Kinara seorang gadis tomboy yang baru saja lulus kuliah harus menerima kenyataan jika dirinya di jodohkan dengan seorang Duda yang seharusnya menikah dengan kakaknya, Adisty. Tapi kakaknya menolak dengan alasan harus bekerja di luar kota. Padahal alasan utamanya adalah karena dia mendengar gosip jika calon suaminya seorang Duda dan juga bisu.
Abizar seorang Duda yang akan di jodohkan. Dan dia juga terpaksa menerima perjodohan itu karena tekanan dari kedua orang tuanya. Padahal dia masih menunggu kedatangan dari mantan istrinya yang pergi meninggalkannya sudah lima tahun.
Akankah pernikahan mereka yang tanpa cinta itu bertahan. Akankah ada cinta di antara mereka? Bagaimana jika mantan istri Abizar datang?
Apalagi selain bersaing dengan mantan istri yang masih selalu di hati Abizar, Kinara juga harus bersaing dengan banyak wanita yang datang silih berganti mendekati suaminya.
Mampukah Kinara bertahan ataukah dia menyerah? Ikutin terus yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Saat Kinara akan bangkit dari duduknya untuk mengambil ponsel, Abidzar mengatakan sesuatu yang membuatnya geleng kepala.
"Bereskan barangmu kita pergi dari sini malam ini." ujar Abidzar membuat Kinara kaget bukan main.
"Kenapa mendadak? Rencananya kan tiga hari kita disini." protes Kinara.
"Aku berubah fikiran. Ayo bereskan." Abidzar bangkit dan mengambil koper milik Kinara yang ada di atas lemari. Kinara hanya bisa merengut kesal dengan kelakuan pria yang baru beberapa jam menjadi suaminya.
"Kita belum bilang pada Ayah dan Ibu. Kamu sudah gak sabar ya ingin menyiksa batinku dengan pergi ke rumah bekas mantan istrimu itu. Menyebalkan. Setiadaknya biarkan aku bernafas lega dulu sebentar sebelum masuk kedalam nerakamu nanti." oceh Kinara sambil tangannya terus memasukan barang-barang miliknya yang akan dia bawa. Melihat itu Abidzar tersenyum miring dan dia juga membuka koper miliknya untuk berganti baju.
"Dasar, mantan duda menyebalkan. Belum ada sehari menjadi istrinya sudah begini. Aku harus benar-benar siap mental menghadapi manusia yang belum move on dengan masalalunya."gerutu Kinara.
"Aku dengar Nara." ucap Abidzar saat keluar dari dalam kamar mandi.
"Bodo amat. Aku sengaja." kesal Kinara dan bergantian masuk kedalam kamar mandi untuk berganti baju.
Tak berapa lama mereka sudah siap dan Abidzar menggeret dua koper, miliknya dan milik Kinara. Sedangkan Kinara juga membawa tas gendong miliknya. Berisi barang-barang pribadi.
"Loh kalian mau kemana Nak?" Tanya Bu Rastanti heran. Kedua orang tua Kinara dan di bantu beberapa orang tetangga sedang membereskan bekas acara tadi. Sedangkan kedua orang tua Abidzar sudah pulang juga tak berapa lama dari mereka keluar dari dalam kamar.
"Maaf Ayah, Ibu, saya mau membawa Kinara pindah hari ini. Besok Ayah dan Ibu bisa berkunjung ke rumah kami. Saya ada perkerjaan mendadak yang tidak bisa di tinggalkan." bohong Abidzar kepada kedua orang tua Kinara.
"Oh ya sudah, walau sebenarnya Ibu ingin sekali kalian tinggal beberapa hari disini. tapi lain kali kalian harus janji menginap disini ya." ujar Bu Rastanti menyembunyikan rasa kecewanya.
Tak bisa di pungkiri jika dia masih belum sepenuhnya merelakan Kinara. Tapi semua sudah terjadi sekarang anak bungsunya sudah menjadi seorang istri dan sudah menjadi kewajibannya untuk mengikuti kata suaminya.
"Nara pamit Bu..." Kinara memeluk ibunya agak lama. Karena dia tau setelah keluar dari rumah ini dia sudah harus bertanggung jawab dengan pilihannya menikah dengan pria yang belum selesai dengan masalalunya.
"Ingat Nak pesan Ibu terakhir. jadilah istri yang baik dan hormat kepada suamimu." ujar Bu Rastanti dengan mata berderai.
Perpisahan dengan anak bontotnya terllau cepat. Mereka pamit kepada kedua orang tua Kinara dan juga beberapa tetangga yang masih ada disana untuk membantu membereskan bekas acara tadi.
"Motorku gimana?" Tanya Kinara saat mereka berjalan mendekat ke arah mobil milik Abidzar.
"Biar nanti di ambil pekerja Papa, di antarkan ke rumah." jawab Abidzar sambil memasukkan koper kedalam bagasi mobil di bantu oleh tetangga Kinara.
"Naraaaa..." panggil Gian berlari mendekat ke arah Kinara dan menarik berusaha menarik tangan Kinara. Tapi dengan cepat Abidzar menarik tubuh istrinya dan dia peluk erat pinggang Kinara.
