NovelToon NovelToon
Suami Hyper Anak SMA

Suami Hyper Anak SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Teen Angst / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Raey Luma

"DAVINNNN!" Suara lantang Leora memenuhi seisi kamar.
Ia terbangun dengan kepala berat dan tubuh yang terasa aneh.
Selimut tebal melilit rapat di tubuhnya, dan ketika ia sadar… sesuatu sudah berubah. Bajunya tak lagi terpasang. Davin menoleh dari kursi dekat jendela,
"Kenapa. Kaget?"
"Semalem, lo apain gue. Hah?!!"
"Nggak, ngapa-ngapain sih. Cuma, 'masuk sedikit'. Gak papa, 'kan?"
"Dasaaar Cowok Gila!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raey Luma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

First Time

“DAVINNNN!!”

Suara Leora memecah keheningan pagi. Ia terbangun dengan kepala pening dan selimut melilit ketat di tubuhnya. Begitu matanya terbuka penuh, jantungnya langsung meloncat.

Ini jelas, kamarnya. Tapi.. kenapa ada pria itu?

“Kok, kaget?” suara tenang itu muncul dari arah jendela.

“Lo apain gue, semalam hah?!” Leora menunjuknya dengan panik.

Davin menoleh perlahan, “Nggak ngapa-ngapain sih. Cuma masuk bentar, dan bukain baju lo yang basah. Lo tidur kayak orang pingsan.”

“Dasar gila! Gue bisa laporin lo!”

“Silakan,” katanya datar sambil berdiri. “Tapi jangan lupa tambahin keterangan, ‘oleh suami sendiri’.”

Leora terdiam.

Ya. Suaminya.

Kata itu masih terdengar aneh di telinganya.

Mereka menikah seminggu yang lalu, karena ide bodoh dua orang ayah yang katanya ingin menjaga persahabatan seumur hidup.

Masalahnya, sekarang mereka tetap harus sekolah seperti biasa, pura-pura tidak saling kenal di depan teman-temannya.

"Udah.. gak usah kaget gitu. Nanti juga terbiasa." Kata Davin, dengan tenang.

"A-apa? Terbiasa?"

"Iya. Udah. Sana pergi mandi. Nanti lo kesiangan"

Leora mengecap asal. Davin benar-benar merusak pagi harinya.

"Lo bisa ya, kayak gini ke gue? Sementara di sekolah, lo bahkan kayak orang yang enggak kenal sama gue!"

"Lagian, gak ada faedahnya kenal sama cewek kayak lo. Yang ada, gue ikut bodoh."

"DAVIN!"

"Berisik. Udah, sana mandi! Daripada lo gue laporin ke Papa? Mau?"

Sial.

Davin benar-benar menyebalkan. Ia sudah bisa mengancamnya sekarang.

Tak tunggu lama, Leora pun pergi ke kamar mandi dengan selimut yang masih melilit di tubuhnya. Ia menutup pintu kamar mandi dengan kasar, meninggalkan keheningan yang lumayan panjang.

"Leora... Kenapa lo harus terjebak pernikahan dini dengan laki-laki kolot sih? Buruk banget nasib lo, Leora." ucapnya pada pantulan dirinya di cermin.

Sepuluh menit pun berlalu...

Leora masih santai di kamar mandi. Sementara suara dari luar sudah mulai mengganggunya.

"Gue berangkat dulu. Lo, jangan lama lama di kamar mandi. Nanti dikutuk jadi kodok." Celoteh Davin, asal.

Leora tak menjawab, ia malah menyalakan keran air, agar suara itu tak terdengar lagi.

"Oh ya. Tentang PR... Lo kerjain sendiri mulai hari ini. Gue gak mau bantu lo lagi."

Deg.

"Pe-peer? PR?" ucapnya, kaget.

Leora lantas melompat dari bath up, lalu melilitkan handuk sekenanya.

"Vin!"

"Tunggu–"

Davin yang hendak keluar kamar, menoleh ketika mendengar suara itu.

"Apa lagi?"

"Loh, kok gitu sih? Ayok lah, tadi gue cuman bercanda. Lo enggak gila kok, lo cowok paling keren dan asik di sekolah. Masa lo tega sih, gak bantu selesaikan PR-gue?"

Davin diam sejenak, menatap Leora yang berdiri di depan pintu kamar mandi.

