NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gadis SMA

Mengejar Cinta Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Axel sedang menata hidupnya usai patah hati karena wanita yang selama ini diam-diam ia cintai menikah dengan orang lain. Ia bahkan menolak dijodohkan oleh orang tuanya dan memilih hidup sendiri di apartemen.

Namun, semuanya berubah saat ia secara tidak sengaja bertemu dengan Elsa, seorang gadis SMA yang salah paham dan menganggap dirinya hendak bunuh diri karena hutang.

Axel mulai tertarik dan menikmati kesalahpahaman itu agar bisa dekat dengan Elsa. Tapi, ia tahu perbedaan usia dan status mereka cukup jauh, belum lagi Elsa sudah memiliki kekasih. Tapi ada sesuatu dalam diri Elsa yang membuat Axel tidak bisa berpaling. Untuk pertama kalinya sejak patah hati, Axel merasakan debaran cinta lagi. Dan ia bertekad, selama janur belum melengkung, ia akan tetap mengejar cinta gadis SMA itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Martin meletakkan map berwarna biru tua di atas meja, mendorongnya pelan ke hadapan Axel.

"Ini informasi yang kau inginkan," ujarnya sambil menjelaskan. "Glenzy adalah putri Tuan Dion dari istri pertamanya. Sayangnya, istrinya meninggal dunia dalam kecelakaan. Sejak saat itu, Glenzy memilih menggunakan marga dari keluarga ibunya."

Axel menyandarkan tubuh ke kursi, membuka map dan membaca lembar-lembar yang ada di dalamnya dengan seksama.

"Jadi benar, Glenzy kakak Irfan," gumam Axel sambil menutup map perlahan.

"Ya. Tapi satu hal yang perlu kau tahu, menurut informasi, Glenzy sangat menyayangi Irfan," tambah Martin.

"Begitu, ya," gumam Axel. Selama ia mengenal Glenzy, ia hanya tahu keluarga wanita itu dari marga yang tersemat di namanya. Dia, bahkan tidak mencari tahu lebih dalam. Ia hanya fokus mencari tahu apa yang di sukai dan tidak di sukai wanita itu.

Martin melirik Axel sejenak, lalu menyilangkan tangan di depan dada. "Ngomong-ngomong, sebenarnya untuk apa kau menyuruhku mencari tahu tentang Glenzy? Jangan bilang, kau tertarik lagi padanya?"

Axel berdecak pelan. Ia melempar map itu kembali ke atas meja dengan kesal. "Tentu saja tidak. Aku hanya khawatir pada Elsa. Glenzy adalah kakak Irfan, dan ... kau tahu sendiri seperti apa Irfan itu."

Martin mengangkat alis. "Jadi, kau berfikir Glenzy sepicik Irfan?"

"Aku tidak tahu pasti. Tapi, jika Glenzy benar-benar menyayangi adiknya, dia bisa saja melakukan apa pun demi Irfan. Termasuk menyakiti Elsa."

Martin mengangguk pelan, memahami kekhawatiran Axel. "Aku pikir, kau takut Glenzy akan membongkar kebohongan mu," ujar Martin.

Belum sempat Axel menjawab, tiba-tiba terdengar suara yang sangat familiar.

"Siapa yang berbohong?"

Suara itu membuat keduanya terhenyak. Mereka serempak menoleh ke arah pintu, dimana Elsa berdiri dengan tatapan curiga.

"E-Elsa?" Axel tersedak gugup. "Ke-kenapa kau sudah pulang?"

Elsa tidak langsung menjawab. Ia masuk ke rumah, meletakkan tas dengan kasar di atas sofa lalu duduk sambil menghentakkan kakinya, jelas sekali jika ia sedang kesal.

"Aku ingin bekerja, tapi malah diusir oleh Manajer," ucapnya geram.

"Apa? Bagaimana bisa?" pekik Axel.

"Tadi, saat aku masuk dan memakai seragam pelayan, tiba-tiba manajer datang dan menyuruhku pulang. Dia mengatakan jika hari ini cafe libur. Padahal, jelas-jelas aku melihat cafenya buka!" Elsa menggerutu keras, menyilangkan tangan di dada. "Menyebalkan!"

