NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Mantan Sahabatku

Transmigrasi Ke Mantan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: THAN PUR2507

Jangan lupa mampir ditempat ini...!

Menceritakkan seorang cewek ceria dan kocak masuk ketubuh sahabat jauh setelah pergi dan jarang bertemu.

bagaimana kisahnya, dan mampukah dia menerima jadi diri barunya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon THAN PUR2507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14.

"Jadi lo nuduh gue, kalau gue ngumpetin nenek lo?."ucap Jihan dengan ekspresi terkejut keheranan saat Leon seperti sedang menuduhnya

"Jihan bahkan kamu sendiri lihat kalau nenek ada didalam kamar kamu, dan kamu masih berpikir kalau hilangnya nenek ada sangkut pautnya denganmu."ujar Leon serius menatap Leon dengan tatapan penuh pertanyaan

"Leon cukup kamu menuduh Jihan yang bukan-bukan, mana mungkin Jihan berani sembunyikan nenek disana. Apa kamu lupa kalau Jihan kamu kurung selama seminggu, bagaimana dia bisa ada sangkut pautnya dengan hilangnya nenek."jelas Shella

Ia merasa kalau Jihan memang tidak ada sangkut pautnya dengan hilangnya nenek. Tapi mungkin saja nenek masuk sendiri kedalam kamar Jihan dan bersembunyi disana.

Shella sempat mengingat sesuatu disaat ia berada ditubuhnya, pada saat Leon menghukumnya malam itu.

Samar-samar ia mendengar langkah kaki masuk kedalam kamarnya, seseorang itu terlihat mendekatinya dan bahkan merawatnya saat ia sakit saat itu.

Namun setelah itu ia sudah tidak melihat orang itu lagi, tetapi terkadang ia sempat mendengar suara dari arah kamar mandi. Akan tetapi ia tidak berani untuk memeriksa dan mengabaikan suara-suara itu.

Shella baru sadar apakah selama ini nenek telah bersembunyi dikamar itu cukup lama menghindari Leon.

"Menurutku yang pantes dicurigai itu diri lo sendiri."ucap Jihan sambil beranjak dari duduknya menatap tajam kearah Leon menuduh balik

Ekspresi wajah Leon kini berubah menjadi panik, kedua matanya bergerak dengan rasa bersalah. Apakah selama ini nenek bersembunyi dirumah dan menghindarinya?.

"Lo pasti tahu ulah siapa, sampai bikin nenek ketakutan setiap hari hah."tambah Jihan semakin memanas-manasi Leon agar mau mengakui pembuatannya

"Aku...aku tidak tahu. Kamu pasti salah menduganya Jihan, mana bisa aku tahu siapa yang telah membuat nenek ketakutan."sahut Leon dengan tatapan gelisah takut rahasianya terbongkar didepan Shella

Shella menatap Leon dengan tatapan sulit untuk dimengerti, jika memang benar Leon yang membuat nenek seperti ini.

Apakah benar pelakunya adalah Leon sendiri?.

"Leon apa kamu tahu, lalu siapa orangnya?."tanya Shella tak henti menatap Leon dengan wajah penuh pertanyaan diwajahnya

Keringat dingin mulai membasahi pelipis Leon, ia menjadi bingung harus menjelaskan masalah ini pada Shella. Jika saja Shella tahu semua perbuatan jahatnya apakah Shella masih bersedia memaafkannya.

Ia tidak mau jikalau nanti Shella mengetahuinya dan meninggalkannya lagi untuk kedua kalinya.

"Siapa keluarga dari pasien?.ucap dokter cukup keras memanggil

Suara dokter seketika memecahkan ketegangan yang sedang terjadi. Membuat mereka bertiga menoleh kearah dokter yang baru datang dan yang merawat nenek.

Disaat Leon hampir kebingungan apa yang harus ia katakan pada Shella, ia kemudian menjadi lega melihat dokter memanggil mereka.

Akhirnya ia bisa terselamatkan dari tuduhan yang terus mengarah padanya, ketika dokter keluar dan membuat Shella dan Jihan berhenti terus bertanya.

Dengan buru-buru Leon melangkahkan kakinya mendekati dokter itu, menanyakan kondisi nenek dengan wajah khawatir.