“Leora, lo sadar nggak sih, kalau lo keluar kayak gitu?”

“Jangan liat!” serunya, pipinya memanas.

Davin memutar badan, tapi ujung bibirnya terangkat, “Lo tuh, kalau mau ngerayu gue, nggak usah sampai segitunya.”

“Siapa juga yang mau ngerayu lo, dasar sok pede!”

Cowok itu hanya mengangkat bahu, lalu melangkah ke pintu. “Terserah. Tapi mulai sekarang, urusan sekolah lo tanggung sendiri. Gue udah cukup jadi ‘suami bayangan’ lo di rumah. Di luar, gue nggak mau repot-repot lagi.”

Pintu menutup pelan.

"Ck! Awas aja ya, Vin. Gue gak akan tinggal diam!"

Leora merasa kesal. Ia benar-benar merasakan api mulai membakar wajahnya.

Pernikahan.

Davin.

Dan sekarang...

PR yang belum selesai.

Semuanya menumpuk jadi satu.

Ia pun segera menyelesaikan kegiatannya di kamar mandi, lalu bersiap untuk pergi ke sekolah.

Hari itu, di rumah seperti biasa ada pembantu yang dikirim oleh orang tuanya.

Sebelum memesan taksi online, ia mengirim pesan pada ayahnya. Berusaha membujuk sang ayah agar ia bisa terbebas dari pernikahan konyol yang sudah terjadi.

"Pa. Aku mau pulang. Aku gak betah tidur di sini. Davin nyebelin, dia gak bisa jadi suami!"

Sayangnya pesan itu hanya ceklis dua. Tidak ada balasan. Ayahnya tidak jauh menyebalkan dari Davin.

"Apa mungkin, mereka punya rahasia yang enggak gue ketahui?" batinnya.

Lama menunggu, akhirnya taksi tiba. Leora masuk dan berupaya untuk tenang. Namun, ia berusaha mengingat kejadian semalam.

Apa yang sudah ia lakukan? Dan kenapa Davin bisa ada di kamarnya.

Kilasan ingatan mulai datang.

Make up. Mobil. Club.

Ya. Kemungkinan dia sudah mabuk. Tapi?

Tapi kenapa Davin bisa mengetahuinya?

"Ah! Leora. Lo bodoh banget. Apa peduli lo soal dia?"

Setelah beberapa saat...

Mobil yang ditumpangi Leora pun berhenti tepat di depan gerbang sekolah.

Ia menatap bangunan itu.

Gimana tidak? Setelah semalam kejadian kacau itu, ia harus berpura-pura jadi siswi biasa. Padahal, Davin yang akan ia temui di dalam sana… adalah suaminya sendiri.

“Gue gak boleh keliatan bego di depan dia,” gumamnya sambil membetulkan rambut dan rok seragamnya.

Begitu turun, pandangan orang-orang langsung tertuju padanya.

Leora memang dikenal sebagai cewek paling ekspresif dan berani di sekolah. Tapi hari ini, auranya agak lain.

“Leoraaa!”

Suara familiar terdengar. Seorang cowok berlari kecil ke arahnya, senyum lebarnya membuat banyak cewek lain iri.

Itu Rey, pacar Leora. Cowok populer, kapten futsal, dan juga… musuh bebuyutan Davin.

“Pagi, sayang.”

Rey merangkul bahu Leora tanpa malu-malu.

Dan di detik yang sama, dari arah parkiran, seseorang lewat dengan langkah tenang sambil memanggul tas hitam.

Davin.

Cowok itu hanya melirik sekilas, tanpa ekspresi. Tatapannya dingin, tapi tajam.

Leora spontan mendorong pelan pelukan Rey, menunduk, dan berpura-pura membenarkan tali sepatunya.

“Eh, elo Vin!” Rey berseru nyaring, “Masih sendirian aja? Kasian banget, ketua basket tapi nggak punya teman dan pasangan.”

Beberapa siswa di sekitar mereka mulai memperhatikan. Leora bisa merasakan panas di dadanya meningkat.

Davin berhenti. Ia menoleh perlahan, menatap Rey dari ujung kepala sampai kaki. “Mending sendiri daripada pura-pura bahagia, Rey.”

Rey tertawa kaku. “Lo ngomong apaan sih?”

“Coba tanya pacar lo,” jawab Davin ringan, lalu melangkah pergi.

