Ditinggalkan ayah dan hidup bersama ibunya, Lara dan adiknya Sony nyaris putus sekolah ,
Seseorang datang dikehidupan Lara dengan menawarkan bantuan dengan syarat menikah dengan anaknya
Apakah Lara menerima tawarannya atau menolaknya ?
Tinggalkan komentar kalian dan dukung karya ku ,terimakasih .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps Firasat
Pagi hari Lara sudah terasa sehat ia ingin masuk sekolah kemudian keluar kamar menuju ruang makan untuk sarapan ,Sony melihat kakaknya memakai seragam sedikit terkejut namun ia berusaha bersikap seperti biasa .
Lara duduk disamping Sony ,Yumi terkejut Lara duduk diruang makan sudah memakai seragam sekolah ketika ia menyiapkan bekal untuk Sony .
"Kamu sudah sehat ,nak ?" tanya Yumi duduk mengambil nasi dan lauk untuknya ."Sudah bu ,"jawab Lara tersenyum ."Ibu takut nanti kamu pingsan disekolah ," ucap Yumi menyuapkan nasi ke mulutnya . "Tenang saja kan aku sudah sarapan jadi tidak akan pingsan nantinya ," sahut Lara menyuapkan nasi ke mulutnya .
"Kenapa kakak buru-buru masuk sekolah padahal kakak masih terlihat pucat ," ucap Sony mengkhawatirkan kakaknya ."Semoga baik-baik saja ," sahut Lara menyelesaikan sarapannya menaruh piring diwastafel dapur .
"Tunggu sebentar kak ,sedikit lagi selesai aku makannya ," ucap Sony menyuapkan nasi terakhirnya ke mulut kemudian menyusul Lara yang menunggu didepan teras .
"Lara dan Sony pamit kepada Yumi dan berangkat sekolah dengan naik angkutan umum .Setelah beres-beres rumah Yumi berangkat bekerja seperti biasanya ia tidak akan memikirkan suaminya yang telah lama tidak ada kabar meskipun dalam hatinya merindukan suami tercintanya .
Sampai disekolah Lara disambut oleh ke dua temannya Cika dan Keeny ." Laraaaa ,,,,, ,"teriak dua temannya mendekati Lara dan memeluknya. "Kalian membuatku sesak napas ," ucap Lara berusaha melepaskan diri kedua temannya akhirnya melepaskan pelukan mereka .
"Sudah sembuh nih ceritanya ," ucap Keny menyenggol lengan Lara . "Sudahlah kalau masih sakit mana mungkin aku berangkat sekolah ," jawab Lara ,mereka bertiga menuju kelas sambil bercanda ,namun ketika akan masuk kelas mereka melihat Sani dan teman-temannya sedang menerima hukuman dari pihak sekolah yaitu membersihkan lapangan sekolah .
Lara yang merasa terkejut seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat . "Tenang saja mulai sekarang kamu tidak akan diganggu oleh mereka ," ucap Cika menggandeng tangan Lara . Lara hanya menjawab dengan anggukan kepala sedangkan Keny mengacungkan jempol tanda membenarkan ucapan Cika .
Waktu istirahat Lara beserta ke dua temannya masih didalam kelas sedang membahas pelajaran karena Lara tertinggal cukup jauh .
"Kalian lapar tidak ?" tanya Lara kepada kedua temannya ."Sebenarnya sudah lapar demi kamu aku bisa menahannya ,,hehehe,"ucap Keny menggombal seperti seorang kekasih yang sedang menggombal pasangannya ."Lebay ," celetuk Cika tertawa lucu mendengar ucapan Keny begitu juga dengan Lara .
"Aku bawa bekal nih ,,makan dulu yuk ," ajak Lara mengeluarkan bekal dan membukanya supaya kedua temannya ikut makan . "Itu makanan buat kamu ,Ra ?" tanya Cika melihat bekal Lara banyak .Keny menelan air liur dalam . "Iya ,ayo dimakan nanti keburu bel masuk ," jawab Lara .
Mereka bertiga memakan bekal yang dibawa Lara ."Wah ini enak sekali masakan ibu kamu ya ?"tanya Cika dengan mulut penuh oleh makanan ."Makan dulu ngobrolnya nanti kalau sudah habis makannya ," ucap Lara .
Bel tanda masuk berbunyi bersamaan dengan Sani dan teman-temannya masuk kelas ,Sani melirik keadah tempat duduk Lara dan ke dua temannya sini awas ya suatu saat nanti tidak ada yang akan menolongmu batin Sani .
Lara melihat Sani masuk dan menatapnya tajam merasa ini belum berakhir melalui tatapan sinis dari Sani ia merasa ada firasat buruk namun ia tepis rasa takutnya .