menceritakan kan 3 orang sahabat yang bahagia mulai dari duduk di bangku SMP dan lanjut ke bangku kuliah dan memiliki anak dan suami saya
akan memasukan nama tokoh yang akan saya buat ini iyalah
Fitri Carlina seorang ketua geng motor dan juga memiliki kepribadian ganda yang bernama Safira
Wei Aprilia seorang mahasiswa di universitas Brawijaya
Halida siska seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri jurusan MATEMATIKA.
ketiga tokoh itu adalah tokoh utama dan ada beberapa tokoh pendukung lain ya nama sekolah ya tidak saya sebut kan ya maaf
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tinggal di rumah Fitri sementara
Setelah di dipersilahkan pulang Riko pun bingung siapa yang akan merawat nya . Di saat seperti ini.
"Assalamualaikum,"cap Fitri membuka Pintu kamar ruang rawat Riko.
"Waalaikumsalam,"jawab semua anggota yang ternyata ada di dalam ruangan rawat Riko.
"Oh kalian menjemput Riko?" tanya Fitri sambil menatap ke arah mereka.
"Iya kami menjemput bos kami," jawab salah satu dari anggota Geng Riko
"Oh gitu,"kata Fitri yang hendak keluar dari Ruangan itu.
Namun di hentikan oleh oleh Riko.
"Berhenti!,"teriak Riko ke arah Fitri .
"Kamu menjanjikan sesuatu pada ku," sambung Riko kembali.
Mendengar hal itu semua anggota geng Riko yang berada di ruangan itu terkejut karena mereka tahu kalau mereka berdua musuhan. Di saat bersamaan Fitri pun berjalan ke arah Riko.
"Kamu ini ingat saja," kata Fitri yang sudah berada di hadapan Riko.
"Baik lah aku akan merawat mu sampai sehat,"sambung Fitri sambil melihat ke arah Riko.
"Terimakasih,"ucap Riko.
Fitri pun menyuruh anggota geng Riko untuk mengantar mereka ke rumahnya sesampainya di rumah Fitri Riko disambut hangat oleh ayah dan ibu Fitri.
"Siapa dia ganteng sekali Mirip artis Korea." kata ibu berbisik kepada Fitri.
"Dia cuman temen mama Aku ingin Kalian mau merawat dia sementara di sini soalnya ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan satu bulan yang lalu,"kata Fitri meminta izin kepada ibunya dan ayahnya untuk merawat Riko.
"Innalillahiwainnailaihirojiun," kata ibu Fitri Mendengar hal itu.
"Tante turut berduka cita,"ucap Ibu Fitri.
"Nak Riko Kamu bisa tinggal di sini dan kamu bisa ke sini kapan saja," kata ayah Fitri kepada Riko.
" Terima kasih Om Tante udah izin aku tinggal di sini dan mau merawat aku,"kata Riko yang merasa tidak enak.
"Ada kamar kosong kamu tinggal di sana saja untuk saat ini soalnya pemilik kamar itu pergi ke luar kota,"kata ayahnya Fitri yang ingin mengangkat tasnya Riko untuk dibawakan ke kamar.
"Nggak usah Om aku bisa sendiri membawa Tasku ini," kata Riko menghentikan ayahnya Fitri karena dia tidak ingin merepotkan nya karena sudah cukup baginya diizinkan tinggal di rumah mereka.
"Engga papa nak,"kata Ayah Fitri sambil mengambil tas Riko dan membawa nya ke kamar.
Riko pun masuk ke kamar itu di ikuti oleh Fitri .
"Kamu istirahat dulu," kata Fitri sambil membantu Riko duduk di kasur.
"Maaf merepotkan kamu aku menyesal karena sudah minta kamu menepati janji," kata Riko sambil memegang tangan Fitri.
"Tidak apa apa,"kata Fitri hendak keluar dari kamar .
Fitri pun keluar dari kamar hendak mandi.
Namun dia dapat telpon dari Wei.
" Halo,"kata Fitri setelah mengangkat telpon dari Wei.
"Kamu dimana?" tanya Wei dari seberang telpon.
"Aku di rumah,"jawab Fitri sambil masuk ke kamar nya.
"Kamu ingat kejadian di hari itu pas pramuka" kata Wei sambil mengingatkan Fitri.
"Ingat emang kenapa?" tanya Fitri dengan bingung.
"Kenapa kamu bisa menghajar mereka dengan tangan kosong!," Kata Wei dengan nada bicara sedikit tinggi.
"Nanti aku jelasin kok,"kata Fitri dengan nada lembut,
Namun tiba tiba Riko memanggil Fitri dari luar kamar . Fitri pun keluar dan dia lupa menutup telpon ya.
"Ada apa Riko,"kata Fitri dengan lembut .
"Obat aku tadi mana Fitri?" tanya Riko sambil menahan rasa sakit.
"Tahan dulu ya aku cari obat ya,"kata Fitri dengan panik sambil mencari obat nya di tas.
Fitri pun membuka tas Riko dan dia menemukan obat itu yang mana obat itu meredakan rasa sakit setelah operasi.
Riko pun meminum obat itu.
"Apa kamu sudah baikan?" tanya Fitri ke Riko yang masih terlihat menahan rasa sakit.
"Aku sudah baikan kok,"jawab Riko sambil tersenyum karena dia mendapat kan perhatian .
Fitri pun melihat ke arah hp nya dan dia masih terhubung Wei.
"Apa hubungan kamu sama kakak kelas Riko?"tanya Wei yang berada di seberang telpon .
"Wah mati aku kan belum kasih tau semuanya,"batin Fitri.
"Jawab!"kata Wei di seberang telpon.
"Nanti aku jelaskan," kata Fitri kembali.
keesokan pagi nya tepatnya hari senin.
Teman Fitri sudah menunggu nya di depan gerbang sekolah.
"Selamat pagi." kata Fitri menyapa mereka berdua.
"Pagi juga pacar kakak Riko,"jawab mereka berdua serentak sambil tertawa.
"Pacar Riko?" Siapa tanya Fitri yang pura pura tidak tau.
"Kami tau kok,"jawab mereka berdua.
"Oh iya gimana keadaan kakak Riko Fitri?" tanya Halida ke pada Fitri sambil berjalan menuju kelas.
"Dia sudah mulai membaik," jawab Fitri sambil berjalan di samping mereka berdua.
"Oh gitu,"kata mereka berdua.
Mereka pun sampai ke kelas dan Belajar seperti biasa seakan-akan tidak terjadi apa-apa saat Pramuka. Bagaimana kelanjutannya bab berikut
Bersambung ....♡♡♡♡