Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 memikirkan kembali.....
Seminggu berlalu.......
Al datang ke Apartemen saat malam menjelang setelah satu minggu dia sibuk dengan urusannya, ternyata Safira tertidur di ruang tengah dengan leptop yang masih menyala di meja.
"Satu minggu aku berusaha mencari cara tapi sungguh sangat tidak membuatkan hasil. "
ucap Al saat menghampiri Safira dan langsung menggendong Safira menuju kamar.
Safira membuka matanya saat Al sedang menapaki tangga menuju kamar, Safira tersenyum dan langsung bersandar ke dada bidang Al.
"Aroma tubuh ini yang aku rindu akhirnya aku bisa menghirupnya kembali, kemana saja selama ini kamu Mas dan gak mungkin aku menanyakan karena bukan kuasa aku. "
gumam Safira dalam hatinya saat merasakan ketenangan saat bersandar pada dada Al.
Tiba di kamar, Al langsung merebahkan tubuh Safira secara perlahan dan Safira langsung menatap wajah Al yang sedang menatap ke arahnya.
"Jangan biasakan tidur di luar, kalau lelah cepat selesaikan kerjaannya dan langsung ke kamar. "
ucap Al dan Safira mengiyakannya.
"Mau aku siapkan air untuk mandinya Mas?? "
tanya Safira dan Al menggelengkan kepalanya.
"Siapkan diri kamu saja karena saya akan memintanya setelah mandi. "
jawab Al dengan nada dingin nya dan Safira langsung mengiyakannya.
Safira seperti biasa langsung mengganti pakaiannya dengan gaun malam kesukaan Al, sudah terbiasa mempersiapkan semua bahkan Safira seperti istri yang menunggu sentuhan suami.
Hanya lima belas menit Al di dalam kamar mandi dan langsung keluar, dia tersenyum dengan langkah kaki menghampiri Safira yang sudah menunggunya di atas ranjang.
Keduanya pun larut dalam kegiatan panasnya dan Al benar benar seperti predator yang memangsa makanannya, dia tidak memberikan jeda untuk Safira istirahat karena dia terus dan terus menyentuh Safira.
.
.
Pagi menjelang.......
Al seperti biasa terbangun terlebih dahulu sedangkan Safira masih terlelap di atas ranjangnya, Al menggelengkan kepalanya melihat tingkah Safira.
"Aku tunggu di kampus saja dia, hari ini ada kelas pagi lagi. "
ucap Al setelah menulis catatan untuk Safira dan langsung menuju keluar Apartemen.
Al langsung menuju kampus tanpa sarapan dahulu, karena kelas nya di mulai pagi hari ini dan Al tidak mungkin telat mengisi pelajarannya.
Safira membuka mata tepat pukul delapan pagi dan Safira tahu kalau Al pasti sudah berangkat ke kampus.
Safira beranjak dan mengambil catatan kecil yang di tulis oleh Al untuknya, Al hanya memberitahu kalau dia berangkat duluan lalu meminta Safira menyusul nya ke kampus.
"Ngapain juga dia minta aku ke kampus, gak ada kerjaan banget dan aku juga lagi sibuk. "
gumam Safira sambil beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
.
.
.
.
Safira sangat malas sebenarnya ke kampus, tapi ancaman pesan singkat dari Al membuatnya kesal dan terpaksa pergi ke kampus dengan membawa beberapa tugas nya.
Tiba di kampus dengan tangan menenteng makanan juga leptopnya, Safira langsung menuju ruangan Al karena Al yang memintanya walaupun Al sedang di dalam kelas tapi Safira tetap akan menunggunya.
Begitu pintu terbuka ternyata benar Al tidak ada di dalam dan Safira langsung masuk sebelum ada orang yang melihatnya.
"Rapih seperti biasa, dia sangat rapih di luar kamar tapi di dalam kamar sangat berantakan dan liar sekali. "
gumam Safira saat memperhatikan sekeliling ruangan Al.
Dari pada bosan menunggu Al, Safira memilih membuka leptop nya dan mengerjakan skripsi nya kembali yang hanya beberapa lagi akan segera rampung, Dosen pembimbingnya pun tidak mempersulit bahkan melancarkan nya dalam menyusun skripsi nya.