"Bagaimana keadaan nenek saya dok?."tanya Leon dengan wajah khawatir lalu bertanya

"Pasien cuma terlalu banyak stres dan mengakibatkan pasien pingsan. Tidak perlu khawatir karena pasien sudah baik-baik saja."jawab dokter menjelaskan kondisi pasiennya

"Terimakasih dokter, apa saya bisa melihat nenek saya."

"Silahkan, mungkin pasien telah siuman."

Sementara itu ditempat yang sama, seorang pria berjalan santai menuju salah satu kamar dimana mama dari pria itu dirawat.

Sambil membawa buah-buahan yang terbungkus kantong hitam ditangannya. Pria itu masuk kekamar rawat dengan wajah dingin.

"Sampai kapan dia bakal datang kesini, apa bandara sampai kerumah sakit memakan waktu tiga jam."ucap mama dengan wajah lemas

Sudah tiga jam ia menunggu putranya, tetapi tidak juga datang. Bukankah bandara dengan rumah sakit tidak begitu jauh, mengunakan kendaraan mobil mungkin hanya membutuhkan dua atau tiga menit.

Mengapa ini bisa sampai berjam-jam lamanya. Untuk bisa tiba disini, Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan putranya.

"Sabar tante, dia orangnya kek gitu. Paling-paling dia mampir kekantor dulu, tenang aja tante kalau dia datang bakal Alec hajar sampai jadi telur penyet."ujar Alec sok berani didepan mama sahabatnya ini

"Berani lo bikin gue jadi telur penyet hah?."ucap Darius menatap tajam kearah Alec yang bicara sok berani ingin menghajarnya itu

Melihat Darius yang tiba-tiba muncul disini,sontak mengejutkan Alec yang awalnya begitu tak takut dengan Darius sahabat dinginnya itu.

Sehingga begitu melihatnya saja langsung merubah wajahnya menjadi pucat gelisah takut jika ucapannya dianggap serius oleh Darius.

"Heheh...Gue cuma asal ngomong doang kok. Jangan dianggap serius."jawab Alec membujuk Darius kalau ia cuma main-main saja dan tidak serius

"Kamu kemana aja Darius, mama sudah menunggumu. Apakah kamu memang sudah tidak menyayangi mama lagi, sampai kamu lebih memilih pekerjaanmu daripada mama."ucap mama sedih menatap kearah putranya

Mendengar perkataan mama Darius menghentikan pertengkarannya dengan Alec. Kemudian berjalan mendekati mama, juga meletakkan apa yang ia bawa dimeja.

"Maaf kalau Darius terlambat datang, pas Darius tiba dibandara Nabila juga datang dan memintaku untuk menandatangani sesuatu jadinya terlambat untuk kesini."ujar Darius menjelasan alasan ia terlambat kesini tadi

"Nabila, apakah dia juga baru datang disini. Setahu mama dia ditugaskan untuk berada diperusahaan cabang lain, kapan dia datang."tanya Mama

"Sepertinya dua hari yang lalu."jawab Darius tidak tahu dan hanya menebaknya saja

Darius juga tidak terlalu perduli dengan urusan Nabila, karena ia tidak tertarik mengurusi urusan orang lain ia tidak minat.

"Terus bagaimana dengan hubungan kalian, sebelumnya mama berniat ingin menjodohkan kalian berdua. Tetapi mama akan mengikuti keputusanmu jika kamu memang menyukai Nabila mama akan merestui kalian."ujar mama menanyakan seberapa dekat dan akrab hubungan mereka berdua sekarang ini

Darius seketika menjadi terdiam saat mamanya selalu membahas soal pernikahannya. Kemudian dengan tegas dan yakin ia menjawab kalau ia belum siap untuk menikah cepat.

Dan ingin lebih fokus pada pekerjaan daripada memikirkan soal pernikahan yang membuatnya pusing.

"Darius belum ada niatan untuk menikah mah, lagipula Darius baru pulang dari luar negri nggak terpikirkan untuk menikah cepat."jawab Darius dengan tenang menyakinkan mamanya

Kalau ia memang belum ada niatan untuk menikah apalagi menikah dengan Nabila. Darius bahkan sama sekali tidak tertarik pada Nabila sama sekali.

1
Octavio Gonzalez
Jangan nggak baca, sayang banget
THAN PUR2507: terimakasih, semoga suka maaf baru pemula kalau ada kata yang kurang nyambung..🙏👍
total 1 replies
Gaara
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
THAN PUR2507: makasih dukungannya baru pemula maaf kalau ada kata yang kurang jelas 👍🙏😊😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!