mengisahkan tentang petualangan Rakha di negara orang,bertemu dengan arwah perempuan yang sedang hamil dan mencoba untuk membantunya.
langsung baca aja yuk😊😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 28
Pagi menjelang,Juan berangkat menuju Biara San Galgano bersama dengan Dewi Catha. Sedangkan untuk Dewa Sethlans beliau hanya memantau mereka dari kejauhan saja karena sudah ada Dewi Catha yang menemani Juan.
Selama perjalanan tidak ada yang mengeluarkan suara,Juan juga sedang konsentrasi untuk menyetir dan Dewi Catha sedang mengawasi sekitar selama mereka melakukan perjalanan. Mereka bukannya tidak menyadari kalau ada yang sedang mengikuti mereka sedari tadi,tapi mereka memilih abai.
"Aku rasa tidak akan mudah misimu ini Juan"ujar Dewi Catha
"Ya begitulah,entah apa yang menarik dari diriku ini sehingga mereka sekarang menargetkanku"jawab Juan cuek
"Tanya sekali lagi aku kasih kamu gelas cantik Juan"ujar Dewi Catha
"Heih?jargon itu sampai sini juga?"tanya Juan
"Sudahlah fokus mengemudi,selama mereka belum bertindak apa-apa lebih baik kita juga diam"Dewi Catha kembali melihat keluar jendela mobil
***
Mereka sudah sampai di tempat tujuan,dari saat mereka memasuki kawasan tersebut,energinya sudah sangat terasa begitu kuat. Juan sebenarnya merasakan sebuah tekanan saat dia turun dari mobil, beruntungnya dia datang bersama Dewi Catha jadi Juan bisa sedikit lebih tenang.
"Apa kau bisa merasakannya Juan?"tanya Dewi Catha
"Ya,saya bisa merasakan keberadaan dan juga energi dari pedang Galgano dari sini"jawab Juan
Mereka sudah sangat dekat dengan pedang Galgano berada,semakin dekat Juan merasakan semakin besar saja energinya. Mungkin ini yang membuat pedang tersebut jadi rebutan dari semua kalangan.
Juan: keluar lu,gantian
Rakha: yaelah baru begitu sudah minta gantian
Juan: masalahnya energinya terlalu besar buat gue yang hanya penumpang di badan lu pe'a
Rakha: ah iya gue lupa kalau lu cuma penumpang gelap
Kini mereka sudah berganti posisi,sekarang yang bersama Dewi Catha adalah Rakha bukan Juan lagi. Rakha bisa merasakan kekuatan dari pedang tersebut sangatlah besar,apalagi kekuatan membunuhnya.
Rakha mendekati pedang tersebut untuk mencabutnya,entah kenapa Rakha seolah-olah di tuntun oleh sesuatu kekuatan untuk mencabut pedang tersebut. Rakha mengulurkan tangannya untuk memegang pedang tersebut.
Belum juga tangan Rakha berhasil menyentuhnya,sebuah kekuatan yang cukup besar menepis tangan Rakha. Beruntung Rakha langsung sadar dan mengelak,kalau tidak sudah tidak tahu lagi apa yang akan terjadi saat ini.
"Ternyata ada anak kecil yang juga menginginkan pedang legendaris ini"ujar seseorang dengan jubah hitamnya
"Ash,ternyata ada kakek tua yang sedang mengganggu"balas Rakha tanpa memikirkan sopan santun lagi
"Dasar anak kecil,aku belum setia itu sehingga kamu panggil kakek"hardiknya
Rakha sudah bersiap seandainya pria tua tersebut akan menyerangnya. Rakha bisa melihat kalau pria itu di kelilingi oleh kabut hitam di sekitarnya, ternyata dia tidak datang sendiri,di belakangnya cukup banyak pasukan yang dia bawa.
"Alamat olah raga lagi kita Dewi"bisik Rakha
"Kau takut?"
"Tidak!hanya malas saja"
"Halah bilang saja kau takut"cibir Dewi Catha
"Ngapain takut sama makhluk ciptaan Tuhan?!di atas langit masih ada langit kalau Dewi lupa?"Rakha kesal karena di bilang takut
"Iya lah!"