Leora terpaku. Tubuhnya kaku seolah baru disiram air es.

Semua orang menatap ke arahnya.

“Leora?” Rey mengernyit, “Dia ngomongin apa barusan?”

Leora menggeleng cepat. “Gak tau! Ngapain dengerin omongan orang gak jelas!”

"Oh ya udah. Kalau gitu, cus kita ke kantin," ajak Rey dengan suara santai, matanya menatap Leora penuh harap.

Sementara Leora menarik diri pelan, "E-enggak dulu deh. Kayaknya gue langsung masuk kelas aja. Masih ada PR yang harus gue kerjain," jawabnya.

Wajah Rey mendadak mengeras, 'What? Seorang Rey, diginiin?'  pikirnya dengan kecewa.

Tapi dia segera menutup rasa itu dengan sikap dingin. Rey berdiri terpaku sesaat, lalu dengan langkah santai memilih membiarkan Leora pergi. Mengejar? Bukan cara Rey yang terkenal cool dan selalu jadi pusat perhatian. Menunggu dan tetap tenang, itulah dia.

Sementara Leora segera berlari panik menuju kelasnya. Hanya butuh beberapa menit untuk tiba di sana.

"Jahat banget si kutu buku, gak mau bantuin gue" ucapnya kesal, dalam hati.

Namun, Davin tidak terlihat di sana. Entah kemana ia pergi, yang jelas ini kesempatan Leora untuk mengambil buku catatannya.

"Lo mungkin, bisa cuekin gue. Tapi, gue gak akan biarin lo menang kali ini."

1
Shifa Burhan
author tolong jawaban donk dengan jujur

*kenapa di novel2 pernikahan paksa dan sang suami masih punya pacar, maka kalian tegas anggap itu selingkuh, dan pacar suami kalian anggap wanita murahana, dan suami kalian anggap melakukan kesalahan paling fatal karena tidak menghargai pernikahan dan tidak menghargai istrinya, kalian akan buat suami dapat karma, menyesal, dan mengemis maaf, istri kalian buat tegas pergi dan tidak mudah memaafkan, dan satu lagi kalian pasti hadirkan lelaki lain yang jadi pahlawan bagi sang istri

*tapi sangat berbanding terbalik dengan novel2 pernikahan paksa tapi sang istri yang masih punya pacar, kalian bukan anggap itu selingkuh, pacar istri kalian anggap korban yang harus diperlakukan sangat2 lembut, kalian membenarkan kelakuan istri dan anggap itu bukan kesalahan serius, nanti semudah itu dimaafkan dan sang suami kalian buat kayak budak cinta dan kayak boneka yang Terima saja diperlakukan kayak gitu oleh istrinya, dan dia akan nerima begitu saja dan mudah sekali memaafkan, dan kalian tidak akan berani hadirkan wanita lain yang baik dan bak pahlawan bagi suami kalau pun kalian hadirkan tetap saja kalian perlakuan kayak pelakor dan wanita murahan, dan yang paling parah di novel2 kayak gini ada yang malah memutar balik fakta jadi suami yang salah karena tidak sabar dan tidak bisa mengerti perasaan istri yang masih mencintai pria lain

tolong Thor tanggapan dan jawaban?
Raey Luma: Sementara contoh yang kakak sebutkan mungkin lebih menonjolkan karakter pria yang arogan, sehingga apa pun yang dia lakukan selalu tampak salah di mata pembaca. Apalagi di banyak novel, perempuan yang dinikahkan secara paksa biasanya digambarkan berasal dari tekanan ekonomi atau tanggung jawab keluarga, sehingga karakternya cenderung lebih lemah dan rapuh. Dan itu yang akhirnya membuat tokoh pria terlihat seperti pihak yang “dibenci”.


Beda dengan alur ceritaku di sini, di mana pernikahan mereka justru terjadi karena hal konyol dua orang ayah yang sama-sama sudah kaya sejak lama, jadi dinamika emosinya memang terasa berbeda.

Kurang lebih seperti itu sudut pandangku. Mohon maaf kalau masih ada bagian yang kurang, dan terima kasih sudah berbagi opini 🤍
total 2 replies
Felina Qwix
kalo aja tau Rey si Davin suaminya Leora haduh🤣🤣🤣
Raey Luma: beuuh apa ga meledak tuh sekolah🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!