Tiga puluh menit kemudian pintu terbuka, Al masuk dan langsung mengunci pintunya, Al tersenyum dan langsung menuju meja nya untuk menyimpan tas juga beberapa buku yang di bawanya.
"Mau makan langsung Mas?? "
tanya Safira setelah merapihkan leptopnya.
"Boleh, siapkan dulu saja yaa. "
jawab Al yang langsung menuju kamar mandi untuk mencuci tangannya.
Beberapa menit kemudian Al langsung duduk di samping Safira yang sedang merapihkan makanannya.
"Skripsi kamu sudah rampung semuanya?? "
tanya Al saat menerima minum dari Safira.
"Tinggal tahap akhir dan mudahan mudahan saja gak ada kendala biar secepatnya sidang terus wisuda deh. "
jawab Safira dan Al hanya menganggukkan kepalanya.
"Selesai wisuda mau melanjutkan S2 apa bagaimana?? "
tanya Al kembali dan Safira langsung terdiam.
"Sudah jangan bahas lagi, lebih baik kita makan karena aku sudah lapar sekali. "
ucap Al yang melihat perubahan raut wajah Safira.
Keduanya langsung makan tanpa ada obrolan, Safira masih diam karena dia malas sekali harus memulai pembicaraan sedangkan Al sedang memikirkan bagaimana menjerat Safira selamanya.
Safira memilih menuju ke perpustakaan setelah selesai makan karena Al masih ada kelas beberapa menit lagi, Al meminta Safira menunggu di ruangannya namun Safira langsung menolak dan tidak mau membuat masalah.
"Firaa..... "
panggil Maya saat masuk kedalam perpustakaan dan membuat Safira tersenyum.
"Kita ke taman yaa, ada yang mau aku bicarakan sama kamu Maya. "
jawab Safira dan Maya mengiyakannya lalu segera beranjak mengikuti Safira yang terlebih dahulu berjalan keluar dari perpustakaan.
Keduanya berjalan beriringan menuju taman kampus yang ada di samping area kampus nya, Maya tidak banyak bertanya karena dia tahu sahabatnya itu pasti ada masalah penting sampai memintanya berbicara.
"Kamu beneran lagi cari kosan baru?? "
tanya Safira saat Maya duduk di sampingnya.
"Iyaa..... aku ga nyaman sama kosan aku, disana sering kehilangan pakaian yang di jemur, terus lingkungannya sangat gak enak banget. "
jawab Maya dan Safira tersenyum mendengarnya.
"Dari pada kamu mencari kosan lebih baik kamu tempati rumah aku saja yaa, rumah sudah selesai di renovasi dan sekarang sudah sangat nyaman di tempati. "
ucap Safira yang menawarkan rumahnya dari pada rumah nya kosong.
"Memang kamu gak menempati rumah lagi?? atau kita berdua tinggal di rumah kamu?? "
tanya Maya dan Safira tersenyum mendengarnya.
"Nanti aku akan menempati juga nemenin kamu, sekarang kamu saja dulu yang tinggal, aku masih ada beberapa bulan lagi kegiatan yang gak bisa aku tinggal dan gak bisa tinggal di rumah, rumahnya kosong dan sayang banget kalau gak di tempati, kalau kamu setuju sekarang kita kemas barang kamu dan langsung ke rumah aku. "
jelas Safira dan membuat Maya terdiam memikirkannya.
"Sudah jangan banyak memikirkan nya lagi Maya, aku akan datang kalau siang dan sore harus kembali ke tempat tinggal aku sekarang. "
ucap Safira kembali yang melihat Maya seperti ragu.
"Baiklah aku mau Fira, yasudah sekarang kita ke kosan aku dulu buat packing pakaian saja, aku gak ada yang akan di bawa selain pakaian saja. "
ucap Maya yang menyetujui permintaan Safira membuat Safira tersenyum lalu segera beranjak menuju kosan Maya yang tidak terlalu jauh dari kampus.
.
.
.
Bersambung......