"Heh ngapain kamu bisik-bisik sama kurcaci itu?!gak sopan sekali kalian itu"bentak pria tua tersebut
"Wahhhh wahhhh,anda di bilang kurcaci Dewi,sungguh berani sekali dia mengatai anda kurcaci"kompor Rakha
Dewi Catha yang termakan omongan Rakha langsung saja memutar jari telunjuknya dan kemudian dia arahkan kepada pria tua tersebut. Pria tua itu berhasil menghindar dengan mengorbankan salah satu pengikutnya.
DUARRRR
suara ledakan itu menggema di sekitar sana,untungnya sejak awal tempat itu di lindungi oleh dinding gaib sehingga suaranya tidak sampai mengganggu warga sekitar. Rakha tercengang menyaksikan hal tersebut,sungguh tidak di sangka akan terjadi ledakan seperti itu.
PROK
PROK
PROK
"Luar biasa"puji Rakha sambil bertepuk tangan
"CK,apanya yang luar biasa?!tidak kena juga"kesal Dewi Catha
"Tapikan tetap saja itu pemandangan yang luar biasa untuk orang awam sepertiku"debat Rakha
Karena kesal dan belum puas karena belum mengenai pria tua tersebut,Dewi Catha mencoba melakukannya sekali lagi.
DUARRRR
kembali terjadi ledakan di sana,dan kembali lagi yang kena adalah anak buahnya bukan pemimpinnya. Semakin kesal saja Dewi Catha di buatnya,saat hendak ingin melakukannya lagi tangannya di cegah oleh Rakha.
"Kenapa kau mencegahku?!"tanya Dewi Catha dengan kesal
"Jangan buang-buang energi Dewi untuk hal yang tidak berguna"dia yang ngompori dia juga yang mencegah
"Hish"kesal Dewi Catha sambil menghentakkan kakinya di pundak Rakha
"Auch,jangan di hentakkan juga kakinya Dewi,,,kan jadi sakit pundaknya"Rakha mengaduh saat merasakan sedikit sakit di pundaknya
"He eleh,begitu saja sudah sakit,semalam hampir mati di tangan monster tak ada pun mengaduh"protes Dewi Catha
"Kalian itu benar-benar tidak pernah di ajari sopan santun ya?ada orang tua masih saja berdebat sendiri"bentak pria tua tersebut sambil mengayunkan tangannya untuk membalas serangan Dewi Catha
CTARRRR
Beruntungnya Rakha masih sempat menghindar jadi tidak sampai terkena cambuk cahaya dari pria tua tersebut. Dan entah darimana datangnya juga tiba-tiba ada sebuah perisai saat cambuk tersebut melayang ke arah Rakha
"Wahhh gak bener nih kakek tua satu,mainnya pakai cambuk"ujar Rakha kesal sambil melepaskan gelangnya dan merubahnya menjadi tongkat
Rakha sudah siap dengan posisi kuda-kuda yang siap bertarung. Pria tua tersebut juga tidak mau kalah,dia menyuruh para anak buahnya untuk menyerang Rakha. Rakha yang memang sudah siap meladeni para anak buah pria tua tersebut dengan senang hati.
BAGH
BUGH
BAGH
BUGH
BRUAGKKH
Begitulah kira-kira suara perkelahian mereka,Rakha menghadapi mereka dengan santai seperti sedang menari saja di tengah pertarungan. Dewi Catha juga tidak tinggal diam,dia keluar dari boneka Barbie dan ikut menyerang pria tua tadi.
Di belakang pria tua itu ternyata ada sesembahannya yang juga ikut serta untuk mencari pedang Galgano. Sekarang sesembahannya itu sedang menonton mereka yang sedang bertarung.
Dewi Catha yang kesal ingin segera mengalahkan pria tua yang sedang dia hadapi. Tapi ternyata pria tua tetsebut cukup tangguh dalam menghadapi dirinya. Dewi Catha hanya bisa memendam kekesalannya saat tidak selesai juga melawan pria tua itu.
Di sisi lain Rakha yang sudah hampir selesai mengalahkan para anak buah dari pria tua itu di buat kaget dengan kedatangan orang lain lagi yang hendak mencabut pedang Galgano. Rakha yang kesal karena tadi di ganggu saat mau mencabut pedang itu pun langsung menyerang orang yang baru datang tersebut.
_____________________
Selamat membaca 🥰🥰🥰
Jangan lupa dukungannya ya 😊😊😊