NovelToon NovelToon
Fell Harder To You

Fell Harder To You

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:951
Nilai: 5
Nama Author: Byanzaa

Fell Harder to You
Awalnya Marley merasa biasa saja dengan Elang. Semakin kesini takdir selalu mempertemukan mereka. Berteman dengan kaka dan teman teman kaka nya membuat Marley seperti berada di kebisingan yang tiada henti.
Termasuk Clara ia lah mak comblang bawel nya.

Apakah Marley akan menyukai ketos itu?
atau apakah Marley akan menelan ludah nya sendiri dengan berkata tak akan suka dengan lelaki populer?
Saksikan kisah mereka dii Fell Harder to You yaaa

jangan lupa tinggalin jejakkkk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byanzaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabur

The Shadow adalah geng motor yang di takuti oleh masyarakat. Dimana Ketua The Shadow adalah Galen Sanjaya dimana Galen adalah putra seorang wali kota.

Ayah nya berpesan agar Galen tak merusak reputasi nya sebagai Wali Kota. Namun apa Galen peduli? Tentu tidak.

Ia semakin nakal atas koneksi sang ayah, ia balap liar, berjudi, minum minum, menyewa wanita, tangan nya pernah membunuh seseorang, dan kasus lain nya.

Polisi sudah mendapat banyak sekali laporan tentang The Shadow atau Galen sendiri, namun atasan polisi sudah di suap oleh ayah Galen si pak Wali Kota itu.

Daniel dengan amarah yang memuncak ketika mendengar polisi tak berani menangkap The Shadow, menciptakan kantor polisi berdebat akan pendapat nya. Akhirnya Daniel berhasil mengajak para polisi untuk menangkap anggota The Shadow.

Polisi dengan pistol nya, Elang dengan tongkat bisboll yang tadi ia temukan di markas nya, dan Daniel dengan pistol milik nya sendiri.

Daniel maupun Elang sama sama tak suka dengan lelaki yang mempermainkan wanita, apalagi tak bertanggung jawab apa yang ia lakukan. Daniel dan Elang geram dengan bau amis yang itu adalah bau mayat.

Dengan banyak orang di rumah besar itu membuat mereka berpencar, agar mempercepat waktu.

Sungguh rumah minim lampu nan bau amis membuat rumit.

Sudah 30 menit, beberapa anggota polisi atau anggota The Vegas sudah menangkap anak buah Galen atau The Shadow itu.

Elang masih enggan untuk keluar sebelum ia menemukan Galen. Sayang seribu sayang ia mendapat kabar bahwa Galen kabur di bantu dengan orang suruhan dari ayah nya.

Dengan kecewa Elang keluar, tanpa wajah ramah yang selalu ia keluarkan. Ia duduk di kursi, ia memang sempat beradu tonjok dnegan anak buah nya, maka nya wajah nya sedikit lebam.

Elang baru menyadari bahwa Marley sudah tak di sana, mungkin tadi pulang sebelum Elang keluar.

"lang? Ayok pulang, ini biar urusan polisi" ajak Hasan dengan lembut karena ia tahu adik nya kecewa pada hari ini.

Terlihat police line ada di sekeliling rumah itu, badan forensik sudah ada di sana. Masyarakat mengerubum mereka sangat ingin tahu, bahkan sebagian ada yang merekam.

Elang menatap Hasan "iya bang, anak anak yang lain udah pulang?"

Hasan mengangguk meng iya kan "iya lang, cuma kita berdua yang masi di sini. Gilang sama Bimantara pulang mereka adu mulut sama anak Shadow"

"yaudah ayok, hari ini panjang. Apalagi lo baru pulang kerja langsung ke sini"

......*......

"mau susu pake boba bunn" pinta Marley merengek. Di dahi nya terdapat handuk kecil yang sudah di rendam air panas.

Sepulang dari ia di culik, Marley sudah merasakan tak enak dengan badan nya. Ia tadi nya ingin menunggu mereka membawa pelaku, namun ia keburu tumbang dengan demam nya.

Meringkuk di selimut tebal, tadi sudah di periksa oleh Kang Vero kata nya Marley kecapekan tapi gejala Kang Vero menemukan gejala tipes.

Karena jam menunjukan pukul 02.00 Kang Vero di usir oleh keluarga Pangrestu, lebih tepat nya di mereka ingin Vero istirahat dengan cukup.