"Ada apa lagi? Apa yang anda inginkan dari istri saya?" Tanya Abidzar sedangkan Gian kembali di tenangkan oleh para tetangga yang ada disana.
"Kinara tak pantas menikah dengan pria tua dan culun sepertimu. Dia terlalu berharga harus berkorban demi si Adisty. Kenapa tidak kau tunggu atau susul calon istrimu dan malah memutuskan menikah dengan Kinara. Aku tak rela." teriak Gian.
"Kenapa saya harus mendengarkan anda? Apa anda punya hubungan dengan istri saya? Tidak kan? Jadi mau dengan siapapun saya menikah itu urusan saya. Dan kenyataannya sekarang Kinara adalah istri saya bung." ujar Abidzar kesal.
"Kau... Aku akan membuat perhitungan denganmu Pak Culun, jika kau berani menyakiti Kinara." emosi Gian apalagi saat melihat Abidzar memeluk dengan erat pinggang Kinara seolah tak membiarkan Kinara berdiri bebas. Membuat Kinara sedikit sesak berada dalam posisi yang seperti ini bersama dengan Abidzar.
"Kau pasti senang sekali Pak Culun mendapatkan wanita secantik dan sebaik Kinara. Jadi ingat ini. Kau harus tau diri. Jangan sampai menyakiti hati Kinara." emosi Gian masih berteriak saat di seret para tetangga masuk kedalam rumah Pak Fauzi.
"Pergilah sekarang Nak. Gian mungkin masih syok, sahabat dari kecilnya mendadak menikah." ujar Pak Fauzi mencoba menenangkan Abidzar.
"Baik Ayah, kami permisi dulu." setelah mengucapkan salam mereka pergi dari rumah orang tua Kinara.
Selama dalam perjalanan tak ada pembicaraan di antara mereka. Mereka fokus dengan fikirannya masing-masing. Kinara lebih memilih menatap ke arah jalanan yang mulai gelap. Karena mereka pergi dari rumah orang tua Kinara menjelang magrib. Sedangkan Abidzar fokus dengan kemudinya. Tiga puluh menit berlalu mereka tiba di halaman rumah minimalis dua lantai. Abidzar turun di ikuti oleh Kinara. Abidzar membawa koper mereka dan masuk kedalam rumah.
"Disini tidak ada pembantu. Jadi kamu harus bisa mengerjakan segala sesuatunya sendiri untuk sementara waktu." ujar Abidzar saat mereka masuk kedalam rumah dengan nuansa cat putih. Terlihat sekali sentuhan wanita dari setiap sudut ruangan rumah Abidzar.
"Tak masalah. Lagipula saya hanya bertamu disini dan tidak akan lama. Sebagai tamu juga kan harus tau diri." ujar Kinara tegar sambil tersneyum, Senyuman yang entah kenapa membuat hati Abidzar malah berdenyut agak perih di dalam sana. Bukan jawaban itu yang ingin Abidzar dengar.
"Oh iya, kamar saya yang mana? Dan ruangan mana saja yang tidak boleh saya masuki?" Tanya Kinara santai.
"Kamu bebas memilih kamar di bawah, karena kamarku ada di atas." jawab Abidzar. Kinara mengangguk dan melihat-lihat kamar yang ada di bawah, setelahnya dia memilih kamar yang ukurannya lebih kecil dari kamar yang satunya lagu.
"Saya pilih kamar yang itu saja. Sepertinya kamar itu sudah lebih dari cukup untuk saya tinggal selama disini Om." jawab Kinara mengambil koper miliknya dan akan pergi darisana tapi Abidzar menahan koper Kinara membuat Kinara berbalik.
"Apa ada yang salah lagi Om?" Tanya Kinara.
"Aku suamimu, panggil yang benar." ujar Abidzar yang ternyata tak suka kembali di panggil Om oleh Kinara. Kinara tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah Mas Abidzar. Apa ada yang lain Mas?" jawab Kinara. Abidzar melepaskan tangannya dari koper milik Kinara.
"Oh iya, tolong motor saya jangan lupa. Karena saya tidak ada kendaraan untuk berangkat bekerja." Kinara berbalik kembali.
"Pakailah mobilku, Biar aku memakai mobil kantor." ujar Abidzar.
"Maaf terimaksih. Tapi saya tidak terbiasa memakai barang milik orang lain. Walau jelek motor itu adalah hasil keringat saya sendiri. Kalau tidak bisa di antarkan kesini. Besok saya izin ambil ke rumah." jawab Kinara kemudian masuk dan menutup pintu kamar yang akan dia tempati. Abidzar masih menatap pintu kamar Kinara. Kemudian dia menghela nafas dan naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.
outhor jgn lama2 s abizar jd bedegong na,,, cepet otw bucin akut sm Kirana ya 🫰🫰🫰
salam hangat dan selalu sehat outhor ku 🫶🫶
lope sakebon batur buat outhor 🫶🫶🫶🫶
salam sehat n semangat outhor ku 🔥🔥