Axel tersenyum kikuk mendengarnya. "Ini pasti ulah Daddy," gumamnya dalam hati. Diam-diam, ia mengeluarkan ponselnya, mengetik pesan dan mengirimnya ke Alexio. "Daddy yang membuat Elsa di usir dari Cafe, kan?"

Ting!

Suara notifikasi pesan terdengar. Axel buru-buru membukanya, membaca pesan balasan dari ayahnya.

"Ini akhir pekan, untuk apa dia bekerja, hah? Manfaatkan kesempatan untuk bisa lebih dekat dengannya. Semoga berhasil."

Axel mendengus pelan, menyimpan kembali ponselnya.

"Ng?" Pandangan Elsa beralih ke arah Martin yang tampak menahan tawa. Ia mengernyit, merasa ada yang janggal, lalu bertanya dengan nada curiga, "Bukankah kau, Tuan Martin dari perusahaan AL'X Company? Kenapa Anda bisa berada di sini?"

Axel langsung menegang. Jantungnya berdetak lebih cepat saat menyadari Elsa mengenal Martin. Ia menatap pria itu tajam, seolah memberi isyarat agar segera mencari alasan yang masuk akal.

"O-oh, i-itu ... a-aku ... Ah ... A-aku ke sini ingin menyampaikan kabar bahwa kakakmu sudah sampai tujuan dengan selamat. Ya! Aku ingin menyampaikan itu," ujar Martin terbata-bata.

Elsa menatapnya dengan kening mengernyit. "Benarkah? Tapi, kenapa anda harus repot-repot yang menyampaikannya? Kakakku bisa menghubungiku langsung, kan?"

Tanpa menunggu jawaban, Elsa merogoh ponsel dari tasnya dan mulai menekan nomor Roy. Namun sebelum panggilan tersambung, Axel dengan sigap merebut ponselnya.

"Eh ... !"

Axel menatap layar ponsel yang menampilkan nama Roy, lalu tanpa ragu menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilan.

"Roy pasti sedang bekerja sekarang. Jangan mengganggunya," ucapnya cepat.

Elsa mengangguk pelan. "Benar juga," gumamnya sambil menarik kembali ponselnya. "Ya sudah, nanti saja aku menelepon kak Roy. Oh iya, Kak, kenapa kau tidak mencoba meminta bantuan Tuan Martin untuk mencarikan mu pekerjaan?"

Axel yang sedang menyeruput minumannya langsung tersedak. "Uhuk! uhuk! uhuk!"

"Astaga!" Elsa terkejut dan segera berpindah duduk ke sisi Axel. Ia mengusap pelan dada pria itu dengan ekspresi khawatir. "Pelan-pelan minumnya."

"I-iya, terima kasih," sahut Axel, tersenyum kaku. Tapi sedetik kemudian, senyumnya menghilang saat ia melirik tajam ke arah Martin yang hampir meledak menahan tawa.

"Kenapa tiba-tiba kau bicara seperti itu?" tanya Axel, berusaha tenang. "Aku sudah nyaman dengan pekerjaanku sekarang."

"Aku tahu. Tapi, gaji di perusahaan sangat besar dibandingkan menjadi tukang kebun. Lagipula, jika bekerja di perusahaan, kau bisa melunasi hutang-hutangmu dengan lebih cepat," ujar Elsa. "Jika teringat saat pertama kali bertemu denganmu, aku benar-benar takut kau bunuh diri waktu itu."

"Uhuk! Uhuk!" Kali ini bukan Axel, melainkan Martin yang tersedak ludahnya sendiri. Ia memegangi tenggorokannya, terbatuk-batuk sambil menatap Axel dengan mata membelalak. "Kau ingin bunuh diri?" tanya Martin, terkejut, nyaris berteriak.

Axel menutup wajahnya dengan tangan. Ia mendengus pelan, rasanya ingin melempar Martin ke lautan. Lalu, ia tersenyum canggung saat tatapannya bertemu dengan mata Elsa.

"Apa yang kau lakukan, Martin? Bukannya aku sudah jelaskan semuanya?" gerutunya dalam hati. Ia melirik Martin dengan tajam, penuh peringatan.