" dingin banget, mauu peluk ihhh" rengekan Marley menghidupi malam di keluarga Pangrestu, Marley demam tapi ayah, bunda dan kakak nya harus tidur menemani ia.

"kan udah di peluk, kok masi ngerengek?" itu Daniel, ia sudah membersihkan badan nya dari tadi mengepung anggota The Shadow. Sungguh Marley suka dengan wangi badan ayah nya.

"yah, mata adek panas yah"

"iya suhu di kening adek panas jadi mata adek juga panas. Tidur yaa"

"adek, susu aja ya. Minum biar anget" suruh Nadira membawa nampan berisi susu dan cemilan kesukaan Marley.

Marley tersenyum mengangguk lalu ia duduk dari tidur nya "ehe trimakasih bunda" di akhiri suara nya mindeng.

Nadira dengan gemas mengacak acak rambut Marley.

"kak marvel bobo ya?" tanya nya.

Nadira menengok ke arah kanan di kasur Marley "ahha iya dek, kaka kamu capek. Kamu mau terus bangun atau bobo dek? Kamu ini udah minum obat kok ga bobo bobo hm?"

Marley meniup niup susu yang hangat itu "maap bundaa, nanti adek bobo setelah adek minum susu yaa"

"adek mau peluk kak vel" pinta nya lalu meminum habis susu nya.

Daniel terkekeh, Marley belepotan dalam meminum susu itu. Di lap sisi bibir dengan ibu jari nya "sama ayah aja ya? nanti kaka ketularan demam nya adek gimana? Sama bunda juga ga boleh, adek boleh nya meluk ayah aja soalnya ayah superman, kalo meluk adek ayah malah makin sehat" ucap Daniel sangat lembut, sembari membenarkan rambut anak bungsu nya.

Marley berkaca kaca atas pernyataan sang ayah, Marley melihat mata ayah nya mengisyaratkan bahwa ayah nya lelah.

Nadira tertegun "biar adil, bunda sama kaka, ayah sama adek. Okayy?"

Marley mengangguk "okey bundaa"

Terlihat Nadira sudah berbaring dengan memeluk anak sulung nya. "ayah maapin adek ya, ayah pasti capek hari ini" tutur Marley sembari memainkan pipi sang ayah.

Daniel menggeleng lalu dengan sayang Daniel mencium pipi anak bungsu nya "engga cantik, adek ga ngerepotin sama sekali. Dari pada ngomong kemana mana, adek udah ngantuk belum?"

Dengan ragu Marley menjawab "em, kalo ayah lupa adek punya insomnia ayah"

Ayah tersenyum "aduh ayah udah tua, ayah mau cerita"

"ayah tadi kan mukul yang jahat ya dek, ayah tiba tiba jatuh"

Marley sungguh semangat akan cerita ayah nya "ih kenapa bisa"

"ayah kepeleset dek, di liatin sama musuh. Ayah malu banget"

"ahahha ayah ih kenapa ga hati hatii" tawa nya pelan karena sedang lemas.

Daniel terkekeh melihat langit langit "dek, ayah berdoa semoga kamu ga marah tentang hari ini ya. Karena ayah mau kam-" omongan nya terpotong, melihat putri bungsu nya sudah tidur dengan tangan yang masih di pipi nya. Daniel jika ia bisa marah pada penguasa langit, ia ingin marah melihat wajah tenang putri bungsu nya penuh dnegan lebam. Namun Daniel juga berterimakasih oada sang penguasa langit karena keluarga mereka yang sangat humoris.

Daniel tersenyum, "terimakasih adek" berakhir Daniel terharu bahwa putri bungsu nya sekarang sudah dewasa, namun ketika sakit seperti anak kecil berumur 5 tahun.

Tak lama, Daniel juga menyusul dalam mimpi nya. Ia berdoa semoga keluarga nya bisa tetap seperti ini.

...*...

"haha, tunggu aja pembalasan gw Elangga Atmadewa" senyum licik terlihat di wajah nya.

1
Hakim Bohiran
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Táo mèo
Keep up the good work, thor. Ceritamu menginspirasi banyak orang!
Tình nhạt phai
Saya tak bisa berhenti membaca, ingin tahu kelanjutannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!