanita).
Bernama Yolanda Vioni, ciri fisik cantik, tinggi 170cm, putih, judes, centil. Anak panti yang diadopsi orang kaya, sekarang sebatang kara tapi punya warisan dari orangtua angkat. Sifatnya tempramen dan labil, calon mayat.
Yola menuliskan semua karakter penting dalam cerita, setelah mengamati semua sifat dari karakter. Yola paling benci pada Mahesa dan Senja, mereka terlalu prik untuk menjadi pemeran utama.
Justru Yola merasa kasihan pada Langit dan Sky. Dua nama dengan arti yang sama, memiliki akhir menyedihkan, hanya saja latar belakang mereka berbeda.
"Bentar deh, Alasan Sky benci sama Langit itu apa?." Gumam Yola melupakan sesuatu.
"Alasannya sih gue lupa ya, tapi gue sempet baca kalo Sky itu benci banget sama karakter antagonis menyedihkan ini. Kayaknya bisa nih mancing Sky pake dia, kira-kira enaknya gimana ya?." Yola mulai membuat rencana.
"Si Langit ini kan miskin, punya penyakit paru-paru parah, bentar lagi bakal kecintaan sama si senja dan berujung mati. Kasihan juga kan? gimana kalo gue adopsi aja, kayaknya lucu deh. Gue bakal adopsi dia diem-diem, nanti kalo Sky tau pasti marah besar dan nentang keputusan gue. Tapi gue bakal bodoamat, kalo dia mau sama gue dia harus mau juga jadi Ayah sambung langit. Dengan gitu dua karakter kasihan ini aman, tinggal gimana caranya menenggelamkan Mahesa sama Senja." Gumam Yola, membulatkan rencana.
"Hohoho alur yang unik begini baru seru, bayangin musuh jadi anak sambung." Yola tertawa merasa tertarik.
Yola membuka akun sosmed nya, memblokir Sky agar tidak bisa menghubunginya. Drama tarik ulur dan kesalahpahaman seperti ini perlu, setelah Sky di blokir kini tinggal Yola mencari informasi tentang Langit.
"Oh ini sosmed si Langit? low profil banget ya, bahkan profilnya aja gambar langit senja. Bikin merinding aja deh, kenapa nama kalian harus secocok itu?." Yola bergidik.
"Dari cerita aslinya Langit tinggal di kost petak, dia kerja jual Hoodie dengan cara preman alias pemaksaan. Dia gitu karena butuh uang buat makan dan berobat, pura-pura jadi berandalan karena ngga mau dikasihani." Gumam Yola, merasa kasihan.
"Gimana kalo sekarang aja gue pergi ke kost petak dia? jam dua pagi bertamu itu gapapa kan?." Yola sudah gila karena mabuk.
Yola beranjak dan ganti baju lagi, memakai celana training dan Hoodie oversize. Memakai topi dan kupluk, dia juga membawa beberapa uang untuk jaga-jaga.
Yola keluar dari rumah dengan hati-hati, mengeluarkan mobil dari garasi dan pergi mencari kost petak tempat tinggal Langit saat ini.