Lihana adalah seorang gadis yang berusia 23 tahun yang memiliki impian ingin ke negeri ginseng untuk bertemu sang idola, Hana memiliki porsi tubuh sangat imut, sehingga kadang orang mengira jika dia adalah seorang anak remaja, begitu pun dengan Dylan pria kaya raya yang merupakan seorang CEO, yang awalnya sangat senang menggangu hana dengan alasan menagih utang yang tak sengaja di lakukan oleh hana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Celine ikut masuk ke dalam mobil dylan dan duduk di samping dylan tanpa di minta, mau tidak mau dylan akhirnya pasrah meskipun terpaksa sebab kedua orang tua mereka yang memberikan izin untuk Celine ikut dengannya
Sepanjang perjalanan dylan hanya terdiam sementara Celine terlalu banyak bicara padahal dia sudah tau bahwa dylan mengabaikannya
" Pak ganti posisi ya, aku yang nyetir bapak duduk dan beristirahat saja di belakang" ucap dylan begitu mereka mampir di suatu tempat
" Tapi tuan"
" Gak apa-apa pak"
" Baiklah tuan" ucap pak supir menuju ke pintu penumpang
" Hei... Ngapain kamu di sini?" Tanya Celine terkejut
"Maaf nona, tuan dylan yang meminta saya untuk duduk di sini"
" Apaaa??? Sayang kenapa kamu membiarkan orang tua miskin ini duduk di sampingku? Aku gak mau sayang" ucapnya namun tak di hiraukan oleh dylan dan terus saja melajukan mobil
" Sayaaaang, kamu dengar gak sih aku ngomong? Kamu tau kan aku alergi sama orang miskin? Sayang .. sayang....!!!"
Ciiiiiittttt.....
Dylan menginjak rem secara mendadak
" Sialan, lu bisa diam gak? Gw pusing dengerin ocehan lu, lu ikut dan diam atau gw turunin lu di tempat sepi ini?" Ucap dylan memandang Celine memalui kaca spion depan dengan tatapan tajam
" Tapi aku, ya udah aku ikut" jawabnya nampak kesal
" Menyebalkan " ucap dylan melanjutkan perjalanan
*******
Esok pagi dylan sudah menunggu hana di depan toko roti Bu Risna, padahal toko roti saja belum buka bahkan hingga pukul 9 pagi sosok hana pun belum nampak
" Mas, hana dimana kok gak kelihatan?" Tanya dylan memesan beberapa potong kue untuk di bawa pulang
" Kata Bu Risna hana hari ini gak masuk mas, kurang enak badan" jawab nya
" Hana sakit? Ya udah mas kue nya buat mas sama yang lain aja, saya lagi buru-buru soalnya" ucap dylan
" Terima kasih ya mas" jawab karyawan itu bahagia
Dengan terburu-buru dylan menghubungi Alex dan memintanya mengantar ke kost hana, dan untung saja Alex sudah tau letak rumah kost nya
" Mana tempatnya?" Tanya dylan pada Alex yang memberhentikan mobil tepat di depan sebuah gang
" Di dalam gang itu " tunjuk Alex
" Jadi mobil gak bisa masuk?"
" Gak bisa, harus jalan kaki"
" Jauh gak? "
" Cinta gak memandang jarak bro" ucap Alex menyinggung dylan
" Ya udah bawa bingkisan itu"
Alex jalan terlebih dahulu sebab jalan masuk kost hana sangat kecil, dengan membawa bingkisan untuk pemilik kost sementara dylan membawa bingkisan untuk hana
" Itu yang berwarna biru rumah kos hana dan di samping itu rumah pemilik kost" ucap Alex memberitahu pada dylan
" Oke, biar gw aja yang ke sana, lu tunggu di mobil" jawabnya melangkah ke rumah pemilik kost
" Permisi..." Ucap dylan pada seorang wanita mungkin saja pemilik kost pikir nya
" Iya mas, ada apa ya?"
" Halo Bu, maaf saya mau tanya apakah benar Hana tinggal di kost ini?"
" Hana? Lihana ya? "
" Iya Bu"
" Iya mas benar, ada apa ya, ayo masuk dulu mas" ajak ibu pemilik kost
" Terima kasih Bu, oiya hana ada Bu?"
" Hana ada, cuma katanya dia lagi kurang enak badan soalnya kemarin kan keluar kota sama bosnya di toko roti itu, mungkin kecapean" ucap nya
" Maaf dengan ibu siapa?" Tanya dylan
" Saya ibu Risti, pemilik kost, kalo mas dengan siapa?"
" Ohh saya temannya Hana Bu, nama saya dylan, saya bisa minta tolong gak Bu Risti?"
" Minta tolong apa ya mas?"
" Tolong beri titipan ini pada Hana, bilang saja dari teman tapi jangan bilang kalo saya yang ngasih, kalo dia tanya bilang saja ibu gak tau nama saya"
" Memang kenapa mas?"
" Gak apa-apa Bu, tolong ya Bu, dan ini untuk ibu " ucap dylan memberikan sebuah satu bingkisan untuk Bu Risti agar mau membantunya
" Wahh.. terima kasih banyak loh mas nanti saya sampaikan pada Hana"
" Ingat ya Bu jangan ngasih tau nama saya pada hana"
" Siap mas"
" Ya sudah saya permisi ya Bu"
" Iya mas " jawab Bu Risti terlihat sangat bahagia