calon suamiku tidak datang di hari pernikahan kami,sementara keluarga pamanku mendesak agar aku mencari pengantin penganti agar mereka merasa tidak di permalukan.terpaksa,aku meminta supir truk yang ku anggap tengil untuk menikahiku,tapi di luar dugaanku, suami penganti ya aku sepelehkan banyak orang itu...... bukan orang sembarang bagaaiman bisa begitu dia berkuasa dan sangat menakutkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheena Sheeila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
karma
"Risna?" tegur wanita itu.
Tidak ku sangka mantan kekasih mas Genta ternyata masih menungguku di pintu keluar.
Tidak mengerti apa yang ingin disampaikan nya,tapi aku met butut saja ketika dia mintaku mengikutinya.
Disebuah kafe kami memilih tempat di pojokan agar bisa leluasa berbicara.
"Kau tidak lupa siapa aku,kan?"tanya wanita itu sembari mengadukkan minumannya dengan sedotan.
" Aku tahu kamu,tapi maaf aku lupa siapa namamu,"ujarku apa adanya yang mengundang sorot mata dingin itu.
Aku sebenarnya menyesali sikapku.tidak penting juga untuk menyampaikan tentang hal itu.tahu atau tidak namanya seharusnya tidak menjadi masalah besar.Dan lagi,kulihat wanita itu tersinggung atas ucapanku.
"Umh,baiklah,nona Risna yang sekarang ini menjadi buah bibir di kampus.perkenalkan namaku sandra.jika kau lupa namaku seharusnya bahwa kau tidak lupa wanita yang berbicara di depanmu ini adalah wanita yang sudah lau rebut kekasihnya."
"Oh,sandra.aku tidak.."
Aku tahu bahwa wanita ini adalah mantan kekasih mas Genta dari cerita teman-teman kampus.bahkan kami sama sekali tidak pernah bertatap muka sebelum ini.waktu aku menjalin hubungan dengan mas Genta bukankan mereka tidak ada lagi hubungan apapun?lantas bagaiman bisa dia mengira ku merebut kekasihnya?
Sayangnya benar-benar tidak terlatih untuk menyangkal dengan cepat seperti wanita ini yang terus memojokkanku.
"Jangan menyangkal dengan kata tidak setelah semua terjadi.hhg,pepatah memang benar.Bahwa karma itu ada.aku senang ternyata kau sudah mendapatkan karma dari perbuatanmu," ucap sandra menampakan kelegaan saat mengatai ku kena karma.
"Sandra,kau salah paham padaku.aku tidak pernah merebut mas genta.waktu ku tanya tentangmu,dia blang kalian tidak pernah menjalin hubungan apapun bahkan sebelum ini," jelasku saat ada kesempatan.sungguh rasanya tidak enak klau disebut merebut laki orang.
"Dan bodohnya kau percaya?"tersenyum sinis.
Entalah apakah ucapan wanita itu benar kalau aku ini terlalu bodoh dalam mempercayai orang?
Nyatanya pria yang aku kira pria baik dan bertanggung jawab itu.,sudah begitu saja membatalkan pernikahan.
"Dan kau pasti tidak tau dimana dia sekarang,kan?" sandra kembali menohokku dengan peryataan itu.
Kutatap sandra dengan penuh penasaran.apa wanita ini mengetahui dimana keberadaan mas Genta?
"Risna-Risna,aku mengajakmu berbicara karna merasa kasihan padamu.Terlalu percaya pada pria itu hingga diselingkuhi teman sendiri tidak tahu!"tukas sandra semakin membuatku tidak mengerti.
" Apa maksudmu, sandra?"
"Oh,kasihan! Kau tidak tahu ya klau mantan calon suamimu sedang bersenang-senang dengan teman dekatmu itu?"
"Teman?sindy?aku memperjelas kan apa yang di maksud Sandra.Tapi siap lagi coba teman dekatku.
"Sindy sedang berada di rumah neneknya yang sakit,sandra.kau jangan mengada-gada,"sambung ku membela temanku.kalaulah dia sakit hati padaku tidak harus juga 'kan bawa-bawa nama sindy.Temanku itu pasti tidak tau apa- apa soal ini.
Sesaat aku menduga sandra hanya ingin menghasud agar lebih terluka.Namun apa yang di tunjukan membuatku terhenyak.
Itu_foto Sindy dan mas Genta.
"Coba lihat gambar ini.apa kau masih merasa ucapanku hanya mengada-gada?"
Tapi,itu hanya foto mereka yang sedang duduk berdua dan berangkulan.apakah itu cukup untuk membenarkan ucapan sandra?bukan kan Sindy dan mas Genta sudah akrab sebelum bersamaku.
"Haha.tidak percaya juga tidak apa,Risna.kau teruslah dalam kebodohanmu.mengangap pria yang sudah membatalkan pernikahan kalian dan menikahi teman baikmu sendiri~adalah pria yang baik."
"Itu bukan urusan ku,sih." tambahnya.
Sandra tanpak sebal dengan sikap plin plan itu.Dia mengambil papper bag belanjanya dan bangkit masih sempat dia berkata."lihat,aku ini sungguh wanita yang baik hati sekali ,kan?sudah kau rebut kekasihnya tapi asih juga kasihan padamu dan memberitahumu tentang hal ini."
"Saranku kau pikirkan pria yang baru menikahimu.ya,walaupun hanya supir truk saja.tapi, seperti itulah takdir sialmu."
Tersenyum miring Sandra berlalu meninggalkan ku
Yang masih membeku dengan beberapa hal yang disampaikannya.
Berita tentang pernikahanku tentu saja senter di civitas kampus.sandra pasti juga tahu siap yang menikahiku mengantikan genta.Rizal bukan lagi orang asing di kalangan mahasiswa di kampusku.bukankah dia juga sering wara-wiri disana.
kembali teringat ucapan sandra tentang temanku,aky malah semakin dibuat bingung dengan apa yang baru disampaikannya
"Apa benar mereka menghianatiku?"