Sadar dirinya baru saja kelepasan, Martin segera berdeham dan mengoreksi ucapannya dengan nada kikuk. "O-oh, ma-maksudku … Ya, memang gaji di perusahaan lebih bagus daripada menjadi tukang kebun. Tapi, untuk saat ini, perusahaan kami tidak membuka lowongan. Ya, itu maksudku."

"Oh, begitu. Sayang sekali," gumam Elsa pelan.

Namun, belum sempat suasana kembali tenang, ponsel Elsa tiba-tiba berdering. Ia melirik layar, lalu terdiam sejenak.

"Siapa yang menelepon?" tanya Axel, penasaran.

Elsa mengangkat ponsel, lalu menjawab singkat, "Kak Glenzy."

Axel dan Martin saling pandang, seolah merasakan firasat buruk.

"Ada apa, Kak?" tanya Elsa.

"Apa kau ada di rumah? Kebetulan aku ada di sekitar dekat rumahmu," sahut Glenzy dari seberang.

"Oh, iya. Aku ada di rumah," jawab Elsa.

"Baguslah kalau begitu. Sebentar lagi, aku sampai."

Klik!

Sambungan telepon terputus. Elsa menatap ponselnya sejenak sebelum menghela napas panjang.

"Kak Glenzy akan ke sini," ucapnya tidak semangat.

"APA?" seru Axel dan Martin bersamaan.

1
Dzimar Rezkiansyah
lucu bngttt Martin&Exel pas tau glanzy mau dtang....kabur/Ngumpet dmna kah mereka🤣🤣🤣🤣🤣
Saadah Rangkuti
axel sama martin gokil ya...
lavcuttie
🤣🤣🤣
azalea_lea
Hahaaa
axel martin panik bgt tkut kebongkar
hayolah ngumpet duluu sana 🤭🤣👍🙏❤🌹
Dwi Winarni Wina
Axel dan martin sangat paknik skl glenzy akan dateng ke rumah elsa, secepat bersembunyi axel dan martin/kabuur..
Dwi Winarni Wina
Exel sangat penasaran sm glenzy tiba2 kok kenal sm elsa, elsa menjelaskan glenzy kakak tirinya irfan...
❤️Rizka Aulia ❤️
apakah Glenzy kakak tiri Irfan
❤️Rizka Aulia ❤️
selamat menikmati kehancuran Dion km pikir Axel gak tau niat busuk mu
❤️Rizka Aulia ❤️
siapakah orang itu yg menemui Elsa dan bikin Axel terkejut
❤️Rizka Aulia ❤️
tuan Axeilo lagi menguji calon mantunya yg masih sekolah SMA,Ternyata Esa tulus dan ikhlas
Dwi Winarni Wina
Axel dan elsa dirumah hanya berduaan sangat gugup dan canggung, Elsa dan axel bahkan pernah berciuman dan berpelukan,kali ini berduaan jantungnya berdebar2 skl keduanya...
Dwi Winarni Wina
Jadi penasaran siapakah org yg mengenal Elsa itu, axel menggerutu pasti ulah daddynya roy baru bekerja langsung dikirim kelapangan terjun langsung...
Miya Gelliant Troufella
👍👍
+1 Alter
pasti si kasih tak sampai 😒😒😒
azalea_lea
ahh penasaran siapa yaa orang yg dilihat axel apa daddynya atau seseoraang that lain??? 🤔🙏👍🌹❤🤭
+1 Alter
mwehehehehehe 🌚🌚🌚 al syukaaa
Dwi Winarni Wina
Axelio lg menguji calon mantunya ternyata calon mantunya sangat tulus dan ikhlas..

bapak dan anak sebelas duabelas sangat lucu dan gemesin....
Saadah Rangkuti
ayah sama anak sama2 kocaknya 😃
Dwi Winarni Wina
Pasti itu anak buah axel yg ingin menjemput axel,,,dasar irfan sipreman pasar beraninya main keroyokan, blm tahu aja siapa lawannya bukan orang sembarang...
❤️Rizka Aulia ❤️
orang yg berjas hitam pasti orang suruhan Axel dan Axel mau pergi ke perusahaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!